Anda di halaman 1dari 3

;Mamede dkk., 2013).

Persalinan merupakan terjadinya kontraksi uterus, dengan peningkatan frekuensi,

durasi dan intensitas, serta menyebabkan perubahan serviks. Pembukaan serviks dikaji

pada ostium internal. Hasilnya secara subjektif dinyatakan dalam sentimeter, dan 10cm

diartikan sebagai pembukaan lengkap. Wanita sehat dengan pembukaan serviks kurang

dari 4 cm biasanya belum pernah mendaftar ke tempat persalinan untuk diobservasi.

Beberapa pengecualian untuk peraturan ini adalah jika terdapat riwayat persalinan cepat,

persalinan lama dan ibu keletihan, indikasi maternal, seperti diabetes, indikasi janin,

seperti skor biofisik rendah atau cairan amnion berkurang, kehamilan kembar, dan di

beberapa institusi, pecah ketuban.

Rata-rata serviks menonjol ke vagina 4 cm. Penipisan dapat dinyatakan dalam

presentase (100 persen berarti setipis kertas) atau dalam sentimeter. Jika penipisan

dinyatakan dalam sentimeter, harus diingat bahwa panjang serviks internal dapat jauh

lebih panjang dari pada bagian eksternal yang dapat dipalpasi. Pada ketuban pecah dini

selaput ketuban merupakan selaput yang membatasi rongga amnion, sebagai penghasil

cairan ketuban serta melindungi janin terhadap infeksi ( Fathkiah,2014).

2.1 Anatomi Fisiologi

Normalnya volume cairan ketuban pada usia kehamilan usia 10 – 20 minggu, sekitar

50 – 250 ml. Ketika memasuki minggu 30 – 40, jumlahnya mencapai 500 – 1500 ml (

Fathkiah,2014).

Menurut Winkjosastro, 2005 ciri-ciri kimiawi dari air ketuban adalah :

Air ketuban berwarna putih kekeruhan, berbau khas amis, dan berasa manis,

reaksinya agak alkalis atau netral, berat jenis 1,008. Komposisinya terdiri atas 98 % air.

Sisanya albumin, urea, asam urik, kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanugo, verniks kaseosa

dan garam anorganik. Kadar protein kira-kira 2,6 gr % per liter terutama sebagai albumin.
Terdapat lesitin dan sfingomielin amat penting untuk mengetahui apakah janin

mempunyai paru-paru yang sudah siap untuk berrfungsi. Dengan peningkatan kadar

lesitin permukaan alveolus paru-paru diliputi oleh zat yang dinamakan surfaktan dan

merupakan syarat untuk berkembangnya paru-paru dan untuk bernapas. Menilai hal ini

dipakai perbandingan antara lesitin dan sfingomielin.

Kadang-kadang, pada partus warrna air ketuban ini menjadi kehijau-hijauan karena

tercampur mekonium (kotoran pertama yang dikeluarkan bayi dan yang mengandung

empedu). Berat jenis likuor menurun dengan tuanya kehamilan (1,025-1,010).

Dari mana air ketuban berasal masih belum diketahui dengan pasti, masih

dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut. Telah banyak teori dikemukakan mengenai hal ini,

antara lain bahwa air ketuban berasal dari lapisan amnion, terutama dari bagian plasenta.

Teori lain mengemukakan kemungkinan berasalnya dari plasenta.

Peredaran air ketuban cukup baik. Dalam 1 jam didapatkan perputaran lebih kurang

500 ml. Cara perputaran ini terdapat banyak teori, antara lain bayi menelan air ketuban

yang kemudian dikeluarkan melalui air kencing. Apabila janin tidak menelan air ketuban

ini janin dengan stenosis akan didapat keadaan hidramnion.

Fungsi Air Ketuban

1. Melindungi janin terhadap trauma dari luar

2. Memungkinkan janin bergerak dengan bebas

3. Melindungi suhu tubuh janin

4. Meratakan tekanan di dalam uterus pada partus, sehingga serviks membuka

5. Membersihkan jalan lahir

2.3 Etiologi Ketuban Pecah Dini

Penyebab pasti dari KPD ini belum jelas, namun menurut Saifudin (2007) ketuban

pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membrane atau meningkatnya
tekanan intrauterine. Berkurangnya kekuatan membrane disebabkan oleh adanya infeksi

yang dapat berasal dari vagina dan serviks. Akan tetapi ada beberapa keadaan yang

berhubungan dengan terjadinya KPD ini, diantaranya adalah :

1. Trauma : Amniosintesis, pemeriksaan pelvis dan hubungan seksual.

2. Servik yang inkompetensia, kanalis sevikalis yang tidak sanggup terus menutup,

melainkan perlahan-lahan membuka

3. Peningkatan tekanan intrauterus pada kehamilan kembar, atau polihidramnion.

4. Infeksi vagina, serviks atau korioamnionitis serta bakteri vagina.

5. Keadaan abnormal dari fetus seperti malpresenta

Anda mungkin juga menyukai