SKENARIO 1 Dan 2
SKENARIO 1 Dan 2
KELOMPOK 1 & 2
Tn.”A” usia 45 tahun mengalami kecelakaan sejak sebulan lalu saat mengendarai sepeda
motor, tiba-tiba tertabrak mobil dari arah yang berlawanan. Setelah kecelakaan klien tidak
langsung dibawa ke pelayanan kesehatan tetapi dibawa ke dukun, karena tidak ada
perubahan maka klien dibawa ke rumah sakit 2 minggu setelah kecelakaan dan dilakukan
operasi pemasangan pen. 2 minggu kemudian pasien datang lagi dengan keluhan utama
nyeri pada kaki kiri tepatnya pada daerah femur. Pada femur terdapat banyak pus dan
tampak oedema pada daerah tersebut. Hal ini dialami setelah kecelakaan, klien sangat sulit
bergerak untuk melakukan aktivitas. Dari hasil observasi didapatkan tekanan darah 110/70
mmHg, nadi 90x/menit, pernapasan 24x/menit, suhu 39,5o C. Keadaan umum klien saat ini
tampak lemah, pucat, dan sering meringis kesakitan dengan skala nyeri 7. Hasil
pemeriksaan foto rongent pada daerah femur terdapat luka dengan ukuran ± 10 x 4 cm.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan :WBC :12,3 103/mm3, RBC : 3,87 106/mm3,
HGB :10,6 L g/dl.
PROSES PEMECAHAN MASALAH
METODE 7 LANGKAH
2. Mendefinisikan masalah.
Kelompok harus dapat mencapai kesepakatan agar setiap fenomena yang saling
berhubungan dapat dijelaskan. Masalah yang ada dapat dibagi menjadi beberapa sub
masalah agar dapat didiskusikan menurut aturan tertentu. Fungsi langkah ini adalah
menuntun proses brainstorming (langkah 3) dan juga diskusi selanjutnya.
3. Menganalisa masalah.
Kelompok mencoba menentukan hal-hal yang dipikirkan oleh anggotanya, apa yang mereka
ketahui atau apa yang mereka anggap mereka ketahui tentang proses dan mekanisme
yanmg mendasari masalah tersebut. Melalui tehnik brainstorming ini, pengetahuan yang ada
sebelumnya diaktivasi agar dasar diskusi tersedia.
7. Membuat laporan pada kelompok tentang apa yang diperoleh sewaktu belajar
mandiri.
Sesuai tujuan belajar, mahasiswa akan mendiskusikan hasil kegiatan belajar mandiri.
Langkah ini memiliki 3 fungsi yaitu :
- Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber hingga tiap kesalahan dapat dikoreksi.
- Menunjukkan dan mendiskusikan hal-hal yang tidak jelas dari bahan yang dipelajari.
- Memperdalam pengetahuan para siswa dengan cara pertukaran informasi secara aktif.
JADWAL KEGIATAN
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa dibagi
menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15 orang tiap kelompok.
1. Pertemuan pertama pada minggu 1 dilakukan arahan untuk penjelasan blok sistem
muskuloskeletal dan tanya jawab dengan koordinator blok. Penjelaskan tentang
modul dan cara menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan
pertama buku modul dibagikan. Dilanjutkan dengan kuliah umum, study kasus, diskusi
kelompok, kasus pemicu, serta keterampilan (lab skills) selama satu minggu yang
bertujuan untuk memberikan pembekalan (pre-knowledge) pada peserta didik yang
terkait pada sistem muskuloskeletal
2. Pertemuan pertama pada minggu kedua : diskusi tutorial 1 modul 1 tentang
gangguan sistem muskuloskeletal dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi
ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor : Pertemuan kedua pada
minggu kedua Mahasiswa belajar mandiri dan diskusi untuk mencari sumber dan
referensi yang dapat diakses dengan memanfaatkan fasilitas yang disediakan di Prodi
Keperawatan FIKES UM Gorontalo.
FRAKTUR
BERDASARKAN SUDUT BERDASARKAN FRAKTUR BERDASARKAN JENIS
PATAH : MULTIPLE PADA SATU FRAKTUR :
TULANG:
Fraktur transversal Fraktur tertutup
Fraktur Segmental
Fraktur oblik Fraktur terbuka
Fraktur kominuta
Fraktur Spiral
Fraktur impaksi
Fraktur patologik
MELIPUTI : Meliputi :
Enkondroma Kondrosarkoma
Penjelasan:
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang
diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan
selanjutnya dilakukan lagi langkah 7
Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang diluar tutorial, dan setelah informasi dirasa
cukup dilakukan langkah nomor 8.
LEMBAR KERJA
1/ KATA KUNCI
2/ PERTANYAAN PENTING
3/ JAWABAN PERTANYAAN
4. INFORMASI TAMBAHAN
5/ ANALISA SINTESA
8/ PERTANYAAN PRAKTIKUM
9/ LAPORAN PRAKTIKUM
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bae ahli bahasa H.Y. Kuncara Andry Hartono (2002). Buku Ajar
Keparawatan Medikal-Bedah edisi 8 vol.3 EGC : Jakarta
Doenges, Marilyn E (2005). Nursing Care Plan, Guidlines for Planning Patient Care (2 nd ed ).
Philadelpia, F.A. Davis Company.
Long; BC and Phipps WJ (1985). Essential of Medical Surgical Nursing : A Nursing Process
Approach St. Louis. Cv. Mosby Company.
Carpenitto, Lynda Jual, Alih bahasa : Monica Ester, (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan
Edisi 8. EGC : Jakarta.
Hinchliff, Sue. (1996). Kamus Keperawatan. Edisi; 17. EGC : Jakarta.
Price Sylvia, A ahli bahasa Pendit Brahm U, Hartono Huriawati (1994). Patofisiologi: Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 2 . Edisi 4. EGC : Jakarta.