DOSEN PEMBIMBING
Lasma Ria Tampubolon, S.P, M. Si.
DISUSUN OLEH
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunianya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Perdagangan dan
Pembayaran Internasional ”. Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Lasma Ria Tampubolon, S.P, M. Si. selaku dosen mata
kuliah Perekonomian Indonesia yang sudah memberikan kepercayaan kepada saya
untuk menyelesaikan tugas ini.
Saya pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Saya mengharapkan
adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan saya buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................ 1
Daftar Isi................................................................................................................. 2
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.............................................................................................
PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
STUDI KASUS
Berikutnya adalah regulasi yang ditetapkan oleh Uni Eropa terkait dengan
keberlanjutan dari produksi minyak sawit. Melalui Forest Law Enforcement,
Government and Trade (FLEGT) milik Uni Eropa, aturan ini akan mengatur
mengenai penebangan kayu. “
PEMBAHASAN
Selain ekspor minyak sawit yang terjadi antara Indonesia dan Uni Eropa,
ternyata terdapat hal lain yang terdapat dalam hubungan kedua dagang ini, yaitu
investasi berupa infrastruktur, perdagangan, layanan keuangan dan sektor
pariwista. Menurut konsep countertrade, importir dapat menawarkan suatu
perjanjian dalam kegiatan ekspor-impor kepada eksportir. Dalam hal ini, Uni
Eropa berencana untuk melakukan investasi di Indonesia. Dikarenakan posisi Uni
Eropa sebagai importir minyak sawit, Uni Eropa memiliki purchasing power yang
membuat Indonesia harus menerima penawaran yang diberikan Uni Eropa.
Uni Eropa, yang mana terdiri dari 27 negara, adalah partner dagang kedua
terbesar Indonesia dengan total kerja sama bilateral mencapai Rp. 253 trilyun
setiap tahunnya. Ekspor yang dilakukan Indonesia ke seluruh negara-negara eropa
berjumlah Rp. 177 trilyun ketika seluruh barang terkirim ke Uni Eropa berjumlah
Rp. 75 trilyun. Dengan jumlah ekspor Indonesia ke Uni Eropa yang berjumlah
4,23 juta ton tersebut, Uni Eropa tentu merupakan salah satu partner dagang
terpenting Indonesia. Ditambah lagi, pada Febuari 2016 lalu, Indonesia berencana
meningkatkan hubungan dagang dengan Uni Eropa dan salah satunya adalah
melalui pengingkatan ekspor komoditi. Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa telah
setuju untuk meningkatkan kerja sama dalam perdagangan komoditi, seperti
minyak sawit dan biji kakao
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan