Tahap Dan Tugas Perkembangan Keluarga - Bu Mira SMT 5
Tahap Dan Tugas Perkembangan Keluarga - Bu Mira SMT 5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Tahap dan
Tugas Perkembangan Keluarga”.
Meskipun banyak kekurangan di dalamnya, Semoga makalah sederhana ini dapat di
pahami bagi siapapun yang membacanya. Dan sekiranya dapat berguna bagi kami maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan mohon kritik dan saran yang membangun demi perrbaikan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini perkembangan di bidang kesehatan sudah begitu pesat, serta sudah
menjadi sebuah hal yang sangat diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan lainnya.
Melihat kondisi yang demikian, sudah seharusnya bukan hanya tenaga kesehatan saja
yang menjadi penanggung jawab kesehatan, tetapi kesehatan merupakan tanggung jawab
semua masyarakat.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat. Ini berarti keluarga merupakan
kelompok yang secara langsung berhadapan dengan anggota keluarga selama 24 jam
penuh. Menurut Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. (2007) peran keluarga adalah mampu
mengenal masalah kesehatan, mampu membuat keputusan tindakan, mampu melakukan
perawatan pada anggota keluarga yang sakit, mampu memodifikasi lingkungan rumah,
dan mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kesehatan keluarga.
2. Mengetahui Fungsi keluarga terutama dalam fungsi perawatan kesehatan.
3. Memahami tahap-tahap dan tugas perkembangan dalam keluarga.
.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu
atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Departemen Kesehatan RI, 1988).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu
dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya. (Bailon dan Maglaya, 1978).
1) Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah
dan ikatan adopsi.
2) Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah
tangga, atau jika mereka hidup secra berpisah, mereka tetap menggangap rumah
tangga tersebut sebagai rumah mereka.
6
3) Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran
peran sosial keluarga seperti suami istri, ayah dan ibu, anak laki-laki dan
perempuan, saudara dan saudari
4) Keluarga sama-sama menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang diambil
dari masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri.
B. Tipe Keluarga
Pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks keilmuwan dan orang yang
mengelompokan. Secara tradisional keluarga dikelompokan menjadi dua, yaitu:
1) Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri ayah, ibu, dan
2) Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga
C. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga terdiri dari fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi,
fungsi ekonomi, fungsi perawatan kesehatan. (friedman, 1998, hal 349-401)
8
2) Apakah kepala keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang
fasilitas kesehatan?.
Keluarga
9
1) Pengetahuan keluarga tentang sumber yang dimiliki disekitar
lingkungan rumah
manfaatnya.
dijangkau keluarga
10
D. Dimensi Struktur Dasar Keluarga
Struktur keluarga dapat menggambar bagaimana keluarga melaksanakan fungsi
keluarga di masyarakat sekitarnya. Parad dan Caplan (1965) yang diadopsi oleh Friedman
mengatakan ada empat struktur keluarga, yaitu:
2) Nilai atau norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan
diyakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan.
E. Struktur Keluarga
1. Patrilineal: Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
2. Matrilineal: Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3. Matrilokal: Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu
4. Patrilokal: Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
5. Keluarga Kawinan: hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan
dengan suami atau istri.
11
Dari struktur keluarga diatas, maka dapat dipahami bahwa struktur keluarga
memiliki ciri-ciri yaitu :
3) Ada perbedaan dan kekhususan: Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan
fungsinya masing-masing.
3) Berbentuk monogram.
4) Bertanggung jawab.
5) Pengambil keputusan.
G. Bentuk Keluarga
1) Tradisional:
a) The Nuclear Family (Keluarga Inti), Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan
anak.
b) The Dyad Family, Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang
hidup bersama dalam satu rumah.
c) Keluarga Usila, Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak
sudah memisahkan diri.
12
d) The Childless Family, Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk
mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir /
pendidikan yang terjadi pada wanita.
e) The Extended Family (Keluarga Luas / Besar), Keluarga yang terdiri dari tiga
generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai :
paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll).
f) The Single-Parent Family (Keluarga Duda / Janda), Keluarga yang terdiri dari
satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses
perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan).
g) Commuter Family, Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah
satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota
bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end).
i) Kin-Network Family, Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau
saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang
sama. Misalnya: dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll).
j) Blended Family, Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah
kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
k) The Single Adult Living Alone / Single-Adult Family, Keluarga yang terdiri dari
orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (separasi),
seperti : perceraian atau ditinggal mati.
2) Non-Tradisional:
a) The Unmarried Teenage Mother, Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama
ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
e) Gay and Lesbian Families, Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup
bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners).
f) Cohabitating Couple, Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan
karena beberapa alasan tertentu.
h) Group Network Family, Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan / nilai-nilai,
hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah
tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya.
i) Foster Family, Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga /
saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
k) Gang, Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi
berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
14
H. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan
individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok
dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai
berikut :
1) Peranan Ayah. Ayah sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
2) Peranan Ibu. Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung
dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari
nafkah tambahan dalam keluarganya.
1) Pasangan Baru
Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga : Keluarga Suami, Keluarga,
Istri dan Keluarga Sendiri.
Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak
berumur 30 bulan atau 2,5 tahun. Tugas perkembangan kelurga yang penting pada
tahap ini adalah:
Peran utama perawat adalah mengkaji peran orang tua; bagaiaman orang
tuanberinteraksi dan merawat bayi. Perawat perlu menfasilitasi hubungan orang
tua dan bayi yang positif dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi
dan orang tuadapat tercapai.
Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat anak
berusia 5 tahun. Tugas perkembangan keluarga:
16
Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi
dan rasa aman.
Beradaptasi dengan anaky baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga harus
terpenuhi.
Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah) dan berakhir pada
saat anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlah
maksimal sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah, masing-masing
anak memiliki minat sendiri. Demikian pula orang tua mempunyai aktivitas yang
berbeda dengan anak. Tugas perkembangan keluarga :
Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan
pada
anak untuk bersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar sekolah.
17
5) Keluarga Dengan Anak Remaja
Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak
terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak dan ada
atau tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.
Tugas perkembangan keluarga:
18
7) Keluarga Usia Pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir
saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase ini
dianggap sulit karena masa usia lanjut, perpisahan dengan anak dan perasaan
gagalsebagai orang tua. Tugas perkembangan keluarga :
Mempertahankan kesehatan.
Fokus mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet seimbang, olah raga
rutin, menikmati hidup, pekerjaan dan lain sebagainya.
Dimulai saat pensiun sanpai dengan salah satu pasangan meninggal dan keduanya
meninggal. Tugas perkembangan keluarga :
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem
keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga
disepanjang waktu.
Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu.Pada
setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan
tersebut dapat dilalui dengan sukses
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan
individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok
dan masyarakat
B. Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan keluarga melalui
penyuluhan mengenai peran anggota keluarga dan perkembangan keluarga sesuai jenjang
merupakan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai kebutuhan kesehatan keluarga
yang optimal. Upaya ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu perlu dukungan
oleh pihak - pihak yang peduli terhadap kesehatan keluarga.
20
DAFTAR PUSTAKA
Saunders
Friedman, M.M. 1998. Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktek. EGC: Jakarta.
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses
Jakarta
Jakarta.
21