Anda di halaman 1dari 3

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No.

2 (2017), 2337-3520 (2301-928X Print) A338

Analisis Kelayakan Investasi Sistem Informasi


Pendistribusian Produk Menggunakan Metode
Cost Benefit Analysis Pada PT.Guna Atmaja
Jaya
Raka Aryo Kinanthi, Sholiq, dan Hanim Maria Astuti
Departemen Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS)
E-mail: djraka21@gmail.com

Abstrak—Investasi terhadap suatu sistem informasi yang berupa tahun 2006 PT.Guna Atmaja Jaya menerapkan sistem manual
aplikasi terus dilakukan karena banyak pengaruh yang akan untuk penjualan produk ke agen - agen di daerah jawa , sulawesi
dihasilkan ketika suatu teknologi informasi ditanamkan pada , kalimantan dengan menggunakan salesman sebagai kurir yang
suatu perusahaan seperti adanya hubungan antar biaya teknologi mencatat seluruh keluar masuk produk dari pabrik ke agen.
informasi dengan performa ekonomi dari perusahaan. Dalam
Dengan begitu perusahaan akan banyak membutuhkan tenaga
kasus ini PT. Guna Atmaja Jaya ingin mencari kelayakan
investasi teknologi informasi yang akan di terapkan pada kerja ( salesman ) untuk mendapatkan data dari tiap agen untuk
perusahaan. PT.Guna Atmaja Jaya ingin adanya teknologi di masukan kedalam database perusahaan yang di gunakan
informasi yang modern yang dapat meningkatkan profit sebagai data produktivitas perusahaan.
perusahaan dengan mencoba memangkas cara manual PT.Guna Atmaja Jaya memiliki rangkaian metode penjualan
perusahaan dalam melakukan pendistribusian produk. Dengan produk yang mempunyai tujuan untuk menyampaikan produk
begitu sebelum beranjak terlalu jauh akan dilakukan analisa kepada konsumen. Disini PT.Guna Atmaja Jaya ingin
kelayakan investasi teknologi agar dapat mendapatkan teknologi mengurangi biaya pengeluaran yang di gunakan untuk
informasi yang sesuai dengan kebutuhan perushaan. Salah satu pemasaran produk dengan cara menerapkan sistem baru yang
cara untuk memproses manajemen biaya dan menentukan
dapat mempersingkat rangkaian metode pemasaran sehingga
keuntungan dari setiap alternatif yaitu dengan Cost Benefit
Analyst (CBA), menggunakan metode Cost Benefit akan terdapat perusahaan dapat menekan biaya pengeluaran untuk pegawai
beberapa rumus yang digunakan sebagai acuan dalam khususnya salesman dan dapat meningkatkan profit bagi
penghitungan nilai dan manfaat seperti PP (Payback period),NPV perusahaan. Dari permasalahan ini lah akan digunakan metode
(Net Present Value), ROI (Return Of Investmen), IRR (Internal CBA ( cost benefit analyst ) yang dapat memberikan
Rate Return). Dengan didapati nilai dari pengihitungan rekomendasi untuk perusahaan tentang keleyakan investasi
menggunakan rumus tersebut maka nilai – nilai tersebut akan yang akan dilakukan mengingat biaya yang di keluarkan oleh
dilakukan perbandingan harga yang berfungsi untuk perusahaan terbatas . Untuk menunjukkan kelayakan suatu
mendapatkan nilai yang paling layak dan sesuai dengan keinginan investasi terdapat beberapa rumusan yang dapat digunakan.
perusahaan. Dengan melakukan penelitian ini PT.Guna Atmaja
Rumusan tersebut antara lain, Net Present Value (NPV),
Jaya akan mendapatkan rekomendasi investasi mana yang layak
dan sesuai dengan kebutuhan dari perusahaan. Menimbang juga Payback Period, Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio), Internal Rate
PT.Guna Atmaja Jaya akan menyesuaikan dengan biaya yang of Return (IRR) dan Modified Internal Rate of Return (MIRR).
telah di rencanakan sejak awal. Cost Benefit Analyst (CBA) adalah metode yang melakukan
pendekatan secara sistematis untuk mendapatkan rekomendasi
Kata kunci—Kelayakan investasi , pendistribusian ,cost benefit kebijakan yang memungkinkan analisis membandingkan dan
analyst. menganjurkan suatu kebijakan dengan menghitung total biaya
dalam bentuk uang dan total keuntungan dalam bentuk uang.
I. PENDAHULUAN Cost Benefit Analyst dapat digunakan sebagai alat pengambilan
keputusan pada saat akan melakukan investasi teknologi
P T GUNA ATMAJA JAYA merupakan salah satu
perusahaan yang akan menanamkan teknologi informasi
pencatatan persediaan produk. PT.Guna Atmaja Jaya adalah
informasi. Metode ini menggabungkan berbagai macam
perhitungan sehingga para pengambil keputusan dapat lebih
baik dalam memilih alternatif mana yang memberikan
sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri cigars, pengembalian yang maksimum dengan biaya yang minimum
cigarettes, tobbaco ( retail ) dan cigars, cigarettes, tobbaco ( sesuai dengan perhitungan yang telah dilakukan dengan
manufacture , wholesale) di Kabupaten Tulungagung , Jawa menggunakan CBA. Dalam penelitian Analisis Kelayakan
timur. Produk yang di produksi oleh PT. Guna Atmaja Jaya Investasi Teknologi Informasi Menggunakan Metode Cost-
berupa 2 jenis rokok yaitu rokok mild dan rokok kretek dengan Benefit yang ditulis oleh [1] Jiesianti, Kaunang, Stanley, Yaulie
berbagai macam merk seperti mix max mild, mix max mild red, dan Rindengan, telah memanfaatkan metode Cost Benefit
arif special, arif special menthol , jong spirit. Sejak berdiri pada Analyst dalam perhitungan investasi. Dalam penelitian ini
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2 (2017), 2337-3520 (2301-928X Print) A339

dijelaskan bagaimana cara menghitung suatu kelayakan dari


investasi IT yang telah digunakan dalam suatu perusahaan
dengan melihat apakah manfaat dari suatu investasi di
perusahaan dapat meningkatkan kualitas material maupun non-
material [1]. Perbandingan alternative juga akan dilakukan
didalam penelitian ini yang bertujuan untuk mendapatkan hasil
yang terbaik dan layak untuk perusahaan dalam melakukan
investasi sistem informasi.
Oleh karena itu untuk menentukan investasi ini layak atau
tidak di tanamkan pada PT.Guna Atmaja Jaya digunakan
metode cost benefit analyst yang melalui beberapa rangkaian
identifikasi dan proses yang akan menghasilkan suatu
rekomendasi yang terbaik bagi PT.Guna Atmaja Jaya..

II. DASAR TEORI


A. Investasi Teknologi Informasi
Investasi Teknologi Informasi terdiri dari total biaya siklus
hidup keseluruhan proyek atau potongan proyek yang
melibatkan proyek Teknologi Informasi, termasuk biaya
operasional pasca proyek sistem yang diterapkan. Investasi
Teknologi Informasi akan muncul lagi ketika Teknik Informasi
akan diganti atau dihilangkan dengan alasan apapun. Menurut
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Investasi Teknologi
Informasi adalah perencanaan pengeluaran uang untuk
pengadaan Teknologi Informasi yang berfungsi untuk
mendukung kinerja perusahaana dalam mencapai rencana
strategis perusahaan.
B. Analisa Kelayakan Gambar 1. Metodologi Penelitian

Salah satu tantangan terbesar dalam menilai kelayakan


sebuah investasi pembangunan teknologi informasi adalah IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
menilai atau memperkirakan manfaat apa yang diperoleh oleh
Dalam uraian penelitian ini akan dijelaskan lebih detail
perusahaan nantinya [2]. Dikatakan sebagai tantangan karena
mengenai :
kebanyakan manfaat yang diberikan oleh teknologi informasi
bersifat intangible atau sulit dikuantifikasikan ke dalam satuan
A. Hasil Compare Alternative
angka finansial dan tidak secara langsung berpengaruh terhadap
profitabilitas perusahaan. Studi kelayakan bisnis akan Hasil analisis dengan menggunakan Compare Alternative
menyangkut tiga aspek yaitu, aspek manfaat ekonomis bagi yaitu dengan melakukan perbandingan antara ketiga vendor
usaha itu sendiri, aspek manfaat ekonomis usaha tersebut bagi yang memiliki nilai keuntungan tertinggi yaitu dengan
negara tempat usaha tersebut dilaksanakan, dan aspek manfaat melakukan perbandingan pencapain benefit dari masing-
sosial usaha tersebut [3] Cost Benefit Analysis masing vendor dengan mempertimbangan tingkat
pengembalian atas investasi yang dilakukan. Berdasarkan hasil
perbandingan tingkat pengembalian investasi yang akan
III. METODOLOGI PENELITIAN dilakukan menunjukkan bahwa investasi untuk vendor C
Bab ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan memiliki petensi pemgembalian tertinggi yaitu mencapai
dalam pengerjaan studi. Metode penelitian ini diperlukan sebesar 2,83%, A sebesar 0,74% dsan untuk vendor B yaitu
sebagai panduan agar pada setiap tahapan pengerjaan dapat sebesar 0,314%. Perbandingan ini menunjukkan bahwa vendor
berjalan terarah dan sistematis. Berikut tahapan pengerjaan C memiliki tingkat pengembalian investasi tertinggi.
studi:
B. Analisa Sensitivitas
Dari hasil penghitungan menggunakan metode Cost Benefit
Analysis didapati nilai NPV, Payback Period, IRR, ARR, PI
dan ROI dan terjadi perbedaan nilai pada kondisi perusahaan
dalam keadaan normal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pada saat pencapaian minimum target produksi maka akan
terjadi perubahan keuntungan yang sangat signifikan maka
proyek ini dapat dikatakan sensitif terhadap peningkatan resiko
tercapainya target minimum produksi, dengan membandingkan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2 (2017), 2337-3520 (2301-928X Print) A340

nilai normal dengan nilai setelah melakukan investasi IT pada yang paling layak untuk dilakukan investasi, dimana vendor
bagian pendistribusian produk pada PT.Guna Atmaja Jaya. tersebut menawarkan keuntungan yang tertinggi dengan
nilai tingkat pengeembalian investasi terbesar.
Tabel 1. 4. Tingkat penghematan setelah melakukan investasi dalam
Analisa Sensitivitas
pendistribusian ini ditunjukkan dengan analisis kelayakan
vendor A B C
NPV 78.999.430 46.465.594 426.459.483
dalam melakukan investasi yang dilakukan, dimana dalam
PP 0,14 0,43 0,637 aktivitas investasi perusahaan dapat mengetahui tingkat
IRR 8,15% 1,100% 21,94% pengembalian investasi dan hasil yang diperoleh dari
ARR 43,42% 12,24% 104,96% aktivitas investasi yang dilakukan.
PI 1,69 1,331 2,47
ROI 0,74% 0,314% 2,83%
DAFTAR PUSTAKA
C. Hasil Rekomendasi [1] Y. Doerachman, J. D., Kaunang, I. S., Stanley, “Analisa Kelayakan
Pada tahap ini akan dilakukan pembahasan mengenai hasil Investasi TI menggunakan Metode Cost Benefit,” 2012.
[2] R. E. Indrajit, “Kajian Strategis Analisa Cost-Benefit Inverstasi
rekomendasi investasi IT yang layak untuk diterapkan pada Teknologi Informasi,” 2010.
PT.Guna Atmaja Jaya. Berikut adalah hasil rekomendasi dari [3] M. Hansen, D. R., & Mowen, Management Accounting, 7th edition.
hasil pengihitungan uji kelayakan investasi IT menggunakan South Western Cengage Learning, 2005.
metode Cost Benefit Analysis.
Tabel 2.
Hasil Pengihitungan Uji Kelayakan Investasi IT Menggunakan Metode Cost
Benefit Analysis
COST JUMLAH
VENDOR A IDR 20.648.808,00
VENDOR B IDR 183.997.391,00
VENDOR C IDR 237.289.014,00
BENEFIT JUMLAH
VENDOR A IDR 254.811.200,00
VENDOR B IDR 282.304.929,00
VENDOR C IDR 732.049.438,00
BENEFIT - COST JUM JUMLAH
VENDOR A IDR 234.162.392,00
VENDOR B IDR 98.307.538 ,00
VENDOR C IDR 494.760.424 ,00

Hasil penghitungan Cost Benefit Analysis terhadap beberapa


vendor yang ingin melakukan kerja sama dengan PT.Guna
Atmaja Jaya dalam melakukan investasi IT menunjukkan
bahwa vendor C memiliki potensi yang besar untuk
memberikan jaminan keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan. Jaminan keuntungan sebesar ini menjadikan
aktivitas yang dilakukan dengan mengunakan vendor C ini
ditunjukkan dengan nilai tertinggi yang diperoleh dari vendor
C dari hasil investasi yang dilakukan.

V. KESIMPULAN PENELITIAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari pengerjaan Studi ini
yakni sebagai berikut:

1. Hasil analisis menunjukkan bahwa cost yang di hasilkan


sesuai dengan cost yang telah di sediakan oleh perusahaan,
yang ditunjukkan dengan nilai investasi yang dikeluarkan
oleh perusahaan dengan proyeksi tingkat keuntungan yang
dihasilkan.
2. Alternatif yang akan muncul pada penelitian ini yaitu dalam
melakukan investasi terdapat 3 pilihan aktivitas investasi
yang dilakukan yaitu dengan menggunakan tiga vendor
yang berbeda.
3. Investasi ini layak berdasarkan analisis yang sudah
dilakukan menggunakan Cost Benefit Analysis
menunjukkan bahwa penggunaan vendor C memiliki hasil

Anda mungkin juga menyukai