proses seleksi dilakukan berdasarkan harga fitness. Model dengan fitness tinggi
memiliki probabilitas tinggi pula untuk terpilih sebagai induk. Konversi fitness (fk)
menjadi probabilitas (Pk) pada dasarnya adalah normalisasi, sesuai persamaan berkut :
sehingga
dimana NP adalah jumlah model atau jumlah populasi dalam satu generasi.
Pemilihan model dengan bobot probabilitas dilakukan dengan menggunakan prinsip
roda rolet (roulette wheel). Setiap model berasosiasi dengan sektor roda rolet yang
luasnya sebanding dengan probabilitasnya. Jika roda rolet diputar maka model dengan
probabilitas pk besar (atau fitness tinggi) memiliki kemungkinan lebih besar untuk
terpilih sebagai induk. Gambar 2 memperlihatkan ilustrasi roda rolet untuk 4 model
dengan fitness dan probabilitas masing masing.
Secara komputasi, pemilihan model dengan bobot probabilitas pk dapat
dilaksanakan dengan menghitung terlebih dahulu probabilitas kumulatif sebagai berikut:
k= 1, 2, ... , NP (7)
0.375 P*K
0 025 0.5 1
Model Pk P*k
1 0.250 0.250
2 0.125 0.375
3 0125 0.500
4 0.500 1000
Gambar 3. Ilustrasi pemilihan model dengan bobot pk secara komputasi dengan memanfaatkan probabilitas
kumulatif p*k dan bilangan acak R ~ [0, 1] untuk kasus 4 model sebagaimana ditampilkan pada Gambar 2.
Mutasi
Mutasi dilakukan dengan mengubah salah satu bit dari keseluruhan bit yang ada
(yang merepresentasikan satu model) dengan nilai kebalikannya. Jika nilai bit tersebut 1
maka diganti dengan 0, demikian pula sebaliknya. Probabilitas mtasi umumnya sangat
kecil, dalam hal ini digunakan Pm = 0.1 sebagai probabilitas mutasi.