Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengertian kriminologi  Aspek INtelegensia : seseorg yg dilahirkan tololdan tdk


E.H Sutherland cressey mempunyai kesempatan utkmerubah tingkah laku
Ilmu yg mempelajari kejahatan sebagai gejala social, karena baginya tdk dapat mengendalikan dirinya atas
termasuk di dalamnya proses pembuatan UU,pelanggaran perbuatan social yg merugikan individu(valmer).
UU, dan reaksi terhadap pelanggaran UU.  Aspek Ekonomi : org yg mngancam kehidupandan
W.A Bonger kebaikan org lain dan membebankan kepentingan
Ilmu pengetahuan yg bertujuan menyelidiki gejala ekonominya kepada masy sekeliling(parson).
kejahatan seluas uasnya.  Aspek Religius : org2 yg berkelakuan antisocial dmn
Prof. Ediwarman perbuatannya bertentangan dg norma2
Suatu ilmu pengetahuan yg mempelajari tntng kejahatan kemasyarakatan dan agama serta merugikan dan
yg di lakukan secara individu ,kelompok masy,dan sebab menggabnggu kepentingan umum.
timbulnya kejahatan serta upaya upaya pelanggarannya  Aspek Sosial : org2 yg gagal dlm menyesuaikan dirinya
sehinga tidak timbul kejahatan dan korban kejahatan degan norma norma masyarakat sehingga tingkah
Kriminologi dlm arti semptit : lakunya tdk di benarkan oleh masy(mabel Elliot)
 Bentuk bentuk kejahatan(phaenomenologi)  Aspek filsafat : org2 yg suka melakukan perbuatan
 Factor2 terjadinya kejahatan bohong.
 Penology 4. Hub.kriminologi dg hukum pidna dn victimologi
Kriminologi dlm arti luas : kriminologi dlm arti sempit Bahwa Sebelum hukum pidana menjatuhkan sanksi kepada
ditambah Kriminalistik. pelaku kejahatan dengan mengancam suatu perbuatan
2. Tujuan dan Manfaat dengan sanksi pidana dengan menerima masukan masukan
 Manfaat scr pribadi : bs menghindarkan diri dr dari kriminologi maka sanksi yang diberikan kepada pelaku
kejahatan, bukan hanya sanksi pidana saja tetapi juga sanksi
kejahatan
non pidana berupa dengan membayar ganti rugi kepada
 Bagi masy :datangnya dari masyarakat serta korban yang di dirugikan.
korbannya 5. Bentuk2 kejahatan
 Manfaat ilmiah : dapat memberikan masukan2 dan Bentuk bentuk penjahat menurut cesare lombroso
arti dlm pembentukan UU. a. Born criminal: org bersasarkan dari sifat yg diturunkan
Mnfaat: atau dari nenek moyang
b. Occasional criminal(criminaloid): berdasarkan
 Bahan masukan bagi pembuat UU.
pengalaman yang terus menerus hingga
 Bahan masukan bg aparat poenegak hukum. mempengaruhi pribadinya
 Memberikan informasi kpd semua instansi dlm c. Insane criminal: pekerjaan didasarkan pada tingkat iq
pencegahan terjadinya kejahatan. yang rendah
 Memberikan informasi kepada perusahaan2 d. Criminal of passion: didasarkan karena marah, cinta
melaksanakan pengamanan scr internal. atau kehormatan
 Memberikan informasi kepd masy umum.
Tipologi kejahatan menurut walter c.recless
3. Penjahat dan Kejahatan a. Penjahat biasa(paling rendah dalam karir)
Kejahatan : Yaitu pencurian ringan, pencurian kekerasan dengan
 Scr praktis : di lakukan oleh seseorg yg melanggar keterampilan terbatas
ketentuan hukum atau peraturan per UU an dan b) Penjahat berorganisasi
terhadap pelakunya dikenakan sanksi pidana. Yaitu mempunyai organisasi kuat, bisnis ilegal yang
besar, memiliki kekuatan, kekerasan, intimidasi dan
 Scr religious : kejahata suatu pengertian yg
pemerasan yang digunakan untuk memperoleh dan
mengidentifikasikan kejahtan dengan dosa.
mempertahankan pengendalian atas kegiatan
 Scr Yuridis : suatu perbuatan yg dilarang hukum dan ekonomi.
dilarang UU. c) Penjahat profesional
 Aspek Sosiologis : salah satu jenis gejala social yaitu Yaitu mempunyai kemahiran yang tinggi dan mampu
suatu kelakuan yang asocial, amoral yg tdk menghasilkan kejahatan yang besar dan sulit diungkap
dikehendaki oleh kelompok pergaulan dan scr sadar oleh penegak hukum
Klasifikasi kejahatan
di tentang oleh pemerintah.
Penjahat : Menurut Bonger klasifikasi berdasarkan motif para
 Aspek Yuridis : org2 yg melanggar peraturan dan pelaku yaitu kejahatan ekonomis, kejahatan seksual,
kejahatan politik dan kejahatan dengan pembalasan
UU pidana dan dinyatakan bersalah oleh
dendam sebagai motif utamanya
pengadilan serta di jatuhi hukuman
PENDEKATAN DESKRIPTIF, adalah suatu pendekatan • ekonomi, di setiap banyaknya kemiskinan disitu bayak
dengan cara melakukan observasi dan pengumpulan kejahatan
data yang berkaitan dengan fakta-fakta tentang • politik (g30spki,gam,dpm)
kejahatan dan pelaku kejahatan seperti : (a). bentuk
tingkah laku kriminal, (b). bagaimana kejahatan
dilakukan, (c). frekuensi kejahatan pada waktu dan
tempat yang berbeda, (d). ciri-ciri pelaku kejahatan,
seperti usia, jenis kelamin dan sebagainya, dan (e).
perkembangan karir seorang pelaku kejahatan.
Pemahaman kejahatan melalui pendekatan deskriptif ini
dikenal sebagai fenomenologi atau simptomatologi
kejahatan. Di kalangan ilmuwan, pendekatan deskriptif
sering dianggap sebagai pendekatan yang bersifat sangat
sederhana. Meskipun demikian pendekatan ini sangat
bermanfaat sebagi studi awal sebelum melangkah pada
studi yang bersifat lebih mendalam.

PENDEKATAN KAUSAL (SEBAB AKIBAT), pendekatan


yang melihat bahwa fakta-fakta yang terdapat dalam
masyarakat dapat ditafsirkan untuk mengetahui sebab
musabab kejahatan, baik dalam kasus-kasus yang
bersifat individual maupun yang bersifat umum.

PENDEKATAN SECARA NORMATIF


Kriminologi dikatakan sebagai idiographic-discipline dan
nomothetic –discipline. Dikatakan sebagai idiographic
discipline , karena kriminologi mempelajari fakta-fakta,
sebab-akibat, dan kemungkinan-kemungkinan dalam
kasus yang bersifat individual. Sedangkan yang dimaksud
dengan nomothetic –discipline adalah bertujuan untuk
menemukan dan mengungkapkan hukum-hukum yang
bersifat ilmiah, yang diakui keseragaman dan
kecenderungan-kecenderungannya.

Faktor-faktor penyebab terjadinya kejahatan


1. Faktor intern: dari dalam diri pelaku
2. Faktor ekstern : dari luar diri pelaku
Faktor intern
•Psikis=penyakit jiwa(epilepsi, psikopat, klepto)
•Jenis kelamin
•usia: life stadium, bahwa ada hubungan usia dengan
kejahatan, bertambahnya kekuatan fisik, narkoba. Delik
yang berkaitan dengan ekonomi dll. Masa periode lansia,
delik yang terkait adalah delik kebendaan
•kecakapan/kecerdasan (intelektual)
-keterbelakangan mental (indiot,ebisel,debiel)
•fisik: bentuk tubuh/ciri tubuh
Faktor ekstern
• faktor lingkungan pendidikan
• faktor lingkungan keluarga (kemiskinan,kenakalan)
• pengaruh komunikasi (faktor budaya,geografis)

Anda mungkin juga menyukai