Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktek Ketahanan Masyarakat Desa (PKMD) adalah suatu bentuk

pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk

hidup ditengah-tengah masyarakat di luar kampus, dengan secara langsung

mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah kesehatan yang dihadapi.

Kegiatan Praktek Ketahanan Masyarakat Desa (PKMD) dilaksanakan didasarkan

melalui sistem pelayanan Puskesmas di daerah tersebut. Bagi Program Studi DIII

Analis Kesehatan STIKESMAS Abdi Nusa Palembang kegiatan ini untuk

meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa dan mengingat

pentingnya keterampilan dalam proses pemeriksaan laboratorium sebagai tenaga

yang profesional tersebut, maka mahasiswa praktek diharapkan mampu

mengaplikasikan teori dan praktikum.

PKMD dilaksanakan dalam masyarakat di luar kampus dengan maksud

meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan

masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni untuk melaksanakan

pemeriksaan laboratorium yang makin meningkat serta meningkatkan persepsi

mahasiswa tentang relevansi antara materi kurikulum yang mereka pelajari di

kampus dengan realita kesehatan dalam masyarakat. Bagi mahasiswa, kegiatan

PKMD dirasakan sebagai pengalaman belajar yang baru, yang tidak pernah

diperoleh di kampus dan diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman dalam pelayanan kesehatan yang diberikan serta dapat


mengaplikasikan ilmu yang didapat selama mengikuti perkuliahan.. Dengan

selesainya kegiatan PKMD, mahasiswa merasakan memiliki pengetahuan baru,

kemampuan baru, serta tentang dirinya sendiri, yang akan sangat berguna sebagai

bekal sebelum menjadi seorang diploma.

1.2 Tujuan PKMD

Tujuan PKMD meliputi :

1. Untuk memperkenalkan mahasiswa tentang pelayanan, manajemen dan

administrasi Puskesmas.

2. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan

mahasiswa untuk memasuki dunia kerja.

3. Menghasilkan tenaga Analis yang bertanggung jawab atas kode etik

profesi, UU yang berlaku dan peraturan sesuai standar profesi yang

ditetapkan.

4. Meluaskan wawasan dan pandangan mahasiswa terhadap jenis-jenis

pekerjaan pada tempat dimana mahasiswa melaksanakan PKMD.

1.3 Manfaat

Adanya PKMD di Puskesmas diharapkan dapat mencapai beberapa

manfaat, yaitu :

1. Bagi mahasiswa :

Dapat meningkatkan wawasan keilmuan mahasiswa tentang situasi

dalam dunia kerja.


2. Bagi Program Studi :

a) Dapat menjadi tolak ukur pencapaian kinerja program studi khususnya

untuk mengevaluasi hasil pembelajaran oleh instansi tempat PKMD.

b) Dapat menjalin kerjasama dengan instansi tempat PKMD.

3. Bagi instansi tempat PKMD :

Dapat menjadi bahan masukan bagi instansi untuk menentukan

kebijakan Puskesmas di masa yang akan datang berdasarkan hasil pengkajian

dan analisis yang dilakukan mahasiswa selama PKMD.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKMD

a. Waktu Pelaksanaan : 8 Juli 2019 s/d 23 Agustus 2019

b. Tempat : PKMD di Puskesmas Dempo Palembang


BAB II

LAPORAN KEGIATAN

2.1 Profil Puskesmas

2.1.1 Letak Geografis Puskesmas

Puskesmas Dempo terletak di Jl. Kolonel Atmo No.861 Kelurahan 17 Ilir

Kecamatan Ilir Timur I Palembang. Wilayah kerja Puskesmas Dempo terdiri dari

dataran rendah dan sebagian kecil pinggiran sungai. Puskesmas Dempo berada di

koordinat -2981962, 104/758780 (-2o Lintang Selatan di bawah garis khatulistiwa

dan 104o Bujur Barat.

Batas Wilayah :

a. Utara : Kecamatan Sekip Jaya dan Talang Aman

b. Selatan : Seberang Ulu II dan Sungai Musi

c. Timur : Kecamatan Ilir Timur II

d. Barat : Kecamatan Ilir Barat I

Keberadaan yang strategis di pusat kota dan terletak di tepi pinggir jalan

raya memungkinkan Puskesmas Dempo dilalui beberapa jalur angkutan umum

sehingga memudahkan akses transportasi. Selain itu juga masyarakat dapat

menjangkau dengan berjalan kaki ataupun kendaraan pribadi.

Sejak bulan Desember 2001 Puskesmas Dempo telah menggunakan

telepon dengan nomor 0711-358640 dan sejak Tahun 2010 Puskesmas Dempo

telah menggunakan jaringan internet. Sarana untuk menjalin komunikasi dengan

masyarakat Puskesmas Dempo menyediakan layanan call center : 08218633001


untuk layanan telepon, sms, whatsapp. Email Puskesmas Dempo :

pkmdempo.palembang@yahoo.com.

2.1.2 Gambaran Umum Puskesmas

Puskesmas Dempo sebagai Unit Pelayanan Kesehatan yang pertama dalam

pelaksanaan pelayanan pembangunan kesehatan terdepan dan pelayanan tingkat

dasar yang mandiri, bertanggung jawab terhadap peningkatan kesehatan

masyarakat yang optimal khususnya di wilayah Kecamatan Ilir Timur I dan

membantu Dinas Kesehatan dalam mencapai Visi Palembang yang sehat yang

optimal serta Sumatera Selatan Sehat dan Indonesia Sehat.

Berdasarkan surat keputusan Walikota Palembang Nomor : 534/KPTS/

DINKES/2015 tentang Penetapan Kode dan Wilayah Kerja Pusat Kesehatan

Masyarakat Walikota Palembang, bahwa kode Puskesmas Dempo yaitu

P1671050202 dengan wilayah kerja sebagai berikut :

1. Kelurahan 13 Ilir

2. Kelurahan 14 Ilir

3. Kelurahan 15 Ilir

4. Kelurahan 16 Ilir

5. Kelurahan 18 Ilir

6. Kelurahan Kepandean Baru

7. Kelurahan 20 Ilir

Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang Nomor

331 Tahun 2016 tentang Penetapan Puskesmas Koordinator dan Puskesmas

Dempo merupakan Puskesmas Koordinator di Kecamatan Ilir Timur I dan


Puskesmas Ariodillah dan Puskesmas Talang Ratu sebagai Puskesmas Satelit.

Luas wilayah kerja Puskesmas Dempo yaitu 283,2 Ha.

2.1.2.1 Tata Nilai Puskesmas Dempo

I (Inovatif) : Mampu menciptakan hal-hal baru dalam peningkatan

mutu pelayanan

K (Koordinatif) : Berkoordinatif kepada lintas program, lintas sektor

dan kepada pelanggan.

H (Harmonis) : Membina hubungan yang harmonis kepada sesama

karyawan, mitra kerja dan pelanggan.

L (Loyal) : Loyal terhadap institusi pimpinan dan pelanggan.

A (Adil) : Memberikan pelayanan kesehatan yang merata tanpa

membedakan status sosial, suku, ras, serta agama.

S (Semangat) : Semangat memberikan pelayanan kesehatan yang

terbaik dan semangat untuk bekerja.

2.1.2.2 Sumber Daya

Puskesmas Dempo terus berupaya melengkapi sarana dan prasarana sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan dalam Puskesmas 75 Tahun 2014. Gedung

Puskesmas Dempo terdiri dari 3 lantai, dimana jenis poli/unit yang ada yaitu :

1. Lantai dasar : Unit Pendaftaran, Poli Umum dan Poli Anak, Ruang Tindakan,

Poli KIA/KB, Unit Obat, Unit Laboratorium, Poli Mawar, (Pelayanan TB

Paru), Ruang Menyusui, Play Ground Anak-anak.

2. Lantai Satu : Poli Gigi, Unit Promkes, Ruang Pertemuan, Ruang Pimpinan,

Ruang Sekretariat Akreditasi dan Sekretariat ISO Haji.


3. Lantai Dua : Unit Tata Usaha, Poli Haji dan PTM, Unit Reproduksi,

Perpustakaan, Gedung dan Daput

Sarana dan Prasarana

a. Anggaran/Dana

1) Retribusi

2) BPJS

3) JAMSOSKES

4) BOK (Bantuan Operasional Kesehatan)

b. Peralatan (Inventaris Terlampir)

2.1.2.3 Struktur Organisasi Puskesmas Dempo

Tabel 1
Struktur Organisasi Puskesmas Dempo
NO. NAMA NIP
1 Dr. Hj. Meiri Iryani, M.Kes 196305191990112001
2 Drg. Novi Artati 196411281989012001
3 Drg. Santi Diana Sari 197702112006042000
4 Dr. Sheila N, Sp.A., M.Kes 198001112009032003
5 Dr. Rika Handayani, Sp.OG 198901092006042011
6 Dr. Fitrianti, M.Kes 198008202008032001
7 Dr. Marlia Reflanti, M.Kes 197903092007012020
8 Hj. Herlina, AM.Keb 196907261990022001
9 Pinondang Butar-Butar, AM.Kep 196402091989032001
10 Lessy Susanti, AMK 197809192000032001
11 Iriani, AMG 197411171998032005
12 Merri Nurmala Sarri, SKM 198605042010012013
13 Mahani, AMKG 197209081995032001
14 Wiwik Dwinanti 197309241993012001
15 Dwi Agustianingsih, AMKG 198308092006042007
16 Helpina, SKM., MKM 198104182009032002
17 Kartika Sari, AM.Kep 197701122006042010
18 Wiwin, AM.Keb 198107182006042010
19 Eva Diana Sari, SKM 198205042014072003
20 Ningrum Wahyuni, AM.Keb 198707092009032003
21 Haryati, AM.Keb 197710212007012003
22 Shanti Apriliya, AMG 198304292010012013
23 Ellen Septaria, AMAK 198409282010012016
24 Rika Marduza, A.md,PK 198203162010012012
25 Yofa Hikmawati, AMF 198510202009032003
26 Yulis Mawarni, AM.Kep 187807092014072003
27 Yopi Yuliya, AMKG 197910192014072001
28 Lili Aprianti, AMAK 198303192014072000
29 Yunia Hartika. S, A.Md.KG 199306272019022005
30 Khairunnisa, A.Md.Kep 199311252019022005
31 Nyimas Hamidah, A.Md.Farm 199208232019022003
32 Putri Al-Qurbanti NON PNSD
33 Dewi Mayangsari, AM.Keb NON PNSD
34 Siti Muslihah, AM.Keb NON PNSD
35 Evrina, AM.Kep NON PNSD
36 Royani, AM.Kep NON PNSD
37 Dale Romana NON PNSD
38 Yuliana, AM.Kep NON PNSD
39 Pratiwi Asleta, AMKL NON PNSD
40 Novan Bacdri, SST NON PNSD
41 Msy. Noviyanti, AM.Kep NON PNSD
42 Dwi Widya Warisandi, AM.Keb NON PNSD
43 Muhammad Mirza, S.Si NON PNSD
44 Dwinta Yusdilawati, S.Tr.Keb NON PNSD
45 Selly Faradiba, SST PROMKES
46 R. Najamuddin NON PNSD BLUD
47 Yuni Apriani, Amd.P.K NON PNSD BLUD
48 Mgs. A. Nawawi, Amd NON PNSD BLUD
49 Dwi Septiani, Amd NON PNSD BLUD
50 Robi Pratama Faizal, Amd.Kep NON PNSD BLUD
51 Dian Gustina, AM.Kep NON PNSD BLUD
Raden Ayu Desi Anggraini,
52 NON PNSD BLUD
AM.Kep
53 Rohanah NON PNSD BLUD
54 Rosidah NON PNSD BLUD
Sumber : Puskesmas Dempo 2019
2.1.2.4 Unit Pelayanan di Puskesmas Dempo

Adapun unit pelayanan yang terdapat di Puskesmas Dempo Palembang

meliputi :

1. Unit Pendaftaran

Unit pendaftaran adalah tempat dilaksanakannya proses pendaftaran pasien,

baik dari keseluruhan proses tekan medis atau disinilah pelayanan pertama

kali diterima oleh seorang pasien saat tiba di puskesmas.

2. Unit Promkes

Unit promkes adalah tempat suatu proses yang memungkinkan setiap individu

untuk meningkatkan kendali atas dirinya sendiri untuk meningkatkan

kesehatan dan merupakan salah satu tempat untuk berkonsultasi mengenai

beberapa penyuluhan salah satunya.

3. Unit Tata Usaha

Unit tata usaha adalah tempat penyelenggaraan kegiatan administrasi, yaitu

urusan tulis-menulis dalam sebuah puskesmas

4. Unit Obat

Unit obat adalah tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian, penyaluran

persediaan obat-obatan dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.

5. Unit Reproduksi

Unit reproduksi adalah sebagai tempat untuk berkonsultasi mengenai masalah

dan berbagai penyakit mengenai alat reproduksi dan seksual.

6. Unit Laboratorium

Unit laboratorium adalah tempat yang dilengkapi dengan peralatan untuk


melakukan pemeriksaan terhadap permintaan pasien yang terdapat di

puskesmas tersebut.

2.1.2.5 Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Dempo

1. Proses Pemeriksaan Laboratorium

Proses pemeriksaan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur

pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sampel dari pasien dalam

bentuk darah, spesimen, urine, keroak kulit dan cairan tubuh lainnya dengan

tujuan untuk menentukan diagnosis atau membantu mencegakkan diagnose

suatu penyakit. Dalam laboratorium kita mengenal tiga tahapan proses

pemeriksaan laboratorium, yakni :

1. Tahap pra analitik

Pra analitik dapat dikatakan sebagai tahapan persiapan awal, dimana tahap

ini sangat menentukan kualitas sampel nantinya akan dihasilkan dan

mempengaruhi proses kerja berikutnya. Yang termasuk dalam tahap pra

analitik meliputi kondisi pasien, cara dan waktu pengambilan sampel,

perlakuan terhadap proses persiapan sampel sampai sampel selesai

dikerjakan.

2. Tahap analitik

Analitik adalah tahap pengerjaan pengujian sampel sehingga diperoleh

hasil pemeriksaan.

3. Tahap pasca analitik

Pasca analitik adalah tahap akhir pemeriksaan yang dikeluarkan untuk

meyakinkan bahwa hasil pemeriksaan yang dikeluarkan benar-benar valid


atau benar.

Ketiga proses tahapan tersebut memiliki perannya masing-masing, ketika

salah satu tahapan proses di atas mengalami kecacatan atau kesalahan maka

hasilnya akhir proses tersebut sudah tentu salah. Karena itu, perlu ditekankan

pada setiap proses tahapan laboratorium untuk benar-benar memperhatikan

ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Disamping faktor pengerjaan dari internal pada tahap pra analitik juga

sangat tergantung pada kondisi pasien pada saat itu, kejujuran dan

kelengkapan pasien dalam memberi informasi, kondisi sampel itu sendiri,

suasana lingkungan dan bahan pembantu yang digunakan.

Adapun faktor-faktor yang pada umumnya berpengaruh pada tahap pra

analitik antara lain :

1. Kondisi Pasien, riwayat penyakit yang diderita pasien, penyakit turunan

apapun. Kelainan bawaan tentunya akan berpengaruh kondisi tubuh pasien

tersebut.

a) Berat badan, tinggi badan, luas permukaan tubuh, kondisi fisik pasien

secara spesifik tentunya akan berbeda dan memberi pengaruh antar

individu

b) Kondisi pasien yang sedang tidak baik. Kondisi pasien saat

pemeriksaan tentunya akan mempengaruhi kondisi sampel yang

diberikan

c) Kelainan-kelainan yang diderita pasien akan mempengaruhi kondisi

pasien juga sampelnya dari pasien tersebut


d) Aktivitas fisik pasien. Aktivitas yang dilakukan pasien dapat

meningkatkan kadar-kadar tertentu

e) Gaya hidup pasien. Kebiasaan pasien yang tentunya akan

mempengaruhi kondisi sampel.

2. Lama Puasa Pasien

Lama puasa pasien akan mempengaruhi hasil pemeriksaan sampel seperti

pada pemeriksaan glukosa puasa jika berpuasa > 14 jam maka hasil

pemeriksaan glukosa tidak akan memperlihatkan kondisi sebenarnya,

begitu juga pada pemeriksaan gula 2 jam PP > 10 menit 2 jam setelah

makan hasil pemeriksaan tidak akan menggambarkan glukosa darah.

3. Asupan Makan dan Mengkonsumsi Obat-obatan

Asupan makanan dan obat-obatan penurunan kadar lemak.

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pengambilan sampel

Pengambilan sampel harus tepat waktu atau sesuai dengan jenis

pemeriksaan, cara pengambilan sampel juga harus baik dan benar.

Penggunaan bahan tidak boleh merusak sampel. Kondisi lingkungan harus

bersih dan kualitas bahan pembantu mempengaruhi hasil pemeriksaan

tersebut.

5. Proses Persiapan Sampel

Cara mempersiapkan sampel akan berpengaruh terhadap kualitas sampel

yang ada seperti pemutaran sampel untuk mendapatkan serum pada

pemeriksaan kimia darah diputar dengan kecepatan 1000 rpm selama 10


menit dengan alat sentrifuge, membekukan darah untuk serum selama 30-

60 menit dan timer yang sesuai dengan batas persyaratan.

6. Layanan Pemeriksaan di Laboratorium Puskesmas Dempo

Di dalam suatu laboratorium Puskesmas Dempo terdapat beberapa

parameter pemeriksaan, seperti : Pemeriksaan Darah Lengkap

(Hemoglobin, Leukosit, Eritrosit, Hematokrit dan Hitung Jenis),

Pemeriksaan kimia darah (Glukosa Darah, Kolesterol, Uric Acid,

Trigliserida), Pemeriksaan Urine (Protein Urine, Reduksi Urine),

Pemeriksaan Serologi) (Pemeriksaan HIV, sifilis, Pemeriksaan Widal,

HbsAg), Pemeriksaan Tes Kehamilan, Pemeriksaan Sputum (pemeriksaan

TCM).

2.1.3 Visi dan Misi Puskesmas

2.1.3.1 Visi

“Mewujudkan Kesehatan Masyarakat yang Optimal di Wilayah Kerja

Tahun 2023”

2.1.3.2 Misi

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan lingkungan dengan

pemberdayaan masyarakat untuk perilaku hidup bersih dan sehat

2. Meningkatkan profesionalisme provider

3. Meningkatkan pelayanan kesehatan sesuai standar yang telah

ditetapkan

4. Meningkatkan kemitraan dengan semua pihak


2.2 Pembahasan

2.2.1 Pengambilan Darah Kapiler

2.2.1.1 Tujuan

Agar seorang analis laboratorium memiliki kemampuan dalam melakukan

dengan sekali tusuk untuk pemeriksaan laboratorium.

2.2.1.2 Landasan Teori

Pengambilan darah kapiler untuk orang dewasa pakailah ujung jari

sedangkan untuk anak-anak pakailah tumit ibu jari kaki yang biasa digunakan

untuk pemeriksaan golongan darah, hemoglobin, hematokrit dan lain-lain.

2.2.1.3 Alat dan Bahan

1. Lancet Steril

2. Kapas alkohol 70%

2.2.1.4 Prosedur Kerja

1. Siapkan alat dan bahan

2. Pilihlah lokasi untuk pengambilan darah kapiler

3. Ambil kapas alkohol 70% untuk didesinfektan dan biarkan kering

4. Tekan sedikit dan tusuk dengan lancet

5. Tusukan harus dalam tidak harus diperas-peras agar keluar darahnya

6. Jangan menusuk lancet jika ujung jari masih basah oleh kapas alkohol

70%

7. Setelah darah keluar, buang tetesan pertama dengan kapas kering

8. Pengambilan darah diusahakan jangan terlalu lama


2.2.2 Pengambilan Darah Vena

2.2.2.1 Tujuan

Agar seorang Analis Laboratorium memilki kemampuan melakukan

fungsi darah vena dengan sekali tusuk dan berhasil dengan nyeri minimal

pemeriksaan laboratorium.

2.2.2.2 Landasan Teori

Pada pengambilan darah vena dari vena mediana cubiti yang terletak pada

permukaan kulit cukup besar dan tidak ada saraf besar. Apabila tidak

memungkinkan vena cubhipalica atau vena basilica bisa menjadi pilihan.

Venipuncuture pada vena basilica dilakukan dengan hati-hati karena berdekatan

dengan arteri brachialis dan saraf.

2.2.2.3 Alat dan Bahan

- Spuit

- Tourniquet

- Tabung EDTA

- Kapas alkohol 70%

- Plester

2.2.2.4 Prosedur Kerja

1. Persiapkan alat dan bahan

2. Pemilihan spuit pilihan sesuai dengan jumlah sampel yang akan

diambil

3. Lakukan pendekatan dengan pasien usahakan pasien senyaman

mungkin
4. Identifikasi pasien sesuai dengan data di lembar permintaan

5. Verifikasi keadaan pasien

6. Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak

melakukan aktivitas

7. Minta pasien untuk mengepalkan tangan

8. Pasang tourniquet kira-kira 10 cm di atas lipatan siku

9. Pilih bagian vena miduian cubiti dan lakukan perabaan

10. Bersihkan kulit dengan kapas alkohol 70% dan biarkan kering

11. Tusuk bagian vena yang akan diambil jika jarum telah masuk ke dalam

vena akan terlihat darah yang masuk ke dalam spuit

12. Lalu lepaskan tourniquet

13. Jika volume darah dianggap cukup meminta pasien untuk membuka

gepalan tangan

14. Letakkan kapas di bagian tempat suntik dan segera lepaskan jarum lalu

plester.

2.2.3 Pemeriksaan HIV

2.2.3.1 Tujuan

Untuk mendeteksi antibodi HIV atau virus HIV.

2.2.3.2 Prinsip

Penggunaan partikel yang dilapisi dengan suatu Ag dan Ab.

2.2.3.3 Metode

Rapid Test.
2.2.3.4 Landasan Teori

HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. HIV

adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang

manusia dan menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi

melemah dan melawaninfeksi. Seperti virus lain pada umumnya, HIV hanya dapat

bereplika dengan memanfaatkan sel inang. Siklus hidup HIV diawali dengan

penempelan partikel virus dengan reseptor pada permukaan sel inang, diantaranya

adalah CD4, CXCR5 dan CXCRS. Sel-sel yang menjadi target HIV adalah sel

dendritik, sel T dan makrofaga. Sel-sel tersebut terdapat pada permukaan lapisan

kulit dalam mukosa, penis, vagina dan oral yang biasanya menjadi tempat awal

infeksi HIV.

2.2.3.5 Bahan

Serum/darah

2.2.3.6 Alat

1. Rapid test HIV

2. Timer

3. Mikropipet

2.2.3.7 Prosedur Kerja Pemeriksaan HIV RAPID I (SD BIOLINE)

1. Persiapkan alat dan bahan

2. Bukalah reagen HIV rapid test dari kemasan lalu beri identitas sampel

3. Hisap serum sebanyak 30 ul menggunakan mikropipet, lalu teteskan ke

lubang sampel

4. Biarkan meresap, lalu teteskan ke lubang sampel


5. Biarkan meresap, lalu teteskan 4 tetes buffer

6. Tunggu dan biarkan meresap

7. Baca hasil dalam waktu 15-20 menit

2.2.3.8 Interpretasi Hasil

1. Jika reaktif maka dua garis merah pada bagian control dan test

2. Jika non reaktif maka hanya satu garis merah pada bagian control

3. Jika invalid tidak ada garis merah pada bagian control

4. Tulislah hasil pada buku register laboratorium pada lembar

pemeriksaan

2.2.4 Pemeriksaan HIV

2.2.4.1 Tujuan

Untuk mendeteksi antibodi HIV atau virus HIV

2.2.4.2 Prinsip

Penggunaan partikel yang dilapisi dengan suatu Ag dan Ab.

2.2.4.3 Metode

Rapid Test

2.2.4.4 Landasan Teori

HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. HIV

adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang

manusia dan menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi

melemah dan melawan infeksi. Seperti virus lain pada umumnya, HIV hanya

dapat bereplikasi dengan memanfaatkan sel inang. Siklus hidup HIV diawali

dengan penempelan partikel virus dengan reseptor pada permukaan sel inang,
diantaranya adalah CD4, CXCR5 dan CXCRS. Sel-sel yang menjadi target HIV

adalah sel dendritik, sel T dan makrofaga. Sel-sel tersebut terdapat pada

permukaan lapisan kulit dalam mukosa, penis, vagina dan oral yang biasanya

menjadi tempat awal infeksi HIV.

2.2.4.5 Bahan

Serum/darah

2.2.4.6 Alat

1. Rapid test HIV

2. Timer

3. Mikropipet

2.2.4.7 Prosedur Kerja Pemeriksaan HIV RAPID II (FOCUS)

1. Persiapkan alat dan bahan

2. Bukalah reagen HIV rapid test dari kemasan lalu beri identitas sampel.

3. Hisap serum sebanyak 35 ul (1 tetes) menggunakan mikropipet, lalu

teteskan ke lubang sampel

4. Biarkan meresap, lalu teteskan 1 tetes buffer

5. Tunggu dan biarkan meresap

6. Baca hasil dalam waktu 15-20 menit

2.2.4.8 Interpretasi Hasil

1. Jika reaktif maka dua garis merah pada bagian Control dan Test

2. Jika non reaktif maka hanya satu garis merah pada bagian control

3. Jika invalid tidak ada garis merah pada bagian control


4. Tulislah hasil pada buku register laboratorium pada lembar

pemeriksaan

2.2.4.9 Tujuan

Untuk mendeteksi antibodi HIV atau virus HIV.

2.2.4.10 Prinsip

Penggunaan partikel yang dilapisi dengan suatu Ag dan Ab.

2.2.4.11 Metode

Rapid test.

2.2.4.12 Landasan Teori

HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. HIV

adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang

manusia dan menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi

melemah dan melawan infeksi. Seperti virus lain pada umumnya, HIV hanya

dapat bereplikasi dengan memanfaatkan sel inang. Siklus hidup HIV diawali

dengan penempelan partikel virus dengan reseptor pada permukaan sel inang,

diantaranya adalah CD4, CXCR5 dan CXCRS. Sel-sel yang menjadi target HIV

adalah sel dendritik, sel T dan makrofaga. Sel-sel tersebut terdapat pada

permukaan lapisan kulit dalam mukosa, penis, vagina dan oral yang biasanya

menjadi tempat awal infeksi HIV.

2.2.4.13 Bahan

Serum/darah

2.2.4.14 Alat

1. Rapid test HIV


2. Timer

3. Mikropipet

2.2.4.15 Prosedur Kerja Pemeriksaan HIV RAPID III (BIOMEN VELICIA)

1. Persiapkan alat dan bahan

2. Bukalah reagen HIV rapid test dari kemasan lalu beri identitas sampel

3. Hisap serum sebanyak 10 ul dan bila menggunakan whole blood ambil

sebanyak 20 ul. Lalu teteskan ke lubang sampel

4. Lalu teteskan 4 tetes buffer.

5. Tunggu dan biarkan menyerap

6. Baca hasilnya dalam waktu 20 menit

2.2.4.16 Interpretasi Hasil

1. Jika reaktif maka dua garis merah pada bagian control dan test

2. Jika non reaktif maka hanya satu garis merah pada bagian control

3. Jika invalid tidak ada garis merah pada bagian control

4. Tulislah hasil pada buku register laboratorium pada lembar

pemeriksaan

2.2.5 Pemeriksaan Golongan Darah

2.2.5.1 Tujuan

Mengetahui golongan darah pasien.

2.2.5.2 Prinsip

Reaksi antara antigen dalam sel darah dengan zat anti yang sudah

diketahui jenisnya.
2.2.5.3 Metode

Blood grouping.

2.2.5.4 Landasan Teori

Golongan darah adalah suatu kelompok berdasarkan pada tidak adanya zat

antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan

karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran

sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting

adalah penggolongan A, B, AB dan D (Rhesus).

2.2.5.5 Bahan

Darah

2.2.5.6 Alat

1. Kartu golongan darah

2. Batang pengaduk

3. Reagen anti A, anti B, anti AB dan anti D (Rhesus)

2.2.5.7 Prosedur Kerja

1. Siapkan alat dan reagen

2. Siapkan kertas golongan darah, beri identitas pasien

3. Tetes darah pada anti A, anti B, anti AB dan anti Rhesus

4. Berikan reagen pada anti A warna biru, anti B warna kuning, anti AB

warna putih dan Rhesus warna putih bening

5. Homogenkan semua dengan batang pengaduk

6. Baca hasil golongan darah dan tulis hasil pada kertas golongan darah

dan kertas hasil


2.2.5.8 Interpretasi Hasil

Anti D Golongan
Anti A Anti B Anti AB
(Rhesus) Darah
+ - + + A+
- + + + B+
+ + + + AB+
- - - + O+

2.2.6 Pemeriksaan Darah Lengkap

2.2.6.1 Tujuan

Mengetahui jumlah komponen darah

2.2.6.2 Prinsip

Sebagai pedoman bagi pemeriksa laboratorium dalam menggunakan alat

Sysmex KX-21.

2.2.6.3 Metode

Hematology Analyzer KX-21.

2.2.6.4 Landasan Teori

Pemeriksaan darah lengkap (Hb, Leukosit, Eritrosit, Trombosit)

menggunakan hematology analyzer sysmex KX-21 adalah alat pemeriksaan untuk

menghitung sel-sel darah secara otomatis, kecepatan periksa 60 sampel perjam

dapat melakukan pemeriksaan 18 parameter.

2.2.6.5 Bahan

Darah EDTA.

2.2.6.6 Alat

1. Alat Hematology Analyzer (Sysmex KX-21)


2. UPS

2.2.6.7 Prosedur Kerja

1. Siapkan alat dan bahan

2. Nyalakan UPS dan alat Hematology Analyzer Sysmex KX-21

3. Tunggu beberapa saat sehingga alat ready

4. Letakkan sampel darah EDTA yang telah dihomogenisasi pada sampel

probe, kemudian tekan tombol start switch. Alat akan ready jika

background baik.

5. Tunggu beberapa menit hasil dapat langsung tertampil di layar

6. Hasil yang sudah dikerjakan dapat dicetak pada kertas print

7. Petugas menulis hasil pada buku register lab pada lembar hasil

pemeriksaan

2.2.7 Pemeriksaan Hemoglobin

2.2.7.1 Tujuan

Untuk mengetahui kada Hb pada pasien.

2.2.7.2 Prinsip

Darah yang sudah diteteskan pada strip Hb akan terbaca pada alat.

2.2.7.3 Metode

Stick.

2.2.7.4 Landasan Teori

Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah

2.2.7.5

2.2.8

Anda mungkin juga menyukai