Anda di halaman 1dari 2

Penyakit arteri perifer (PAD) didefinisikan sebagai terjadinya aterosklerosis pada arteri di

karotis, subklavia, aorta, visceral, dan arteri ekstremitas bawah, dengan pengecualian arteri di
koroner. Aterosklerosis merupakan penyakit sistemik yang dapat terjadi seiring bertambahnya
usia, hal ini disebabkan oleh penumpukan lemak dan sel protein, inflamasi, dan jaringan parut pada
lapisan endotel arteri yang akhirnya menjadi sempit (stenosis) atau menutup lumen arteri.1
Mendefinisikan terminologi PAD secara tepat merupakan hal yang penting dalam
pengobatan pasien. Manifestasi klinis PAD dapat asimptomatik maupun simptomatik
(klaudikasio, critical limb ischemia, atau acute limb ischemia). Sekitar 50% pasien dengan PAD
asimptomatik, tidak menunjukkan gejala (memiliki pasokan arteri yang cukup saat istirahat),
sebagian besar terjadi karena berkurangnya aktivitas terkait usia, masalah sendi, masalah
kardiopulmonal, atau neuropati tungkai bawah.1,4
Klaudikasio berasal dari bahasa Latin yang berarti “lemah”. Klaudikasio didefinisikan
sebagai kram pada non-joint (bukan sendi), ketidaknyamanan, atau kelelahan pada otot-otot kaki
yang aktif (karena tidak cukupnya pasokan arteri untuk memenuhi kebutuhan aktivitas) dan secara
konsisten berkurang dalam waktu kurang dari 10 menit saat istirahat. Kelompok otot yang
mengalami klaudikasio terjadi di bawah area arteri yang stenosis. Sebagai contoh, karena arteri
femoralis superfisial memiliki insidensi stenosis yang tinggi, maka otot betis umumnya akan
mengalami klaudikasio selama aktifitas. Sekitar kurang dari 10% sampai 15% pasien PAD dengan
klaudikasio berkembang menjadi iskemia.1
Iskemia mengacu pada berkurangnya pasokan darah ke jaringan yang dapat menyebabkan
kehilangan anggota tubuh apabila tidak diobati. Acute limb ischemia (ALI) yaitu terjadinya
hipoperfusi tiba-tiba pada anggota tubuh, biasanya dalam waktu kurang dari 2 minggu, hal ini
dapat disebabkan oleh trombus, embolus, atau trauma. Manifestasi gejala acute limb ischemia
yaitu 5P : pain, pulselessness, paresthesia, pallor, poikilothermia (sensasi dingin), dan paralysis.1,4
Critical limb ischemia (CLI) adalah perkembangan kronis dari PAD. Pasien CLI dapat
mengalami nyeri pada kaki saat istirahat lebih dari 2
minggu (juga disebut sebagai rest pain), hal ini terjadi karena berkurangnya pasokan darah ke
saraf, akibat luka yang tidak sembuh, atau gangren.1
2.1 Epidemiologi
Penyakit arteri perifer (PAD) atau limb ischemia terjadi pada sekitar 200 juta orang di
seluruh dunia, 8,5 juta di antaranya tinggal di Amerika. Penyakit arteri perifer terkait dengan
peningkatan risiko kematian, penyakit kardiovaskular, keterbatasan fungsional, dan kehilangan
anggota gerak. Setelah penyakit arteri koroner (CAD) dan stroke, PAD adalah penyebab ketiga
morbiditas akibat aterosklerotik.1

Penyakit arteri perifer memengaruhi sekitar 13% populasi orang Barat yang berusia lebih
dari 50 tahun. Hal ini paling sering terjadi karena aterosklerosis, di mana plak aterosklerotik
menyebabkan stenosis atau oklusi arteri. Kemudian, mengakibatkan semakin berkurangnya aliran
darah ke anggota tubuh yang terkena. Kebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala
(asimptomatik), namun banyak yang mengalami klaudikasio intermiten (nyeri saat berjalan).
Iskemia tungkai kronis kritis terjadi ketika penurunan aliran darah sangat berat, sehingga
menyebabkan rasa sakit saat istirahat atau kehilangan jaringan (ulserasi) atau gangren).3

Aterosklerosis adalah penyakit sistemik. Sekitar 60% pasien dengan penyakit arteri perifer
akan mengalami penyakit jantung iskemik, dan sekitar 30% mengalami penyakit serebrovaskular.
Dalam waktu lima tahun setelah diagnosis, 10-15% pasien dengan klaudikasio intermiten akan
meninggal dunia akibat penyakit kardiovaskular.3

Anda mungkin juga menyukai