sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya.
Kumulonimbus berasal dari bahasa Latin, "cumulus" berarti terakumulasi dan
"nimbus" berarti hujan. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan
atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di
sepanjang front dingin di garis squall. Awan ini menciptakan petir melalui
jantung awan. Awan kumulonimbus terbentuk dari awan kumulus (terutama
dari kumulus kongestus) dan dapat terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah
badai petir besar dengan keunikan tersendiri.
a. Awan Cumulus
Ciri dari awan cumulus ini adalah padat bergaris tajam yang umumnya
berkembang secara vertikal (ke atas) dengan pertambahan jumlah
gundukan melalui penggelembungan di bagian atasnya yang menyerupai
bentuk kembang kol. Jika awan ini terkena sinar matahari, awan ini akan
tampak putih cerah, sementara sisi yang lain terlihat gelap secara
horizontal. Kemunculan awan ini terjadi pada musim kemarau atau saat
langit cerah. Awan ini akan muncul saat pagi hari, tumbuh, lalu
bertambah atau berkurang ukurannya saat malam hari.
d. Awan Stratocumulus
Mempunyai bentuk menyerupai sarang lebah dan menyebabkan hujan lokal
merupakan ciri dari awan stratocumulus. Jika awan ini terakumulasi dan lebih
padat, awan ini akan menyebabkan hujan lokal yang cukup deras.