Anda di halaman 1dari 17

BAB VII

PERANCANGAN CAMPURAN BETON

A. TEORI UMUM
Perancangan beton diharapkan menghasikan suatu massa padat yang kuat
untuk menahan beban yang terjadi di atasnya agar memberikan kenyamanan
serta keamanan bagi pengguna konstruksi tersebut. Dalam perancangan beton
beberapa parameter yang harus diketahui antara lain berat jenis agregat, berat
jenis semen, ukuran butir agregat (Dmax dan MHB), kuat tekan (fc’), kuat
tekan rencana (fc’r), fas dan nilai slump.
Berat jenis agregat dan semen diketahui untuk memastikan apakah bahan
dalam keadaan syarat terpenuhi atau tidak, karena dapat mempengaruhi mutu
beton. Ukuran butir agregat juga harus diketahui agar dapat ditentukan
klasifikasi zona agregat. Zona agregat diantaranya adalah kasar, agak kasar,
agak halus dan sangat halus. Kuat tekan rencana (fc’r) adalah kuat tekan
ditambah dengan nilai margin, margin dapat diperoleh dengan mencari standar
deviasi dari 30 data sebelumnya jika ada, namun jika tidak ada nilai margin
yang digunakan adalah 12. Ketika fc’r sudah di dapat barulah dapat dicari fas
melalui grafik.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Perancangan campuran beton dimaksudkan untuk mengetahui komposisi
atau proporsi bahan-bahan penyusun beton menurut SNI 03-2834-2000. Hal ini
dilakukan agar proporsi campuran dapat memenuhi syarat teknis serta
ekonomis.

C. LANGKAH PERCOBAAN
1. Menentukan kuat tekan beton yang direncanakan sesuai dengan syarat
teknis atau yang telah ditentukan, yaitu:
Menentukan kuat tekan (fc’) pada umur 28 hari.
2. Menghitung deviasi standar (s). Nilai deviasi standar dapat diperoleh jika
memiliki catatan hasil pengujian dengan rumus :
∑𝑛𝑖=1(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑆=√
𝑛−1

Dengan :
S = deviasi standar
Xi = Kuat tekan beton yang didapat dari masing-masing benda uji.
X = Kuat tekan beton rata-rata menurut rumus :
∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖
𝑥̅ =
𝑛
Dengan :
N = Jumlah nilai hasil uji, yang harus diambil minimum 30 buah (satu hasil
uji rata-rata dari nilai uji rata-rata dari 2 buah benda uji).
Data hasil uji yang akan digunakan untuk menghitung standar deviasi harus
sebagai berikut:
a) Mewakili bahan-bahan prosedur pengawasan mutu, kondisi produksi
yang serupa dengan pekerjaan yang diusulkan.
b) Mewakili kuat tekan beton yang disyaratkan fc’ yang nilainya dalam
batas 7Mpa dari nilai fcr yang ditentukan.
c) Paling sedikit terdiri dari 30 hasil uji yang berurutan atau dua kelompok
hasil uji berurutan yang jumlahnya minimum 30 data diambil dalam
produksi selama jangka waktu tidak kurang dari 45 hari.
d) Bila suatu produksi beton tidak mempunyai data hasil uji yang
memenuhi syarat diatas, tetapi hanya memiliki sebanyak 15-29 hasil
yang berurutan, maka nilai deviasi standar adalah perkalian deviasi
standar yang dihitung dari data hasil uji tersebut dengan faktor pengali.
Jika tidak memiliki catatan hasil pengujian maka nilai standar deviasi tidak
diperhitungkan;
3. Menghitung nilai tambah (m), dimana m = 1.64S dan jika data deviasi
standar tidak ada, maka m = 12 Mpa;
4. Menghitung kuat tekan rata-rata yang telah ditargetkan (fc’r), dimana fc’r =
fc’ + m;
5. Menetapkan jenis semen yang akan digunakan;
6. Menetapkan jenis agregat yang akan digunakan, untuk agregat halus dan
agregat kasar;
7. Tentukan nilai faktor air semen fas berdasarkan:
a) Hubungkan kuat tekan dan fas yang diperoleh dari penelitian lapangan
sesuai dengan bahan dan kondisi pekerjaan yang diusulkan. Bila tidak
tersedia hasil data tersebut dapat menggunakan tabel 1 dan grafik 1 atau
2 sebagai pedoman. Cara mencari nilai fas adalah sebagai berikut:
1) Menentukan nilai kuat tekan pada umur 28 hari dengan
menggunakan tabel 1, sesuai dengan semen dan agregat yang
digunakan;
2) Lihat grafik 1 dan 2;
3) Menarik garis tegak lurus keatas melalui faktor air semen 0.5 sampai
memotong kurva kuat tekan yang ditentukan pada sub butir a di atas;
4) Menarik garis lengkung melalui titik pada sub butir c sesuai
proporsional;
5) Menarik garis mendatar melalui nilai kuat tekan yang ditargetkan
sampai memotong kurva baru yang ditentukan pada sub butir d di
atas;
6) Menarik garis tegak lurus kebawah melalui titik potong tersebut
untuk mendapatkan faktor air semen yang diperlukan;
7) Untuk lingkungan khusus fas maksimum harus memenuhi SNI 03-
1915-1992 tentang Spesifikasi Beton Tahan Sulfat dan SNI 03-2914-
1994 tentang Spesifikasi Beton Bertulang Kedap Air.
8. Menetapkan fas maksimum (dapat ditetapkan sebelumnya atau tidak). Jika
nilai fas yang diperoleh pada butir 7 diatas lebih kecil dari yang
dikehendaki, maka yang dipakai yang terendah;
9. Menetapkan slump sesuai dengan kondisi pelaksanaan pekerjaan agar
diperoleh beton yang muda digunakan, dipadatkan dan diratakan;
10. Menetapkan ukuran agregat maksimum, jika tidak ditetapkan maka besar
butir agregat maksimum tidak boleh melebihi:
a) Seperlima jarak terkecil antara bidang-bidang samping dari cetakan;
b) Seperlima dari tebal pelat;
c) Tiga per empat dari jarak bersih minimum diantara batang-batang atau
berkas-berkas tulangan.
11. Menentukan nilai kadar air bebas dengan cara sebagai berikut :
a) Agregat tak dipecah dan agregat dipecah digunakan nilai-nilai pada
tabel 2;
b) Agregat campuran (tak dipecah dan pecah), dihitung menurut rumus
berikut:
2 1
𝑊ℎ + 𝑊𝑘
3 3
Dengan :
Wh adalah perkiraan jumlah air untuk agregat halus.
Wk adalah perkiraan jumlah air untuk agregat kasar.
12. Menghitung jumlah semen yang besarnya adalah kadar air bebas dibagi fas;
13. Menentukan jumlah semen maksimum jika tidak ditetapkan, maka tidak
diabaikan;
14. Menentukan jumlah semen seminimum mungkin, jika tidak lihat pada tabe
4. Kadar semen minimum dipakai jika lebih besar dari kadar semen hasil
perhitungan pada butir 12, kemudian sesuaikan fas.
15. Menentukan faktor air semen yang disesuaikan jika jumlah semen berubah
karena lebih kecil dari jumlah semen minimum yang ditetapkan (atau lebih
besar dari jumlah semen maksimum yang disyaratkan) maka fas harus
diperhitungkan kembali.
16. Menentukan susunan butir agregat halus sesuai dengan hasil pengujian
analisa saringan;
17. Menentukan susunan butir agregat kasar sesuai dengan hasil pengujian
analisa saringan;
18. Menentukan persentase pasir dengan perhitungan atau menggunakan grafik
3-5, dengan diketahui ukuran butir maksimum menurut butir 15, slump
pada butir 9, fas pada butir 15 dan daerah butir agregat halus pada butir 16.
19. Menghitung berat jenis relatif agregat dengan cara sebagai berikut:
a) Diperoleh dari data hasil pengujian berat jenis SSD atau jika tidak
tersedia dapat dipakai nilai dibawah ini :
1) Agregat tidak pecah : 2.5
2) Agregat dipecah : 2.6 atau 2.7
b) Berat jenis agregat gabungan (gabungan agregat halus dan kasar)
dihitung sebagai berikut:
Bj ag = (%agregat halus x BJ SSD agregat halus + %agregat kasar x BJ
SSD agregat kasar)
20. Menentukan berat isi beton menurut grafik 6 sesuai dengan kadar air bebas
yang sudah ditentukan dari table 2 dan berat jenis relatif dari agregat
gabungan menurut butir 18;
21. Menghitung kadar agregat campuran yang besarnya adalah berat jenis
beton dikurangi jumlah kadar semen dan kadar air bebas;
22. Menghitung kadar agregat halus yang besarnya adalah hasil kali persen
pasir pada butir 18 dengan agregat gabungan menurut butir 21.
23. Menghitung kadar agregat kasar yang besarnya adalah kadar agregat
gabungan butir 21 dikurangi kadar agregat halus butir 22; dari langkah-
langkah tersebut di atas butir 1-23 sudah dapat diketahui susunan campuran
bahan-bahan untuk 1m3;
24. Proporsi campuran, kondisi agregat dalam keadaan jenuhkering
permukaan;
25. Mengkoreksi proporsi campuran dengan cara apabila agregat tidak dalam
keadaan SSD proporsi campuran harus dikoreksi terhadap kandungan air
dalam agregat paling sedikit satu kali dalam sehari dan dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
1) Air = B+(Ck-Ca) x C/100 –(Dk-Da) x D/100
2) Agregat halus = C +(Ck-Ca) x C/100
3) Agregat kasar = D+(Dk-Da) x D/100
Dengan:
B adalah jumlah air (kg/m3)
C adalah jumlah agregat halus (kg/m3)
Ca adalah nilai absorpsi air pada agregat halus (%)
Da adalah nilai absorpsi air pada agregat kasar (%)
Ck adalah kandungan air dalam agregat halus (%)
Dk adalah nilai kandungan air dalam agregat kasar (%)
26. Membuat campuran uji, mengukur dan mencatat besarnya slump serta
kekuatan tekan yang sesungguhnya, perhatikan hal berikut :
a) Jika harga yang didapat sesuai dengan harga yang diharapkan, maka
susunan campuran beton tersebut dikatakan baik. Jika tidak, maka
campuran beton perlu diperbaiki;
b) Jika nilai slump terlalu tinggi atau rendah, maka kadar air perlu
dikurangi atau ditambah (demikian juga kadar semennya, karena fas
harus dijaga agar tidak berubah);
c) Jika kekuatan beton dari campuran tersebut terlalu tinggi atau rendah
maka fas dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan grafik 1 dan 2.

D. DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN


1. DATA PENGAMATAN
Data pengamatan ( Tabel 3.1 terlampir ).
2. PERHITUNGAN
Diketahui :
a. Fc’ = 28Mpa
b. m = 12 (tidak ada standar deviasi dari 30 data)
c. Fc’r = 28+12 = 40 Mpa
d. Slump = 30-60 mm
e. BJ agregat kasar = 2.48 gr/ml
f. BJ agregat halus = 2.52 gr/ml
g. BJ semen = 3.12 gr/ml
h. Dmax = 40mm (dari grafik)
i. MHB = zona 1 (dari grafik)
j. Fas = 0.47 (dari grafik)
k. Ah (40mm) = 160 (dari tabel nilai slump 30-60)
l. Ak (40mm) = 190 (dari tabel nilai slump 30-60)
Kebutuhan air …?
2 1 2 1
A = 3 𝐴ℎ + 3 𝐴𝑘 = 3 160 + 3 190 = 170 𝑘𝑔/𝑚3

Berat Semen …?
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟 170
Wsemen = = 0.47 = 361.702 𝑘𝑔/𝑚3
𝑓𝑎𝑠

Persentase pasir = 0.38 (dari grafik)


Persentase kerikil = 1-0.38 = 0.62
BJ agregat campuran …?
BJ agregat campuran = % pasir x bj SSD pasir + % kerikil x bj SSD kerikil
= 0.38 x 2.52 + 0.62 x 2.48 = 2.495 gr/ml
Menentukan berat isi adukan …?
Berat isi adukan = 2315 kg/m3 (dari grafik)
Menentukan berat agregat campuran …?
Wagr,cmp = Wbeton – Wair – Wsemen
= 2315 – 170 – 361.702 = 1783.298 kg/m3
Menentukan berat agregat halus yang diperlukan
W agr,h = %Ah x W agr,cmp
= 0.38 x 1783.298
= 677.653 kg/m3
Menentukan berat agregat kasar yang diperlukan
W agr,k = %Ak x W agr,cmp
= 0.62 x 1783.298
= 1105.645 kg/m3
Volume silinder
Vol = 3.14 x 0.075 x 0.075 x 0.3 = 0.0053 m3
Koreksi 30% volume
Vol koreksi = 0.0053+ (0.0053 x 30%) = 0.00689
Kebutuhan campuran
Air = 170 x 0.00689 = 1.171 kg
Kerikil = 1105.645 x 0.00689 = 7.618 kg
Pasir = 677.653 x 0.00689 = 4.669 kg
Semen = 361.702 x 0.00689 = 2.492 kg
Perbandingan air : semen : pasir : kerikil = 1 : 2.13 : 3.99 : 6.51
LAMPIRAN

MHB
Tabel 7.1 MHB Zona 1 SNI
Saringan Min Max Data
9.6 100 100 100
4.8 90 100 99.2574
2.4 60 95 86.8812
1.2 30 70 57.1782
0.6 15 34 30.4455
0.3 5 20 19.3069
0.15 0 10 6.68317

120

100

80
Series1
60
min
40 max

20

0
0 2 4 6 8 10 12

Grafik 7.1 Zona 1

Tabel 7.2 MHB Zona 2 SNI


Saringan Min Max Data
9.6 100 100 100
4.8 90 100 99.2574
2.4 75 100 86.8812
1.2 55 90 57.1782
0.6 35 95 30.4455
0.3 8 30 19.3069
0.15 0 10 6.68317
120

100

80
Series1
60
max
40 min

20

0
0 2 4 6 8 10 12
Grafik 7.2 Zona 2
Tabel 7.3 MHB Zona 3 SNI
Saringan Min Max Data
9.6 100 100 100
4.8 90 100 99.2574
2.4 85 100 86.8812
1.2 75 90 57.1782
0.6 60 79 30.4455
0.3 12 40 19.3069
0.15 0 10 6.68317

120

100

80
Series1
60
min
40 max

20

0
0 2 4 6 8 10 12

Grafik 7.3 Zona 3


Tabel 7.4 MHB Zona 4 SNI
Saringan Min Max Data
9.6 100 100 100
4.8 95 100 99.2574
2.4 95 100 86.8812
1.2 90 100 57.1782
0.6 80 100 30.4455
0.3 15 50 19.3069
0.15 0 15 6.68317

120

100

80
Series1
60
min
40 max

20

0
0 2 4 6 8 10 12

Grafik 7.4 Zona 4


Kesimpulan : MHB zona 1
Dmax
Tabel 7.5 Dmax 10mm
Saringan Min Max Data
38 92.1481
19 100 100 72.7407
9.6 50 85 0.59259
4.8 0 10 0.37037

120
100
80
Series1
60
38 19 9.6 4.8
40
max
20
0
0 10 20 30 40

Grafik 7.5 Dmax 10mm

Tabel 7.6 Dmax 20mm


Saringan Min Max Data
38 100 100 92.1481
19 95 100 72.7407
9.6 30 60 0.59259
4.8 0 10 0.37037

120
100
80
Series1
60
min
40 max
20
0
0 10 20 30 40

Grafik 7.6 Dmax 20mm


Tabel 7.7 Dmax 40mm
Saringan Min Max Data
38 95 100 92.1481
19 35 70 72.7407
9.6 10 40 0.59259
4.8 0 5 0.37037

120

100

80
Series1
60
min
40 max

20

0
0 10 20 30 40

Grafik 7.7 Dmax 40mm

Kesimpulan : Dmax 40mm


LAMPIRAN

PERANCANGAN CAMPURAN BETON

No. Lampiran Laporan : 7.1 Tanggal : 6 Mei 2015

Jenis Material : Semen Dikerjakan Oleh : Puspa Dahlia

Nomor Contoh :7 Dihitung Oleh : Puspa Dahlia

Pekerjaan : Mahasiswa Diperiksa : Asisten

Berat Contoh :

Tabel 7.8 Data Perancangan campuran beton


No Data Keterangan
1 Tipe Semen Semen portland tipe 1
2 BJ SSD halus 2.52
3 BJ SSD kasar 2.48
4 Dmax Ukuran 40mm
5 MHB Zona 1
6 Fas 0.47
7 Berat agregat kasar 7.618 kg
8 Berat agregat halus 4.669 kg
9 Berat air 1.171 kg
10 Berat semen 2.492 kg

Mengetahui : Kepala Laboratorium Asisten Laboratorium

Enden Mina, ST., M.T


NIP. 197305062006042001

Anda mungkin juga menyukai