Anda di halaman 1dari 5

KEMAGNETAN

Magnet adalah sebuah benda yang terbuat dari logam tertentu dan memiliki kemampuan menarik
benda lain yang terbuat dari logam tertentu misalnya besi, baja atau campuran logam lainnya.

Sejarah kemagnetan diawali dengan ditemukanya sebongakah batu disebuah kota kecil di Asia tengah
yaitu Kota MAGNESIA. Keunikan batu tersebut adalah memiliki kemampuan menarik benda lain yang
terbuat dari besi, baja atau campuran dari logam tertentu.

Berdasarkan bisa ditarik dan dibuatnya menjadi magnet, benda disekitar kita dikelompokan atas:

1. Benda Magnetik, yaitu benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet dan dapat dijadikan
sebagai magnet. Benda jenis in juga disebut dengan benda ferromagnetic. Contohnya besi, baja,
cobalt dan nikel.
2. Benda non Magnetik, terdiri atas:
a. Benda Paramagnetik, yaitu benda yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet dan tidak
bias dijadikan sebagai magnet, contohnya alumenium dan platina.
b. Benda Diamagnetik, yaitu benda yang ditolak dengan lemah oleh magnet dan tidak bias
dijadikan sebagai magnet, contohnya: seng dan bismuth.

Magnet yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari banyak jenis. Berdasarkan bentuknya, magnet
terdiri atas:

a. Magnet berbentuk batang;


b. Magnet berbentuk silinder;
c. Magnet jarum;
d. Magnet berbentuk U/tapak kuda/ladam.

Berdasarkan sifatnya, magnet dibedakan atas:

a. Magnet Permanen (tetap), yaitu magnet yang sifat kemagnetanya cenderung bertahan lama,
misalnya magnet dari bahan baja.
b. Magnet Renamen (sementara), yaitu magnet yang sifat kemagnetanya cenderung tidak
bertahan lama, misalnya magnet yang terbuat dari bahan besi.

Baja termasuk dalam kategori logam keras. Sifat baja adalah susah dijadikan magnet, tetapi ketika
menjadi magnet susah untuk dihilangkan. Sebaliknya Besi termasuk dalam kategori logam lunak. Sifat
besi adalah mudah dijadikan sebagai magnet, tetapi mudah juga dihilangkan sifat kemagnetanya.

Berdasarkan asalnya, magnet terdiri atas:

a. Magnet Alam, yaitu magnet yang memamng disediakan oleh alam tanpa ada campur tangan
manusia dalam hal membuatnya. Contohnya adalah magnet dalam bentuk bongkahan batu yang
ditemukan dikota Magnesia.
b. Magnet Buatan, yaitu magnet yang keberadaanya sengaja dibuat oleh manusia dalam rangka
meningkatkan taraf hidupnya. Misalnya magnet silinder pada Loudspeaker, magnet jarum pada
kompas, dll.

Teori Magnet Elementer

Teori elementer menjelaskan bahwa sebuah magnet yang besar pada dasarnya merupakan gabungan
dari magnet-magnet kecil. Magnet-magnet kecil ini disebut dengan magnet elementer. Dua buah benda
magnetic yang satu bersifat sebagai magnet dan yang satu belum bersifat sebagai magnet, berbeda
dalam kedudukan magnet elementernya.
Untuk benda magnetic yang bersifat sebagai magnet, kedudukan magnet elemeneternya teratur, dan
searah, sedangan yang belum bersifat sebagai magnet, kedudukan magnet elementernya acak, tidak
teratur, dan tidak searah.

Berikut adalah ilustrasi kedudukan elementer magnet dengan benda magnetic non magnet!

Gbr. Kedudukan elementer magnet Gbr. Kedudukan elementer non magnet

Dari gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa membuat magnet atau menghilangkan sifat kemagnetan
suatu benda pada dasarnya adalah mengubah sedemikian rupa kedudukan magnet elementer dari suatu
bahan, apakah yang semula teratur menjadi tidak teratur, atau sebaliknya.

Membuat Magnet.

Ada 3 cara membuat magnet, yaitu:

1. Dengan cara Menggosok


Untuk membuat magnet dengan cara menggosok, gosokan benda yang mau dimagnetkan pada
sebuah magnet tetap secara searah.
Jenis kutub magnet yang dihasilkan kutub magnet yeng terbentuk akan menjadi lawan dari
kutub magnet yang menggosoknya.
2. Dengan cara Induksi
Membuat megnet dengan cara induksi (menular) adalah dengan cara menempelkan (bias juga
tanpa harus menempel, tergantung dari kekuatan magnetnya) sebuah benda yang mau
dimagnetkan pada sebuah magnet tetap, maka benda tadi sudah bersifat magnet.
3. Dengan cara Dialiri arus listrik searah (Elektromegnet)
Cara ini adalah dengan cara melilitkan atau membuah gulungan kawat pada suatu inti besi,
misalnya paku, kemudian ujung-ujung kawat tadi dihubungkan dengan sumebr tegangan searah
(baterai).

Sedangkan untuk menghilangkan sifat kemagnetan suatu benda dapat dilakukan dengan cara:

a. Dipukul-pukul;
b. Dipanaskan;
c. Dialiri arus listrik bolak balik.

Sifat-Sifat Magnet

Berikut adalah sifat-sifat magnet:

1. Memiliki dua kutub, yaitu kutub Utara dan kutub Selatan;


Kutub Utara magnet adalah bagian dari sebuah magnet yang ketika digantung secara seimbang,
setelah tidak ada lagi gaya yang bekerja akan selalu menunjuk arah utara geografis bumi,
sebaliknya Kutub Selatan Magnet adalah bagian dari sebuah magnet yang ketika digantung
secara seimbang, setelah tidak ada lagi gaya yang bekerja akan selalu menunjuk arah selatan
geografis bumi
2. Gaya tarik paling kuat adalah terdapat pada kutub-kutubnya, sedangkan bagian tengahnya
kurang;
3. Gaya antara kutubnya:
a. Kutub yang sejenis (U & U atau S & S) akan saling tolak menolak;
b. Kutub yang berbeda jenis (U & S) akan saling tarik menarik.
4. Menimbulkan medan magnet terhadap benda magnetic yang berada di sekitarnya;
Medan Magnet adalah daerah disekitar magnet yang masih memberikan pengaruh gaya magnet
terhadap benda magnetic.

Medan Magnet

Medan magnet dari sebuah magnet digambarkan dalam bentuk pola garis gaya magnet (ggm). Pola
garis gaya magnet adalah garis lengkung yang melingkupi sebuah magnet. Jumlah (kerapatan) pola ggm
yang melingkupi sebuah magnet menunjukan kekuatan dari magnet itu sendiri. Makina banyak dan
makin rapat ggm-nya berarti magnet tersebut kuat, sebaliknya.

Aturan dalam menggambarkan pola ggm suatu magnet adalah:

1. Antara satu ggm dengan ggm lainnya tidak saling bersinggungan apalagi berpotongan;
2. Kerapatan dan jumlah ggm menunjukan kekuatan dari sebuah magnet, makin rapat dan banyak
berarti magnet tersebut makin kuat, dan berlaku sebaliknya;
3. Arah ggm selalu keluar dari kutub utara dan masuk di kutub selatan.

Berikut adalah pola ggm dari suatu magnet:

a. Sebuah magnet

U S

b. Dua buah magnet

Kemagnetan Bumi

Sebuah kompas jika diletakan pada posisi mendatar, maka suatu saat akan menunjukan arah utara dan
selatan bumi. Mengapa? Bumi adalah sebuah magnet raksasa. Dengan demikian bumi memiliki sebuah
magnet imajiner yang membentang di sepanjang kutub bumi yang disebut Kemagnetan Bumi.

Letak kutub utara magnet bumi adalah disekitar kutub selatan geografis bumi, sebaliknya letak kutub
selatan magnet bumi adalah disekitar kutub utara geografis bumi.

Posisi kutub selatan utara magnet tidak tepat berimpit dengan kutub selatan utara geogfaris bumi,
tetapi menyimpang.

Sudut simpangan yang dibentuk oleh kutub utara selatan magnet terhadap arah utara selatan geografis
bumi disebut SUDUT DEKLINASI; sudut simpangan yang dibentuk oleh magnet terhadap arah horizontal
(mendatar) bumi disebut dengan SUDUT INKLINASI.

KU

Arah mendatar permukaan bumi

KS
MEDAN MAGNET DISEKITAR MEDAN LISTRIK

Hans Christian Oested (1777-1851M) adalah seorang ahli Fisika berkebangsan Denmark menemukan
bahwa disekitar arus listrik terdapat medan magnet.

Penemuan ini ditemukan saat beliau mengajar dan mendemostrasikan percobaan arus listrik pada
sebuah kawat penghantar dan didekat kawat tersebut terdapat sebuah kompas. Saat arus listrik
mengalir dalam kawat, ternyata jarum kompas bergerak. Hal ini dilakukan berulang-ulang dan hasilnya
tetap sama, sehingga Oested berkesimpulan bahwa medan magnet dapat ditimbulkan oleh medan
listrik.

Besar simpangan dan arah simpangan jarum kompas dipengaruhi oleh arah arus dan jarak serta besar
arus listrik yang mengalir dalam kawat.

Jika arus yang mengalir besar, tenyata simpangan jarum kompas juga besar, begitu pula dengan jarak
kompas dengan kawat berarus listri. Jika jarak kompas dengan kawat berarus maka besar pula
simpangan jarum kompasanya.

Dalam Percobaanya Oersted mengambil tiga (3) model kawat, yaitu

1. Kawat tunggal lurus berarus;


2. Kawat tunggal melingkar (toroida);
3. Kawat kumparan (solenoid).

solenoida
toroida
Kawat tunggal lurus

Untuk menggambarkan arah medan magnet, dapat menggunakan kaidah genggaman tangan kanan.

Untuk kawat tunggal lurus dan torida, kaidah genggaman tangan kananya berbunyi “tangan kanan
menggenggam sedemikian rupa kawat tunggal berarus, arah ibu jari menyatakan arah arus listrik,
sedangkan genggaman (lipatan) keempat jari lainya menyatakan arah medan magnetnya”

Sedangkan untuk solenoid (kumparan), kaidah genggaman tangan kananya berbunyi “tangan kanan
menggenggam sedemikian rupa kumparan berarus listrik, arah arus dinyatakan oleh lipatan keempat
jari, sedangkan arah ibu jari menyatakan arah kutub utara magnet yang dihasilkan”

Magnet yang dihasilkan oleh arus listrik selanjutnya disebut dengan ELEKTROMAGNET. Elektromagnet
dapat diperbesar dengan cara:

1. Memperbesar arus listrik yang mengalir dalam kawat kumparan;


2. Memperbanyak jumlah lilitan kawat kumparan;
3. Menyisipkan inti besi dalam kumparan.

Keunggulan electromagnet dibandingakn dengan magnet permanen:

a. Sifat kemagnetanya dapat diatur sesuai kebutuhan;


b. Sifat kemagnetannya dapat dihilangkan dan ditimbulkan dengan cara mengalirkan dan atau
memutuskan arus listrik yang mengalir dalam kumparan;
c. Kutub magnetnya dapat diubah dengan cara mengubah arah arus listrik yang mengalir.

Pemanfaatan Elektromagnet dalam produk teknologi, antara lain:


1. Bel Listrik;
2. Alat Pengangkat electromagnet;
3. Relay;
4. Pesawat telepon,dll
GAYA LORENTZ
Sebuah kawat berarus listrik yang diletakan dalam medan magnet akan mendapatkan gaya tarik atau
gaya tolak, gaya ini selanjutnya disebut dengan Gaya Lorentz.

Besar gaya Lorentz dipengaruhi oleh:


1. Besar arus listrik yang mengalir dalam kawat, makin besar arus yang mengalir, makin besar pula
gaya Lorentz;
2. Panjang kawat yang digunakan.
Makin panjang kawat yang digunakan makin besar pula gaya Lorentz yangditimbullkan.
3. Kuat medan magnet yang digunakan.
Makin kuat medan magnet yang digunakan, makin besar pula gaya Lorentz yang dihasilkan.
Secara matematis besar gaya Lorentz memenuhi persamaan:

Dengan:
F = B . I. L
F = Gaya Lorentz (Newton) B = kuat medan magnet (tesla)
I = Kuat arus listrik (A) L = panjang kawat berarus (meter)

Gaya Lorentz, medan magnet dan arus listrik, arahnya saling tegak lurus satu sama lain. Untuk
menentukan arah gaya Lorentz, dapat menggunakan kaidah tangan kanan seperti pada gambar berikut:

Alat yang bekerja memanfaatkan prinsip gaya Lorentz adalah :

1. Alat ukur listrik;


2. Motor listrik;
3. Bor listrik, dll

Anda mungkin juga menyukai