OLEH :
BOBI SUSANTO, S.Kep
NPM : 1526050030
Dewasa
20-45 th 120-125/75-80 135/90
45-65th 135-140/85 140/90-160/95
>65 th 150/85 160/95
B. ASKEP TEORITIS
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama, Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Agama, Status
Mental, Suku, Keluarga/orang terdekat, alamat, nomor registrasi.
b. Keluhan utama
Biasanya klien mengeluh sakit kepala terutama pada bagian tengkuk
dan mata berkunang-kunang.
c. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya klien mengeluh sakit kepala terutama pada bagian
tengkuk, mata berkunang-kunang, susah tidur serta pemeriksaan
fisik di peroleh tekanan darah lebih dari normal.
2) Riwayat kesehatan dahulu
Kaji lamanya menderita hipertensi dan penyakit penyerta yang
dapat menyebabkan hipertensi
3) Riwayat kesehatan keluarga
Kaji Riwayat garis keluarga tentang hipertensi dan penggunaan
obat yang memicu hipertensi.
d. Aktivitas sehari-hari
1. Aktivitas / istirahat
a. Kelemahan,letih,napas pendek,gaya hidup monoton.
b. Frekuensi jantung meningkat
c. Perubahan irama jantung
d. Takipnea
2. integritas ego
Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria atau
marah kronik dan Faktor faktor stress multiple (hubungan,
keuangan yang berkaitan dengan pekerjaan).
3. Makanan dan cairan
Makanan yang disukai, dapat mencakup makanan tinggi
garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol (seperti makanan yang
digoreng,keju,telur)gula-gula yang berwarna hitam, kandungan
tinggi kalori.
a. Mual, muntah.
b. Perubahan berat badan akhir-akhir ini (meningkat atau
menurun).
4. Nyeri atau ketidak nyamanan :
a. Angina (penyakit arteri koroner /keterlibatan jantung
b. Nyeri hilang timbul pada tungkai.
c. Sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah terjadi
sebelumnya.
d. Nyeri abdomen.
e. Pengkajian Persistem :
1. Sirkulasi
a. Riwayat hipertensi, ateroskleorosis, penyakit jantung koroner
atau katup dan penyakit cerebro vaskuler.
b. Episode palpitasi,perspirasi.
2. Eleminasi
Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu seperti infeksi atau
obtruksi atau riwayat penyakit ginjal masa lalu.
3. Neurosensori
a. Keluhan pusing.
b. Berdenyut, sakit kepala subokspital (terjadi saat bangun dan
menghilang secara spontan setelah beberapa jam).
4. Pernapasan
a. Dispnea yang berkaitan dengan aktifitas/kerja
b. Takipnea, ortopnea, dispnea noroktunal paroksimal.
c. Batuk dengan/tanpa pembentukan sputum.
d. Riwayat merokok
Kolaborasi:
- Berikan obat sesuai
indikasi
Analgesik - Menurukan/mengontrol nyeri dan
menurunkan rangsang sistem saraf
simpatis.
Antiansietas,mis - Dapat mengurangi tegangan dan
lorazepam, diazepam ketidaknyamanan yang diperberat
oleh stres.
2. Penurunan Setelah di lakukan - Irama dan Mandiri :
curah jantung intervensi frekuensi jantung - Pantau tekanan darah, - Perbandingan dari tekanan
berhubungan keperawatan 1x24 stabil ukur pada kedua memberikan gambaran yang lebih
dengan jam diharapakan - Berpartisipasi tangan untuk evaluasi lengkat tentang penyakit vaskuler.
peningkatan penurunan curah dalam aktivitas awal.
afterload jantung teratasi yang menurunkan - Catat keberadaan, - Denyutan karotis,jugularis, radialis,
tekanan darah kualitas denyutan dan femoralis mungkin
TTV normal sentral dan perifer. teramati/terpalpasi. Denyut pada
- TD : 120-140/80-90 tungkai mungkin menurun,
- S : 36,5 -37,5C mencerminkan efek dari
- RR : 16-24 x/menit vasokontriksi dan kongesti vena.
- N : 60-100x/menit
- - Amati warna kulit, - Adanya pucat, dingin kulit lembab
kelembaban,suhu, dan masa pengisian kapiler lambat
masa pengisian mungkin berkaitan dengan
kapiler. vasokontriksi atau mencerminkan
dekompensasi/penurunan curah
jantung.
- Berikan lingkungan - Membantu untuk menurunkan
tenang, nyaman, rangsang simpatis, meningkatkan
kurangi relaksasi.
aktivitas/keributan
lingkungan.
- Anjurkan teknik - Dapat menurukan rangsangan yang
relaksasi menimbulkan stres, membuat efek
tenang, sehingga dapat menurukan
tekanan darah
Kolaborasi
- Pantau renspons - Respons terhadap terapi obat
terhadap obat untuk tergantung pada individu dan efek
mengontrol tekanan sinergis obat.
darah
3. Intoleransi Setelah di lakukan - Kelemahan teratasi Mandiri :
aktivitas intervensi - Suplai dan - Kaji respons pasien - Menyebutkan parameter membantu
berhubungan keperawatan 1x24 kebutuhan oksigen terhadap aktivitas, dalam mengkaji respons fisiologis
dengan jam diharapakan adekuat perhatikan frekuensi terhadap stres aktivitas
kelemahan intoleransi - Gambaran ekg nadi lebih dari 20 kali
umum aktivitas teratasi normal permenit di atas
- Hb normal frekuensi istirahat, kaji
TTV normal dispnea, nyeri dada,
- TD : 120-140/80-90 keletihan dan
- S : 36,5 -37,5C kelemahan yang
- RR : 16-24 x/menit berlebihan.
- N : 60-100x/menit - Instruksikan pasien - Teknik menghemat energi
tentang teknik mengurangi penggunaan energi.
penghematan energi, Juga membantu keseimbangan
mis menggunakan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
kursi saat mandi,
duduk saat menyisir
rambut atau menyikat
gigi, melakukan
aktivitas dengan
perlahan.
- Berikan dorongan - Kemajuan aktivitas bertahap
untuk melakukan mencegah peningkatan kerja jantung
aktivitas/perawatan tiba-tiba. Memberikan bantuan
diri bertahap jika dapat hanya sebatas kebutuhan mendorong
ditoleransi. Berikan kemandirian dalam melakukan
bantuan sesuai aktivitas.
kebutuhan.
- Berbagai tingkat bantuan mungkin
perlu direnacanakan yang di
dasarkan atas kebutuhan yang
bersifat individual.
4. Resiko jatuh Setelah dilakukan 1. Klien dapat 1. Kaji tingkat energi yang 1. Energi yang besar dapat
b.d Kerusakan
tindakan mempertahankan dimiliki klien memberikan keseimbangan pada
keseimbangan
keperawatan keseimbangan tubuh saat istirahat
selama 1x24 jam tubuhnya 2. Berikan terapi ringan 2. Salah satu terapi ringan adalah
masalah risiko 2. Klien dapat untuk mempertahankan menggerakan bola mata, jika
jatuh dapat teratasi. mengantisipasi kesimbangan sudah terbiasa dilakukan, pusing
resiko terjadinya 3. Ajarkan penggunaan akan berkurang.
jatuh alat-alat alternatif dan 3. Mengantisipasi dan
atau alat-alat bantu untuk meminimalkan resiko jatuh
aktivitas klien.
Kolaborasi
1. Nyeri yang berkurang dapat
1. Berikan pengobatan
meminimalisasi terjadinya jatuh.
nyeri (pusing) sebelum
aktivitas
5.Kurang Setelah dilakukan Melakukan a. Kaji tingkat a. megetahui seberapa jauh
pengetahuan intervensi prosedur yang pengetahuan klien dan pengalaman dan pengetahuan
mengenai keperawatan diperlukan dan keluarga tentang klien dan keluarga tentang
kondisi dan selama 3 x 24 jam menjelaskan penyakitnya. penyakitnya.
kebutuhan diharapkan pasien alasan dari suatu b. Berikan penjelasan pada b. Dengan mengetahui penyakit dan
pengobatan mengutarakan tindakan. klien tentang kondisinya sekarang, klien dan
berhubungan pemahaman Memulai penyakitnya dan keluarganya akan merasa tenang
dengan tentang kondisi, perubahan gaya kondisinya sekarang dan mengurangi rasa cemas.
keterbatasan efek prosedur dan hidup yang c. Diskusikan penyebab c. untuk mengurangi kecemasan
kognitif, proses pengobatan. diperlukan dan individual dari sakit klien serta menambah
tidak ikut serta dalam kepala bila diketahui. pengetahuan klien tetang
mengenal regimen d. Minta klien dan penyakitnya.
informasi perawatan. keluarga mengulangi d. mengetahui seberapa jauh
dan kurang kembali tentang materi pemahaman klien dan keluarga
mengingat yang telah diberikan. serta menilai keberhasilan dari
ditandai oleh e. Diskusikan mengenai tindakan yang dilakukan.
memintanya pentingnya posisi atau e. agar klien mampu melakukan dan
informasi, letak tubuh yang normal merubah posisi/letak tubuh yang
ketidak- f. Anjurkan pasien untuk kurang baik.
adekuatanny selalu memperhatikan f. dengan memperhatikan faktor
a mengikuti sakit kepala yang yang berhubungan klien dapat
instruksi. dialaminya dan faktor- mengurangi sakit kepala sendiri
faktor yang dengan tindakan sederhana, seperti
berhubungan. berbaring, beristirahat pada saat
serangan.
DAFTAR PUSTAKA
Franklin, A. 2015. Laporan Keperawatan Gerontik Profesi Ners Angkatan V
STIKES TMS. Bengkulu
Baradero, Marry. 2005. Seri asuhan keperawatan klien gangguan
kardiovaskuler. Jakarta : EGC
Brunner & Suddarth. 2002). Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
EGC.
Muttaqin,arif .2009. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
kardiovaskuler. Jakarta : Salemba medika.
Doenges. E. Marilynn, 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta :
EGC
Mansjoer, Arif, 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid Pertama.
Jakarta : Media Aesculapius.
Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi untuk keperawatan. Jakarta : EGC