Si
MAKALAH
AKUNTANSI KEPERILAKUAN
DISUSUN OLEH
Nama : Sharaswati
Npm : 17 320 016
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ASPEK PERILAKU DALAM PENGANGGARAN MODAL” ini tepat pada
waktunya. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Keperilakuan. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun, guna melengkapi kekurangan dalam makalah
ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui definisi dari penganggaran modal.
2. Menjelaskan bagaimana tahapan proses penyusunan anggaran.
3. Memahami pentingnya faktor-faktor keperilakuan dari penyusunan
anggaran modal.
4. mengetahui konsekuensi disfungsional dari proses penyusunan anggaran
5. Mengetahui konsep-konsep prilaku berkaitan dalam perencanaan.
6. Mengetahui masalah prediksi yang disebabkan oleh perilaku manusia.
7. mengetahui masalah manajer dan ukuran kinerja jangka pendek.
BAB II
PEMBAHASAN
2.4.4 Other Unwanted Side Effects (Efek Samping Lain Yang Tidak
Diinginkan)
Anggaran dapat menghasilkan efek-efek samping lainnya yang tidak
diharapkan. Salah satunya adalah terbentuknya kelompok-kelompok (informal)
kecil yang menggagalkan pencapaian sasaran-sasaran anggaran. Kelompok
karyawan ini kadang-kadang melemparkan tanggung jawab pada departemen lain,
mempertanyakan validitas data anggaran, dan mempengaruhi dengan cara-cara
yang tidak baik/perlu.
Anggaran umumnya dianggap sebagai alat manajer untuk menekan. Orang
akan merasa ditekan ketika top manajemen mencoba meningkatkan efisiensi
melalui pemberlakuan output yang optimal dari input yang minimal. Sebenarnya
tekanan diperlukan, tetapi tekanan yang berlebihan dapat mengakibatkan frustasi,
kemarahan, dan penyakit-penyakit fisik yang diakibatkan oleh stress. Dalam
kaitannya dengan penyakit fisik akibat stress dalam pekerjaan berikut diberikan
ilustrasinya.
Anggaran juga dapat menekan inisiatif individu dan inovasi-inovasi karena
lebih memilih menggunakan metode-metode usaha dengan kemungkinan
keberhasilan yang telah diketahui dari pada metode-metode baru dengan
kesempatan sukses belum pasti. Sehingga, individu-individu dalam organisasi
umumnya kehilangan semangat inovasi. Daripada memandang anggaran sebagai
suatu alat keji yang menekan karyawan, lebih baik belajar untuk menerima
anggaran sebagai alat untuk membangun kesesuaian sasaran dan sebagai standar
kinerja yang memberikan keuntungan bagi seluruh anggota organisasi.
3.1 Kesimpulan
Keberhasilan anggaran terutama akan ditentukan oleh cara pembuatan
anggaran itu sendiri. Program anggaran yang paling berhasil harus melibatkan
manajer dalam tanggungjawab pengendalian biaya untuk membuat estimasi
anggaran mereka sendiri. Pendekatan dalam penyediaaan data anggaran ini
penting terutama apabila anggaran tersebut akan digunakan untuk mengendalikan
dan mengevaluasi aktivitas seorang manajer. Pendekatan penganggaran yang
dianggap paling efektif adalah anggaran yang dibuat dengan kerjasama dan
partisipasi penuh dari manajer pada semua tingkatan (Garrison and Noreen : 408).
Manajemen harus selalu menyadari bahwa dimensi manusia dalam penganggaran
merupakan faktor kunci. Mudah bagi manajer untuk menguasai aspek teknis dari
program anggaran, tetapi tidak mudah dalam memasukkan aspek manusia.
Manajemen harus ingat bahwa maksud penyusunan anggaran adalah untuk
memotivasi karyawan dan mengkoordinasikan aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA