Anda di halaman 1dari 6

Nama bakteri yang ada di air

1. Cryptosporidium
Cryptosporidium adalah genus protozoa yang dapat menyebabkan penyakit pencernaan
seperti diare pada manusia. Kondisi tersebut dikenal sebagai cryptosporidiosis atau serangan
diare yang melumpuhkan. Cryptosporidium adalah organisme yang paling sering terisolasi
pada pasien HIV positif yang mengalami diare. Cryptosporidium ookista memiliki diameter
sekitar 4-6 µm.

2. Anabaena
Anabaena hidup di semua waduk air tawar di seluruh dunia, terutama di Australia, Eropa,
Asia, Selandia Baru, dan Amerika Utara. Di Australia, bakteri air tawar Anabaena telah
ditemukan memproduksi saxitoxins, sejenis neurotoksin yang dapat menyebabkan
penyumbatan pernapasan, yang diikuti dengan kematian. Untungnya, cyanobacteria ini
adalah salah satu mikroorganisme yang mudah disaring dari air minum.

3. Rotifera
Rotifera adalah mikroorganisme yang relatif umum yang dapat ditemukan di seluruh dunia.
Dan mereka juga salah satu dari yang paling umum dari kontaminan air minum. Meskipun
hanya tumbuh sebesar 1mm di, yang hampir mikroskopis, namun rotifera tetap dapat dilihat
dengan mata telanjang. Beberapa dari mereka berenang, yang lain merangkak, namun tidak
satupun dari mereka yang diketahui berbahaya bagi manusia. Dan kabar itu cukup bagus,
karena rotifera cukup sering ditemukan dalam air kran.

4. Copepoda
Copepoda adalah kelompok crustacea kecil yang ditemukan di laut dan hampir di setiap
habitat air tawar. Beberapa spesies planktonik (melayang di perairan laut), beberapa bentik
(hidup di dasar laut), dan beberapa spesies kontinental dapat hidup di habitat limno-terestrial
dan tempat-tempat basah lainnya seperti rawa, di bawah daun yang basah, rawa, mata air,
kolam dan genangan air.

5. Escherichia Coli
Escherichia coli atau biasa disingkat E. coli, adalah bakteri yang umum ditemukan di bawah
usus organisme berdarah panas (endotermik). Kebanyakan strain E. coli tidak berbahaya,
tetapi beberapa serotipe dari bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan yang serius
pada manusia dan diare akibat kontaminasi makanan. Strain berbahaya ini merupakan
bagian dari flora normal usus, dan bisa mendapatkan memberi keuntungan untuk tubuh
dengan memproduksi vitamin K2, dan mencegah pembentukan bakteri patogen dalam usus.

6. Naegleria Fowleri
Naegleria fowleri adalah organisme yang biasanya ditemukan di air tawar hangat seperti
kolam, danau, sungai, dan sumber air panas. Tidak ada bukti bahwa organisme ini hidup di
air asin. Ini adalah salah satu jenis amuba dari kelompok Percolozoa atau Heterolobosea. Ini
adalah amuba milik kelompok Percolozoa atau Heterolobosea. N. fowleri dapat menyerang
sistem saraf manusia. Meskipun hal ini jarang terjadi, infeksi ini dapat menyebabkan
kematian korban. Tingkat fatalitas kasus diperkirakan mencapai 98%.

7. Legionella Pneumophila
Legionella pneumophila adalah bakteri dari genus Legionella. L. pneumophila adalah
bakteri patogen manusia utama di grup ini dan merupakan agen penyebab legionellosis atau
penyakit legiuner. Legionellosis adalah istilah medis untuk infeksi pernapasan akut yang
disebabkan oleh spesies dari bakteri aerobik milik genus Legionella. Lebih dari 90% kasus
legionellosis disebabkan oleh Legionella pneumophila.
Air merupakan kebutuhan utama manusia. Namun, kita harus memastikan, bahwa air yang kita
minum itu bersih. Air yang tercemar bisa menyebabkan beberapa penyakit, seperti 5 penyakit ini.
1. Diare
adalah penyakit yang paling sering dialami, jika kita minum air tercemar. Biasanya,
diare disebabkan oleh bakteri Escherichia coli atau E. coli. Penyakit ini tidak bisa
dianggap sepele, lo.
Menurut data, penyakit diare merupakan salah satu penyebab bayi dan balita di Indonesia
meninggal. Jika terkena diare, kita bisa minum oralit sebagai pencegahan pertama. Oralit
adalah air matang yang diberi gula dan garam.
2. Kolera
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholera yang menyerang usus
kecil. Bakteri ini bisa membuat usus 1mengeluarkan cairan garam dan mineral dalam jumlah
banyak.
Jika sudah begitu, penderita kolera akan mengalami diare, mual, muntah, dkram perut, dan
kekurangan cairan. Lingkungan yang kotor akan membuat kolera menyebar dengan mudah.
Pertolongan pertama pada penderita kolera adalah memeberi mereka minum yang banyak.
3. Cacingan
Banyak anak-anak yang mengalami cacingan. Cacingan disebabkan oleh masuknya telur cacing ke
dalam tubuh. Cacing yang ada di tubuh itu akan memakan sumber gizi kita. Akhirnya, kita jadi anak
yang kurus, tapi berperut buncit. Cacingan bisa menganggu pertumbuhan tubuh kita, lo, Teman-
teman. Supaya kita tidak terserang cacingan, rajin-rajinlah memotong kuku, serta mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan.
4. Hepatitis A
Penyakit Hepatitis A disebabka oleh virus Hepatitis A. Saat masuk ke tubuh manusia, virus ini akan
menyerang hati.
Akhirnya, sel-sel hati manusia mengalami peradangan dan kerusakan.
Orang yang terkena penyakit ini biasanya mengalami kelelahan, diare, kehilangan nafsu makan,
mual, dan demam. Penyakit ini cukup lama untuk disembuhkan. Supaya cepat sembuh,
penderitanya harus banyak istirahat dan makan makanan yang bergizi.i
5. Tifus
Bakteri Salmonella typhi bisa menyebabkan penyakit tifus. Bakteri ini bisa disebarkan oleh lalat.
Orang yang terkena tifus biasanya mengalami demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, nafsu
makan menurun, sakit perut, dan sembelit. Orang yang terkena tifus, lidahnya akan berwarna putih
di tengah dan merah di pinggir. Gejala tifus mulai meburuk saat sore hari tiba. Untuk mencegah
penyakit ini, kita harus banyak istirahat dan makan makanan yang bergizi

1
Nama-nama bakteri yang ada diudara

Bacillus sp., Staphylococcus sp., Streptococcus sp., Pneumococcus


sp., Coliform, danClostridium sp

Nama penyakit yang disebabkan oleh bakteri yg ada diudara adalah :

Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB atau TBC) adalah penyakit yang menyerang paru-paru dan disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Meski tidak semudah penularan flu, bakteri ini dapat
menyebar dari orang ke orang melalui udara.
Ketika penderita TB batuk, bersin, atau meludah, bakteri M.tuberculosis bisa tersebar di udara.
Orang dapat tertular hanya dengan menghirup udara yang tercemar bakteri ini.
Gejala umum dari TB meliputi batuk yang tidak sembuh-sembuh hingga lebih dari tiga minggu,
batuk berdarah, sakit dada, lemas, berat badan turun, demam, dan berkeringat di malam hari.
Beberapa bulan di awal infeksi, gejala-gejala tersebut bisa sangat ringan sehingga luput
diperhatikan. Akibatnya, penderita terlambat berobat dan bisa jadi sudah menularkan bakteri
penyebabnya ke orang lain.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini bisa disembuhkan dengan penggunaan beberapa jenis
antibiotik dari dokter. Namun penderita harus mengonsumsi secara rutin selama setidaknya enam
bulan.

• Disentri
Disentri adalah penyakit infeksi di usus, terutama usus besar. Penyakit ini paling sering disebabkan
oleh bakteri Shigella, tapi bisa juga terjadi akibat ameba.
Gejala-gejala disentri yang muncul bisa ringan, seperti diare biasa, atau bisa berat sampai muncul
lendir dan darah bersama kotoran. Gejala disentri lainnya meliputi kram perut atau nyeri perut saat
buang air besar.
Pada kasus yang ringan, mungkin tidak terdeteksi sebagai disentri karena penderita hanya
mengalami gejala berupa sakit perut dan diare yang tidak parah dan membaik dalam waktu
seminggu.
Meski begitu, diare yang berat bisa berakibat fatal bila terjadi dehidrasi. Lebih dari 60% kasus fatal
terjadi pada balita di negara-negara berkembang, akibat mengalami dehidrasi karena disentri.
Penyakit disentri bisa menular melalui air yang terkontaminasi. Penularan bakteri bisa juga terjadi
dari tangan yang telah tercemar oleh bakteri.
Menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan termasuk cara ampuh dalam mencegah penyakit
yang disebabkan oleh bakteri ini.
• Demam tifoid
Masyarakat sering mengistilahkan demam tifoid sebagai penyakit tipes. Disebabkan oleh bakteri
Salmonella typhi, gejala demam tifoid antara lain demam yang awalnya ringan dan kemudian
meninggi, sakit kepala, sakit otot, lemas dan kelelahan, tidak nafsu makan, sakit perut, diare atau
konstipasi, ruam kulit, dan terkadang perut membengkak.
Bakteri S.typhi menginfeksi penderita melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Di negara-
negara berkembang, masalah sanitasi lingkungan yang masih buruk menjadi salah satu faktor utama
yang memicu penularan penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini.

• Batuk rejan atau pertusis


Batuk rejan adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis yang menginfeksi
sistem pernafasan.
Sering menyerang bayi dan anak-anak, pertusis akan menyebabkan penderitanya terbatuk-batuk
parah hingga sulit menarik napas di sela-sela batuk. Ciri khas batuk rejan adalah tarikan napas
kencang (whoop) pada awal atau sela-sela batuk yang tiada henti.
Gejala pertusis awalnya mirip dengan batuk dan pilek biasa, yaitu hidung berair, bersin-bersin,
batuk-batuk, dan demam ringan. Kemudian batuk kering akan bertambah parah.
Ketika serangan batuk rejan terjadi, batuk-batuk bisa tidak berhenti selama satu menit. Akibatnya,
penderita sulit menarik napas dan kadang-kadang wajahnya bisa membiru karena kekurangan
oksigen.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini sangat mudah menular melalui partikel-partikel air yang
terhembuskan ke udara saat penderita batuk atau bersin.
Untungnya, penyakit batuk rejan bisa dicegah melalui vaksinasi DPT (Difteri Pertusis Tetanus). Di
Indonesia, vaksin DPT diberikan sebagai bagian dari imunisasi dasar pada bayi dan anak-anak.
Vaksin ini bisa didapatkan dengan mudah di fasilitas kesehatan terdekat.

• Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococus pneumonia, yang
menyerang paru-paru. Infeksi bakteri ini menyebabkan peradangan pada kantung-kantung udara
(alveoli) di paru-paru.
Akibat peradangan tersebut, kantung udara menjadi terisi cairan dan nanah, sehingga penderita
susah bernapas.
Gejala-gejala pneumonia antara lain batuk berdahak, demam, menggigil, sakit kepala, sesak napas,
lemas dan kelelahan, sakit dada yang makin terasa saat menarik napas atau batuk, tidak nafsu
makan, serta mual dan muntah.
Seseorang bisa tertular pneumonia akibat menghirup partikel-partikel yang terhembus ke udara saat
penderita batuk atau bersin.
Program PHBS untuk cegah penyakit yang disebabkan oleh
bakteri
Untuk mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh bakteri di atas, hal utama yang perlu
dilakukan adalah meningkatkan dan menjaga kebersihan lingkungan maupun diri sendiri.
Membiasakan diri untuk memakai masker saat berada di tempat umum juga bisa dipraktikkan guna
mencegah penularan bakteri melalui udara.
Sementara penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan menular melalui kontaminasi air serta
makanan bisa dicegah dengan selalu memasak air hingga mendidih dan makanan hingga benar-
benar matang sebelum dikonsumsi. Jangan lupa juga untuk senantiasa mencuci tangan sebelum
makan atau menyiapkan makanan, serta sehabis ke toilet.
Pemerintah Indonesia juga tengah menggalakkan program perilaku hidup bersih dan sehat yang
disingkat PHBS. Sesuai namanya, program ini bertujuan mendidik masyarakat untuk menerapkan
gaya hidup yang mengutamakan kebersihan dan kesehatan.
Langkah tersebut bisa dimulai dari hal sederhana, seperti penggunaan air bersih, toilet yang bersih,
dan mencuci tangan dengan sabun. Kemudian diikuti dengan upaya mempertahankan dan
meningkatkan kekebalan tubuh. Misalnya, pemberian ASI eksklusif pada bayi, rutin berolahraga,
konsumsi buah dan sayuran, hingga tidak merokok.
Bakteri yg ada diair susu

Susu merupakan salah satu makanan yang bergizi tinggi, namun mudah terkontaminasi oleh
bakteri. Kontaminasi bakteri pada susu dimulai pada saat proses pemerahan sampai konsumsi.
Bakteri yang mengontaminasi susu dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri patogen dan bakteri
pembusuk. Bakteri patogen meliputi Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Salmonella sp.,
sedangkan untuk bakteri pembusuk antara lain adalah Micrococcus sp., Pseudomonas sp., dan
Bacillus sp. Kasus keracunan setelah minum susu ada dua bentuk, yaitu infeksi dan intoksikasi.
Infeksi terjadi karena mengonsumsi susu yang terkontaminasi bakteri, sedangkan intoksikasi
terjadi karena mengonsumsi susu yang mengandung toksin. Gejala intoksikasi lebih cepat muncul
dibandingkan dengan infeksi. Kontaminasi susu dapat diminimalkan dengan memperbaiki proses
penerimaan susu segar, penanganan, pemrosesan, penyimpanan sampai konsumsi. Susu yang aman
dikonsumsi berasal dari sapi yang sehat dan diproses dengan pasteurisasi atau ultra high
temperature (UHT), penggunaan bakteriosin, dan pencucian peralatan dengan neutral electrolysed
water (NEW). Keracunan setelah minum susu dapat dihindari dengan tidak mengonsumsi
susu mentah dan susu yang telah berubah penampilannya secara fisik maupun organoleptis.
i

Anda mungkin juga menyukai