Anda di halaman 1dari 5

Prosiding Seminar Nasional Biologi / IPA dan Pembelajarannya Ke-3, Malang 15 Oktober 2016, Universitas Negeri Malang

ISBN 978-602-73915-6-7

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP


FOTOSINTESIS MENGGUNAKAN TWO TIERS MULTIPLE
CHOICE DIAGNOSTIC TESTS

Rahmadyah Kusuma Putri1, Fauziyah Harahap2


1
Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang,
Alumni Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Medan
2
Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Medan
E-mail: rahmadyahkusumaputri@gmail.com

Abstract: The objective of this research is to analyze the presence of students’ misconception on topic
photosynthesis in Senior High School. The type of this research is the descriptive research. Subject of this
research are 56 students class XII SMA in Tanjung Morawa, Sumatera Utara academic year 2014/2015.
The technique of data collecting was the two tier multiple choices closed reasoning diagnostic test, consist
of 45 questions. The finding of this research is the students getting misconception on topic photosynthesis
in high category of misconception by percentage 66%.

Keywords: misconception, photosynthesis, two tier multiple choice

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis miskonsepsi siswa SMA pada konsep Fotosintesis.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa Sekolah Menengah Atas
kelas XII di Tanjung Morawa, Sumatera Utara tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 56 orang. Instru-
men penelitian yang digunakan berupa two tiers multiple choice diagnostic tests yang terdiri dari 45 soal.
Hasil analisis miskonsepsi menunjukkan bahwa siswa mengalami miskonsepsi pada konsep Fotosintesis
sebanyak 66%.

Kata kunci: fotosintesis, miskonsepsi, two tier multiple choice

Miskonsepsi adalah perbedaan konsep antara dipahami sebagai dasar untuk mempelajari
yang dimiliki siswa dengan konsep ilmiah aliran energi di ekosistem (Tekkaya, 2002).
(Kose, 2008; Naz &Nasreen, 2013). Sehingga siswa dapat menjelaskan
Beberapa penelitian menemukan berbagai fenomena biologi di sekitar mereka, seperti
miskonsepsi siswa pada Biologi, diantaranya bagaimana tumbuhan menghasilkan oksigen
pada topik sel, Fotosintesis, genetika, dan bagaimana tumbuhan mampu
ekologi, respirasi, klasifikasi, sistem menyediakan glukosa. Dengan mampu
peredaran darah dan energi (Tekkaya, 2002). menjelaskan fenomena ini, siswa memahami
Miskonsepsi pada konsep Biologi juga peran penting tumbuhan dalam ekosistem
terjadi pada siswa di Sumatera Utara, yaitu dan akan menumbuhkan rasa cinta
miskonsepsi topik klasifikasi hewan lingkungan. Namun, dalam membentuk
(Panggabean, 2012), sel (Gultom, 2011), pemahaman konsep, siswa dapat mengalami
bioteknologi (Sumawarsih, 2007), sistem miskonsepsi. Menurut Gonen dan Kocakaya
respirasi dan ekskresi (Nasution, 2012; (2010), jika miskonsepsi siswa pada suatu
Purba, 2012; Sianturi, 2012), Fotosintesis topik tidak segera diatasi, maka akan
dan respirasi tumbuhan (Bukit, 2011; menghambat siswa dalam mempelajari topik
Tambunan, 2011). yang berkaitan.
Fotosintesis merupakan salah satu topik Siswa mempelajari Fotosintesis sejak
Biologi yang menimbulkan miskonsepsi tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah
siswa. Miskonsepsi siswa pada Fotosintesis Menengah Atas. Oleh sebab itu,
terjadi karena topik tersebut mengandung miskonsepsi yang terjadi pada siswa pada
konsep biokimia dan biologi sel. Meskipun tingkat pendidikan sebelumnya akan
demikian, konsep Fotosintesis penting untuk mempengaruhi pembelajaran di tingkat yang

920
Prosiding Seminar Nasional Biologi / IPA dan Pembelajarannya Ke-3, Malang 15 Oktober 2016, Universitas Negeri Malang

lebih tinggi. Dengan demikian, perlu Teknik penilaian dalam tes diadaptasi
dilakukan analisis miskonsepsi terkait topik dari Bayrak (2013), sebagai berikut: 1) Jika
Fotosintesis agar guru memperoleh referensi jawaban siswa benar pada tier pertama dan
mengenai miskonsepsi siswa pada topik kedua, maka siswa diberi skor +2 dan
Fotosintesis, sehingga miskonsepsi tersebut digolongkan kedalam “Paham Konsep”, 2)
dapat diremediasi. Jika jawaban siswa benar pada tier pertama
dan salah pada tier kedua atau sebaliknya,
METODE maka siswa diberi skor +1 dan digolongkan
Penelitian ini merupakan penelitian kedalam “Miskonsepsi”, 3) Jika jawaban
deskriptif. Subyek penelitian diambil dengan siswa salah pada tier pertama dan kedua,
teknik total sampling, yaitu seluruh siswa maka siswa diberi skor 0 dan digolongkan
kelas XII IPA SMA Swasta Nurul Iman kedalam “Tidak Paham Konsep”.
Tanjung Morawa tahun ajaran 2014/2015, Analisis persentase miskonsepsi siswa
berjumlah 56 orang. Instrumen yang menggunakan persamaan berikut:
digunakan adalah two tier diagnostic tests
tipe multiple choices closed reasoning  miskonsepsi siswa = Σskor miskonsepsi x
100%
sebanyak 45 soal. Setiap soal terdiri atas dua Σsiswa
bagian (tier); bagian pertama adalah
pertanyaan mengenai konsep. Pertanyaan ini Hasil persentase miskonsepsi siswa
disusun berdasarkan miskonsepsi yang telah digolongkan kedalam tiga kategori, yaitu
dipublikasi pada sejumlah artikel penelitian kategori tinggi (>60%), kategori sedang (31-
dengan topik Fotosintesis. Jawaban berupa 60%) dan kategori rendah (<30%) (Andriani
pilihan berganda dengan lima pilihan. dkk, 2014). Miskonsepsi siswa yang
Sementara itu, bagian kedua adalah alasan dianalisis terdiri dari dua sub materi, yaitu
memilih jawaban. Alasan berupa pernyataan. komponen Fotosintesis dan proses
Terdapat lima pilihan pernyataan alasan yang Fotosintesis. Distribusi two tier diagnostic
disusun berdasarkan hasil wawancara awal tests topik Fotosintesis dapat dilihat pada
terhadap siswa di sekolah tersebut. tabel 1.

Tabel 1. Distribusi Two Tier Diagnostic Tests Topik Fotosintesis


Konsep Jumlah Soal
A Fotosintesis mengkonversi energi cahaya menjadi 11
energi kimia
B Kloroplas tersusun dari tumpukan membran (grana) 2
dan semi-fluida (stroma)
C Reaksi terang mengkonversi energi matahari menjadi 20
energi kimia (ATP dan NADPH)
D Siklus kelvin menggunakan ATP dan NADPH untuk 12
mensintesis glukosa
Miskonsepsi siswa pada konsep A sebanyak
HASIL 64.3%, konsep B 68%, konsep C 62.3% dan
Persentase miskonsepsi siswa pada topik konsep D 70%.
Fotosintesis diperoleh berdasarkan
perhitungan persentase total dari 45 soal. PEMBAHASAN
persentase miskonsepsi total adalah 66%. Miskonsepsi siswa pada topik fotosíntesis
Persentase miskonsepsi siswa per konsep tergolong ke dalam kategori tinggi, yaitu
diperoleh berdasarkan perhitungan >60%. Miskonsepsi siswa per konsep juga
persentase miskonsepsi pada tiap konsep. tergolong ke dalam kategori tinggi pada s

921
Prosiding Seminar Nasional Biologi / IPA dan Pembelajarannya Ke-3, Malang 15 Oktober 2016, Universitas Negeri Malang

tiap konsep. Berikut adalah uraian miskon- disintesis menjadi glukosa. Sehingga peran
sepsi siswa per konsep. CO2 dalam fotosíntesis berbeda dengan peran
Miskonsepsi siswa pada konsep A, yaitu: O2 dalam respirasi. 3) fotosíntesis hanya ter-
1) hanya tumbuhan hijau yang dapat mela- jadi di siang hari, sementara konsep yang
kukan fotosíntesis, sementara konsep yang benar adalah fotosíntesis dapat terjadi apabi-
benar adalah alga dan bakteri fotosintetik ju- la tersedia energi cahaya yang dibutuhkan
ga dapat berfotosintesis. Kurt, dkk (2013) untuk memulai reaksi terang.
menemukan miskonsepsi serupa dalam pene- Miskonsepsi siswa pada konsep B, yaitu:
litiannya. Menurut Hersey (2004), miskon- 1) stroma merupakan lumen tilakoid, semen-
sepsi ini dapat digolongkan kedalam mis- tara konsep yang benar adalah stroma meru-
konsepsi overgeneralisasi. Siswa pada pakan cairan di luar tilakoid yang mengan-
umumnya cenderung berpikir bahwa fotosín- dung sejumlah enzim untuk siklus Kelvin.
tesis berkaitan dengan zat hijau daun (kloro- Contoh soal untuk miskonsepsi ini ditampil-
fil) sehingga setiap tumbuhan yang berwarna kan pada gambar 1. Siswa menjawab pilihan
hijau mampu berFotosintesis, sementara klo- C untuk tier pertama dan pilihan C untuk tier
rofil juga ditemukan pada alga dan bakteri kedua. Ini menunjukkan bahwa siswa secara
fotosintetik. teori paham bahwa reaksi gelap terjadi di
2) fotosíntesis merupakan kebalikan dari stroma, namun siswa miskonsepsi dalam
proses respirasi, yaitu mengambil CO2 dan memahami stroma sebagai lumen.
mengeluarkan O2, sementara konsep yang 2) CO2 ditangkap oleh klorofil, sementara
benar adalah Fotosintesis adalah proses ana- konsep yang benar adalah CO2 masuk keda-
bolisme. CO2 dibutuhkan dalam siklus Kel- lam kloroplas dan terdapat di stroma.
vin untuk menghasilkan PGAL yang akan

Gambar 1. Contoh Soal Two Tier Diagnostic Tests pada Konsep B

Miskonsepsi siswa pada konsep C, yaitu: 3) reaksi terang terjadi pada fotosistem I
1) fotosíntesis membutuhkan air, sementara lalu dilanjutkan ke fotosistem II, sementara
konsep yang benar adalah air berperan seba- konsep yang benar adalah reaksi terang di-
gai donor proton. Bakteri sulfur dapat berFo- mulai pada fotosistem II lalu dilanjutkan ke
tosintesis dengan memanfaatkan H2S sebagai fotosistem I. Miskonsepsi ini terjadi karena
donor proton. 2) setiap tilakoid hanya memi- siswa berpikir bahwa penomoran fotosistem
liki satu fotosistem I dan satu fotosistem II, merupakan urutan, sementara penomoran
sementara konsep yang benar adalah setiap tersebut didasarkan pada fotosistem yang le-
tilakoid memiliki lebih dari satu fotosistem I bih dulu ditemukan dalam penelitian. 4)
dan fotosistem II. reaksi terang non-siklik hanya melibatkan

922
Prosiding Seminar Nasional Biologi / IPA dan Pembelajarannya Ke-3, Malang 15 Oktober 2016, Universitas Negeri Malang

fotosistem I dan hanya menghasilkan ATP, Bayrak, B. K. 2013. Using Two-Tier Test to
sementara konsep yang benar adalah reaksi Identify Primary Students’ Conceptu-
terang non-siklik melibatkan fotosistem I alUnderstanding and Alternative Con-
dan fotosistem II dan menghasilkan ATP dan ceptions in Acid Base. Mevlana Inter-
NADPH. 5) oksigen yang dihasilkan pada national Journal of Education
fotosíntesis merupakan hasil pemecahan (MIJE)Vol. 3(2): 19-26
CO2, sementara konsep yang benar adalah Bukit, I. 2011. Identifikasi Miskonsepsi Guru
oksigen merupakan hasil fotolisis air. Biologi pada Materi Respirasi dan
Miskonsepsi siswa pada konsep D, yaitu: Fotosintesis di SMA seKota Medan.
1) satu kali siklus Kelvin menghasilkan satu Thesis. Universitas Negeri Medan
molekul glukosa, sementara untuk mengha- Gonen, S.,& Kocakaya, S. 2010. A Physics
silkan satu molekul glukosa membutuhkan Lesson Designed According to 7E
dua kali siklus Kelvin. 2) cahaya matahari Model with The Help of Instructional
tidak dibutuhkan dalam reaksi gelap karena Technology (Lesson Plan). Turkish
cahaya dapat merusak enzim, sementara Online Journal of Distance Education
konsep yang benar adalah reaksi gelap tidak 11(1): 98-113
membutuhkan cahaya matahari karena tidak Gultom, H. S. 2011. Identifikasi Miskonsepsi
bertujuan untuk menghasilkan ATP. 3) untuk Guru dan Siswa tentang Materi Sel di
menghasilkan satu molekul glukosa dibutuh- SMA Negeri seKabupaten Deli Ser-
kan 9 ATP dan 6 NADPH, sementara konsep dang. Thesis. Universitas Negeri Me-
yang benar adalah membutuhkan 18 ATP dan
dan 12 NADPH. Hershey, D. R. 2004. Action Bioscience. Avoid
Misconceptions when Teaching about Plants.
KESIMPULAN DAN SARAN [online]http://Www.Actionbioscience.Org/Ed
Kesimpulan ucation/Hershey.Html?Print (Diakses pada
10 Febuari 2015)
Berdasarkan hasil penelitian dan pem- Köse, S. 2008. Diagnosing Student Miscon-
bahasan dimuka, maka disimpulkan bahwa ceptions: Using Drawings as A Re-
miskonsepsi pada topik Fotosintesis terjadi search Method. World Applied Scienc-
di SMA Swasta Nurul Iman Tanjung Mora- es Journal, 3 (2): 283-293
wa tergolong kedalam kategori tinggi (66%), Kurt, H., Ekici, G., Akta, M., & Aksu, Ö.
demikian pula pada empat konsep Fotosinte- 2013. The Concept of Photosynthesis
sis yang dianalisis. Persentase miskonsepsi Which is an Indicator of Life in Plants:
paling besar terdapat pada konsep D, yaitu A Cognitive Structure Study. Ameri-
Siklus kelvin menggunakan ATP dan can-Eurasian J. Agric. & Environ.
NADPH untuk mensintesis glukosa (70%). Sci., 13 (9): 1207-1231
Nasution, L. O. 2012. Analisis Miskonsepsi
Saran
Siswa, Guru dan Buku Biologi Kelas
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertim- XI pada Materi Sistem Respirasi dan
bangan dan masukan bagi guru dan peneliti Sistem Ekskresi di SMA seMandail-
untuk mengembangkan cara remediasi mis- inggodang Kabupaten Mandailing Na-
konsepsi siswa, khususnya pada topik tal. Thesis. Universitas Negeri Medan.
Fotosintesis. Panggabean, H.N. S. 2012. Analisis Mis-
kosepsi Siswa dan Guru Biologi ten-
DAFTAR RUJUKAN tang Materi Klasifikasi Dunia Hewan
Andriani, E., Indrawati., Harijanto, Alex. 2015. pada SMA seKecamatan Medan Helve-
Remedi Miskonsepsi Beberapa konsep tia. Thesis. Universitas Negeri Medan
Listrik Dinamis Pada Siswa SMA Melalui Purba, D. Y. 2011. Analisis Miskonsepsi
Simulai PhET Disertai LKS. Jurnal Pendidi- Siswa dan Guru Biologi tentang Mate-
kan Fisika, 3(4): 362-369 ri Sistem Respirasi dan Ekskresi pada

923
Prosiding Seminar Nasional Biologi / IPA dan Pembelajarannya Ke-3, Malang 15 Oktober 2016, Universitas Negeri Malang

SMAN Se-Kabupaten Labuhan Batu. Pembelajaran 2006/2007. Thesis. Uni-


Thesis. Universitas Negeri Medan versitas Negeri Medan
Sianturi, J. D.R. 2012. Identifikasi Miskon- Tambunan, E. P. S. 2011. Identifikasi Mis-
sepsi Siswa dan Guru Biologi tentang konsepsi Guru IPA Biologi dan Siswa
Materi Sistem Respirasi dan Sistem SMP Se-Kecamatan Medan Kota pada
Ekskresi pada SMA seKabupaten Deli Materi Pokok Fotosintesis. Thesis.
Serdang. Thesis. Universitas Negeri Universitas Negeri Medan
Medan Tekkaya. 2002. Misconceptions as Barrier to
Sumawarsih. 2007. Analisis Miskonsepsi Understanding Biology. Hacettepe
Pada Konsep Bioteknologi di Kelas X Universitesi Egitim Fakultesi Dergisi,
SMA Swasta Dharma Pancasila Tahun 23: 259-266

924

Anda mungkin juga menyukai