Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PERDAGANGAN DAN PEMBAYARAN


INTERNASIONAL

DOSEN PEMBIMBING
Lasma Ria Tampubolon, S.P, M. Si.

DISUSUN OLEH

Melvi Amelia Putri (183304010520)

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA


FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunianya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Perdagangan dan
Pembayaran Internasional ”. Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Lasma Ria Tampubolon, S.P, M. Si. selaku dosen mata
kuliah Perekonomian Indonesia yang sudah memberikan kepercayaan kepada saya
untuk menyelesaikan tugas ini.

Saya sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka


menambah pengetahuan juga wawasan menyangkut Perdagangan dan
Pembayaran Internasional yang terjadi di Indonesia.

Saya pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Saya mengharapkan
adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan saya buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang


khususnya bagi para pembaca. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika
terdapat kata-kata yang kurang berkenan.

Medan, 12 Desember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................ 1

Daftar Isi................................................................................................................. 2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 3


1.2 Tujuan Penulisan....................................................................................... 4
1.3 ManfaatPenulisan...................................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Perdagangan Internasional..........................................................................

1. Pengertian Perdagangan Internasional...................................................... 6


2. Faktor Pendorong Internasional................................................................ 6
3. Teori Perdagangan Internasional............................................................... 7
4. Manfaat Perdagangan Intenasional........................................................... 8
2.2 Pembayaran Internasional..........................................................................

1. Pengertian Pembayaran Nasional.............................................................. 9


2. Komponen Pembayaran Nasional..............................................................10
3. Transaksi Pembayaran Nasional................................................................12
4. Ikhtisar Pembayaran Nasional.................................................................. 13
5. Tujuan dan Fungsi.................................................................................... 14
6. Manfaat Pembayaran Internasional.......................................................... 14
BAB III STUDI KASUS

3.1 Studi Kasus Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke Eropa..........................

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan Studi Kasus Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke Eropa.....

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan.............................................................................................

5.2 Kritik & Saran.........................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu aspek penting dalam Perekonomian setiap negara di dunia


merupakan Perdagangan Internasional. Perdagangan Internasional sangat
mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi suatu negara, karena dalam Perdagangan
International semua negara bersaing di Pasar Internasional. Salah satu keuntungan
Perdagangan Internasional adalah memungkinkan suatu negara untuk
berspesialisasi dalam menghasilkan barang dan jasa secara murah, baik dari segi
bahan maupun cara berproduksi.

Dengan adanya sistem ekonomi terbuka, perekonomian tidak hanya berada


di dalam lingkup nasional saja. Perekonomian kini merambah pada perekonomian
empat sektor yang melibatkan luar negeri dalam suatu negara yang bergerak
menuju kesalingtergantungan ekonomi antar bangsa. Hubungan aktivitas ekonomi
suatu negara dengan negara lain ini akan membentuk sistem ekonomi yang lebih
besar, yaitu sistem ekonomi internasional.

Untuk meningkatkan keuangan yang tinggi, pemerintah pasti


membutuhkan informasi - informasi yang dapat menunjang hal itu. Informasi-
informasi tersebut seperti tentang posisi keuangan negara tersebut sampai
kegiatan-kegiatan ekonomi yang menghubungkan antarnegara. Oleh karena sangat
diperlukan informasi - informasi tersebut, maka pemerintah di suatu negara
membuat suatu ikhtisar yang memuat banyak informasi keuangan yang disebut
dengan Neraca Pembayaran.

Indonesia merupakan salah satu negara yang melakukan kegiatan


Perdagangan Interasional dalam memenuhi kebutuhan konsumsi negara. Dalam
Perdagangan Internasional terdapat dua aspek penerapan yaitu ekspor dan impor
dimana kedua penerapan ini mempunyai dampak langsung atau kegiatan ekonomi
Indonesia. Neraca pembayaran dapat dijadikan ukuran untuk mengukur seberapa
besar arus dana internasional yang masuk dan keluar ke dan dari suatu negara.
Hal tersebut menjadikan semakin pentingnya neraca pembayaran bagi
suatu negara, dimana dana yang masuk dan keluar dapat dihitung dengan
seimbang karena sifatnya yang sebagai monitor keuangan atau kinerja keuangan
yang dapat menggamarkan transaksi ekonomi penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain pada periode tertentu.

Makalah ini saya buat untuk menguraikan teori yang mendasari


Perdagangan Internasional dan Pembayaran Internasional,Posisi Hubungan
ekonomi luar negri dan kondisi di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

 Teori Perdagangan Internasional dan Pembayaran Internasional.


 Manfaat Perdagangan dan Pembayaran Internasional
 Faktor – Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional
 Perkembangan Ekspor dan Impor di Indonesia dalam Perdagangan dan
Pembayaran Internasional.

1.3 Tujuan Penulisan

 Untuk mendiskripsikan Teori dalam Perdagangan dan Pembayaran


Internasional.
 Mengetahui Manfaat – Manfaat dalam Perdagangan dan Pembayaran
Internasional.
 Mengetahui Faktor – Faktor Pendorong terjadinya Perdagangan
Internasional.
 Menganalisis Perkembangan Ekspor Import yang ada di Indonesia.

1.4 Manfaat Penulisan

 Pembaca dapat mengetahui Teori Perdagangan dan Pembayaran


Internasional.
 Pembaca dapat mengetahui manfaaat apa saja yang ada di Perdagangan
dan Pembayaran Internasional
 Pembaca dapat mengetahui Faktor yang menjadi pendorong untuk
Perdagangan Internasional.
 Pembaca dapat menganalisi dan mempelajari pesatnya ekspor import yang
terjadi di Indonesia.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Perdagangan Internasional

1. Pengertian Perdagangan Internasional

Perdagangan Internasional adalah Perdagangan yang dilakukan oleh


penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Pengertian Perdagangan dalam ilmu ekonomi yaitu suatu proses tawar
menawar yang di dasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak.
Kehendak sukarela merupakan hal yang terpenting dalam perdagangan dalam arti
kusus karena mempunyai implikasi yang fundmental, yaitu bahwa perdagangan
hanya akan terjadi apabila paling tidak ada satu pihak yang memperoleh
keuntungan atau manfaat dan tidak ada (pihak lain) yang merasa dirugikan
(Boediono, 1997 : 10)
Perdagangan Internasional adalah pertukaran barang dan jasa antara dua
atau lebih negara di pasar dunia. Dewasa ini, hampir tidak ada negara yang
mampu memenuhi semua kebutuhannya sendiri tanpa mengimpor barang/jasa dari
negara lain. Begitu pula, suatu negara yang memiliki surplus dapat mengekspor
produknya ke luar negeri.

2. Faktor Pendorong Perdagangan Interanasional


Adapun Faktor yang mendorong suatu negara melakukan Perdagangan
Internasional , Diantaranya sebagai berikut :
- Keanekaragaman Kondisi Produksi
Keanekaragaman kondisi produksi merujuk kepada potensi
faktor-faktor produksi yang dimiliki suatu negara. Dengan kata
lain, melalui perdagangan, suatu negara dapat memperoleh barang
yang tidak dapat dihasilkannya di dalam negeri.
- Memenuhi Kebutuhan Barang dan Jasa dalam negeri
Disuatu negara memiliki kebutuhan masing – masing yang
biasanya bisa merupakan salah satu permintaan penduduk negara
tersebut karena kebutuhan yang di inginkna bisa saja tidak dapat di
produksi di negara tersebut.
- Perbedaan Keadaan Seperti Sumber Daya , Iklim , Tenaga Kerja
dan Budaya
Banyaknya Negara yang memiliki iklim yang berbeda –
beda menjadi salah satu faktor pendorong terjadinya Perdagangan
Internasional. Karena adanya dinegara yang tidak memiliki iklim
serta sumber daya yang cocok untuk menghasilkan produk / barang
tersebut.
- Perbedaan Kemampuan Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
Bagi Beberapa negara khususnya di pendidikan atau
pengetahuan dan kemajuan teknologi tidak lah sama karna
kemajuan teknologi pada setiap negara tidak seimbang dikarenakan
kondisi negara tersebut. Begitu pula dengan Pendidikan.

3. Teori Perdagangan Internasional


a) Teori Klasik
 Adam Smith , Model ini lebih memfokukaskan pada
keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa suatu negara akan
memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara tersebut
mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah
dibandingkan dengan negara lain.
 Merkantilis , Berpendapat bahwa satu – satunya cara bagi suatu
negara untuk menjadi kaya dan kuat adalah dengan melakukan
sebanyak mungkin ekspor dan mengurangi sedikit impor.
Surplus ekspor yang dihasilkan selanjutnya akan dibentuk
dalam aliran emas lantakan atau logam – logam mulia.
b) Teori Modern
 John Stuart Mill , menyatakan bahwa suatu negara akan
menghasilkan dan kemudia mengekspor suatu barang yang
memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor
barang yang dimiliki comparative advantage. Teori ini
menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh
banyaknya Tenaga Kerja yang dicurahkan untuk memproduksi
barang tersebut.
c) Teori Heckscher – Ohlin
 Teori Hecksher Ohlin Menjelaskan tentang beberapa pola
perdagangan dengan baik, negara – negara cenderung untuk
mengekspor barang – barang yang menggunakan faktor
produksi yang relatif melimpah secara intensif. Menurut
Heckscher , Suatu Negara akan melakukan perdagangan
dengan negara lain disebabkan negara tersebut memiliki
keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan
keunggulan faktor profuksi.

4. Manfaat Perdagangan Internasional


 Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri
sendiri.
Banyak faktor - faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil
produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya :
Kondisi geografi , iklim , tingkat penguasaan iptek dan lain-lain.
Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu
memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
 Memperoleh keuntungan dari spesialisasi.
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah
untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi.
Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang
sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada
kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang
tersebut dari luar negeri.
 Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-
mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka
khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan
turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan
internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya
secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar
negeri.
 Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk
mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara
manajement yang lebih modern.

2.2 Pembayaran Internasional


1. Pengertian Neraca Pembayaran Internasional
Neraca Pembayaran adalah suatu catatan sistemmatis yang mampu
memberikan informasi mengenai tarnsaksi-transaksi ekonomi internasional yang
sudah dan sedang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain, dinilai dengan
mata uang pada setiap periodenya (biasanya setaun sekali). Neraca pembayaran
meliputi semua nilai barang dan jasa, transfer-transfer (hadiah, hibah, bantuan
asing), transaksi modal (pinjaman dan utang) dan semua transfer keyataan resmi
serta tabungan internasional yang dilaksanakan selama kurun waktu tertentu.
Neraca pembayaran (N/P) mencatat semua tansaksi sebuah negara dengan
negara lain, yang meliputi transaksi internasional sebuah negara pada suatu
periode tertentu, biasanya satu tahun. Surplus/defisitnya dapat dilihat melalui lalu
lintas moneter/cadangan devisa.
Neraca pembayaran atau yang sering disebut Balance Of Payment (BOP)
merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya
satu tahun) termasuk apa yang ada di dalam transaksi perdagangan internasional
suatu negara. Menurut IMF (1993), Neraca pembayaran adalah suatu catatan
yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi
perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain untuk suatu periode waktu tertentu.

2. Komponen-Komponen Neraca Pembayaran


Necara Pembayaran terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
a) Neraca Perdagangan
Neraca Perdagangan adalah suatu catatan atau ikhtisar yang
memuat atau mencatat semua transaksi ekspor dan transaksi impor
barang-barang. Ekspor barang-barang dicatat sebelah kredit,
sedangakn import barang-barang dicatat dalam pos debet. Dalam
perhitungannya, neraca perdagangan ini tidak mencakup transaksi-
transaksi asset finansial dan kewajiban (hutang). Data ini
merupakan indikator tren perdagangan luar negeri yang merupakan
aliran bersih dari total ekspor dan impor barang dan jasa sebagai
penerimaan atau penghasilan.
b) Neraca Berjalan
Neraca barang disebut juga neraca transaksi berjalan
(current account). Neraca pembayaran meliputi semua transaksi
tahun berjalan, yaitu ekspor, perdagangan barang dan bukan
barang. Ekspor barang merupakan taransaksi kredit yang
menyebabkan terjadinya aliran uang masuk ke dalam negeri.
Terdiri dari transaksi impor dan ekspor barang dan jasa. Pada
current account, ekspor dicatat sebagai kredit karena menghasilkan
devisa bagi negara. Sedangkan impor dicatat sebagai debit karena
“menghilangkan”/mengeluarkan devisa dari negara. Selain ekspor
dan impor, transaksi lain yang termasuk dalam current account
adalah pembayaran faktor (factor payment) dan unilateral transfers.
c) Neraca Transaksi Modal
Neraca transaksi modal meliputi pemberian pinjaman
(pours) dan utang (borrowing) berupa pinjaman jangka pendek
dan jangka panjang. Transaksi modal tersebut dapat berupa hal-
hal berikut:
1) Kredit untuk kegiatan perdagangan dari Negara lain.
2) Deposito yang dimiliki penduduk kita di luar negeri, atau
deposito yang dimiliki penduduk luar negeri di dalam
negeri.
3) Pembelian surat-surat berharga jangka pendek oleh
penduduk luar negeri, atau penjualan surat-surat berharga
jangka pendek kepada penduduk luar negeri di dalam
negeri.
4) Pembelian surat-surat berjangka panjang oleh penduduk
luar negeri, atau penjualan surat-surat berharga jangka
panjang kepada penduduk luar negeri di dalam negri.
d) Financial Account
Financial account mengukur devisa masuk dan keluar
seperti pada current account, dimana transaksi yang menghasilkan
devisa dicatat sebagai kredit (capital inflow).Capital
Inflow merupakan dana / modal yang masuk ke dalam
suatu Negara misalnya melalui investasi asing (FDI), pembelian
saham, obligasi, atau surat berharga lainnya.
e) Neraca Jasa
Dumairy (1996 : 101) menyatakan Neraca jasa Indonesia
senantiasa defisit sepanjang era PJP I. Pengeluaran untuk jasa
selalu lebih besar daripada penerimaannya, baik dari sektor
migas maupun sektor non migas.
Neraca jasa meliputi transaksi ekspor dan impor jasa.
Ekspor jasa meliputi penjualan jasa angkutan, turisme /
pariwisata, asuransi, pendapatan investasi dan modal di luar
negeri. Ekspor jasa termasuk transaksi kredit. Impor jasa
meliputi pembelian jasa dari penduduk negara lain, termasuk
pembayaran bunga, dividen atau keuntungan modal yang
ditanam di dalam negeri oleh penduduk negara lain.
f) Cadangan Devisa
Posisi cadangan devisa suatu negara biasanya dinyatakan
aman apabila mencukupi kebutuhan impor untuk jangka waktu
setidak-tidaknya 3 bulan. Jika cadangan devisa yang dimiliki
tidak mencukupi kebutuhan untuk 3 bulan impor, maka hal itu
dianggap rawan.
.
3. Transakasi Neraca Pembayaran
Dalam neraca pembayaran terdapat beberapa transaksi yang akan
berpengaruh terhadap neraca pembayaran itu sendiri. Transaksi-transaksi
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Transaksi Barang , semua transaksi yang menyangkut kegiatan
ekspor dan impor barang yang terjadi antara dua Negara atau lebih.
Kegiatan ekspor dan impor ini dicatat di neraca perdagangan.
b) Transaksi Jasa , meliputi pemberian atau penerimaan jasa yang
terjadi antara dua Negara atau lebih. Transaksi yang termasuk
transaksi jasa antara lain jasa transportasi, parawisata, premi
asuransi, dan sebagainya.
c) Transaksi Modal , transaksi penerimaan atau pembayaran yang
terjadi antara penduduk suatu Negara dengan penduduk Negara
lain sehubungan adanya peminjaman dan penanaman modal.
Tarnsaksi hasil modal bisa berupa bunga (interest) dan bagi
keuntungan laba usaha (deviden).
d) Transaksi Unilateral / Hadiah , transaksi pemindahan hak antara
penduduk suatu Negara kepada penduduk Negara lain yang tidak
menimbulkan kewajiban, baik masa sekarang maupun masa yang
akan datang.
e) Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment) , Investasi modal
untuk jangka panjang (lebih dari satu tahun) yang dilakukan oleh
penduduk suatu Negara di Negara lain (luar negeri).
f) Investasi Jangka Pendek (Short Term Investment) , transaksi yang
dilakukan oleh penduduk suatu Negara di Negara lain (luar negeri)
g) Transaksi Pemindahan Emas (Gold Movement) , transaksi
pemindahan hak pemilikan emas yang dilakukan penduduk suatu
Negara dengan penduduk Negara lain.
h) Transaksi Pengangkutan Mata Uang (Currency Shipment) ,
Transaksi ini terjadi apabila seorang penduduk menabungkan
uangnya di bank luar negeri.

4. Ikhtisar Neraca Pembayaran


Transaksi ekonomi dalam neraca pembayaran terbagi menjai dua,
yakni transaksi debit dan transaksi kredit. Berikut pemaparannya:
 Transaksi Debit , transaksi yang menyebabkan mengalirnya
arus uang dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini
disebut transaksi negatif, yaitu transaksi yang menyebabkan
berkurangnya posisi cadangan devisa, atau dengan kata
lain transaksi tersebut mengakibatkan timbul dan bertambahnya
kewajiban bagi penduduk negara yang mempunyai neraca
pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada
penduduk negara lain
 Transaksi kredit , transaksi yang menyebabkan mengalirnya
arus uang dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini
disebut juga transaksi positif, yaitu transaksi yang
menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara,
atau dengan kata lain transaksi tersebut mengakibatkan timbul
dan bertambahnya hak bagi penduduk negara yang mempunyai
neraca pembayaran internasional tersebut untuk menerima
pembayaran dari negara lain.

5. Tujuan dan Fungsi Neraca Pembayaran


Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
- Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi Negara
di perdagangan internasional,
- Memberikan bantuan dan sistem pembayarannya,
- Memberikan bantuan kepada pemerintah dalam mentapkan
kebijakan moneter dan fiskal,
- Memberikan keterangan kepada pemerintah di dalam menetapkan
berbagai kewajiban perekonomian nasional seperti ekspor impor,
lalu lintas moneter serta produksi, dan
- Membantu pemerintah dalam mengambil keputusan dalam bidang
politik perdagangan dan urusan pembayarannya.

Neraca pembayaran memiliki beberapa fungsi, yaitu:


- Alat pembukuan anggaran dan alat pembayaran luar negeri,
- Alat untuk menjalankan pengaruh transaksi luar negeri terhadap
pendapatan nasional,
- Alat untuk mengukur keadaan perekonomian suatu Negara,
- Alat untuk menetapkan kebijakan moneter dan fiskal, dan
- Untuk mengetahui transaksi luar negeri terhadap pendapatan
nasional.

6. Manfaat Pembayaran Internasional

Manfaat Pmbayaran Internasional antara lain:

- Membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi


antara penduduk dalam negari dan penduduk luar negeri.
- Mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional
suatu negara.
- Mengetahui mitra usaha suatu negara dalam hubungan ekonomi
internasional
- Mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara.
- Indikator yang akan dipertimbangkan oleh negara donor untuk
memberikan bantuan keuangan.
- Indikator fundamental ekonomi selain tingkat inflasi, pertumbuhan
GNP dan sebagainya.
- Sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam; mengambil langkah-
langkah dibidang ekonomi; mengambil kebijakan dibidang moneter
dan fiskal; mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional
terhadap pendapatan nasional; mengambil kebijakan dibidang politik
internasional.
BAB III

STUDI KASUS

Peluang dan Tantangan Hubungan Dagang Indonesia -Uni Eropa : Studi


Kasus Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke Eropa

Indonesia adalah negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia. Luas


hutan yang dimiliki Indonesia mampu menjadikan Indonesia sebagai negara
pengekspor minyak sawit ke berbagai wilayah, seperti Timur Tengah, Asia
Selatan dan Asia Timur serta Uni Eropa. Minyak sawit sendiri merupakan
komoditi andalan yang dimiliki Indonesia dalam kegiatan ekspor Indonesia.
Tingginya kebutuhan akan minyak sawit menyebabkan banyaknya negara-negara
yang mengimpor minyak sawit dari Indonesia.

Dengan banyaknya permintaan negara-negara lain akan minyak sawit


milik Indonesia, tentu hal ini merupakan sebuah peluang dan juga tantangan bagi
Indonesia dalam melakukan aktivitas perdagangan internasional dengan negara
lain, tidak terkecuali dengan Uni Eropa. Negara-negara yang tergabung ke dalam
Uni Eropa merupakan salah satu pengimpor terbesar minyak sawit dari Indonesia.
Terlebih lagi, kerja sama Indonesia-Uni Eropa tahun ini sedang gencar untuk
ditingkatkan, seperti salah satunya adalah melalui Comprehensive Economic
Partnership Agreement (CEPA) yang sedang didiskusikan untuk kepentingan
dagang kedua mitra ini seperti pengurangan pajak dan hambatan perdagangan.
Namun, hubungan dagang Indonesia-Uni Eropa pun tidak selamanya meningkat.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia ke Eropa
berkurang 5,6% setiap tahunnya selama lima tahun belakangan.

“Countertrade adalah sebuah penetapan dagang yang mana penjual atau


eksportir diharuskan untuk menerima sebagian atau seluruh perjanjian dalam
proses pengiriman, dapat berupa sebuah penawaran produk dari negara
pengimpor. Intinya, hal ini adalah sebuah purchasing power yang dimiliki oleh
negara atau perusahaan untuk mempengaruhi sebuah perusahaan untuk membeli
atau memasarkan barang atau konsesi lainnya yang bertujuan untuk membayar
barang impor, atau untuk mendapatkan nilai mata uang yang kuat atau teknologi.”
.

Mengenai hambatan dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam


kegiatan ekspor minyak sawit ke Uni Eropa, terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh Indonesia. Hal pertama adalah penetapan standar yang
diberlakukan Uni Eropa terkait kualitas dari minyak sawit Indonesia. Mereka
tidak mau menerima minyak sawit mentah yang mana diproduksi dari penanaman
yang berasal dari lahan gambut.Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi
Indonesia dikarenakan lahan di Indonesia yang sukar mengalami kekeringan.

Berikutnya adalah regulasi yang ditetapkan oleh Uni Eropa terkait dengan
keberlanjutan dari produksi minyak sawit. Melalui Forest Law Enforcement,
Government and Trade (FLEGT) milik Uni Eropa, aturan ini akan mengatur
mengenai penebangan kayu. “

Selain Uni Eropa memiliki regulasi yang mengatur mengenai penebangan


hutan, terdapat juga tekanan dari kelompok lingkungan di Eropa yang melarang
untuk mengimpor minyak sawit jika eksploitasi yang dilakukan tidak sesuai
dengan aturan yang ada. Faktanya, Uni Eropa akan mengimplementasikan carbon
standards yang mana memerlukan memerlukan pemeriksaan karbon emisi pada
tahun 2017.Dengan semakin banyaknya aturan yang mengatur mengenai
penebangan hutan, Indonesia harus lebih berhati-hati dan perlu meningkatkan
regulasi dalam negeri untuk selalu menjaga aturan mengenai penebangan hutan
agar sesuai dengan regulasi yang ada, serta menjaga keberlanjutan lingkungan.

Permasalahan yang terakhir adalah mengenai pemberlakuan peningkatan


pajak di Eropa terkait dengan ekspor minyak sawit. Prancis adalah salah satu
negara yang akan meningkatkan pajak impor pada minyak sawit.“Majelis
Nasional Prancis setuju untuk mengadakan peningkatan pajak untuk impor
minyak sawit mentah dan pengolahannya untuk produksi makanan. Penambahan
pajak 90 euro per ton (dikenakan paling tinggi 104 euro per ton tarif impor) akan
diimplementasikan pada tahun 2017 nanti. Peningkatan pajak ini adalah bagian
dari RUU Prancis mengenai keberangaman lingkungan yang bertujuan untuk
mengurangi deforestasi dan melindungi masyarakat Prancis dari dampak negatif
mengkonsumsi minyak sawit bagi kesehatan”
BAB IV

PEMBAHASAN

Pembahasan Peluang dan Tantangan Hubungan Dagang Indonesia -Uni


Eropa : Studi Kasus Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke Eropa

Dengan menggunakan konsep Countertrade, maka hubungan dagang


antara Indonesia dan Uni Eropa ini dapat dijelaskan. Ekspor minyak sawit yang
dilakukan ke Uni Eropa tentu memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
Indonesia mendapatkan pemasukan negara melalui ekspor yang dilakukan,
sementara kebutuhan Uni Eropa akan minyak sawit akan terpenuhi. Ditambah
lagi, Uni Eropa sendiri tidak dapat menghasilkan minyak sawit sendiri, sementara
Indonesia yang memiliki hutan yang sangat luas tentu mampu memproduksi
secara berlebih hingga akhirnya menjadi komoditi untuk diekspor.

Selain ekspor minyak sawit yang terjadi antara Indonesia dan Uni Eropa,
ternyata terdapat hal lain yang terdapat dalam hubungan kedua dagang ini, yaitu
investasi berupa infrastruktur, perdagangan, layanan keuangan dan sektor
pariwista. Menurut konsep countertrade, importir dapat menawarkan suatu
perjanjian dalam kegiatan ekspor-impor kepada eksportir. Dalam hal ini, Uni
Eropa berencana untuk melakukan investasi di Indonesia. Dikarenakan posisi Uni
Eropa sebagai importir minyak sawit, Uni Eropa memiliki purchasing power yang
membuat Indonesia harus menerima penawaran yang diberikan Uni Eropa.

Indonesia sendiri yang berencana untuk terus meningkatkan produksi


minyak sawit serta menjadikan Uni Eropa sebagai target ekspor utama, tentu
harus menyetujui tawaran yang dilakukan Uni Eropa. Namun dalam hal ini,
Indonesia sendiri mendapat keuntungan dari tawaran yang diberikan Uni Eropa,
yaitu penyediaan lapangan pekerjaan sejumlah 1,1 juta pekerjaan serta hal lainnya
seperti bantuan teknologi. Sebaliknya, Uni Eropa pun akan diuntungkan karena
dapat melakukan investasi asing di Indonesia. Dengan begitu, kedua belah pihak
akan sama-sama diuntungkan. Maka dapat dijelaskan bahwa Uni Eropa selain
melakukan kegiatan impor minyak sawit dari Indonesia, juga memberikan
penawaran berupa investasi asing di Indonesia.
Dalam kegiatan ekspor-impor ini, Indonesia akan mendapat keuntungan
dari investasi yang akan dilakukan Uni Eropa setelah perdagangan ini terjalin.
Selain itu, Indonesia pun berpeluang untuk menjadi pengekspor utama minyak
sawit ke Eropa yang ditargetkan terus bertambah setiap tahunnya. Namun,
Indonesia pun memiliki tantangan dan hambatan, diantaranya adalah regulasi Uni
Eropa yang semakin ketat serta tuntutan untuk menjaga alam dalam proses impor.
Juga, rencana peningkatan pajak impor minyak sawit yang nantinya akan
mengurangi impor minyak sawit Eropa. Indonesia perlu melakukan pengetatan
regulasi dan harus tetap menjaga hubungan baik dengan Uni Eropa.

Uni Eropa, yang mana terdiri dari 27 negara, adalah partner dagang kedua
terbesar Indonesia dengan total kerja sama bilateral mencapai Rp. 253 trilyun
setiap tahunnya. Ekspor yang dilakukan Indonesia ke seluruh negara-negara eropa
berjumlah Rp. 177 trilyun ketika seluruh barang terkirim ke Uni Eropa berjumlah
Rp. 75 trilyun. Dengan jumlah ekspor Indonesia ke Uni Eropa yang berjumlah
4,23 juta ton tersebut, Uni Eropa tentu merupakan salah satu partner dagang
terpenting Indonesia. Ditambah lagi, pada Febuari 2016 lalu, Indonesia berencana
meningkatkan hubungan dagang dengan Uni Eropa dan salah satunya adalah
melalui pengingkatan ekspor komoditi. Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa telah
setuju untuk meningkatkan kerja sama dalam perdagangan komoditi, seperti
minyak sawit dan biji kakao
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa perdagangan


internasional adalah pertukaran barang dan jasa antara dua atau lebih negara di
pasar dunia. Sedangkan, neraca pembayaran adalah suatu ikhtisar yang meringkas
transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain
selama jangka waktu tertentu. Jadi, perdagangan internasional merupakan bagian
yang tercatat di dalam neraca pembayaran.

Neraca pembayaran digunakan oleh pemerintah untuk melihat kondisi


perekonomian di Indonesia terutama eksistensi-nya dalam sistem perekonomian
internasional serta dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk hal-hal
terkait praktek hubungan ekonomi dengan negara lain. Neraca pembayaran juga
dapat membantu dalam pengambilan keputusan bidang moneter, fisikal,
perdagangan dan pembayaran internasional, terutama dalam kegiatan ekspor-
impor.

5.2. Kritik dan Saran

Upaya yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki catatan


dalam neraca pembayaran adalah terkait dengan ekspor-impor, yakni dengan
membatasi impor dan memperbaiki produk lokal yang diekspor agar tetap dapat
bersaing di perdagangan internasional maupun harganya menjadi lebih
mahal. Selain itu, masyarakat perlu memperbaiki mindset-nya tentang mutu
produk luar negeri yang lebih unggul dibandingkan dengan produk dalam negeri
agar impor terkurangi demi tercapainya keseimbangan neraca pembayaran
mengingat masalah neraca pembayaran di Indonesia sering tidak seimbang akibat
defisit dari nilai impor yang terlalu tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Basri, Faisal. 2002. Perekonomian Indonesia: Tantangan dan Harapan bagi


Kebangkitan Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga

Farida.2010. Neraca Pembayaran dan Perdagangan


Indonesia. http://tulisanpkfarida.blogspot.com/2010/10/neraca-pembayaran-
perdagangan-indonesia.html.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional)

Anda mungkin juga menyukai