Anda di halaman 1dari 14

Flip Chart

Kesehatan Gigi
Lansia

Disusun Oleh:
Endis Sandika Pradana
P17125018011

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONEISA


POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 1
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
JAKARTA
Petunjuk Penggunaan Lembar
Balik
1. Flipchart ini digunakan sebagai alat bantu bagi tenaga
kesehatan dalam memberikan penyuluhan kepada pasien
rawat inap dan keluarganya mengenai cara pemeliharaan
kesehatan gigi dalam mulut Lansia.
2. Media ini terdiri dari 2 bagian :
• Bagian muka berisi gambaran untuk diperlihatkan
kepada pasien dan keluarganya
• Bagian belakang berisi tulisan yang menjelaskan gambar
untuk dibaca dan dilihat oleh tenaga kesehatan
3. Tujuan penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan
pemahaman, sikap dan perilaku pasien dan keluarganya
dalam menjaga kesehatan gigi selama rawat inap.
4. Penyuluhan dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
5. Pelajari terlebih dahulu materi yang akan disampaikan.
6. Ciptakan suasana yang nyaman untuk pasien dan
keluarganya sebelum mulai penyuluhan, kemudian masuk
pada isi penyuluhan dari lembar flipchart. Beri kesempatan
pasien dan keluarganya untuk berdiskusi dan bertanya.
Sebaiknya pesan-pesan disampaikan secara bertahap
sehingga pasien dan keluarganya dapat lebih memahami
pesan tersebut.
7. Petugas kesehatan dapat meletakan media ini diatas meja
(bila ada) atau ditempat yang dapat dilihat jelas oleh sasaran.

Semoga bermanfaat dan selamat bekerja.


Jakarta 2019
Penampang Gigi
1. Email
Enamel merupakan bagian luar gigi yang paling keras dan berwarna
putih. Enamel atau yang dikenal juga dengan email gigi terbuat
dari kalsium fosfat dan berfungsi untuk melindungi jaringan dalam gigi.

2. Dentin
Dentin adalah lapisan/jaringan yang dibentuk oleh zat kapur berwarna
kekuningan yang terdapat setelah lapisan email.

3. Kamar Pulpa
Merupakan salah satu struktur gigi bagian dalam yang bersifat lunak dan
berada di pusat dan inti gigi yang berisi pembuluh darah, saraf, dan
jaringan lunak lain.

4. Gusi
Gusi atau gingiva merupakan jaringan lunak yang mengelilingi gigi dan
tulang di dalam mulut. Jaringan gusi sebenarnya berwarna transparan,
hanya saja karena terdapat darah yang mengalir sehingga menyebabkan
warna merah pada gusi.

5. Tulang Alveolar
Disebut juga tulang rahang sebagai tempat tumbuhnya gigi geligi.

6. Saluran Pulpa

Bagian pulpa yang berbentuk saluran inilah yang menyampaikan nutrisi dan
sinyal sensitif ke gigi.
Penampang Gigi
Masalah Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada
Lansia

1. Gigi Ompong
Gigi dapat lebih mudah tanggal seiring bertambahnya usia jika
Anda merokok dan kurang menjaga kebersihan gigi. Namun,
ada beberapa penyebab lain yang nyatanya juga dapat
meningkatkan risiko lansia mengalami gigi ompong:
• Trauma gigi
Misalnya jika Anda terjatuh, atau mengalami pukulan keras di area wajah sekitar pipi
dan rahang. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan gigi yang mengharuskan gigi
dicabut atau gigi menjadi terlepas dan ompong.
• Kondisi medis tertentu
Terdapat beberapa kondisi medis tertentu yang mengakibatkan terjadinya gigi
ompong terutama di usia lanjut, yaitu seperti penyakit diabetes, osteomielitis,
tekanan darah tinggi (hipertensi), rematik, serta penyakit autoimun.

2. Sariawan Akibat Gigi Palsu


Pemakai gigi tiruan harus menjaga kebersihan mulut maupun kebersihan gigi
tiruan, bila gigi tiruan rusak atau terasa tidak nyaman, harus segera periksa ke
dokter gigi, gigi tiruan yang tidak pas dapat menyebabkan timbulnya
lesi/luka/sariawan pada rongga mulut.

3. Penyakit Periodontal
• Penyakit gusi atau sering juga disebut dengan periodontitis merupakan salah
satu penyebab utama pada gigi lansia . Periodontitis merupakan infeksi gusi
berat yang disebabkan karena penumpukan plak, yaitu lapisan lengket bakteri
yang terbentuk di sela-sela gigi. Infeksi parah inilah yang kemudian merusak
jaringan dan tulang di dalam gusi. Sering dijumpai kondisi gusi turun (resesi
gusi) dan poket gusi yang dalam, diperparah dengan cara menyikat gigi yang
salah dan justru merusak gusi . hal tersebut karena kurang terjaganya
kebersihan rongga mulut
Masalah Kesehatan Gigi Dan
Mulut Yang Umum Terjadi
Pada Lansia
4.Karies Akar
karies akar adalah lubang yang terjadi pada akar gigi. Lubang ini terjadi karena
seiring dengan pertambahan usia, proses penuaan dan pengalaman penyakit pada
jaringan penyangga gigi dapat menimbulkan penurunan gusi. Akibatnya, gusi yang
semula menutupi dan melindungi akar gigi mengalami penurunan yang
mengakibatkan akar gigi terlihat dan mengalami kontak dengan rongga mulut. Akar
gigi yang terbuka ini menjadi beresiko untuk mengalami karies akar atau lubang
pada akar gigi.
Pengobatan karies ini adalah dengan menambal bagian yang terkena karies

5. Mulut Kering
Dengan meningkatnya angka harapan hidup bagi lansia, meningkat pula masalah
mulut kering yang terjadi. Pada lansia biasanya terjadi kondisi mulut kering
(xerostomia) dan menurunnya fungsi kelenjar ludah.

Faktor penyebabnya antara lain adalah akibat dari pemakaian obat antihipertensi,
antidepresan dan anti psikosis, serta kondisi umum tubuh yang buruk. Hal ini lebih
banyak terjadi pada wanita lansia.

Para lansia yang mengalami kondisi ini memerlukan pencegahan untuk mengatasi
menurunnya jumlah air ludah, termasuk juga pencegahan karies gigi, penyakit
periodontal dan jamur candidiasis.

6. Kanker Mulut
Merupakan jenis kanker terbanyak ke-8 di seluruh dunia, meliputi bibir, rongga mulut, dan
nasofaring. Kanker mulut juga merupakan ancaman bagi orang dewasa dan lansia di negara
maju maupun negara miskin.

Angka kejadiannya lebih banyak terjadi pada kaum pria, dan kemungkinannya bisa
meningkat dengan bertambahnya usia. Kanker mulut biasanya muncul pada usia sekitar 65
tahun.

Untuk itu perawatan gigi dan mulut para lansia sebaiknya juga disertai tindakan pencegahan
seperti rutin membersihkan karang gigi dan plak gigi 6 bulan sekali, menyikat gigi
menggunakan metode bass dengan sikat gigi yang lembut, dan berkumur dengan larutan
kumur.

Cara tersebut setidaknya dapat membersihkan permukaan gigi dan jaringan lunak lainnya.

Agar terhindar dari masalah gigi dan mulut, para lansia yang menggunakan gigi palsu juga
dianjurkan untuk menyikat serta membilas gigi sebelum dan sesudah merendamnya dalam
cairan khusus pembersih. Yang terpenting, jalani pemeriksaan rutin ke dokter gigi untuk
menghindarkan masalah gigi dan mulut.

SEGERA PERIKSA KE DOKTER GIGI BILA DITEMUKAN LESI/LUKA YANG


MENETAP, TIDAK HILANG, BERTAMBAH BESAR (MENYEBAR)
Perawatan Gigi Ompong Atau Hilang

1. Gigi Tiruan Lepas


Gigi tiruan lepasan yang bisa menggantikan fungsi dan keberadaan gigi
yang hilang. Gigi palsu yang diperuntukkan bagi pasien yang telah
kehilangan seluruh gigi aslinya, baik di lengkungan atas (maxillary),
lengkungan bawah (lower) atau keduanya. Struktur gigi palsu lengkap ini
diletakkan dan didukung oleh rahang dan diletakkan langsung pada gusi.

2. Gigi Tiruan Cekat


Gigi palsu yang direkatkan secara permanen dan diperuntukkan bagi
pasien yang telah kehilangan beberapa atau sebagian gigi aslinya,
namun tidak seluruhnya. Gigi palsu sebagian ini biasanya dikaitkan pada
gigi asli, gusi atau menggunakan media struktur penghubung yang
terbuat dari logam atau plastik.
Perawatan Gigi Yang
Ompong Atau Hilang

Pergi Ke dokter gigi


untuk di lakukan
pembuatan Protesa Atau
Gigi Palsu

Macam-Macam Gigi Tiruan

Gigi Tiruan Cekat / Permanent


Gigi Tiruan Lepasan
CARA MEMBERSIHKAN GIGI
TIRUAN

Bilas gigi palsu dengan air


mengalir sebelum
menyikatnya

Bersihkan seluruh permukaan gigi palsu


dengan sikat gigi berbulu lembut dan
pembersih khusus, agar gigi palsu tidak
tergores.

Rendam gigi palsu dalam air yang


telah dicampur dengan larutan
pembersih khusus untuk gigi palsu.

Bilas kembali gigi palsu dengan


air mengalir lalu keringkan
pelan-pelan dengan handuk
atau kain lainnya
Cara Pemeliharaan Kesehatan Gigi Lansia

1. Menyikat gigi minimal 2 kali sehari

• Pastikan terus menyikat gigi sebanyak dua kali sehari dan membersihkan sela-
sela gigi menggunakan dental flos setiap hari. Ingat, kedua hal ini termasuk
cara merawat gigi dan mulut yang paling dasar yang wajib dilakukan, seperti
apa pun kondisi kesehatan lansia.
• Sikat gigi dapat melindungi gigi dari penumpukan plak, pembusukan dan
penyakit gusi. Selain melakukan sikat dan flossing gigi, sebaiknya juga
membersihkan gigi dengan berkumur cairan antiseptik 1-2 kali sehari. Menurut
American Dental Association, rutin berkumur dengan cairan antiseptik dapat
mencegah penumpukan plak dan penyakit gusi.

2. Rajin makan sayur dan buah-buahan

• Konsumsi makanan yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan


tubuh. Ini akan membantu melindungi dari infeksi dan penyakit termasuk di
mulut, saat bertambah usia.
• Beberapa makanan peningkat kekebalan tubuh termasuk bawang putih,
minyak kelapa, sayuran hijau, spirulina, buah pepaya, kiwi, dan jeruk.

3. Periksa ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali

• Dengan mengunjungi dokter gigi secara teratur, dapat membantu untuk


mendeteksi masalah gigi yang mungkin terjadi di tahap awal.
• Jika menunda perawatan, mungkin akan mengalami kerusakan gigi
permanen.
• Ketika berada di klinik gigi, dokter akan memeriksa dan merawat gigi lansia
secara menyeluruh, sampai ke titik yang tidak dapat dicapai. Ini akan
membuat gigi, gusi, dan mulut A lebih sehat.
CARA MEMELIHARA
KESEHATAN GIGI LANSIA

Sikat gigi minimal 2 kali


sehari Pagi sesudah sarapan
dan malam sebelum tidur

Makan Buah dan


Sayuran yang berserat

Kontrol ke dokter gigi


Minimal 6 bulan sekali
Terima Kasih

BIODATA
Nama : Endis Sandika Pradana

NIM : P17125018011

TTL :Jakarta 20 Juni 2000

No Hp : 087885496067

Institusi : Poltekkes Kemenkes Jakarta 1

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 1

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI JAKARTA


2019

Anda mungkin juga menyukai