Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“WASPADA LGBT”

Disusun Oleh :
1. Chintya Agustin
2. Emi Sartika
3. Ramadhan Eko

Dosen Pembimbing :
Reno Apriansyah, S.Pd.I., M.pd

YAYASAN PENDIDIKAN PRABUMULIH


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
TAHUN 2019/2020
A.PENGERTIAN LGBT DALAM PANDANGAN ISLAM
Masalah penyimpangan seksual (lesbian, gay, biseksual dan transgender)
sedang dalam perdebatan yang hangat dibicarakan dalam masyarakat, mulai
dari media cetak dan elektronik, ada dari kalangan tokoh Islam sendiri yang
membolehkan homo dan lesbi, dengan dasar bahwa tidak ada perbedaan
antara homo dan bukan homo dan tidak ada perbedaan antara lesbi dan bukan
lesbi. Menurut mereka bahwa manusia cuma bisa berlomba berbuat amal
kebajikan sesuai perintah Tuhan.Islam mengajarkan bahwa seorang homo
atau lesbi sebagaimana manusia lainnya, sangat berpotensi menjadi orang
yang saleh atau takwa selama dia menjunjung tinggi nilai-nilai agama, yaitu
tidak menduakan Tuhan (syirik), meyakini kerasulan Muhammad Saw serta
menjalankan ibadah yang diperintahkan. Dia tidak menyakiti pasangannya
dan berbuat baik kepada sesama manusia, kepada sesama makhluk dan peduli
kepada lingkungannya. Bahkan menurutnya, menarik sekali membaca ayat-
ayat Al-Qur‟an soal hidup berpasangan (Q.S. al-Rum : 21, Q.S al-Dzariyat :
49 dan Q.S Yasin : 36) di sana tidak dijelaskan soal jenis kelamin biologis,
yang ada hanyalah soal gender. Artinya, berpasangan itu tidak mesti dalam
konteks hetero, melainkan bisa homo, dan bisa lesbi. Sekarang ini Indonesia
semakin liberal. Orang-orang homo dan lesbi semakin giat mengekspos
perbuatannya secara terbuka, bahkan berusaha mencari legitimasi dalil dari
A1-Qur‟an, memelintir maknanya dengan tidak melihat kepada ayat-ayat
yang lain yang berkenaan dengan masalah yang ada. Pada hal ayat-ayat Al-
Qur‟an saling menafsirkan antara satu ayat dengan ayat lainnya. Hal ini
disebabkan karena mereka hanya memiliki sedikit ilmu pengetahuan agama,
belum banyak membaca tafsir dan Hadis, tidak mengetahui ushul fiqh dan
sarana-sarana ijtihad yang lainnya, sehingga menurut mereka tidak ada
larangan dari Al-Qur‟an dan Hadis untuk melakukan homoseksual dan
lesbian sehingga menurut mereka, bahwa pelarangan terhadap LBGT adalah
pelarangan terhadap HAM. Berkenaan dengan masalah ini, maka dalam
artikel ini akan dibahas bagaimana pandangan hukum Islam terhadap
penyimpangan seksual (LGBT). Adapun pembahasan berkisar pada
pengertian homoseksual, lesbian dan hukumnya menurut pandangan Islam
dan sanksi atas pelakunya dampak negatif yang ditimbulkannya dan upaya
penanggulangannya.
B.FAKTOR
1. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan bisa memicu terjadinya LGBT, misalnya saja karena salah
pergaulan. Dalam berteman, sudah selayaknya kita "memilih" teman yang
memiliki perilaku baik. Ketika seseorang berteman dengan orang yang
termasuk LGBT, ada kecenderungan dia akan ikut menjadi anggota LGBT
disebabkan faktor pengaruh teman. Jadi, lingkungan dan kebiasaan menjadi
faktor pemicu paling besar terjadinya LGBT di Indonesia. Adanya pengaruh
budaya barat yang masuk ke Indonesia juga bisa menyebabkan
penyimpangan perilaku ini terjadi.
2. Faktor keluarga
Jika seorang anak mengalami kekerasan di lingkungan keluarganya, hal ini
bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan dia menjadi LGBT.
Sebagai contoh, seorang anak perempuan yang mendapatkan perlakukan
kasar dari ayah atau saudara laki-lakinya akan berpikir untuk membenci
lawan jenisnya. Alhasil, dia memilih untuk hidup sebagai LGBT karena
pengalaman hidup yang tidak mengenakkan.
Oleh sebab itulah, peranan di dalam keluarga sangat penting. Kehangatan dan
keharmonisan keluarga akan mendorong anak untuk tumbuh normal dan
wajar. Selain itu, jika kedua orang tua memberikan pendidikan agama dan
moral yang baik, hal ini akan membentengi seseorang untuk menyimpang
menjadi LGBT.
3. Faktor Genetik
Kemudian, faktor penyebab LGBT bisa terjadi ialah karena faktor genetik.
Maksudnya ialah penyimpangan seksual seperti Lesbian, Gay, Biseksual
ataupun Transgender bisa terjadi karena adanya riwayat keturunan dari
anggota keluarga sebelumnya.
Dalam tubuh manusia, kromosom seorang laki-laki normal ialah XY dan
perempuan yaitu XX. Namun, di kehidupan nyata, bisa ditemukan bahwa
seorang laki-laki memiliki kromosom XXY. Kelebihan kromosom ini bisa
menyebabkan dia memiliki perilaku menyerupai seorang perempuan.
C. PENYEBAB
Banyak yang beranggapan bahwa LGBT adalah sekedar perilaku seksual
yang tidak semestinya. Orientasi seksual seseorang memang seharusnya
terbentuk secara alami. Tapi ternyata orientasi ini juga bisa berubah karena
berbagai faktor. Ada banyak sekali faktor yang bisa membuat seseorang
memiliki orientasi seksual yang tidak biasa.
Beberapa faktor penyebab LGBT adalah sebagai berikut ini:
1. Trauma masa lalu
Seseorang yang menjadi korban penyimpangan atau pelecehan seksual, bisa
berpotensi memiliki orientasi seksual yang tidak sewajarnya. Korban yang
merasa dilecehkan oleh lawan jenis bisa berpotensi merasakan trauma hingga
dewasa dan cenderung mudah untuk ditarik ke dalam hubungan sesame jenis.
2. Faktor keluarga
Faktor selanjutnya yang menjadi penyebab LGBT adalah faktor keluarga.
Pembentukan karakter seorang individu dimulai dari lingkungan terdekatnya
yaitu keluarga. Jika pada proses pembentukan karakternya individu tersebut
dibuat bingung dengan karakternya sendiri, tentunya pembentukan orientasi
seksualnya juga bisa bermasalah.
Contohnya adalah seperti keluarga yang memperlakukan anak perempuan
seperti anak laki-laki dan juga sebaliknya. Meskipun tidak semua kasus
seperti ini menunjukkan bahwa seseorang dapat memiliki orientasi seksual
yang tidak semestinya, tetapi faktor ini tetap menjadi salah satu penyebab
yang masih banyak ditemui hingga saat ini.
3. Faktor lingkungan lebih dari faktor genetis
Kaum LGBT terdiri dari beberapa jenis individu dengan orientasi seksual
yang berbeda. Satu-satunya yang mendapat pengaruh dari faktor genetis
adalah kaum interseks. Sedangkan untuk yang lainnya lebih banyak
dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Sebelumnya disebutkan bahwa faktor keluarga sangat berpengaruh pada
pembentukan orientasi seks seseorang. Selain faktor keluarga, faktor
lingkungan juga sangat berpengaruh pada pembentukan psikoseksual
seseorang. Faktor lingkungan biasanya akan semakin kuat ketika seseorang
memasuki usia remaja.
Individu yang pada awalnya heteroseksual juga bisa berubah orientasi
seksualnya jika masuk ke dalam lingkungan dengan orientasi seksual yang
tidak biasa. Pengalaman seksual seseorang untuk pertama kali juga bisa
berpengaruh pada orientasi seksual ke depannya. Bisa dikatakan bahwa
orientasi seksual yang menyimpang ini bisa diajarkan pada seseorang yang
orientasi seksualnya normal, lebih mudah diajarkan lagi pada seseorang yang
belum memiliki pengalaman seksual sama sekali.
4. Penyalahgunaan teknologi
Kecanggihan teknologi memang memberikan manfaat yang sangat besar bagi
kehidupan manusia. Tapi jika tidak digunakan dengan bijak maka bisa
menyebabkan penyimpangan orientasi seksual. Individu dapat dengan mudah
mendapatkan informasi tentang LGBT, tapi sayangnya informasi ini tidak
didukung dengan pengetahuan yang memadai.
Pada akhirnya individu yang mendapat informasi ini pun akan menyerap
informasi tersebut seadanya dan akan sangat mungkin menyalahartikan
informasi tersebut. Jika tidak dibarengi dengan pengetahuan tentang apa itu
LGBT sebenarnya dan apa dampak dari orientasi seksual yang menyimpang,
individu tersebut bisa beranggapan bahwa LGBT adalah sesuatu yang wajar.

D. DAMPAK
1. Dampak Pendidikan
Selain berdampak pada kesehatan, LGBT juga mempengaruhi pendidikan
seseorang. Sebab faktanya, seorang LGBT memiliki permasalahan putus
sekolah 5 kali lebih besar dibandingkan dengan siswi atau siswa normal.
2. Dampak keamanan
Adanya LGBT ini menyebabkan terjadinya pelecehan seksual terjadi di
mana-mana. Bahkan, banyak kasus yang mana pelecehan tersebut terjadi
pada anak-anak.

E. BAHAYA LGBT
Faktanya, penyebaran LGBT begitu cepat. Bahkan, yang tadinya terlahir
sebagai perempuan atau laki-laki "normal" dapat terkena hal tersebut. Hal
tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja karena dampaknya sangat besar.
LGBT bisa membahayakan kesehatan, pendidikan dan moral seseorang.
a. Kanker anal atau dubur
Para gay melakukan hubungan sek anal sehingga mereka memiliki resiko
tinggi terkena penyakit kanker anal.
b. Kanker mulut
Kebiasaan melakukan oral seks bisa menyebabkan kanker mulut. Sebab,
faktanya rokok bukanlah satu-satunya penyebab kanker mulut terjadi. Hal ini
sesuai dengan studi di New England Journal of Medicine yang dimuat di situs
Dallasvoice.
c. Meningitis
Meningitis atau radang selaput otak terjadi karena infeksi mikroorganisme,
kanker, penyalahgunaan obat-obatan tertentu dan mengalami peradangan
tubuh. Namun, hal lain diungkapkan dalam tulisan di DetikHealth bahwa
meningitis terjadi karena penularan hubungan seks yang dilakukan oleh
LGBT.
d. HIV/AIDS
Umumnya, para LGBT memiliki gaya hidup seks bebas dengan banyak orang
sehingga kecenderungan terkena virus HIV/ AIDS sangat tinggi.

F. CARA MENGATASI LGBT


Karena dampak LGBT sangat mengerikan, sebaiknya ada upaya untuk
mencegah timbulnya LGBT. Caranya antara lain sebagai berikut ini:
1. Menjaga pergaulan
2. Menutup segala celah pornografi misalnya dari gadget. Orang tua harus
aktif dalam hal ini.
3. Diadakan kajian atau seminar mengenai bahaya LGBT di sekolah-sekolah
4. Adanya undang-undang yang melarang adanya LGBT sehingga hal ini
tidak menyebar semakin parah.
5. Diadakan penyuluhan keagamaan mengenai LGBT yang menyimpang dari
aturan agama.
Dengan hal-hal tersebut, diharapkan LGBT dapat dicegah dan
penyebarannya tidak semakin luas. LGBT merupakan suatu masalah
kejiwaan yang perlu ditangani oleh semua pihak baik dari pelaku maupun
lingkungan sekitar. Dengan adanya kerja sama yang baik, bukan tidak
mungkin masalah LGBT yang menjadi kontroversi ini bisa diatasi dengan
baik.

Anda mungkin juga menyukai