Anda di halaman 1dari 17

KAPAL PERIKANAN

KAPAL PERIKANAN

DI SUSUN OLEH :

NAMA : YOSHUA SATRIA YUDHA PRAWIRA

NIM : 1804112783

KELOMPOK : (3)-KEPULAUAN MERANTI


DAFTAR ISI

Isi Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................................................ ii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................................................................. vi

POKOK BAHASAN .................................................................................................................................................................. vi

ISI ................................................................................................................................................................................................. 1-10

REFERENSI ............................................................................................................................................................................... 11

1
KAPAL PERIKANAN
DAFTAR TABEL

Isi Halaman

TABEL 1. . Klasifikasi Kelompok Pukat Hela Menurut International Standar Classification of Fishing Gear
(ISSCFG) yang dikeluarkan oleh FAO...............................................................................................................14

TABEL 2. Klasifikasi Kelompok Pukat Hela Oleh Klasifikasi Alat Penangkap Ikan Indonesia (KAPI)..................15

TABEL 3. Klasifikasi Kelompok Pancing (Hook and Lines) Menurut International Standar Classification of
Fishing Gear (ISSCFG) yang dikeluarkan oleh FAO...........................................................................................15

TABEL 4. . Klasifikasi Kelompok Pancing (Hook and Lines) Oleh Klasifikasi Alat Penangkap Ikan Indonesia
(KAPI)..............................................................................................................................................................16

TABEL 5. Klasifikasi Kelompok Jaring Insang (Gill Net) Menurut International Standar Classification of Fishing
Gear (ISSCFG) yang dikeluarkan oleh FAO.......................................................................................................16

TABEL 6. . Klasifikasi Kelompok Jaring Insang (Gill Net) Oleh Klasifikasi Alat Penangkap Ikan Indonesia (KAPI)
....................................................................................................................................................................... 17

2
KAPAL PERIKANAN

DAFTAR GAMBAR

Isi Halaman

GAMBAR 1.KAPAL TONDA.................................................................................................................................7

GAMBAR 2. KAPAL RAWAI................................................................................................................................8

GAMBAR 3. KAPAL GILLNET..............................................................................................................................9

GAMBAR 4. KAPAL PURSE SEINE.....................................................................................................................10

GAMBAR 5. KAPAL TRAWL..............................................................................................................................11

GAMBAR 6. KAPAL BAGAN APUNG.................................................................................................................11

3
KAPAL PERIKANAN

POKOK BAHASAN : CIRI – CIRI KAPAL PERIKANAN

TUJUAN UMUM : Mengetahui dan Membantu Pembaca dalam ciri


– ciri umum kapal perikanan

TUJUAN KHUSUS : Mengetahui Perbedaan dari Kapal Perikanan


dan alat tangkap yang digunakan dalam
berlayar.

TOPIK :

1. KAPAL TONDA
2. KAPAL RAWAI
3. KAPAL GILLNET
4. KAPAL PURSE SEINE
5. KAPAL TRAWL
6. KAPAL BAGAN APUNG
7. KLASIFIKASI ALAT TANGKAP

4
KAPAL PERIKANAN

MATERI KULIAH :

CIRI – CIRI UMUM KAPAL PERIKANAN

1. KAPAL TONDA

GAMBAR 1.KAPAL TONDA

Pancing Tonda merupakan alat tangkap ikan tradisional yang bertujuan untuk menangkap
ikan-ikan jenis pelagis. Pancing Tonda dikelompokan ke dalam alat tangkap pancing (Hook and
Line). Pancing tonda memiliki beberapa bagian yaitu tali pancing yang terbuat dari Monofilament,
kain-kain berwarna menarik, bahan dari arring berbentuk arring menyerupai aslinya (misalnya:
cumi-cumi, ikan arrin, kembung, bandeng, belanak, lemuru dan tembang dan lain-lainnya). Bahan
tali pancing tonda diantaranya Nylon monofilamaent, Multi Strand (3-ply) Nylon monofilamaent,
Rope Polythylene, Piano wire (wireleader)

Pancing tonda umumnya di operasikan dengan kapal berukuran sekitar 3-10 GT. Mesin diesel
didalamnya berkekuatan 33 HP yang menggunakan 15 pancing. Alat bantu pancing tonda yaitu
rumpon. Pancing tonda umumnya dioperasikan oleh 4-6 orang nelayan, terdiri atas satu orang
fishing master, satu orang juru mesin dan 2-4 orang ABK. Masingmasing ABK mengoperasikan satu
atau lebih pancing pada saat operasi penangkapan ikan berlangsung. Pekerjaan juru mudi
merangkap sebagai fishing master.

Metode pengoprasian pancing tonda yaitu persiapan pengoprasian, setting dan hauling. Hasil
tangkapan utama untuk tonda perairan permukaan yaitu tongkol, cakalang, tenggiri, madidihang,
setuhuk, alu-alu, sunglir, beberapa jenis kwe. Pancing tonda juga dioperasikan di daerah tempat-
tempat ikan pelagis, daerah tempat pertemuan antara dua arus yang terjadi, konvergensi, upwelling,
dan divegensi yang merupakan daerah tempat berkumpulnya plankon, perairan yang memiliki

1
KAPAL PERIKANAN
salinitas 34 ppt. Pancing tonda tersebar arrin diseluruh wilayah Indonesia, khususnya daerah
Indonesia Timur. Pancing tonda tersebar di beberapa WPP RI yaitu WPP 714, 715, 716, 717, 718.
2. KAPAL RAWAI

GAMBAR 2. KAPAL RAWAI

Alat tangkap rawai merupakan alat tangkap perikanan yang sangat bervariasi baik dalam hal
ukuran, cara pengoprasian, daerah penangkapan serta jenis ikan yang menjadi tangkapan utama.
Definisi rawai menurut arring perikanan Indonesia, rawai terdiri dari sederetan tali-tali utama, dan
pada tali utama pada jarak tertentu terdapat beberapa tali cabang yang pendek dan lebih kecil
diameternya. Pada ujung tali cabang ini diikatkan pancing yang berumpan (Gunarso, 1991Alat
tangkap ini berkembang pesat penggunaannya jika dilihat dari segi teknisnya serta beragam alat
bantu yang digunakan.

Keuntungan menggunakan alat tangkap rawai ( Long Line ) antara lain : pengoperasiannya
tidak rumit serta penanganan dan perawatan yang arring mudah. Sistem penyimpanan alat
tangkap rawai yang digunakan adalah arrin basket. Berdasarkan cara pengoperasiannya yakni dilihat
pada lapisan kedalaman tempat alat tersebut dioperasikan maka alat tangkap rawai ( Long line )
beroperasi di dasar perairan secara tetap pada jangka waktu tertentu dan perentangannya
ditetapkan dengan adanya pelampung dan jangkar dikenal dengan nama rawai tetap atau bottom
long line atau set long line. Alat tangkap ini dioperasikan dekat maupun di dasar perairan dengan
arah perentangan secara horizontal. Dengan metode atau cara pengoprasian rawai ( Long line )
terbagi atas tiga tahap, yakni : setting (pembuangan pelampung, pemberian umpan dan penurunan
alat tangkap), soaking(perendaman),hauling (penarikan alat tangkap arrin mengambil hasil
tangkapan) (Firdaus, 2009)).

Dalam beroperasinya kapal tentu saja ada struktur organisasi atau kita biasa menyebutnya
sebagai ABK (Anak Buah Kapal) diantara ABK tersebut yaitu : 1. Pihak Perusahaan Pihak perusahaan.
2. Nakhoda Nahkoda. 3. Boswain, merupakan orang yang bertanggungjawab atas perlengkapan
selama penangkapan seperti umpan, alat perbaikan kapal serta untuk penanganan ikan seperti es
arri. 4. Kepala Kamar Mesin ( KKM ) KKM ini bertanggungjawab atas keadaan mesin dan beberapa
suku cadang kapal perikanan. 5. Oiler Oiler mesin diatas kapal apabila terjadi kendala dan oiler juga
bertanggungjawab untuk mengecek persediaan bahan bakar pemeliharaan mesin. 6. Anak buah
kapal Membantu dalam pengangkutan alat alat yang ada pada kapal termasuk hasil tangkapan.

2
KAPAL PERIKANAN

3. KAPAL GILLNET

GAMBAR 3. KAPAL GILLNET

Gillnet (jarring insang) adalah salah satu dari jenis alat penangkap ikan dari bahan jarring
monofilament atau multifilament yang dibentuk menjadi empat persegi panjang, kemudian pada
bagian atasnya dilengkapi dengan beberapa pelampung (floats) dan pada bagian bawahnya
dilengkapi dengan pemberat (singkers) sehingga dengan adanya dua gaya yang berlawanan
memungkinkan jarring insang dapat dipasang di daerah penangkapan (pemukiman, kolom perairan,
atau di dasar perairan) dalam keadaan tegak menghadang ikan. Jumlah mata jarring arring
horizontal atau arring mesh length (ML) jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah mata
jarring arring arring atau arring mesh depth (MD). Martasuganda Sulaeman, 2009 dalam Bakpas,
2011).

Metode pengoperasian gillnet Persiapan yang dilakukan nelayan meliputi pemeriksaan alat
tangkap, kondisi mesin, bahan bakar kapal, perbekalan, es dan tempat untuk menyimpan hasil
tangkapan. Fising ground dilakukan nelayan berdasarkan pengalaman-pengalaman melaut yaitu
dengan mengamati kondisi perairan seperti banyaknya gelembung udara di permukaan perairan,
warna perairan, serta adanya burung-burung di atas perairan. C.Pengoperasian alat tangkap yang
terdiri atas pemasangan =arring (setting), perendaman =arring (soaking) dan pengangkatan =arring
(hauling).

Umumnya kapal berukuran sekitar 3-10 GT. Gillnet umumnya dioperasikan oleh 4-6 orang
nelayan, terdiri atas satu orang fishing master, satu orang juru mesin dan 2-4 orang ABK. Masing-
masing ABK mengoperasikan satu atau lebih pancing pada saat operasi penangkapan ikan
berlangsung. Pekerjaan juru mudi merangkap sebagai fishing master.

4. KAPAL PURSE SEINE


Tujuan penangkapan kapal purse seine adalah ikan ikan pelagis yang “pelagic shoaling
species” yang berarti ikan-ikan tersebut haruslah membentuk gerombolan atau shoal, berada dekat
dengan permukaan air dan sangat diharapkan jarak antara ikan satu dengan yang lain harus sedekat
mungkin (Akbar,2003). Kapal perikanan dengan alat tangkap purse seine dibedakan menjadi dua
jenis ukuran yakni : ukuran kapal dibawah 60 GT dan kapasitas mesin dibawah 140 PK yang disebut

3
KAPAL PERIKANAN
kapal purse seine kecil (mini purse seine). Sedangkan untuk ukuran kapal diatas 60 GT dan diatas 140
PK disebut kapal purse seine besar.

Purse seine digunakan pada fishing ground dengan kondisi yang a spring layer of water
temperature adalah areal permukaan laut, jumlah ikan berlimpah dan bergerombol pada area
permukaan air dan kondisi laut dalam keadaan bagus dan tenang. Kedalaman perairan yang dapat di
operasiakan alat purse seine yaitu 15-50 m dari permukaan laut tergantung besarnya alat tangkap
tersebut. Purse seine banyak dioperasiakan di pantai utara Jawa, Cirebon, Juwana dan pantai selatan
Jawa Cilacap dan Prigi (Subani dan Barus, 1989). Pengoperasian kapal dengan purse seine
menggunakan alat bantu berupa rumpon dan lampu.

GAMBAR 4. KAPAL PURSE SEINE

Purse seine adalah alat penangkapan ikan yang berbentuk kantong dilengkapi dengan cincin
dan tali purse line yang terletak dibawah tali ris bawah berfungsi menyatukan bagian bawah arring
sewaktu operasi dengan cara menarik tali purse line tersebut sehingga jaring membentuk kantung.

5. KAPAL TRAWL
Kapal trawl adalah salah satu jenis kapal penangkap ikan yang menggunakan trawl atau pukat
harimau sebagai alat tangkap. Trawl adalah alat tangkap ikan yang bersifat aktif,dimana alat tangkap
ditarik oleh kapal yang mengejar gerombolan ikan sehingga masuk ke dalam arring. Menurut
Syofyan et al. (2013), kecepatan kapal dalam menarik alat tangkap umumnya lebih besar dari
kecepatan renang rata-rata ikan yang tertangkap.

Daerah penangkapan alat tangkap trawl setidaknya memenuhi beberapa kriteria seperti
permukaannya rata, dengan dasar berlumpuratau berpasir. Operasi penarikan alat tangkap dapat
dilakukan baik pada siang ataupun pada malam hari tergantung kondisi suatu areal perairan.
Menurut Hapsari et al. (2014), nelayan memilih fisihing ground pada jalur penangkapan yang
berjarak 0-3 mil dari garis pantai dengan kedalaman perairan sekitar 3-11 m dan suhu perairan 27-
32Oc seperti laut cina selatan.
4
KAPAL PERIKANAN

GAMBAR 5. KAPAL TRAWL

Hasil tangkapan yang utama yaitu udang dan kerang. Hasil tangkapan lainnya seperti ular
laut,cumi,gurita,ikan buntal dan ikan sebelah. Alat penangkapan jenis trawl memiliki sifat yang tidak
ramah lingkungan karena mesh size arring kecil,maka ikan-ikan kecil yang belum matang gonad
juga akan ikut tertangkap sehingg ikan tidak memiliki kesempatan untuk berkembangbiak. Habitat
terumbu karang juga akan hancur. Selain itu, Jones (1992), memaparkan bahwa trawl gear juga akan
memberikan dampak berupa pengurangan jumlah habitat ikan produktif. Pemerintah sempat
menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 39 Tahun 1980 tentang Penghapusan Jaring Trawl di
perairan Jawa,Sumatera dan Bali.

6. KAPAL BAGAN APUNG

GAMBAR 6. KAPAL BAGAN APUNG

5
KAPAL PERIKANAN

Bagan perahu (boat lift net) adalah penangkap ikan yang dioperasikan dengan cara diturunkan
ke kolom perairan dan diangkat kembali setelah banyak ikan diatasnya, dalam pengoperasiannya
menggunakan perahu untuk berpindah-pindah ke lokasi yang diperkirakan banyak ikannya. Bagan
perahu diklasifikasikan ke dalam kelompok arring angkat (lift net). Secara umum alat tangkap bagan
perahu terdiri dari perahu, pelataran, rumah bagan, arring, jangkar, pemberat arring, katrol
(pengulung tali), kawat, tiang utama, genset dan lampu. Nelayan yang mengoperasikan alat tangkap
bagan perahu terdiri dari 8 ABK (anak buah kapal). Spesifikasi perahu bagan yang digunakan untuk
sarana apung, perahu bagan yang biasa digunakan berukuran 16 GT dengan panjang (L) 20,65 m,
lebar (B) 2,72 m dan ukuran dalam (D) 1,55 m.

Keberhasilan suatu operasi penangkapan ikan sangat didukung oleh pengetahuan tentang
daerah penangkapan ikan, sehingga dapat menciptakan usaha penangkapan ikan yang efektif dan
efisien. Menurut Usemahu (2004), suatu daerah perairan dinamakan daerah penangkapan yang baik
apabila memenuhi persyaratan yaitu daerah tersebut terdapat ikan yang melimpah sepanjang tahun,
alat tangkap dapat dijangkau leh kapal ikan. Alat tangkap bagan perahu memiliki kedalaman
perairan 20 meter hingga 32 meter, kondisi perairan mengandung zooplankton sebagai bahan
makanan ikan-ikan di perairan tersebut. Metode pengoperasian bagan perahu dengan cara setting,
soaking (perendaman jaring) dan lifting (pengangkatan jaring).

7. Klasifikasi Alat Tangkap Ikan

TABEL 1. . Klasifikasi Kelompok Pukat Hela Menurut International Standar Classification of Fishing Gear (ISSCFG)
yang dikeluarkan oleh FAO.

6
KAPAL PERIKANAN

TABEL 2. Klasifikasi Kelompok Pukat Hela Oleh Klasifikasi Alat Penangkap Ikan Indonesia (KAPI)

TABEL 3. Klasifikasi Kelompok Pancing (Hook and Lines) Menurut International Standar Classification of Fishing
Gear (ISSCFG) yang dikeluarkan oleh FAO.

TABEL 4. . Klasifikasi Kelompok Pancing (Hook and Lines) Oleh Klasifikasi Alat Penangkap Ikan Indonesia
(KAPI)
KAPAL PERIKANAN

TABEL 5. Klasifikasi Kelompok Jaring Insang (Gill Net) Menurut International Standar Classification of Fishing Gear
(ISSCFG) yang dikeluarkan oleh FAO.

8
KAPAL PERIKANAN

TABEL 6. . Klasifikasi Kelompok Jaring Insang (Gill Net) Oleh Klasifikasi Alat Penangkap Ikan Indonesia (KAPI)

REFERENSI

9
KAPAL PERIKANAN
Hutahuruk, Ronald Mangasi, Syaifuddin, Jonny Zain.(2014). Buku Ajar Rancangan Bangun Kapal
Perikanan.Pekanbaru: UR Press.

Biro Klasifikasi Indonfsia. 2006 . Buku Peraturan Kiasifikasi Dan Konslruksi Kapal Iaut .Jakarta.BKI

Akbar,M. 2003. Analisa Kelayakan Usaha dan Efisiensi Pada Penggunaan Alat Tangkap Purse Seine Di Kota
Pekalongan. Tesis. 1-78. Diunduh pada 5 Maret 2017.

Ardidja,S. 2007. Kapal Penangkap Ikan. Jakarta: Sekolah Tinggi Perikanan.

Umam, Musbahul.2007. Desain dan Konstruksi Kapal Purse Seine “Semangat Baru” Di Galangan Kapal
Pulau Tidung. SKRIPSI.IPB: Bogor.

World Wildlife Fund Indonesia. 2015. Alat Tangkap Trawl Ancam Keberlanjutan Sumber Daya Laut.
http://www.wwf.or.id . Diakses pada tanggal 6 Maret 2017.

Yusuf,M. 2015. Tinjauan Ilmiah Pelarangan Trawl dan Cantrang,Siapa Yang Diuntungkan dan Dirugikan?.
Kompasiana

Dewi Galih. 2017. Makalah Trolling Line (PANCING TONDA).Pangandaran.

https://docplayer.info/58140789-Kapal-ikan-purse-seine.html. KAPAL IKAN PURSE SEINE

https://docplayer.info/41655070-Karakteristik-desain-kapal-perikanan-bottom-gillnet-di-pelabuhan-
perikanan-nusantara-sungailiat-bangka-belitung.html

https://duniakumu.com/alat-kapal-perikanan-dan-alat-bantu-penangkap-ikan-jenis-klasifikasi-navigasi-
kompas-gps-radar-fish-finder-bbppi-semarang-2010/

https://www.academia.edu/39237782/kapal_rawai_long_line_

Pamungkas, R., S. 2013. Kapal Perikanan (Fishing Vessel). Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap,
Kementerian Kelautan dan Perikanan.

10

Anda mungkin juga menyukai