Menurut K. Berten, kata “etika” berasal dari bahasa yunani kuno, yakni ethos (bentuk kata
tunggal) atau ta etha (bentuk kata jamak). Ethos berarti tempat tinggal, akhlak, atau watak.
Sedangkan kata ta etha berarti adat kebiasaan. Sehingga dapat disimpulkan defines dari
etika merupakan salah satu tindakan atau perbuatan seseorang di dalam suatu lingkungan
yang berdasarkan dengan adat istiadat mereka dari para leluhurnya.
1. Keberadaan tuhan
Tanpa adanya tuhan yang sebagai pemberi hukum mutlak, maka tidak akan ada hukum
moral yang menuntut dan menentukan apa yang kita lakukan sehingga tidak ada pula
keharusan kita dalam ber etika.
2. Kebebasan kehendak
Apabila manusia tidak bebas dalam berkehendak, maka manusia tidak dapat
menentukan yang baik dan yang tidak, sedangkan dalam ber etika kita harus dapat
membedakan sesuatua yang baik maupun yang buruk. Apabila kebebasan berkehendak
ini tidak diterapkan maka etika yang di terapkan belum sepenuhnya benar.
3. Keabadiaan jiwa
1) Etika Deskriptif
Etika yang berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan
perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang
membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai
atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu
memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
2) Etika Normatif
merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan
meng-hindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati
dan berlaku di masyarakat.
Definisi etiket
etiket adalah terjemahan dari bahasa Inggris dan bahasa Perancis “etuquette” yang
berarti “persyaratan konvensional mengenai perilaku sosial. Sehingga Etiket dapat
di artikan sebagai sesuatu yang menyangkut cara melakukan perbuatan manusia
atau dapat disebut sebagai kesopanan dan kegaliban.
Merupakan norma atau suatu perilaku tindakan bagi para petugas kesehatan dalam
bertugas memberikan suatiu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Seseorang dapat dikatakan memiliki profesi kesehatan apabila telah memenuhi ciri –
ciri berikut :
A. Kuratif – rehabilatif
B. Promotive – preventif
a. Kewajiban umum
Setiap profesi kesehatan senantiasa berpegang teguh dan berperilaku sesuai dengan
kehormatan profesinya, maka dari itu para profesi kesehatan diwajibkan mengangkat
sumpah sebagai janji profesi yang baik untuk umum, client atau pasien, teman sejawatnya
serta diri sendiri. Dari sumpah kesehatan didapati beberapa prinsip para profesi atau
petugas kesehatan sebagai berikut :
d. Tidak deskriminatif
Sumber :
Sumaryono, E. 2012. Etika profesi hukum: norma-norma bagi penegak hukum. Yogyakarta
: PENERBIT KANISIUS.