Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PRINSIP AJARAN ISLAM DALAM ILMU KEPERAWATAN


DISUSUN
O
L
E
H
RIYANA NUR RIDWAN ADAM
RITNA RAHMAN

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan tugas ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah AIK 4 dengan judul
“Prinsip Ajaran Islam Dalam Ilmu Keperawatan”.

Penulis menyadari tugas ini masih jauh dari kata sempurna,oleh karena itu penulis
membutuhkan kritik dan saran yang bersiftat membangun. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada tugas ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
untuk menyelesaikan tugas ini.

Gorontalo, 24-05-2019

Kelompok 10
Daftar isi

Kata Pengantar ……………………………………………………


Daftar isi ……………………………………………………………………

Bab 1 Pendahuluan ……………………………………………..................

A. Latar Belakang ………………………………………………..........


B. Rumusan Masalah ………………………………………………….
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………………

Bab 2 Pembahasan …………………………………………………………

A. Sejarah keperawatan Islam ………………………………………….


B. Pengertian Keperawatan …………………………………………..
C. Pengertian dan komponen pardigma keperawatan dalam islam……..
D. Prinsip-prinsip islam dalam keperawatan……………………………
E. Peran keperawatan islam……………………………………… ……

Bab 3 Penutup ……………………………………………………………..

Daftar Pustaka……………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam menetapkan tujuan pokok kehadirannya untuk memelihara agama, jiwa, akal,
jasmani, harta, dan keturunannya

Setidaknya tiga dari yang disebut di atas berkaitan dengan kesehatan. Tidak heran jika
ditemukan bahwa islam amat kaya tentang tuntunan kesehatan.

Kesehatan merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan, islam pun memberikan
penjelasan-penjelasan lewat Al-Quran maupun hadits yang berkaitan tentang pentingnya
kesehatan. Firman Allah berkaitan tentang menjaga kesehatan:

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai


orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)

Keperawatan merupakan salah satu profesi yang memberikan pelayanan kesehatan.


Berkaitan dengan hal tersebut kami membuat sebuah makalah yang berjudul “Paradigma
Keperawatan Dalam Islam”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah keperawatan Islam?
2. Apa pengertian keperawatan?
3. Apa pengertian Paradigma Keperawatan dalam Islam ?
4. Apa saja komponen-komponen Paradigma Keperawatan dalam Islam?
5. Apa saja prinsip-prinsip Islam dalam Kesehatan?
6. Apa peran Keperawatan Islam?

C. Tujuan Penulisan

Pada penulisan kami ini memberikan sebuah penjelasan tentang paradigma


keperawatan dalam islam agar kita sebagai seorang muslim dapat mengaplikasikan dalam
praktik keperawatan. Selain itu penulisan ini kami buat untuk memenuhi tugas pengantar
profesi keperawatan. Demikianlah penulisan ini kami buat semoga bermanfaat bagi
semuanya terkhusus bagi penulis.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Keperawatan Islam

Untuk dunia keperawatan seorang tokoh muslimah yang ikut membantu rasul untuk
mengobati kaum muslimin yang terluka yang bernama Rufaidah Binti Sa’ Ad Al- Asalmiya,
Ummu Attiyah, dan masih banyak lagi tokoh-tokoh ilmu pengetahuan dan keperawatan
lainnya baik dijaman rasul maupun sesudah kerasulan.

Banyak perawat-perawat muslim tidak mengenal Rufaidah binti Sa’ ad, mereka lebih
mengenal tokoh keperawatan yang berasal dari dunia barat yaitu Florence Nighttingale
seorang tokoh keperawatan yang berasal dari Inggris. Apabila kita mau menelaah lebih jauh
lagi ke belakang jauh sebelum agama Islam menyentuh dunia barat, dunia barat saat itu
mengalami masa kegelapan dan kebodohan di karenakan kebijakan dari pihak gereja yang
lebih banyak menguntungkan mereka, tapi disisi lain di belahan dunia lainnya yaitu Jazirah
Arab di mana Islam telah diajarkan oleh Rasulullah ilmu pengetahuan mengalami kemajuan
terutama dalam dunia keperawatan. Bukan berarti rasul menjadi seorang tabib tapi dalam
ajaran Islam yang beliau sampaikan mengandung ajaran dan nilai-nilai kesehatan seperti:
pentingnya menjaga kebersihan diri (Personal Hygiene), menjaga kebersihan makanan,
mencuci tangan, ibadah puasa, berwudhu dan lain sebagainya.

Rufaidah binti Sa’ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa’ad Al Bani Aslam Al-
Khazraj yang tinggal di Madinah, dia lahir di Yatsrib dan termasuk kaum Ansar yaitu suatu
golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah. Ayahnya seorang dokter dan dia
mempelajari ilmu keperawatan saat membantu ayahnya. Dan saat kota Madinah berkembang
Rufaidah mengabdikan dirinya merawat kaum muslimin yang sakit dan membangun tenda di
luar Mesjid Nabawi saat dalam keadaan damai. Dan saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dia
menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dia juga mendirikan
Rumah Sakit lapangan sehingga terkenal saat perang dan Rasulullah SAW juga
memerintahkan agar para korban yang terluka di bantu olehnya.

Rufaidah juga melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat dan dalam
perang Khibar mereka meminta ijin kepada rasul untuk ikut di garis belakang pertempuran
untuk merawat mereka yang terluka dan rasul pun mengijinkannya. Inilah dimulainya awal
mula dunia medis dan dunia keperawatan.

Rufaidah juga memberikan perhatian terhadap aktifitas masyarakat, kepada anak


yatim, penderita gangguan jiwa, beliau mempunyai kepribadian yang luhur danempati
sehingga memberikan pelayanan keperawatan kepada pasiennya dengan baik dan teliti.
Sentuhan sisi kemanusiaan ini penting bagi seorang perawat (nurse), sehingga sisi tekhnologi
dan sisi kemanusiaan (human touch) jadi seimbang.

Itulah sejarah singkat tokoh keperawatan dalam sejarah Islam dan kami akan
menjelaskan sejarah perkembangan dunia keperawatan dalam dunia Islam dari masa ke masa.

1. Masa penyebaran Islam (The Islamic Period) 570 – 632 M. Pada masa ini
keperawatan sejalan dengan perang kaum muslimin/jihad (holy wars), pada masa
inilah Rufaidah binti Sa’ ad memberikan kontribusinya kepada dunia keperawatan.
2. Masa setelah Nabi (Post prophetic era) 632 – 1000 M. Masa ini setelah nabi wafat,
pada masa ini lebih di dominasi oleh kedokteran dan mulai muncul tokoh-tokoh Islam
dalam dunia kedokteran seperti Ibnu Sinna (Avicenna), Abu Bakar ibnu Zakariya Ar-
Razi (Ar-Razi), bahkan Ar-Razi sendiri menulis dua karangang tentang ”The Reason
why some persons and common people leave a physician even if he is clever“.
3. Masa pertengahan 1000 – 1500 M. Pada masa ini Negara-negara arab membangun
rumah sakit dengan baik dan mengenalkan perawatan orang sakit, dan di rumah sakit
tersebut dimulai pemisahan antara kamar perawatan laki-laki dan perempuan dan
sampai sekarang banyak diikuti semua rumah sakit di seluruh dunia.
4. Masa Modern ( 1500 – sekarang ). Pada masa inilah perawat-perawat asing dari dunia
barat mulai berkembang dan mulai ada. Tapi pada masa ini seorang perawat bidan
muslimah pada tahun 1960 yang bernama Lutfiyyah Al-Khateeb mendapatkan
Diploma Keperawatan di Kairo.

Jadi, demikianlah sekelumit dunia keperawatan dalam Islam dan kami ingin mengajak
para pembaca terutama para perawat bahwa ilmu pengetahuan sudah dimulai oleh islam
terutama dunia kesehatan dan keperawatan sudah ada di jaman rasul.

Profesi keperawatan merupakan ladang ibadah kita, manakala kita lakukan dengan
penuh kesungguhan serta penuh keihklasan. Oleh karenanya untuk dapat melaksanakan tugas
profesi yang bernilai ibadah tentunya perlu dilandasasi oleh kaidah-kaidah agama yang kita
yakini bersama.

B. Pengertian Keperawatan

Pengertian keperawatan menurut Abdellah, F.G. (1960) “Nursing is based upon art
and science which would the attitudes, intellectual competencies and technical skills of the
individual nurse into the desire and ability to help people sick or well cope with their health
needs, and may be carried out under general of specific medical direction”

Menurut keperawatan Indonesia “Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan


professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu
dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio, psiko, sosio, spiritual yang komprehensif,
ditunjukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup
selurug proses kehidupan manusia.

Menurut keislaman adalah suatu manifestasi dari ibadah yang berbentuk pelayanan
professional dan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasari pada
keimanan, keilmuan dan amal.

Pengertian menurut keislaman nantinya dapat kita kaitkan kepada komponen


paradigma keparawatan dalam Islam. Oleh karena itu perlu kita memahami pengertiannya
paradigma keperawatan dalam Islam
C. Pengertian dan Komponen-Komponen Paradigma Keperawatan Dalam Islam

Paradigma keperawatan dalam Islam adalah cara pandang, persepsi, keyakinan, nilai-
nilai dan konsep-konsep dalam menyelenggarakan profesi keperawatan yang melaksanakan
sepenuhnya prinsip dan ajaran Islam. Oleh karena itu paradigma keperawatan dalam Islam
memiliki empat komponen yang dilandasi oleh prinsip dan ajaran islam Yaitu:

1. Manusia Dan Kemanusiaan.


Firman Allah SWT:

Artinya: “ Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang


sebaik-baiknya.” (QS. At-Tiin: 4)

Berdasarkan dalil diatas , maka manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang terbaik
bentuknya dan dimuliakan Allah, terdiri dari : Jasad, Ruh, dan Psikologis, dimana makhluk
lainnya yang ada dilangit dan dibumi ditundukan oleh Allah kepada manusia kecuali Iblis.
Dalam Al-Quran manusia diistilahkan dengan sebutan : Al-Basyar dan An-Naas. Al-Basyar
mengambarkan manusia dalam bentuk fisik : diciptakan dari tanah , dapat dilihat, memakan
sesuatu, mendengar, berjalan dan berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya. An-Naas.
Mengindikasikan bahwa manusia adalah mahluk social. Sebagaimana firman Allah SWT.

Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi
Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat: 13)

Manusia memiliki tiga komponen antara lain:

a. Jasad (fisik )
Artinya: ”Dan tidaklah kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan
makanan, dan tidak (pula) mereka itu orang-orang yang kekal.” (QS. Al-Anbiyaa: 8 )

b. Ruh.
Artinya: ”Maka apabila Telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya
roh (ciptaan)Ku; Maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.”
(QS. Shaad: 72)

c. Nafs (jiwa)
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
2. Lingkungan

 Lingkungan Internal:
o Lingkungan yang berada dalam diri manusia, meliputi:
o Genetik, struktur dan tubuh, psikologis dan internal spiritual.

 Lingkungan Eksternal:
o Lingkungan sekitas yang berada diluar diri manusia yang secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi kesehatan maupun perawatan,
meliputi:
o Lingkungan fisik, biologis, social, cultural dan spiritual

3. Sehat dan Kesehatan


Sehat adalah suatu keadaan sejahtera , penuh rasa syukur atas nikmat Allah dalam
aspek jasmani, rohani dan social. Dilandasi oleh Firman Allah SWT: Artinya: ”(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-
Ra’d: 28) Serta Hadist Tarmudzy dan Ibnu Majah ”Barang siapa sehat badannya,
damai dihatinya dan punyamakanan untuk sehari-harinya, maka seolah-olah dunia
seisinya dianugrahkan kepadanya“ Upaya kesehatan adalah sebagai berikut:

 Promotif
Firman Allah SWT: Artinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan
Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan,
dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah: 195)

 Prefentif
Firman Allah SWT: Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia
dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” ( QS. At-Tahrim : 6)

 Kuratif
Firman Allah SWT: Artinya: “Dan apabila Aku sakit, dialah yang
menyembuhkan aku,” (QS. Asy-Syuara: 80)

 Rehabilitatif.
Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar-Ra’du: 11)

4. Keperawatan

Adalah suatu manifestasi dari ibadah yang berbentuk pelayanan professional dan
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasari pada keimanan, keilmuan
dan amal.
D. Prinsip-prinsip Islam dalam keperawatan

Dalam ilmu kesehatan islam pun mengajarkan beberapa prinsip tentang kesehatan.
Prinsip-prinsip ini adalah sebagai berikut:

1. Agama Islam bertujuan memelihara agama, jiwa, akal, kesehatan dan harta
benda umat manusia
2. Anggota badan dan jiwa manusia merupakan milik Allah
3. Justic
4. Mengutamakan peluang hidup yang lebih tinggi

E. Peran Keperawatan Islam


Sebagai seorang perawat islam perlu adanya peran terhadap ilmu keperawat tersebut.
Peran yang dapat kita lakukan antara lain:

Mengintegrasikan Nilai-nilai Keislaman dalam Ilmu Keperawatan

Islam mengajarkan kita beberapa aspek nilai-nilai yang dapat menjadikan manusia itu
terlihat baik disisi Allah SWT. Oleh karena itu nilai-nilai keislaman perlu di integrasikan
terhadap ilmu keperawatan yang berkembang pada saat ini. Adanya pengintegrasian ini
dimaksudkan akan terciptanya seorang perawat yang bercirikan agama Islam.

Mengaplikasikan Nilai-nilai Keislaman dalam Ilmu Keperawatan

Setelah adanya pengintegrasian maka perlu adanya realisasi dari pada nilai-nilai
tersebut untuk diaplikasikan terhadap praktik keperawatan.

Misalnya ketika seorang perawat mendapati pasien yang beragama islam, dan pasien
tersebut memiliki penyakit yang apabila terkena air maka penyakit tersebut bertambah. Maka
seorang perawat tersebut perlu untuk mengajarkan bertayamum kepada pasien/klien agar
klien tidak bertambah sakitnya, namun tidak pula meninggalkan ibadahnya.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Keperawatan dalam islam tidak hanya menjalankan pekerjaannya sebagai profesi


tetapi sebagai bentuk syiar islam, yang mengintegrasikan nilai-nilai keislaman serta
mengaplikasikannya dalam praktik keperawatan. Oleh karena itu empat komponen dari
paradigma keperawatan dalam Islam perlu untuk lebih dicermati sehingga terciptanya
seorang perawat professional yang Islami.

Demikianlah penulisan kami ini semoga penulisan kami kali ini bermanfaat bagi para
pembaca maupun penulis. Dan kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan pada
penulisan kami kali ini.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI. 2005. AL-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: PT Syamil Media
Cipta

Shihab, M. Quraish. 1998. Wawasan Al-Quran – Tafsir Maudhu’I atas Barbagai Persoalan
Umat, Bandung: Penerbit Mizan

Anda mungkin juga menyukai