E.H Sutherland cressey mempunyai kesempatan utkmerubah tingkah laku Ilmu yg mempelajari kejahatan sebagai gejala social, karena baginya tdk dapat mengendalikan dirinya atas termasuk di dalamnya proses pembuatan UU,pelanggaran perbuatan social yg merugikan individu(valmer). UU, dan reaksi terhadap pelanggaran UU. Aspek Ekonomi : org yg mngancam kehidupandan W.A Bonger kebaikan org lain dan membebankan kepentingan Ilmu pengetahuan yg bertujuan menyelidiki gejala ekonominya kepada masy sekeliling(parson). kejahatan seluas uasnya. Aspek Religius : org2 yg berkelakuan antisocial dmn Prof. Ediwarman perbuatannya bertentangan dg norma2 Suatu ilmu pengetahuan yg mempelajari tntng kejahatan kemasyarakatan dan agama serta merugikan dan yg di lakukan secara individu ,kelompok masy,dan sebab menggabnggu kepentingan umum. timbulnya kejahatan serta upaya upaya pelanggarannya Aspek Sosial : org2 yg gagal dlm menyesuaikan dirinya sehinga tidak timbul kejahatan dan korban kejahatan degan norma norma masyarakat sehingga tingkah Kriminologi dlm arti semptit : lakunya tdk di benarkan oleh masy(mabel Elliot) Bentuk bentuk kejahatan(phaenomenologi) Aspek filsafat : org2 yg suka melakukan perbuatan Factor2 terjadinya kejahatan bohong. Penology 4. Hub.kriminologi dg hukum pidna dn victimologi Kriminologi dlm arti luas : kriminologi dlm arti sempit Bahwa Sebelum hukum pidana menjatuhkan sanksi kepada ditambah Kriminalistik. pelaku kejahatan dengan mengancam suatu perbuatan 2. Tujuan dan Manfaat dengan sanksi pidana dengan menerima masukan masukan Manfaat scr pribadi : bs menghindarkan diri dr dari kriminologi maka sanksi yang diberikan kepada pelaku kejahatan, bukan hanya sanksi pidana saja tetapi juga sanksi kejahatan non pidana berupa dengan membayar ganti rugi kepada Bagi masy :datangnya dari masyarakat serta korban yang di dirugikan. korbannya 5. Bentuk2 kejahatan Manfaat ilmiah : dapat memberikan masukan2 dan Bentuk bentuk penjahat menurut cesare lombroso arti dlm pembentukan UU. a. Born criminal: org bersasarkan dari sifat yg diturunkan Mnfaat: atau dari nenek moyang b. Occasional criminal(criminaloid): berdasarkan Bahan masukan bagi pembuat UU. pengalaman yang terus menerus hingga Bahan masukan bg aparat poenegak hukum. mempengaruhi pribadinya Memberikan informasi kpd semua instansi dlm c. Insane criminal: pekerjaan didasarkan pada tingkat iq pencegahan terjadinya kejahatan. yang rendah Memberikan informasi kepada perusahaan2 d. Criminal of passion: didasarkan karena marah, cinta melaksanakan pengamanan scr internal. atau kehormatan Memberikan informasi kepd masy umum. Tipologi kejahatan menurut walter c.recless 3. Penjahat dan Kejahatan a. Penjahat biasa(paling rendah dalam karir) Kejahatan : Yaitu pencurian ringan, pencurian kekerasan dengan Scr praktis : di lakukan oleh seseorg yg melanggar keterampilan terbatas ketentuan hukum atau peraturan per UU an dan b) Penjahat berorganisasi terhadap pelakunya dikenakan sanksi pidana. Yaitu mempunyai organisasi kuat, bisnis ilegal yang besar, memiliki kekuatan, kekerasan, intimidasi dan Scr religious : kejahata suatu pengertian yg pemerasan yang digunakan untuk memperoleh dan mengidentifikasikan kejahtan dengan dosa. mempertahankan pengendalian atas kegiatan Scr Yuridis : suatu perbuatan yg dilarang hukum dan ekonomi. dilarang UU. c) Penjahat profesional Aspek Sosiologis : salah satu jenis gejala social yaitu Yaitu mempunyai kemahiran yang tinggi dan mampu suatu kelakuan yang asocial, amoral yg tdk menghasilkan kejahatan yang besar dan sulit diungkap dikehendaki oleh kelompok pergaulan dan scr sadar oleh penegak hukum Klasifikasi kejahatan di tentang oleh pemerintah. Penjahat : Menurut Bonger klasifikasi berdasarkan motif para Aspek Yuridis : org2 yg melanggar peraturan dan pelaku yaitu kejahatan ekonomis, kejahatan seksual, kejahatan politik dan kejahatan dengan pembalasan UU pidana dan dinyatakan bersalah oleh dendam sebagai motif utamanya pengadilan serta di jatuhi hukuman PENDEKATAN DESKRIPTIF, adalah suatu pendekatan • ekonomi, di setiap banyaknya kemiskinan disitu bayak dengan cara melakukan observasi dan pengumpulan kejahatan data yang berkaitan dengan fakta-fakta tentang • politik (g30spki,gam,dpm) kejahatan dan pelaku kejahatan seperti : (a). bentuk tingkah laku kriminal, (b). bagaimana kejahatan dilakukan, (c). frekuensi kejahatan pada waktu dan tempat yang berbeda, (d). ciri-ciri pelaku kejahatan, seperti usia, jenis kelamin dan sebagainya, dan (e). perkembangan karir seorang pelaku kejahatan. Pemahaman kejahatan melalui pendekatan deskriptif ini dikenal sebagai fenomenologi atau simptomatologi kejahatan. Di kalangan ilmuwan, pendekatan deskriptif sering dianggap sebagai pendekatan yang bersifat sangat sederhana. Meskipun demikian pendekatan ini sangat bermanfaat sebagi studi awal sebelum melangkah pada studi yang bersifat lebih mendalam.
PENDEKATAN KAUSAL (SEBAB AKIBAT), pendekatan
yang melihat bahwa fakta-fakta yang terdapat dalam masyarakat dapat ditafsirkan untuk mengetahui sebab musabab kejahatan, baik dalam kasus-kasus yang bersifat individual maupun yang bersifat umum.
PENDEKATAN SECARA NORMATIF
Kriminologi dikatakan sebagai idiographic-discipline dan nomothetic –discipline. Dikatakan sebagai idiographic discipline , karena kriminologi mempelajari fakta-fakta, sebab-akibat, dan kemungkinan-kemungkinan dalam kasus yang bersifat individual. Sedangkan yang dimaksud dengan nomothetic –discipline adalah bertujuan untuk menemukan dan mengungkapkan hukum-hukum yang bersifat ilmiah, yang diakui keseragaman dan kecenderungan-kecenderungannya.
Faktor-faktor penyebab terjadinya kejahatan
1. Faktor intern: dari dalam diri pelaku 2. Faktor ekstern : dari luar diri pelaku Faktor intern •Psikis=penyakit jiwa(epilepsi, psikopat, klepto) •Jenis kelamin •usia: life stadium, bahwa ada hubungan usia dengan kejahatan, bertambahnya kekuatan fisik, narkoba. Delik yang berkaitan dengan ekonomi dll. Masa periode lansia, delik yang terkait adalah delik kebendaan •kecakapan/kecerdasan (intelektual) -keterbelakangan mental (indiot,ebisel,debiel) •fisik: bentuk tubuh/ciri tubuh Faktor ekstern • faktor lingkungan pendidikan • faktor lingkungan keluarga (kemiskinan,kenakalan) • pengaruh komunikasi (faktor budaya,geografis)