Anda di halaman 1dari 2

Seleksi dan reproduksi

proses seleksi dilakukan berdasarkan harga fitness. Model dengan fitness tinggi
memiliki probabilitas tinggi pula untuk terpilih sebagai induk. Konversi fitness (fk)
menjadi probabilitas (Pk) pada dasarnya adalah normalisasi, sesuai persamaan berkut :

sehingga

dimana NP adalah jumlah model atau jumlah populasi dalam satu generasi.
Pemilihan model dengan bobot probabilitas dilakukan dengan menggunakan prinsip
roda rolet (roulette wheel). Setiap model berasosiasi dengan sektor roda rolet yang
luasnya sebanding dengan probabilitasnya. Jika roda rolet diputar maka model dengan
probabilitas pk besar (atau fitness tinggi) memiliki kemungkinan lebih besar untuk
terpilih sebagai induk. Gambar 2 memperlihatkan ilustrasi roda rolet untuk 4 model
dengan fitness dan probabilitas masing masing.
Secara komputasi, pemilihan model dengan bobot probabilitas pk dapat
dilaksanakan dengan menghitung terlebih dahulu probabilitas kumulatif sebagai berikut:

k= 1, 2, ... , NP (7)

Kemudian diambil bilangan acak R dengan probabilitas uniform dalam interval


[0, 1] atau sering dinyatakan sebagai R ~ [0, 1]. Setiap model diuji secara berurut dari k
= 1, 2, ... , NP jika R < Pk maka yang terpilih adalah model ke-k. Ilustrasi mengenai hal
tersebut ditampilkan pada Gambar 3. Tampak bahwa probabilitas bilangan random R
berada di antara 0.5 dan 1.0 lebih besar sehingga kemungkinan model M4 terpilih juga
lebih besar, relatif terhadap model-model lainnya.
Dengan probabilitas reproduksi Pr = 0.8 dilakukan rekombinasi terhadap
pasangan induk yang terpilih dengan cara menentukan secara acak titik penyilangan,
yaitu salah satu dari 10 bit yang merepesentasikan satu harga parameter model. Dengan
5 parameter model (untuk model 3 lapisan) maka reproduksi yang dilakukan pada kasus
ini adalah multi-point cross-over.
Model Fitness Probabilitas
1 2 0.250
2 1 0.125
3 1 0.125
4 4 0.500
Jumlah 8 1000
Gambar 2. Ilustrasi konsep roda rolet untuk kasus 4 model dengan fitness dan probabilitas sebagaimana
ditampilkan pada tabel di bawahnya.

0.375 P*K
0 025 0.5 1

Model Pk P*k
1 0.250 0.250
2 0.125 0.375
3 0125 0.500
4 0.500 1000
Gambar 3. Ilustrasi pemilihan model dengan bobot pk secara komputasi dengan memanfaatkan probabilitas
kumulatif p*k dan bilangan acak R ~ [0, 1] untuk kasus 4 model sebagaimana ditampilkan pada Gambar 2.

Mutasi
Mutasi dilakukan dengan mengubah salah satu bit dari keseluruhan bit yang ada
(yang merepresentasikan satu model) dengan nilai kebalikannya. Jika nilai bit tersebut 1
maka diganti dengan 0, demikian pula sebaliknya. Probabilitas mtasi umumnya sangat
kecil, dalam hal ini digunakan Pm = 0.1 sebagai probabilitas mutasi.

Probabilitas Repoduksi dan Mutasi


Umumnya tidak setiap pasangan induk yang terpilih mengalami proses
reproduksi atau probabilita reproduksi berharga kurang dari satu. Untuk itu sebelum
proses reproduksi perlu dilakukan penentuan atau "pengundian" apakah penyilangan
dilakukan atau tidak. Mekanismenya sama dengan yang digambarkan pada Gambar 3 di
atas, namun hanya terdapat dua pilihan dengan batas harga probabilitas reproduksi Pr
tertentu. Harga probabilitas reproduksi umumnya cukup besar, yaitu antara 0.7 sampai
0.9. Cara yang sama dilakukan terhadap probabilitas mutasi. Probabilitas mutasi
biasanya cukup kecil, yaitu antara 0.01 sampai 0.1.

Anda mungkin juga menyukai