Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekonomi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

Seiring perkembangan zaman, tentu kebutuhan terhadap manusia bertambah oleh

karena itu ekonomi secara terus-menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan.

Perubahan yang secara umum terjadi pada perekonomian yang dialami suatu

negara seperti inflasi, pengangguran, kesempatan kerja, hasil produksi,dan

sebagainya. Jika hal ini ditangani dengan tepat maka suatu negara mengalami

keadaan ekonomi yang stabil, mempengaruhi kesejahteraan kehidupan penduduk

yang ada di negara tersebut.

Sudah hampir 66 tahun Indonesia merdeka. Akan tetapi kondisi perekonomian

Indonesia tidak juga membaik. Masih terdapat ketimpangan ekonomi, tingkat

kemiskinan dan pengangguran masih tinggi, serta pendapatan per kapita yang

masih rendah. Untuk dapat memperbaiki sistem perekonomian di Indonesia, kita

perlu mempelajari sejarah tentang perekonomian Indonesia dari masa penjajahan,

orde lama, orde baru hingga masa reformasi. Dengan mempelajari sejarahnya, kita

dapat mengetahui kebijakan-kebijakan ekonomi apa saja yang sudah diambil

pemerintah dan bagaimana dampaknya terhadap perekonomian Indonesia serta

dapat memberikan kontribusi untuk mengatasi permasalah ekonomi yang ada.

1
1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan maka rumusan masalah yang dikaji

dalam studi kasus ini difokuskan tentang Perkembangan Perekonomian Indonesia.

Adapun perumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perkembangan perokonomian Indonesia hingga saat ini ?

1.3 Tujuan

Untuk memberikan suatu wawasan dan pengetahuan mengenai sejarah

perekonomian Indonesia, dan agar lebih memahami perkembangan ekonomi di

Indonesia secara luas. Selain itu studi kasus ini dibuat sebagai bahan penyelesaian

tugas Perekonomian Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Sejak tahun 1970 pembangunan ekonomi mengalami redefinisi. Sejak tahun

tersebut muncul pandangan baru yaitu tujuan utama dari usaha-usaha

pembangunan ekonomi tidak lagi menciptakan tingkat pertumbuhan GNP yang

setinggi-tingginya, melainkan penghapusan atau pengurangan tingkat kemiskinan,

penanggulangan ketimpangan pendapatan, dan penyediaan lapangan kerja dalam

konteks perekonomian yang terus menurun.

Pembangunan Ekonomi adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu

bangsa yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita

di samping itu, pembangunan ekonomi juga dapat dikatakan sebagai upaya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi yang berskala besar, yakni skala sebuah

Negara. Oleh karena skala yang besar tersebut, dalam rangka melakukan evaluasi

keberhasilan pembangunan ekonomi masih sering mengalami kesulitan. Ditambah

lagi ukuran tingkat kesejahteraan yang tidak sederhana karena meliputi banyak hal

atau multidimensi. Untuk mengatasi hal-hal tersebut, ahli ekonomi pembangunan

menyusun dan mengidentifikasikan berbagai indikator pembangunan.

Indikator merupakan sumber informasi yang sistematik serta obyektif yang

hampir setiap hari beberapa surat kabar menulis statistic yang baru dikeluarkan

oleh pemerintah. Indikator adalah sebuah instrument yang menunjukkan

keterkaitan berbagai hal. Pemerintah misalnya, secara regular mensurvei rumah

tangga ataupun perusahaan untuk mempelajari aktivitas dan dampak kegiatan

mereka terhadap kesejahteraannya. Tanpa adanya indikator-indikator ini, pola

3
atau gejala yang sedang terjadi serta pengaruhnya akan sulit diketahui secara

pasti. Indikator yang diperoleh secara survey oleh pemerintah ataupun lembaga

yang berkepentingan digunakan sebagai tolak ukur untuk mengawasi dan

merumuskan suatu kebijakan. Dapat disimpulkan bahwa indikator pembangunan

ekonomi adalah suatu instrument untuk mengetahui derajat pembangunan yang

dilakukan oleh suatu Negara yang meliputi beberapa aspek.

Adapun pentingnya indikator-indikator pembangunan ekonomi adalah sebagai

berikut :

1. Memantau perilaku perekonomian

2. Kepentingan analisis ekonomi

3. Dasar pengambilan keputusan

4. Dasar perbandingan internasional

Pada masa awal kemerdekaan, keadaan ekonomi Indonesia sangat buruk, yang

antara lain disebabkan oleh :

- Inflasi yang sangat tinggi, hal ini disebabkan karena beredarnya lebih dari

satu mata uang secara tidak terkendali. Berdasarkan teori moneter,

banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat

harga.

- Adanya blockade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945

untuk menutup pintu perdagangan luar negeri RI.

- Kas Negara kosong

- Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan

4
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan ekonomi,antara lain :

1. Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan IR.

Surachman pada bulan Juli 1946.

2. Upaya menembus blockade dengan diplomasi beras ke, mengadakan kontak

dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blockade Belanda di

Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.

3. Konferensi Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh

kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi

yang mendesak, yaitu : masalah produksi dan distribusi makanan, masalah

sandang, serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan.

4. Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947

Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948, mengalihkan

tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.

5. Kasimo Plan yang intinya mengenai usaha swasembada pangan dengan

beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Dengan swasembada pangan,

diharapkan perekonomian akan membaik (mengikuti Mazhab Fisiokrat :

sektor pertanian merupakan sumber kekayaan).

ORDE BARU (1966-1997)

Pada awal orde baru, stabilisasi ekonomi dan stabilisasi politik menjadi prioritas

utama. Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi,

penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat.

Pengendalian inflasi mutlak dibutuhkan, karena pada awal 1966 tingkat inflasi

kurang lebih 650 % per tahun.

Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal

5
ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan

sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi

campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila.

MASA REFORMASI

Pemerintahan reformasi diawali pada tahun 1998. Peristiwa ini dipelopori oleh

ribuan mahasiswa yang berdemo menuntut presiden Soeharto untuk turun dari

jabatannya dikarenakan pemerintahan Bapak Soerhato dianggap telah banyak

merugikan Negara dan banyak yang melakukan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

(KKN). Tahun 1998 merupakan tahun terberat bagi pembangunan ekonomi di

Indonesia sebagai akibat krisis moneter di Asia yang dampaknya sangat terasa di

Indonesia.

Bapak B.J Habibie (21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999)

Pada saat pemerintahan presdiden B.J Habibie yang mengawali masa reformasi

belum melakukan perubahan-perubahan yang cukup berarti di bidang ekonomi.

Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk menstabilkan keadaan politik di

Indonesia. Presiden B.J Habibie jatuh dari pemerintahannya karena melepaskan

wilayah Timor-timor dari Wilayah Indonesia melalui jejak pendapat

Bapak Abdurrahman Wahid (20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001)

Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman wahid pun belum ada tindakan

yang cukup berati untuk menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan.

6
Kepemimpinan Abdurraman Wahid berakhir karena pemerintahannya

mengahadapi masalah konflik antar etnis dan antar agama.

Ibu Megawati (23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004)

Masa kepemimpinan Megawati mengalami masalah-masalah yang mendesak yang

harus diselesaikan yaitu pemulihan ekonomi dan penegakan hokum. Kebijakan-

kebijakan yang ditempuh untuk mengatasai persoalan-persoalan ekonomi antara

lain:

1. Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada

pertemuan Paris Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar

negeri sebesar Rp 116.3 triliun

2. Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan

negara di dalam periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan

negara dari intervensi kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban

negara. Akan tetapi, hutang Negara tetap saja menggelembung karena

pemasukan Negara dari berbagai asset telah hilang dan pendapatan Negara

menjadi sangat berkurang.

Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (20 Oktober 2004 - 2014)

Masa kepemimpinan SBY terdapat kebijakan yang sikapnya kontroversial yaitu :

1. Mengurangi subsidi BBM atau dengan kata lain menaikkan harga BBM.

Kebijakan ini dilatarbelakangi oleh naiknya harga minyak dunia.

Anggaran subsidi BBM dialihkan ke sektor pendidikan dan kesehatan,

serta bidang-bidang yang mendukung kesejahteraan masyarakat.

7
2. Kebijakan kontroversial pertama itu menimbulkan kebijakan kontroversial

kedua, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin.

Kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang berhak, dan pembagiannya

menimbulkan berbagai masalah sosial.

3. Mengandalkan pembangunan infrastruktur massal untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi serta mengundang investor asing dengan janji

memperbaiki iklim investasi. Salah satunya adalah diadakannya

Indonesian Infrastructure Summit pada bulan November 2006 lalu, yang

mempertemukan para investor dengan kepala-kepaladaerah. Investasi

merupakan faktor utama untuk menentukan kesempatan kerja. Mungkin

ini mendasari kebijakan pemerintah yang selalu ditujukan untuk memberi

kemudahan bagi investor, terutama investor asing, yang salah satunya

adalah revisi undang-undang ketenagakerjaan. Jika semakin banyak

investasi asing di Indonesia, diharapkan jumlah kesempatan kerja juga

akan bertambah.

4. Lembaga kenegaraan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang

dijalankan pada pemerintahan SBY mampu memberantas para koruptor

tetapi masih tertinggal jauh dari jangkauan sebelumnya karena SBY

menerapkan sistem Soft Law bukan Hard Law. Artinya SBY tidak

menindak tegas orang-orang yang melakukan KKN sehingga banyak

terjadi money politic dan koruptor-koruptor tidak akan jera dan banyak

yang mengulanginya. Dilihat dari semua itu Negara dapat dirugikan secara

besar-besaran dan sampai saat ini perekonomian Negara tidak stabil.

8
5. Program konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas dikarenakan

persediaan bahan bakar minyak semakin menipis dan harga di pasaran

tinggi.

6. Kebijakan impor beras, tetapi kebijakan ini membuat para petani menjerit

karena harga gabah menjadi anjlok atau turun drastis

Bapak Joko Widodo (2014 - sekarang)

Kondisi perekonomian Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko

Widodo memburuk. Penilaian ini dilakukan dengan membandingkannya dengan

kondisi perekonomian tahun lalu. Sejak dilantik sebagai Presiden pada Oktober

2014 hingga menjelang setahun, kondisi ekonomi nasional cenderung berubah

dari positif menjadi negatif. Setelah dilantik Jokowi memutuskan untuk

mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) akibatnya, mereka harus

membeli BBM lebih mahal. Kemudian, harga sembako juga lebih mahal, dan

harga transportasi juga lebih mahal. Kondisi tersebut semakin buruk karena

masyarakat kesulitan dalam memperoleh lapangan pekerjaan.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perekonomian Indonesia sejak masa penjajahan, pemerintahan masa orde lama

hingga masa reformasi masih mengalami beberapa gejolak. Perekonomian

Indonesia masih jatuh bangun. Hal itu dapat dilihat dari :

1. Kemiskinan yang masih ada

2. Pengangguran tingkat tinggi dikarenakan jumlah lapangan pekerjaan yang

tersedia tidak sebanding dengan jumlah angkatan kerja

3. Maraknya para koruptor karena hukum di negeri ini kurang tegas

(Indonesia termasuk dalam 5 terbesar Negara terkorup didunia)

4. Masih terjadi kesenjangan ekonomi antara penduduk yang miskin dan

yang kaya

5. Masih memiliki hutang ke luar negeri

3.2 Saran

Dalam hal ini, kita sebagai penerus bangsa harus mampu dan terus bersaing dalam

mewujudkan Indonesia yang lebih baik dari sebelumnya, harga diri bangsa

Indonesia adalah mencintai dan menjaga aset Negara untuk dijadikan simpanan

buat anak cucu kelak. Dalam proses pembangunan bangsa ini harus bisa

menyatukan pendapat demi kesejahteraan masyarakat umumnya.

10

Anda mungkin juga menyukai