Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang


telah memberikan rahmat,hidayah,serta karunianya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Metabolisme Protein. Makalah ini di buat untuk
memenuhi tugas yang di berikan dosen-dosen pengampu matakuliah.

Protein merupakan untaian dari asam amino yang saling berikatan


melalui suatu ikatan konvalen antara gugus α-amino dari suatu asam amino
dengan gugus α-karbohidrat dari asam amino lainya.

Penulis makalah ini tidak lepas dari bantuan semua pihak,oleh karena
itu,melalui kesempatan ini,kami menyampaikan terimakasih atas segalah
bantuan dan dukungannya. Semoga segalah bantuan yang telah di berikan akan
memperoleh imbalan yang setimpal dari Allah SWT Aamiin.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih perlu


penyempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan masukan dan kiritikan dari
semua pihak yang sempat membaca demi kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo, November 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... 1

DAFTAR ISI ................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 4


B. Rumusan Masalah................................................................. 4
C. Tujuan Masalah ..................................................................... 4
D. Manfaat .................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian, Fungsi dan Sumber Protein ............................. 8


B. Proses Metabolisme Protein ................................................ 10
C. Reaksi Metabolisme Asam Amino ....................................... 12
D. Gangguan Metabolisme Protein........................................... 13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................ 14
B. Saran ...................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Protein berasal dari bahasa yunani yaitu protos yang berarti “yang
paling utama”. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot
molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer Asam
amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul
protein mengandung karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), dan kadang
kala sulfur (S) serta fosfor (P). Protein berfungsi sebagai zat utama
pembentuk dan pertumbuhan tubuh. Sebagai zat utama pembentuk
maksudnya protein merupakan zat utama pembentuk sel-sel tubuh
digunakan sebagai sumber energi jika berkurang karbohidrat dan lemak
didalam tubuh. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit
enzim.

Asam amino merupakan unit pembangunan protein yang


dihubungkan melalui ikatan peptida pada setiap ujungnya. Protein
tersusun dari atom C, H, dan N, serta kadang-kadang P dan S. Dari
keseluruhan asam amino terdapat didalamnya hanya 20 asam amino
yang biasa dijumpai pada protein. Tidak semua asam amino terdapat
didalam molekul protein, karena memeliki tugas lain. Sama halnya
dengan proses metabolisme pada komponen lain, pada metabolisme
protein dan asam amino juga terjadi anabolisme dan katabolisme yang
juga membutuhkan peranan enzim. Sehingga kita harus tau bagaimana
proses metabolisme dari protein dan asam amino. Maka dari itu kami
menyusun makalah ini yang didalamnya kami berusaha memaparkan dan
menjelaskan secara rinci, bagaimana proses metabolisme protein dan
asam amino.

Semua organisme membutuhkan penyediaan materi dan energi


yang tetap dari lingkungannya agar tetap hidup. Bagi sejumlah besar
organisme, penyediaan utama materi dan satu-satunya penyediaan enrgi
berasal dari molekul organik yang dimakannya (Kimball: 2003: 143).
Dengan bantuan enzim, sel secara sistematik merombak molekul organik

3
kompleks yang akan kaya akan energi potensial menjadi produk limbah
yang berenergi lebih rendah. Sebagian energi yang diabil dari simpanan
kimiawi dapat dilakukan untuk melaukan kerja dan sisanya dilepas
sebagai panas. Jalur metabolisme yang melepaskan energi simpanan
dengan cara memecah molekul kompleks disebut jalur karabolik
(Campbell, 2003: 159).

Jalur katabolik dapat terjadi secara aerob (dengan menggunakan


oksigen) dan anaerob (tanpa menggunakan oksigen). Terdapat tiga tahap
utama didalam katabolisme aerobik, yaitu makromolekul sel dipecahkan
menjadi unit-unit pembangun utamanya (tahap I), produk yang telah
terbentuk pada tahap I selanjutnya diubah menjadi molekul yang lebih
sederhana (tahap II), produk akhir dari tahap II yang berupa asetil KoA
selanjutnya memasuki lintas akhir (tahap III). Pada tahap akhir ini, terjadi
oksidasi nutrien, menghasilkan karbon dioksida, air dan amonia sebagai
produk akhirnya. Penguraian enzimatik dari masing-masing nutrien
penghasil utama energi pada sel (krbohidrat, lipid, dan protein)
berlangsung secara bertahap melalui sejumlah reaksi enzimatik yang
berurutan dan berbeda antara satu nutrien dengan nutrien lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian, fungsi dan sumber protein?
2. Bagaimana proses metabolisme protein?
3. Bagaimana reaksi metabolisme asam amino?
4. Bagaimana apabila ada gangguan metabolisme protein?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan penegrtian, fungsi dan sumber protein.
2. Untuk menjelaskan bagaiamana proses metabolisme protein.
3. Untuk mengetahui bagaimana metabolisme asam amino dalam tubuh.
4. Untuk mengetahui bagaimana akibat gangguan metabolisme protein.
D. Manfaat
Pada pembahasan materi yang tersedia dalam makalah ini, di
harapkan dapat memberikan manfaat kepada pembaca sehingga
pembaca dapat mengetahui tentang definisi status metabolisme protein.
Manfaat yang di peroleh dari makalah ini untuk menambah wawasan dan

4
pengetahuan kita mengenai metabolisme protein, dan kita dapat
mengetahui tentang betapa pentingnya metabolisme protein.

5
BAB II

PEMBAHASAN

METABOLISME PROTEIN

A. Pengertian, Fungsi dan Sumber Protein dan Asam Amino

Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau
manusia. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul
tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino
yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan kadag kala sulfur
serta fosfor. Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain
polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama
makhluk hidup. Sumber protein makanan yang mengandung protein atau
merupakan sumber protein antara lain sebagai berikut:

 Daging
 Ikan
 Telur
 Susu
 Tumbuhan berbiji
 Kentang

Keuntungan protein yaitu memiliki peran yang penting nagi tubuh


manusia antara lain sebagai berikut:

 Sumber energi
 Pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan
 Sebagai sintesis hormon, enzim, dan antibodi
 Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel

Proein menyusun ¾ zat padat tubuh yaitu otot, enzim, protein plasma,
antibodi, hormon. Protein merupakan rangkaian asam amino dengan
ikatan peptide. Rantai polipeptide melipat sedemikian rupa membentuk
suatu struktur yang khas (konformasi) didalam protein. Konformasi
tersebut merupakan bentuk tiga dimensi suatu protein yang membentuk

6
struktur protein. Terdapat empat struktur pada protein: struktur pri-mer,
sekunder, tersier dan ada yang berbentuk quarterner.

Struktur protein primer adalah suatu urutan linier asam amino yang
bergabung melalui ikatan peptida. Struktur sekunder dari suatu protein
meliputi suatu pelipatan pada rantai polipeptida. Secara umum ada dua
bentuk umum dari struktur sekunder yaitu α-helix dan β-plated sheet
(konformasi β). Bentuk α-helix adalah silindris, terjadi karena adanya
ikatan hidrogen yang parallel sepanjang sumbu helixnya.pada tipe
konformasi β, ikatan hidrogen terbentuk diantara rantai polipeptida yang
berdekatan atau berdampingan secara parallel atau anti parallel.

Struktur tesier protein adalah bentuk atau susunan tiga dimensi dari
semua asam amino di dalam polipeptida. Bentuk protein secara alamiah
atau bentuk protein secara alamiah atau bentuk protein aktif berada
dalam bentuk struktur tersier yang ditentukan oleh banyak ikatan non
konvalen. Jika suatu protein terdiri dari dua atau lebih polipeptida
dinamakan struktur quartener. Hemogoblin pada sel dara merah manusia
terdiri atas 4 rantai polipeptida maka dinamakan sebagai struktur
quarterner.masing-masing subunit poli-peptida dapat dihubungkan
dengan ikatan kovalen (misalnya ikatan disulfide) atau ikatan non kovalen
(interaksi elektro-statik, ikatan hidrogen, atau interaksi hidrofobik).

Suatu protein merupakan untaian dari asam amino yang saling


berikatan melalui suatu ikatan konvalen antara gugus α-amino dari suatu
asam amino dengan gugus α-karbohidrat dari asam amino lainya. Ketika
dua asam amino bergabung dengan satu ikatan peptida maka dinamakan
dipeptida. Penambahan sejumlah asam amino menghasilkan rantai yang
panjang dari gabungan asam-asam amino yang dinamakan oligopeptida
(mengandung sampai 25 residu asam amino) dan polipeptida
(mengandung > residu asam amino)./

Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino.


Berdasarkan biosintesis asam amino terbagi dua jenis yaitu:

 Essential: histidin, isoleleusin, leusin, lysin, metionin, fenilalanin,


treonin, triftofan, valin.

7
 Nonessential: alanin, arginin, asparagin, asam aspartat, Cysteine,
asam glutamat, Glutamine, Glycine, prosolin, serine, Tyrosine,
Hydroxyproline.
Asam amino essential adalah asam amino yang tidak dapat di
sintetis oleh tubuh dan berasal dari makanan. Sedangkan asam
amino non essential adalah asam amino yang dapat disintesis
oleh tubuh dan yang berasal dari tubuh.
Sumber asam amino :
1. Protein dalam makanan
2. Proses synthesa asam amino nonessential (transaminasi
terhadap metabolite)
3. Degradasi protein tubuh.

Kegunaan asam amino:

1. Membentuk protein yang di butuhkan


2. Membentuk glukosa
3. Membentuk badan-badan keton, dll
4. Menghasilkan energi
5. Membentuk molekul nonprotein (derivat asam amino)
B. Proses metabolisme protein

Metabolisme adalah segala proses kimia yang terjadi di dalam


tubuh makluk hidup. Proses metbolisme terbagi dua yaitu Anabolime dan
Katabolisme. Anabolisme adalah proses sintesis molekul kimia kecil
menjadi besar yang membutuhkan energi (ATP), Katabolisme adalah
proses penguraian molekul besar menjdi molekul kecil yang melepskan
energi (ATP).

1. Proses metabolisme protein


Asam amino yang di buat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari
proses katabolisme protein dalam hati, dibwah oleh dara kedalam
jaringan untuk digunakan proses anabolik maupun katabolik juga
terjadi dalam jaringan diluar hati .Asam amino yang terdapat dalam
dara berasal dari tiga sumber, yaitu absorbsi melalui dinding usus,
hasil penguraian hasil protein dalam sel dan hasil sintesis asam

8
amino dalam sel. Banyaknya asam amino dalam darah tergantung
keseimbangan antara pembentukan asam amino dan penggunaanya.
Hati befungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.
Dalam tubuh kita, protein mengalami perubahan-perubahan
tertentu dengan kecepatan yang berbeda untuk tiap protein. Protein
dalam darah, hati dan organ tubuh lain mempunyai waktu paruh
antara 2,5 samapai 10 hari. Rata-rata tiap hari 1,2 gram protein per
kilogram berat badan tubuh menjadi senyawa lan. Ada tiga
kemungkinan mekanisme perubahan protein, yaitu:
a. Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami proses penguraian
atau katabolisme dan dibentuk sel-sel baru. Protein dalam
makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan
digunakan untuk memproduksi senyawa nitrogen yang lain, untuk
mengganti protein dalam jaringan yang mengalami proses
penguraian dan untuk mengganti nitrogen yang telah dikeluarkan
dari tubuh dalam bentuk urea.
b. Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi
sintesis protein baru, tanpa ada sel yang mati. Protein dari
makanan diuraikan lagi dengan proses dimulai dari proses
pencernaan di mulut samapai di usus halus, dilanjutkan dengan
proses metabolisme asam amino. Yaitu sebagian besar zat
makanan yang mengandung protein dipecahkan menjadi molekul-
molekul yang lebih kecil terlebih dahulu sebelum diabsorsi dari
saluran pencernaan.
c. Protein dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sintesis protein
baru.
Protein dalam makanan dicerna dalam lambung dan usus
di katabolisme menjadi asam amino yang diabsori dan dibawah
oleh darah. Protein diabsorsi di usus halus dalam bentuk masuk
darah. Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk
disimpan. Asam amino dalam darah di bawah ke hati menjadi
asam amino dalam hati (ekstra sel), kemudian asam amino
tersebut ada yang di simpan dalam hati (intra sel) dan sebagian
dibawa oleh darah ke jaringan-jaringan tubuh. Jumlah asam amino

9
dalam darah tergantung dari jumlah yang diterima dan jumlah
yang digunakan. Pada proses pencernaan makanan, protein
diubah menjadi asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta
enzim-enzim yang bersangkutan. Enzim-enzim yang bekerja pada
proses hidrolisis protein antara lain ialah pepsin, tripsin,
kimotripsin,karboksi, peptidase, amino peptidase, tripeptidase dan
dipeptidase.
Bila tubuh kekurangan protein maka asam amino ini
diubah menjadi protein dan sebaliknya jika tubuh membutuhkan
asam amino dari dalam tubuh maka protein maka protein di
rombak kembali menjadi asam amino. Dan asam amino ini jug
berfungsi membentuk senyawa N lain yang berfungsi untuk
pembentukan sel-sel tubuh, senyawa nitrogen ini merupakan
bagian utama dari semu protein, enzim, dan proses metabolik
yangb disertakan pada sintesa dan perpindahan energi.
Keseimbangan nitrogen tubuh dikatakan positif bila N
masuk tubuh > yang keluar dari tubuh berarti sintesis protein lebih
besar dari katabolismenya, terjadi misalnya pada masa
penyebuhan, masa pertumbuhan, masa hamil. Keseimbangan
nitrogen yang negatif berarti katabolisme protein > sintesisnya,
terjadi misalnya pada waktu kelaparan, sakit keseimbangan
nitrogen yang setimbang terdapat pada orang dewasa normal dan
sehat.
C. Reaksi Metabolisme Asam Amino
Manusia melakukan pergantian protein tubuh sebanyak 1-2% dari
total protein tubuh, khususnya protein otot. Dari total asam amino yang
dihasilkan melalui proses tersebut sebanyak 75-80% digunakan kembali
untuk sintetis protein baru, sedangkan 20-25% sisanya akan membentuk
urea. Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi
asam amino untuk dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak.
Proses metabolisme protein meliputi degradasi protein (makanan dan
protein intraseluler) menjadi asam amino.
Tahap awal pembentukan metabolisme asam amino, melibatkan
pelepasan gugus amino, kemudian baru perubahan kerangka karbon

10
pada molekul asam amino. Pemecahan protein jadi asam amino terjadi
dihati dengan proses: deaminasi atau transaminasi.
a. Deminasi adalah proses pembuangan gugus amino dalam bentuk
urea. Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah menjadi
asam glutamat. Dalam beberapa sel misalnya dalam bateri, asam
glutamat dapat mengalai proses deaminasi oksidatif yang
menggunakan glutamat dehidrogenase sebagai katalis.
Pemecahan protein dalam tubuh yaitu sebagai berikut:
Diaminasi: asam amino + NAD+  asam keto + NH3

Asam glutamat + NAD+  a ketoglutarat + NH4+ + NADH + H+.


Dalam proses ini asam glutamat melepaskan gugus amino dalam
bentuk NH4+. Selain NAD+ glutamat dehidrogenase dapat pula
menggunakan NADP+ sebagai aseptor elektron. Oleh karena asam
glutamat merupakan hasil ahkir proses transaminasi, maka glutamat
dehidrogenase merupakan enzim yang penting dalam metabolisme
asam amino oksidase dan D-asam oksidase.

b. Transaminasi adalah proses perubahan asam amino menjadi asam


keto. Deaminasi maupun transaminasi merupakan proses perubahan
protein  zat yang dapat masuk kedalam siklus Krebs.
Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan
pemindahan gugus amino dari suatu asam amino kepada asam
amino lain dalam reaksi transaminasi ini gugus amino dari suatu asam
amino dipindahkan kepada salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu
asam piruvat, a ketoglutarat atau oksaloasetat, sehingga senyawa
keto ini diubah menjadi asam amino, sedangkan asam amino semula
diubah menjadi asam keto. Ada dua enzim penting dalam reaksi
trasaminasi yaitu alanin transaminase dan glutamat transaminase
yang bekekerja sebagai katalis dalamreaksi.
Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus
amino yang dilepaskan oleh asam keto. Alanin transaminase
merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap asam piruvat-
alanin. Glutamat transaminase merupakan enzim yang mempunyai
kekhasan terhadap glutamat-ketoglurat sebagai satu pasang substrak

11
reaksi transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan
sitoplasma. Semua enzim transaminase tersebut dibantu oleh
piridoksalfosfat sebagai koenzim. Telah diterangkan bahwa
piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim pada reaksi
transaminasi, tetapi juga pada reaksi-reaksi metabolisme yang lain.
Amonia (NH3) merupakan racun bagi tubuh yang dapat meracuni
otak sehingga menjadi coma, tetap tidak dapat dibuang oleh ginjal,
sehingga harus diubah dahulu jadi urea (di hati), agar dapat dibuang
oleh ginjal. Namun jika hati ada kelainan (sakit) maka proses
perubahan NH3 menjdi urea terganggu dan akan menimbulkan
penumpukan NH3 dalam darah yang disebut uremia. Berikut siklus
urea untuk pengeluaran NH3 dari dalam tubuh.
Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan maka
asam amino diubah menjadi asam keto. Proses perubahan tersebut
terjadi dalam siklus asam sitrat atau diubah menjadi urea. Berikut
proses perubahan asam amino menjadi asam keto dalam siklus sitrat.
Asam amino dibuat dalam hati atau dihasilkan dari proses
katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan
untuk digunakan. Proses anabolisme dan katabolisme terjadi dalm
hati dan jaringan. Asam amino terdapat dalam darah berasal dari tiga
sumber yaitu:
 Absorbsi melalui dinding usus
 Hasil katabolisme protein dalam sel
 Hasil anabolisme asam amino dalam sel
D. Gangguan Metabolisme Protein
Beberapa jenis penyakit yang termasuk dalam kelompok
gangguan metabolisme protein adalah:
1. Fenilketonuria
Fenilketonuria terjadi ketika kadar asam amino (protein) fenilalanin
dalam darah terlalu tinggi.
2. Maple syrup urine disease (MSUD)
Penyakit urine sirup mapel terjadi ketika tubuh tidak mampu
menyerap asam amino.

12
3. Alkaptonuria
Alkaptonuria terjadi ketika tubuh tidak mampu memecah asam amino
tirosin dan fenilalanin dengan baik, sehingga urine penderitanya
berwarna hitam kecoklatan ketika terpapar udara.
4. Ataksia Friedreich
Ataksia Friedreich terjadi saat protein jenis frataksin didalam tubuh
berkurang dan memicu kerusakan pada saraf yang mengendalikan
kemampuan berjalan dan kerja jantung.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau
manusia. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul
tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino
yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Fungsi dari
protein adalah sebagai zat utama pembentuk dan pertumbuhan tubuh,
sedangkan asam amino sebagai komponen protein. Proses metabolisme
protein dimulai dari proses pencernaan dimulut sampai diusus halus,
dilanjutkan dengan proses metabolisme asamamino. Protein diabsorpsi
diusus halus dalam bentuk asam amino lalu masuk darah. Dalam darah
asam aino disebar keseluruh sel untuk disimpan. Di dalam sel asam
amino disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan enzim).
Semua proses tersebut dibantu oleh enzim.

Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi
asam amino, yang berbagi menjadi dua proses yaitu deaminasi atau
transaminasi. Deaminasi adlah proses pembuangan gugus amino dari
asam amino dalam bentuk urea. Transaminasi adalah perubahan asam
amino menjadi asam keto. Banyaknya atau keadaan asam amino dalam
darah tergantung pada keseimbangan antara pembentukan asam amino
dan penggunaannya. Jika asam amino yang dibentuk banyak maka asa
amino yang terdapat dalam darah juga banyak. Penyakit yang ditimbulkan
karena gangguan metabolisme protein adalah penyakit kurang energi dan
protein, hipoproteinemia, hipo dan agammaglubulinemia, diabetes
mellitus serta diabetes insipidus.

B. Saran
Bagi para pembaca yang telah membaca makalah ini kiranya
dapat memberikan saran/kritik serta masukan yang berarti pada perbakan
selanjutnya supaya makalah ini menjadi makalah yang sempurna.

14
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, dkk. 2003. Biology jilid I. Jakarta: Erlangga.

15

Anda mungkin juga menyukai