PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Rumah Tahanan Kelas II A Batam
Rutan Kelas IIA Batam dibangun pada tahun 1990 beralamat dijalan
Jenderal Sudirman Kota Batam dan mulai beroperasi sebagai Rumah Tahanan
Negara Kelas IIB Batam pada tahun 1991 dan pada tahun 2001 berubah status
Pada bulan Juni tahun 2007, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Batam
pindah kelokasi bangunan baru di Jalan Raya Trans Barelang Tembesi Kota
tersebut maka bangunan eks. Rutan Kelas IIA Batam yang berada di jalan
Jenderal Sudirman Kota Batam dikosongkan selama ±10 (sepuluh) bulan sambil
di atas tanah seluas 29.000 m2 dengan status hibah dari Badan Pengusahaan Batam
dan belum memiliki sertifikat dan luas bangunan kantor 1500m2 serta luas
bangunan hunian 2529m2 dengan kapasitas isi blok hunian 285 orang.1
Bangunan Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Batam berbentuk segi empat
dan disetiap sudutnya terdapat pos jaga atas. Bangunan Rumah Tahanan Negara
Kelas IIA Batam terbagi menjadi dua bagian, terdapat adanya lapangan kecil dari
pintu putar kantor sampai pintu putar penghubung blok hunian pria. Hal ini untuk
1
Profil Rumah Tahanan Naegara Klas IIA Batam
56
57
bagi tahanan atau narapidana serta diantara gedung blok-blok tersebut terdapat
kebun mini yang ditanami cabai dan terong serta taman-taman yang asri sehingga
menambah asri suasana di dalam Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Batam.
Rumah Tahanan Negara IIA Batam terdiri dari beberapa bangunan,2 yaitu :
1. Ruang Perkantoran.
5. Ruang Poliklinik.
7. Ruang Kunjungan.
2
Ibid
58
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor:
Kelas IIA Batam, Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Batam berpindah kelokasi
bangunan baru di Jalan Raya Trans Barelang Km.2 Tembesi Kota Batam yang
dibangun pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2014. Rutan Batam memiliki visi
misi dan motto menjadi lembaga yang PASTI: Profesional, Akuntabel, Sinergi,
Transparan dan Inovatif dengan didukung oleh petugas yang SMART : yakni
serious, minded, active, responsive, dan talk yang memiliki kompetensi tinggi
hukum dan Hak Asasi Manusia dan bebas dari intervensi pihak manapun.
kepastian. Sinergi, berarti setiap insan pemasyarakatan harus dapat bekerja sama
dan fungsinya. Rutan Batam sendiri memiliki motto yaitu: RUSI BERTUAH
halaman, ruang-ruang kantor, blok hunian, kamar hunian, dapur, ruang kegiatan
kerja dan tempat ibadah serta semua fasilitas yang dimilikinya, agar dengan
lingkungan yang bersih akan dengan mudah membersihkan hati, sikap dan prilaku
sesuai dengan tuntunan agama yang dianut dan ketentuan yang berlaku.
yang lebih baik dari waktu kewaktu sehingga akan selalu lahir dan tumbuh
terlindung dan terbebas dari bahaya dan gangguan baik dari internal maupun
eksternal sehingga tercipta peri kehidupan yang tenteram tanpa ada penekanan
Tabel 2.1 Ruang Tata Kelola Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Batam
No Nama Bangunan
1 RuangKepalaRutan
2 Ruang Aula Prof Yusril Ihza Mahendra
3 Ruang Arsip
4 Ruang Staf Pengelolaan
5 Ruang Keuangan dan Perlengkapan
6 Ruang Menyusui
7 Ruang P2U
8 Ruang Kunjungan
9 Ruang Staf Kunjungan
10 Ruang Staf Pengamanan
11 Ruang Staf Pelayanan Tahanan
12 Ruang Arsip Pelayanan Tahanan 2 (dua) Ruangan
13 Ruang Kepala Pengamanan
14 Ruang Fitnes
15 Ruang Staf Bimbingan Kegiatan
16 Ruang Dapur
17 Ruang Staf dapur 2 (dua) Ruangan
18 Ruang Gudang Beras
19 Ruang Gudang Peralatan dapur
20 Ruang Kamar pekerja dapur
21 Ruang Rawat inap
22 Ruang Persediaan Obat
23 Ruang Isolasi Penyakit Menular
24 Ruang Masjid
25 Ruang Genset
26 Toilet
27 Blok Hunian
28 Ruang Pos menara 4 (empat) pos
M.04-PR.07.03 Tahun 1985 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Tahanan
62
Negara Dan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara dalam Pasal 18 Bagian
Ketiga, tata kerja Rumah Tahanan Kelas IIA Batam dipimpin oleh seorang kepala
dan 4 (empat) pejabat struktural serta dibantu oleh 1 (satu) Petugas Tata Usaha3
yaitu :
Adapun tugas dan fungsi masing-masing sub Seksi adalah sebagai berikut:
dengan cara meneliti keabsahan surat penahanan dan barang-barang bawaan untuk
kesehatan tahanan.
3
Data dokumentasi Rutan Kelas II A Batam.
4
https://jakarta.kemenkumham.go.id/layanan-publik/185-layanan-pemasyarakatan.
63
1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Wewenang, Tugas, dan Tanggung
Berikut adalah tugas dari sub seksi pelayanan tahanan, antara lain:
1. Penerimaan
serta dilengkapi surat penahanan yang sah yang dikeluarkan oleh pejabat yang
bertanggung jawab secara yuridis atas tahanan yang bersangkutan sesuai dengan
2. Pendaftaran
tahanan, surat perintah atau surat penetapan penahanan, jati diri tahanan, barang
pengambilan sidik jari, pembuatan berita acara serah terima tahanan, pencatatan
3. Penempatan
umur yang bersangkutan, jenis kelamin, jenis tindak pidana, tingkat pemeriksaan
perkembangan.
Dan di Rumah Tahanan Kelas IIA Batam terdapat Pos Bantuan Hukum
64
dan Penyuluhan serta Pos Balai Pemasyarakatan, yang memiliki tugas yaitu
Berikut ini adalah tugas-tugas dari Petugas Pos Bantuan Hukum dan
tahanan.
pemasyarakatan.
sudah bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum guna penanganan tahanan
65
maupun narapidana yang mengalami penyakit yang sudah tidak bisa ditangani
oleh dokter rumah tahanan negara/petugas medis dan harus segera dibawa ke
Rumah Sakit tersebut, sedangkan untuk pengawalan dan penjagaan Tahanan yang
dirawat di Rumah Sakit di luar rumah tahanan negara dilakukan oleh Pihak
Kepolisian atas permintaan instansi yang menahan dan juga petugas rumah
bimbingan kegiatan, membuat peraturan kerja serta pengelolaan hasil kerja warga
binaan, termasuk menjalin kerjasama dengan pihak luar agar lebih memudahkan
dalam pemasaran hasil karya warga binaan tersebut dan juga meningkatkan bakat
dan keterampilan tahanan5 dalam Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Batam.
5
Harsono.C.I, sistem baru pembinaan narapidana, (Jakarta: Djambatan, 1995)
6
https://kepri.kemenkumham.go.id/layanan-publik/pemasyarakatan/layanan-bidang-
pembinaan-narapidana-dan-pelayanan-tahanan/layanan-bimbingan-kerja
66
IIA Batam sudah berjalan dengan apa adanya kegiatan-kegiatan yang diberikan
- Penyuluhan Rohani
dilaksanakan pada hari Selasa dan Jumat untuk agama islam dan hari
- Penyuluhan Jasmani
ada dan sangat menunjang sekali. Disini kegiatan olah raga diadakan
setiap hari dan wajib di ikuti dan dilaksanakan oleh penghuni Rumah
Tahanan Negara Kelas IIA Batam yaitu senam pagi. Adapun jenis-jenis
olah raga yang ada di Rumah Tahanan Kelas IIA Batam adalah seperti :
volley ball, futsal, tenis meja yang dilaksanakan setiap ada waktu
senggang.
- Perpustakaan
disediakan oleh pihak Rumah Tahanan Kelas IIA Batam sebagai salah satu
Tahanan Kelas IIA Batam cukup tinggi, akan tetapi jumlah buku-buku
baca para Tahanan sebenarnaya pihak Rumah Tahanan Kelas IIA Batam
perpustakaan keliling atau hibah buku-buku, akan tetapi hal ini belum
terwujud.
68
Dalam hal ini kegiatan bimbingan kegiatan di Rumah Tahanan Kelas IIA
- Pangkas rambut.
- Kerajinan tangan.
- Menjahit.
Negara Kelas IIA Batam sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk memberi
dinas sesuai dengan rencana dan anggaran sesuai yang telah ditetapkan.
inventaris barang.
yang berlaku untuk mendapat data jenis dan satuan barang.enyusun daftar
menyusun rancangan dan biaya segala bentuk kegiatan yang ada di Rumah
Tahanan Negara Kelas IIA Batam baik yang bersifat formal dan kedinasan.
Negara Kelas IIA Batam memiliki jumlah pegawai sebanyak 5611 orang per 4
September 2016, terdiri dari 6 orang pejabat struktural, 28 orang staff dan 21
70
orang regu pengamanan. Dengan kualifikasi Pangkat dan golongan adalah pada
golongan III/c sebanyak 2 (satu) orang dan pada golongan III/b sebanyak 3 (tiga)
orang, pada golongan III/a sebanyak 15 (lima belas), pada golongan II/d
sebanyak 2 (dua) orang, pada golongan II/c sebanyak 10 (sepuluh) orang, pada
golongan II/b sebanyak 10 (sepuluh) orang dan pada golongan II/a sebanyak 3
(tiga) orang.
tercipta suasana aman dan tertib dalam lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas
IIA Batam. Dalam hal ini petugas pengamanan di Rumah Tahanan Negara Kelas
IIA Batam terdiri dari 3 (tiga) regu jaga. Dalam Rumah Tahanan Kelas IIA Batam
terdapat 4 (empat) pos atas penjagaan, dalam hal ini petugas pengamanan Rumah
Tahanan Negara Kelas IIA Batam juga bertugas untuk menyerahkan surat-surat
bertugas mengamankan rumah tahanan negara dari pagi, siang, dan malam.
orang dan 1 (satu) orang P2U. Dalam sistem penjagaan di Rumah Tahanan
71
Negara Kelas IIA Batam juga menetapkan sistem perwalian bagi tiap blok yang di
sebut wali blok, artinya bahwa tiap blok mempunyai wali bloknya masing-masing.
Wali blok ini dipilih dan ditentukan oleh Kepala Pengamanan Rutan. Adapun
tugas utama wali blok ini yaitu bertanggung jawab penuh atas tahanan dari blok
yang dibinanya. Dalam hal penempatan tahanan dan pemindahan antar blok
kelamin, usia, pelanggaran dan berdasarkan perintah atau petunjuk Kepala Rumah
Batam pengawalan dilakukan oleh petugas Rumah Tahanan Negara Kelas IIA
Batam apabila kondisi kesehatan tahanan dan warga binaan dalam keadaan kritis
secara yuridis.
tahanan
pengamanan.
tugas.
Pegawai Rumah Tahanan Negara per MEI 20197 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3.1
1 LAKI-LAKI 89
2 PEREMPUAN 14
JUMLAH 103
DEWASA ANAK-ANAK
REG KETERANGAN JUMLAH
PRIA WANITA PRIA WANITA
A1 PENYIDIK 56 - - - 56
A2 PENUNTUT UMUM 119 - - - 119
A3 HAKIM/PN 344 - - - 344
A4 HAKIM TINGGI/PT 22 - - - 22
A5 HAKIM AGUNG/MA 11 - - - 11
552 - - - 552
HM HUKUMAN MATI - - - - -
SH SEUMUR HIDUP - - - - -
BI > 1 THN 419 - - - 419
BIIA > 3 BLN S/D 1 THN 79 - - - 79
BIIB 3 BLN ATAU KURANG 1 - - - 1
BIII PENGGANTI DENDA 1 - - - 1
C SANDERA - - - - -
500 - - - 500
1.052 - - - 1.052
Sumber: Pelayanan Tahanan Rutan Kelas IIA
7
Data dokumentasi Rutan Kelas IIA Batam, Mei 2019
74
Dasar hukum yang utama mengenai pemberian ijin luar biasa adalah
Tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Hak Warga Binaan pemasyarakatan.
Syarat dan Tata Cara Pemberian Hak Warga Binaan Pemasyarakatan antara lain
sebagai berikut :
4. Izin ke luar RUTAN sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diberikan oleh
Kepala RUTAN.
“Pemberian ijin luar biasa bagi Narapidana memiliki maksud dan tujuan,
yaitu agar Warga Binaan Pemasyarakatan yang sedang menjalani pidana
hilang kemerdekaan di UPT Pemasyarakatan tetap mendapat pemenuhan
hak-haknya baik hak hidup maupun hak perdatanya meskipun itu harus
keluar sementara waktu dari Rutan, namun hal tersebut harus mendapatkan
pengamatan yang sangat teliti untuk mempelajari ijin luar biasa yang
diajukan oleh pemohon (keluarga Narapidana) agar tidak terjadi
pemanfaatan situasi oleh Warga Binaan Pemasyarakatan yakni keluar
Rutan dengan keterangan yang tidak jelas, karena tersebut berkaitan
langsung dengan tugas dan fungsi petugas Pemasyarakatan yakni menjaga
Warga Binaan Pemasyarakatan untuk melaksanakan hukuman yang telah
diberikan kepadanya atas pelanggaran pidanaya.”9
tidak diatur secara sangat jelas yang hanya memberikan penjabaran sedikit tentang
ijin luar biasa tersebut, namun secara tersirat sudah menjelaskan beberapa hal
pokok yang harus dilaksanakan dan prosedur yang sudah cukup jelas. Dalam
8
Trian Pratikta, Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas IIA Batam, wawancara,Batam.
9
Trian Pratikta, Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas IIA Batam, wawancara,Batam.
76
undangan dan mengharuskan mereka untuk keluar dari Rutan untuk menghadiri
oleh Kepala Rutan sebagai penanggung jawab penuh Warga Binaanya, yang mana
Syarat dan Tata cara pelaksanaan hak-hak tersebut telah diatur secara
lengkap dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan
Tata Cara Pemberian Hak Bagi Warga Binaan Rutan. Hak-hak yang tertuang
dalam Peraturan Pemerintah tersebut diberikan kepada Warga Binaan Rutan yang
telah berstatus sebagai Narapidana dan telah mendapatkan eksekusi oleh pihak
oleh Undang-undang salah satunya memberikan ijin luar biasa yang syarat-
rekomendasi kepada Kepala UPT Pemasyarakatan dalam hal ijin luar biasa
yang penulis bahas adalah mengenai bagaimanakah pelaksanaan ijin luar biasa di
maka dapat disimpulkan bahwa pemberian ijin luar biasa merupakan suatu hak
sudah berstatus Narapidana, tetapi ijin luar biasa yang diberikan kepada
Narapidana tidak dengan dengan mudah diberikan tetap harus melalui beberapa
prosedur yang sangat membutuhkan ketelitian dan kewaspadaan agar ijin luar
10
https://kepri.kemenkumham.go.id/layanan-publik/pemasyarakatan/layanan-bidang-
pembinaan-narapidana-dan-pelayanan-tahanan/layanan-permohonan-izin-luar-biasa.
78
sensitifitas yang tinggi dan dapat menimbulkan salah persepsi bagi sebagian orang
yang masih awam dengan salah satu hak yang diberikan kepda Narapidana ini,
Rumah Tahanan Kelas II A Batam sangat berhati-hati untuk memberikan hak ini.
berikut :
memberikan ijin luar biasa kepada Narapidana, persetujuan itu belum bisa
kepolisian untuk mengawal jalanya ijin luar biasa dan untuk menghindari adanya
79
upaya pelarian yang dilakukan oleh Warga Binaan ketika mendapatkan ijin luar
Menurut Bapak Trian Pratikta, selaku Kepala Sub. Seksi Pelayanan Tahanan
“Faktor penghambat yang sering kami jalani dalam memberikan hak untuk
mendapatkan ijin luar biasa adalah penjamin dari pihak keluarga itu sendiri
yang terkadang tidak memiliki hubungan saudara yang cukup dekat
terutama apabila Narapidana tersebut berasal dari luar kota Batam,
sehingga mereka meminta tolong kepada keluarga yang memiliki
hubungan relatif jauh untuk menjamin Narapidana tersebut untuk
memperoleh ijin luar biasa, sehingga biasanya kami suruh ganti penjamin
tersebut dengan keluarga yang lebih dekat untuk menjaga keamanan warga
binaan kami yang diberikan ijin luar biasa.”12
Pelayanan Tahanan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pemberian ijin luar biasa
yang cukup banyak, Warga Binaan tidak langsung dapat keluar setelah
dengan prosedur yang telah berlaku, sehingga dapat menghindari adanya peluang
bagi Narapidana untuk dapat memanfaatkan ijin luar biasa ini untuk hal-hal yang
tidak semestinya.
11
Data observasi dan wawancara di Rutan Kelas IIA Batam.
12
Trian Pratikta, Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas IIA Batam, wawancara,Batam.
80
mengajukan ijin luar biasa, hal ini dikarenakan Rumah Tahanan Kelas II A Batam
Sehingga dalam pelaksanaan permohonan ijin luar biasa harus dilakukan dengan
kehati-hatian dan penuh ketelitian agar tidak ada yang menyalahgunakan hak-hak
Menurut Bapak Siswo Edie yang merupakan salah satu Narapidana yang
mengatakan bahwa :
“Dalam pengurusan ijin luar biasa untuk menjenguk istri yang sedang sakit
kemarin penjamin saya harus bolak-balik dari Rutan, ke rumah sakit, ke
kelurahan dan kembali lagi di Rutan untuk menurus ijin keluar saya, dan
13
Trian Pratikta, Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas IIA Batam, wawancara,Batam.
81
harus menunggu adanya sidang TPP di Rutan untuk menyetujui ijin keluar
saya. Memang prosesnya cukup lama, namun saya akhirnya bisa
mendapatkan ijin keluar dengan dikawal oleh petugas Rutan untuk
menjenguk istri yang sakit di Rumah Sakit”.14
bahwa pemberian ijin luar biasa di Rumah Tahanan Kelas II A Batam memang
memerlukan beberapa tahapan yang cukup banyak, Warga Binaan tidak langsung
dapat keluar setelah mengajukan permohonan. Pemberian ijin luar biasa di Rumah
terutama sesuai dengan prosedur yang telah berlaku, sehingga dapat menghindari
adanya peluang bagi Narapidana untuk dapat memanfaatkan ijin luar biasa ini
pendukung yang telah penulis dapat, maka penulis dapat berpendapat hambata-
hambatan yang terjadi selama pemberian ijin luar biasa bagi Warga Binaan
1. Peraturan Perundang-undangan.
sehingga ketika ada ijin luar biasa ketika ada keluarga Narapidana yang
melakukan permohonan ijin luar biasa dan atau kantor kelurahan yang
tutup.
4. Kelengkapan administrasi.
keluarga Narapidana yang berasal dari daerah di luar kota Batam, biasanya