Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

PENDIDIKAN KESEHATAN MENGENAI PENYAKIT INFLUENZA

Disusun Oleh :
Helena Nursetiana 211117004

Ratna Komala Sari 211117005

Dinda Mariyanti 211117006

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


STIKES JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
PENDIDIKAN KESEHATAN MENGENAI INFLUENZA

A. LATAR BELAKANG
Influenza (flu) adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan
oleh virus influenza yang dapat menyebabkan penyakit ringan sampai
penyakit berat (Abelson, 2009). Setiap orang sudah mengenal dan sudah
pernah menderita penyakit ini. Bila terserang penyakit ini pekerjaan sehari-
hari akan terhalang, karena gejala penyakit ini ialah rasa tidak enak badan,
demam, rasa pegal linu lemas, lesu, bersin-bersin dan terasa nyeri diotot-
otot dan sendi (Prabu, 1996). Penyebab influenza adalah virus RNA yang
termasuk dalam keluarga OrthomyxoviridaeI yang dapat menyerang burung,
mamalia termasuk manusia. Virus ditularkan melalui air liur terinfeksi yng
keluar pada saat penderita batuk, bersin atau melalui kontak langsung
dengan sekresi (ludah, air liur, ingus) penderita. Ada dua jenis virus
influenza yang utama menyerang manusia yaitu virus A dan virus B
(Spikler, 2009). Virus ini beredar di seluruh dunia dan dapat diketahui
menyebabkan epidemic tahunan dan umumnya mencapai puncaknya pada
musim dingin didaerah beriklim sedang. Sampai saat ini sudah ditemukan
beberapa vaksin yang bias menangani virus influenza (CDC, 2011).
Untuk menghilangkan gejala yang menyertai dapat menggunakan
obat-obatan yang sesuai bila diperlukan (Mubarak, 2009). Perlu
diperhatikan bahwa obat-obatan ini hanya digunakan untuk meringankan
gejala bukan untuk mengatasi virus penyebabnya. Obat-obatan ini dapat
diperoleh tanpa resep karena termasuk obat bebas. Untuk itu dalam
pemilihan obat flu diperlukan kehati-hatian dan harus didasarkan pada
gejala flu yang muncul. Pengetahuan tentang influenza sangat diperlukan
dalam pemilihan obatnya sehingga masyarakat dapat memperhatikan
komposisi obat flu yang diminum agar komponen obat sesuai dengan gejala
flu yang dialaminya (BPOM, 2006)
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Setelah peserta penyuluhan mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan
mereka dapat memahami dan mengerti tentang konsep Influenza.
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Influenza, peserta diharapkan
dapat:
a. Memahami pengertian Influenza
b. Memahami penyebab Influenza
c. Memahami komplikasi influenza
d. Memahami tanda dan gejala Influenza
e. Memahami factor resiko Influenza
f. Memahami cara pengobatan Influenza
g. Memahami cara pencegahan Influenza
C. TINDAKAN
1. Persiapan
a. Topik : Influenza
b. Lingkungan :
1) Di Rumah
2) Pencahayaan yang cukup dan dengan suhu ruangan
c. Sasaran : Masyarakat
d. Alat dan bahan :
1) Poster
2) Leaflet
e. Metode : Penyuluhan dengan metode ceramah
f. Media : Power Point
g. Waktu Dan Tempat
Hari / Tanggal : Sabtu, 11 Januari 2020
Pukul : 07.30 s.d. Selesai
Tempat : Puskesmas
Waktu : 30 Menit
2. Pelaksanaan
No Kegiatan Waktu
1 Persiapan 5 menit
Persiapan alat dan bahan
a. Mempersiapkan bahan bacaan/leaflet
b. Mempersiapkan media pendkes
Persiapan klien/keluarga/kelompok/masyarakat
c. Menentukan sasaran pendengar
d. Membuat kontrak waktu dengan masyarakat
Persiapan lingkungan
e. Mempersiapkan tempat dan waktu yang tepat
f. Mempersiapkan lingkungan yang nyaman
2 Pelaksanaan 20 menit
a. Perkenalan diri
b. Membuka pembicaraan dengan topik
yang umum, seperti menanyakan kabar
c. Menjelakan tujuan dan manfaat
d. Membuat kontrak waktu dengan
keluarga
e. Melakukan apersepsi pada keluarga
mengenai Influenza
f. Menjelaskan tentang penyakit
Influenza
b). Menjelaskan pengertian penyakit Influenza
c). Menjelaskan penyebab penyakit Influenza
d). Menyebutkan tanda gejala penyakit Influenza
e). Menyebutkan cara pencegahan penyakit
Influenza
f). Menyebutkan komplikasi penyakit Influenza
g). Menyebutkan factor resiko penyakit Influenza
h). Menjelaskan pengobatan pada Influenza

Diskusi
a. Memberikan kesempatan untuk tanya
jawab
b. Menjawab setiap pertanyaan dengan
benar dan tepat
3 Evaluasi 5 menit
c. Evaluasi Influenza pada keluarga
1) Menjelaskan pengertian penyakit Influenza
2) Menjelaskan penyebab penyakit Influenza
3) Menyebutkan tanda gejala penyakit Influenza
4) Menyebutkan cara pencegahan penyakit
Influenza
5) Menyebutkan komplikasi penyakit Influenza
6) Menyebutkan factor resiko penyakit Influenza
7) Menjelaskan pengobatan pada penyakit
Influenza
b. Mengkaji respon masyarakat
c. Menyimpulkan Influenza
d. Membuat rencana tindak lanjut bersama
masyarakat
e. Membagikan bahan bacaan (leaflet) setelah
penyuluhan selesai
f. Menutup penyuluhan dengan mengucapkan salam

D. KRITERIA EVALUASI
6. Struktur
a. Keluarga bersedia untuk mengikuti kegiatan penyuluhan
b. Waktu untuk pendidikan kesehatan telah disepakati dengan keluarga
c. Tersedianya tempat yang kondusif dan nyaman
d. Tersediannya kelengkapan alat dan bahan yang diperlukan
6. Proses
a. Waktu pelaksananaan kegiatan berjalan sesuai perencanaan
b. Keluarga berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan
c. Keluarga mengikuti kegiatan secara aktif sampai dengan acara selesai
6. Hasil
Terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam
mengatasi masalah Influenza pada Keluarga pada masyarakat :
1) Dari 25% meningkat menjadi 80% pengetahuan masyarakat
meningkat dalam kategori baik Influenza
2) Dari 25% meningkat menjadi 80% sikap masyarakat mendukung
untuk mengetahui tentang penyakit Influenza
3) Dari 25% meningkat menjadi 80% keterampilan masyarakat dalam
kategori baik terhadap upaya dalam mengatasi masalah Influenza

E. STRUKTUR ORGANSASI
Dalam pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan suatu
pendekatan Group dimana setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang, struktur
organisasi yaitu sebagai berikut :
1) Leader : Dinda Mariyanti
2) Co Leader : Ratna Komala Sari
Helena Nursetiana
3) Fasilitator : 1. Yusie Apriliani G
3. Elis Rohaeni
3. Silvia Salsabila A
4) Observer : Wulan Fitriana
5) Dokumentasi : Doni Priyatno
6) Operator : Ferdinand Syahdika
F. ALOKASI TEMPAT

MASYARAKAT MASYARAKAT

Ket:
: Leader
: Co Leader
: Fasilitator
: Observer
: Operator
G. MATERI
MATERI PENYULUSAN
INFLUENZA

1. Pengertian
Influenza yang lebih sering dikenal sebagai flu adalah penyakit
saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh virus influenza A, B, dan
C. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia dan menyebabkan penyakit dan
kematian yang perlu mendapat perhatian khusus. Nama influenza
pertama kali digunakan oleh orang Italia pada abad kedelapan belas yang
mengatakan penyakit ini sebagai the influence of heavenly bodies.
(Helwiyah, S.Kp, Influenza, 107).
2. Penyebab
Virus influenza merupakan virus yang kompleks dan terus-
menerus berubah. Struktur fisik virus ini cenderung mengalami
perubahan-perubahan kecil pada antigen permukaan selama fase replikasi
yang dapat meyebabkan virus menginvasi sistem kekebalan pejamu. Hal
ini menjelaskan bahwa seseorang yang terinfeksi dapat mengalami
reinfeksi pada tahun berikutnya meskipun sudah punya antibodi terhadap
virus pertama. Virus influenza digolongkan dalam kelompok virus RNA
(Ribose Nucleic Acid) dan dibagi atas tiga tipe, yaitu A, B, dan C. Virus
dengan tipe A dan B bisa menyebabkan epidemik, khususnya saat musim
salju di negara dengan empat musim. Sedangkan virus influenza tipe C
hanya menyebabkan masalah pernafasan yang ringan, dan diduga bukan
penyebab dari epidemik. Virus influenza A dibagi lagi dalam subtipe
berdasarkan dua antigen permukaan, hemaglutinin (H) dan
neuraminidase (N). Virus influenza B tidak dibagi lagi dalam subtipe.
Selanjutnya virus influenza A dan B dikelompokkan berdasarkan
karakteristik antigeniknya. Virus influenza dengan antigen permukaan
baru merupakan varian virus yang telah ada, berasal dari perubahan
antigen yang cepat terjadi karena mutasi yang terjadi pada saat replikasi.
Virus influenza B mengalami perubahan antigen lebih lambat dibanding
dengan virus influenza A.
3. Faktor resiko
Siapa saja bisa, terutama jika itu terjadi dalam suatu komunitas
(kantor, asrama, dan sekolahan). Ini bisa terjadi karena penyebaran virus
melalui cairan yang keluar sewaktu penderita bersin, berbicara, dll.
Apalagi jika kita berada dengan penderita dalam ruangan yang ber-AC
(tertutup) dan tidak mendapat sinar matahari.Namun demikian ada
kelompok orang yang disebut berisiko tinggi, yaitu mereka yang
menderita :
a) Penyakit paru menahun, seperti asma, emfisema, bronkitis kronik,
bronkiektasi,
b) tuberkulosis, atau fibrosis kistik.
c) Penyakit jantung.
d) Penyakit ginjal kronik.
e) Penyakit kencing manis maupun gangguan metabolik menahun
lainnya.
f) Anemia berat.
g) Mempunyai penyakit atau sedang menjalani terapi untuk menekan
kekebalan tubuh.
h) Berusia lebih dari 50 tahun.
6. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala dapat berupa:
a). Demam mendadak disertai menggigil.
b). Sakit kepala.
c). Badan lemah.
d). Nyeri otot dan sendi.
Gejala ini bertahan selama 3-7 hari. Bila penyakit bertambah berat,
gejala tersebut diatas akan berganti dengan gejala penyakit saluran
pernafasan seperti batuk, pilek dan sakit tenggorokan. Kadang-kadang
juga disertai gejala sakit perut, mual dan muntah. Pada pemeriksaan fisik
terlihat muka kemerahan, mata kemerahan dan berair serta kelenjar getah
bening leher dapat teraba.
6. Komplikasi
Untuk anak-anak dan orang dewasa, influenza adalah penyakit
yang bisa sembuh sendiri dalam satu minggu. Namun untuk orang yang
tidak sehat atau daya tahannya menurun, influenza bisa berakibat fatal.
Tanda-tanda yang disebutkan di atas bisa menjadi sangat parah, dan
mungkin terjadi komplikasi seperti pneumonia, sinusitis, dan radang dalam
telinga. Kebanyakan komplikasinya adalah infeksi kuman karena daya
tahan tubuh menjadi menurun untuk melawan kuman-kuman yang masuk.
6. Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Minta vaksin flu
Bagi yang sudah uzur dianjurkan untuk mendapatkan suntikan
vaksin flu selama musim flu datang. Namun, tidak semua jenis virus
bisa ditangkal dengan vaksin flu. Dari waktu ke waktu vaksin flu
disempurnakan dengan kandungan jenis-jenis vaksin oleh tipe virus
flu yang tengah menimbulkan wabah. Namun, selain berbeda tipe
virusnya, bukan kejadian jarang muncul jenis virus yang lolos dari
upaya penangkalan, saking beragamnya jenis dan strain virus flu yang
ada. Belum lagi kemungkinan virusnya berubah tabiat (mutasi),
sehingga sebuah vaksin menjadi tak lagi poten menangkalnya.
2. Jauhi diri dari paparan dingin
Orang Barat menjuluki flu sebagai catch cold atau terpapar dingin.
Memang, semakin lama dan sering tubuh terpapar yang serba dingin
(udara, air mandi, ruangan berpendingin, minuman dingin, angin),
semakin lemah ketahanan tubuh, dan kian rentan untuk gampang
terserang virus (apa saja). Kita tahu, bibit penyakit virus hanya bisa
dilawan dengan mengandalkan daya tahan tubuh. Kalau daya tahan
menurun, pertahanan tubuh akan jebol, dan flu atau penyakit oleh
virus lainnya berpotensi bakal menjangkiti. Hanya bila pertahanan
tubuh kokoh saja, virus yang sudah masuk ke dalam tubuh akan bisa
ditumpas dan orang batal jatuh sakit flu. Itu sebab selama tubuh hanya
ditumpangi oleh virus flu saja, pemberian obat antibiotika, yang
paling kuat sekalipun, menjadi mubazir karena virus tak bisa ditumpas
oleh antibiotika jenis dan generasi apa pun. Selain sia-sia
mengeluarkan uang untuk yang tak perlu, tubuh sudah dibebani oleh
efek samping antibiotikanya.
Kasus flu sejatinya tidak perlu diberi antibiotika. Di Indonesia, flu
umumnya dianggap penyakit enteng. Orang masih tetap melakukan
aktivitas hariannya di kantor, sekolah, dan kegiatan luar rumah
lainnya. Penyakit flu yang tadinya hanya dihuni oleh virus saja, akibat
tubuh dalam kondisi sudah diperlemah oleh serangan virus, bibit
penyakit lain akan mudah ikut mendompleng memasuki tubuh, lalu
muncul penyakit baru. Dengan cara itu, penyakit flu di Indonesia
umumnya sering berkepanjangan, dan malah bisa berkomplikasi.
Tidak jarang flu berkembang menjadi infeksi THT lain (infeksi
tenggorok, kerongkongan, hidung, atau congekan), selain
kemungkinan terinfeksi oleh kuman pendompleng yang memasuki
paru-paru juga (bronchopneumonia, pneumonia). Itu pula alasan
kenapa mereka yang sedang flu sebaiknya tinggal di rumah. Selain
berpotensi merugikan diri sendiri, dalam keadaan flu berada di luar
rumah akan menyebarkan virusnya ke udara di sekitar pasien, terlebih
bila berada di ruangan (yang dirancang tertutup tak berventilasi)
berpendingin.
3. Perkuat tubuh
Dengan beristirahat dan menu bergizi tinggi selama musim hujan,
tubuh diperkuat ketahanannya. Selain dengan cara menghangatkan
tubuh (minum hangat, mandi hangat, balur obat gosok), pilih pula
menu bergizi tinggi, khususnya berpotein tinggi (telur, susu, daging),
tak cukup menu sayur-mayur belaka (sayur bening).
Orang Barat biasa menghidangkan sup ayam hangat selama tubuh
terpapar di udara dingin. Hindarkan mandi hujan, embusan angin,
berada di udara terbuka. Buat kita dapat memilih minuman
penghangat badan (wedang jahe, bandrek, bajigur, atau sekoteng),
khususnya sehabis tubuh mandi hujan, berenang dingin, wisata pantai.
4. Hindari pergi ke tempat-tempat keramaian
Selagi musim hujan, dan banyak orang sedang sakit flu, sebaiknya
tidak bepergian ke tempat-tempat keramaian kalau tidak perlu sekali.
Kalau bisa ditunda sebaiknya tidak mengunjungi pasar tradisional,
supermarket, mal, bioskop, terminal, stasiun, ruang tunggu
puskesmas, rumah sakit, sekolah, ruang pesta. Di tempat-tempat orang
berkerumun, virus flu, termasuk jenis virus lain, terbang bertebaran di
udara, dan hidung kita menghirup udaranya.
5. Kurangi rokok dan alcohol
Kedua jenis zat ini berpotensi menurunkan ketahanan tubuh.
Merokok ” melukai ” selaput lendir saluran napas, sehingga
menjadikan saluran napas lebih rentan dimasuki virus. Ruangan yang
berasap rokok, memperlemah kondisi saluran napas orang-orang yang
menghirupnya juga (passive smoker).
6. Rajin mencuci tangan dengan sabun
Tangan dan jemari kita dapat menjadi sumber pemindahan virus
yang melekat dari lingkungan tempat kita melakukan aktivitas, seperti
kantor, sekolah, dan kamar kecil di tempat-tempat umum. Studi
tentang ini sudah dikerjakan sewaktu SARS mewabah dulu. Tangan
kita tentu bersentuhan dengan pegangan pintu kamar mandi, pintu
mobil, tombol lift, gagang telepon, lembaran atau kepingan uang,
permukaan meja, kursi, dan segala yang disentuh banyak orang. Dari
sana virus yang sudah mencemari segala yang disentuh (oleh pengidap
flu) bisa berpindah ke jemari tangan kita. Pengidap flu perlu tahu diri
untuk tidak seenaknya bersin dan batuk-batuk di rungan yang banyak
orangnya, selain sepatutnya rajin membasuh tangan juga (sebab pasti
sudah memegang liang hidung dan mulutnya yang bervirus). Orang
lain yang berdekatan dengan pasien flu, berbicara, dan terancam
cemaran virusnya, perlu lebih sering membasuh tangan, dan tidak
sembarang memegang hidung (mengupil, membersihkan liang
hidung), atau mulut. Biasakan menggunakan saputangan, atau tisu,
untuk membersihkan liang hidung atau mulut. Lewat kedua liang
itulah virus flu akan memasuki tubuh, termasuk virus flu burung
(avian influenzae).
7. Membersihkan liang hidung setiap pulang bepergian
Selama bepergian ke luar rumah, terlebih selama musim flu
berjangkit, nyaris tak ada udara yang tidak tercemar virus flu, terlebih
di lingkungan yang ada pasien flu. Hampir pasti udara yang kita hirup
selama di luar rumah, ada virus flunya. Termasuk bila di rumah ada
yang sedang sakit flu.
Bagaimanapun keadaannya, jauh lebih baik bila segera
membersihkan liang hidung dengan sabun, setiap kali pulang
bepergian, sambil berulang-ulang dengan cara sekuat-kuatnya
mengembus-embuskan udara hidung selama dibersihkan. Dengan cara
demikian sekurang-kurangnya gerombolan virus yang mungkin sudah
mengendon di situ akan terpelanting keluar dari liang hidung sebelum
sempat bersarang, dan berbiak.
8. Berkumur-kumur dan tidak kurang tidur
Virus flu memasuki tubuh lewat liang hidung dan rongga mulut.
Selain saluran hidung harus terjaga bersih, mulut pun perlu kokoh
pertahanannya. Untuk itu ada baiknya lebih sering berkumur. Selain
bisa memilih seduhan daun sirih (ada daya antisepsisnya), dapat juga
memakai obat kumur yang dibeli bebas di apotek. Dengan cara
demikian kita berupaya mengenyahkan bibit penyakit yang mungkin
sudah mulai mengendap di rongga mulut, termasuk bila yang masuk
virus flu.
Selain berkumur, tentu menggosok gigi, khususnya sebelum tidur
malam. Rongga mulut yang kotor juga memperlemah ketahanannya.
Terlebih pada mereka yang sudah tidak memiliki amandel (kelenjar
tonsilnya sudah diangkat), sehingga tak punya pasukan penjaga
rongga mulutnya dari ancaman bibit penyakit. Termasuk mereka yang
gigi-geliginya sudah keropos, terinfeksi, dan membusuk akar giginya.
Mereka lebih rentan terinfeksi rongga mulutnya.
9. Lakukan olah napas
Daya tahan tubuh juga membutuhkan asupan oksigen yang lebih
penuh. Upaya olah napas, yakni dengan cara menghela napas (di udara
segar terbuka) seberapa dalam kita mampu, dan menahannya seberapa
lama kita bisa, akan lebih membugarkan paru-paru dan ajarkan juga
batuk efektif. Paru-paru yang bugar, yang lebih deras aliran darahnya,
dan meningkat sistem kekebalan lokalnya, akan lebih diberdayakan
untuk mampu mengenyahkan bibit penyakit. Untuk menyempurnakan
hasil olah napas, sertai pula dengan gerak badan yang memadai seperti
berjalan kaki dan bersenam. Faktor stres fisik, selain stres mental, juga
menambah rentan tubuh seseorang terserang virus flu. Keletihan yang
berlebihan (akibat bekerja maupun latihan fisik) tidak dianjurkan
selama musim flu.
10. Cukup tidur dan tidak begadang
Tantangan orang sekarang adalah acap tergoda oleh begitu banyak
iming-iming tontonan televisi, hiburan, dan kegiatan bareng di luar
rumah di waktu jeda. Salah satu ancaman penyakit yang banyak
menimpa orang sekarang sering sebab kekurangan waktu jeda. Sudah
letih di kesibukan siang hari, malamnya sering kurang waktu tidur.
Alih-alih sempat tidur siang (seperti orang dulu), tidur malam juga
sering tak memadai. Kondisi kurang jeda, kurang tidur, dan tidur pun
tidak nyenyak (sebab stres, terlampau letih), yang menambah rentan
tubuh diserang virus umumnya, virus flu khususnya.
Bila mulai terasa badan mulai pegal-pegal, kepala pening, mata
terasa panas, mulai bersin dan batuk-batuk kecil, kemungkinan gejala
awal flu. Itulah saatnya langsung minum obat flu merek apa saja, dan
tidur setelah makan sup atau minuman hangat. Biasanya dengan cara
itu flu batal muncul. Namun, obat warung tidak kuasa menahan laju
perjalanan penyakit flu bila sudah telanjur berat. Percuma terus
mengonsumsi obat flu saja bila flu sudah lebih dari seminggu, dan
gejalanya bertambah berat. Lendir yang semula bening encer sudah
berubah kental berwarna, itu berarti flu sudah ditunggangi oleh bibit
penyakit lain. Inilah saatnya obat flu perlu didampingi oleh
antibiotika.
7. Perawatan pengobatan
Selain itu, ada beberapa cara alami/ramuan yang mudah dibuat dan
lebih aman sebagai cara perawatan/jika sudah terkena flu, meliputi:
a. Air garam
Garam meja dapat menjadi obat saat terkena flu karena cuaca. Efek
dehidrasi dari garam dapat mengeluarkan cairan berlebih yang
membuat tenggorokan bengkak sekaligus mematikan kuman. Saat
merasa tenggorokan tidak enak atau berdahak, buat larutan garam
dengan air hangat, dan kumur tiga kali sehari. Rasanya memang tidak
terlalu enak, tapi efeknya cepat dan sangat membantu mengobati
gejala flu.
b. Penguapan
Pilek biasanya terjadi saat cuaca dingin. Karena itu menguapkan
saluran pernapasan dapat membantu angin dingin keluar dari tubuh.
Buat ramuan uap Anda sesuai selera. Cukup rebus daun mint, atau
rosemary, dan hirup uapnya segera. Cara lain Anda dapat mandi uap
yang juga membantu meringankan sakit kepala dan dada sesak. Untuk
cara instan, menghisap permen mint dapat meredakan pilek Anda
sementara. Atau bisa juga dengan cara inhalasi sederhana yaitu
menghirup uap dari air panas yang terlebih dahulu dicampur dengan
minyak kayu putih.
Carannya :
- Persiapkan alat dan bahan (baskom berisi air panas, minyak kayu
putih,kain/handuk kering).
- Campurkan minyak kayu putih dengan air panas dalam baskom
dengan perbandingan 2-3 tetes minyak kayu putih untuk 250 ml (1
gelas) air hangat.
- Tempatkan penderita dan campuran tersebut di ruangan tertutup
supaya uap tidak tercampur dengan udara bebas (bisa ditutupi
dengan kain/handuk kering).
- Hirup uap dari campuran tersebut selama ± 5-10 menit atau
penderita sudah
- merasa lega dengan pernafasannya.
- Kontra indikasi : pada balita karena bau minyak penghangat
terlalu kuat serta risiko kecelakaan terkena tumpahan air panas.
c. Air cayenne
Cayenne adalah sejenis rempah yang rasanya pedas dan tajam.
Khasiatnya meningkatkan aliran darah sehingga sel darah yang
diperlukan untuk memerangi infeksi dapat tersalur lebih cepat. Karena
itu saat Anda merasa flu, segera minum larutan cayenne yang
dicampur air hangat. Secara instan mengobati sakit tenggorokan parah
dan meningkatkan sistem imun tubuh.
d. Bawang putih mentah
Bawang putih kaya antioksidan yang mendukung sistem imun.
Sehingga mengkonsumsi bawang putih mentah dapat meningkatkan
kekebalan tubuh. Begitu Anda bersin, segera konsumsi bawang putih
mentah yang sudah diiris tipis bersama biskuit tawar. Napas Anda
sedikit berbau tajam, tetapi tubuh Anda akan membaik.
e. Sirup batuk alami
Cukup tiga bahan alami untuk memerangi batuk, perasan jeruk
lemon/nipis sebagai sumber vitamin C dan anti bakteri, madu sebagai
peningkat stamina yang memerangi kelelahan, dan air hangat.
Caranya :
- Masukkan air perasan jeruk nipis ditambah madu ke dalam air
hangat,lalu aduk rata. Segera diminum.
- Takaran minum/dosis :
1) Bayi antara usia 6 bulan-1 tahun : 2 kali 1/2 sdt.
2) Anak 1-3 tahun : 2 kali 1 sdt.
3) Anak 4-5 tahun : 2 kali 1 1/2 sdt.
4) Dewasa : 3 kali 1 sdm.
f. Campuran alcohol
Alkohol dalam dosis tepat membantu Anda untuk istirahat.
Campurkan dengan madu membantu Anda melawan rasa pegal dan
mengeluarkan keringat yang membuat demam. Campurkan sedikit
whiskey, rum, atau brandy dengan satu sendok teh madu, tiga sendok
teh perasan lemon, dan teh favorit Anda (chamomile, teh mint).
g. Sup Ayam
Resep orang tua zaman dulu terbukti benar. Sup ayam dapat
mengurangi inflamasi dan mempercepat jalannya lendir. Untuk hasil
terbaik, buat sendiri sup ayam yang terdiri dari rebusan ayam, wortel,
bawang merah, dan seledri. Rebus minimal 12 jam. Semakin lama
direbus, semakin banyak kebaikan protein ayam yang terlepas dari
tulangnya.

H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan materi
b. Persiapan media
c. Kelengkapan alat
d. Daftar hadir untuk bukti pendokumentasian
e. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Balai Desa A
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta penyuluhan antusias terhadap materi
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta memahami dan mengerti tentang influenza
b. Peserta hadir saat pertemuan
DAFTAR REFERENSI

Djojodibroto, Darmanto. 2007. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta:EGC.

Soemantri, Irman. 2007. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan


Sistem Pernapasan. Jakarta:Salemba Medika.

Sudoyono, Aru W, dkk. 2006. Buku Ajar: Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi IV.
Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Sudoyono, Aru W, dkk. 2009. Buku Ajar: Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi V.
Jakarta:Interna Publishing.

Anda mungkin juga menyukai