Anda di halaman 1dari 3

Kurangnya Pemahaman Fungsi Dan Tujuan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah.

Konselor menunjukan pada orang, person, yang menyediakan bantuan. Dari istilah diatas
menunjukan bahwa seorang konselor merupakan seseorang yang memberikan bantuan
kepada seorang klien dengan menggunakan teknik-teknik konseling. Konselor adalah
seseorang yang emiliki keahlian dalam bidang pelayanan konseling, sebagai tenaga
profesional. Lebih lanjut kartini menyebutkan bahwa konselor seperti seorang ayah yang
baik, penuh perhatian serta pengertian, dan siap sedia menolong dirinya, atau sebagai ibu
yang ramah dan memberikan ketenangan kepadannya. Hal yang saa juga disampaikan Yusuf
Gunawan bahwa seorang konselor adalah guru pembimbing yang mmebantu siswa untuk
menjalani bimbingan tersebut. Kualitas konselor adalah semua kriteria keunggulan, termasuk
pribadi, pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan nilai-nilai yang dimilikinya yang akan
memudahkannya dalam menjalankan proses layanan bimbingan dan konseling sehingga
mencapai tujuan dengan berhasil (efektif). Konselor merupakan seseorang yang memiliki
kriteria tertentu sehingga dapat memberikan layanan dan bantuan kepada klien. Dari definisi
diatas menunjukan bahwa profil konselor merupakan figur dari seorang yang memberikan
layanan dan bantuan kepada klien yang memiliki kriteria tertentu yang meliputi keterampilan,
sikap dan wawasan. Konselor dituntut memiliki pribadi yang lebih mampu menunjang
keefektifan konseling.

Karakteristik konselor sangat mempengaruhi proses konseling, maka dari itu kualitas pribadi
maupun keterampilan merupakan prasarat untuk menjadi konselor yang efektif. Menurut
Cormier dan Cormier (1985) mengemukakan karakteristik konselor yang meliputi keahlian
atau kompetensi (expertness) keaktifan (attractiveness) dan penampilan yang menarik, dan
bisa dipercaya. Kompetensi atau keahlian konselor menunjukan pendidikan dan pealtihan,
sertifikasi dan lisensi, gelar atas kedudukan atau jabatannya, reputasi dan peran yang
diperoleh atau dimilikinnya.

Kualitas kepribadian seorang konselor tidak hanya bertindak sebagai pribadi semata bagi
konselor, akan tetapi dijadikan sebagai instrumen dalam meningkatkan kemampuan dalam
membantu kliennya. Dimensi kepribadian yang dimiliki oleh seorang konselor antara lain :

1. Spontanitas.
Kemampuan seorang konselor untuk merespon peristiwa ke situasi yang dilihat atau
diperoleh dalam hubungan konseling.
2. Fleksibelitas.
Kemampuan dan kemauan konselor untuk mengubah, memodifikasi dan menetapkan cara
yang digunakan jika keadaan mengharuskan.
3. Konsentrasi.
Konselor memfokuskan perhatiannya pada klien. Konsentrasi mencakup dua dimensi yaitu
verbal dan nonverbal.
4. Keterbukaan.
Kemauan konselor bekerja keras untuk menerima pandangan klien sesuai dengna apa yang
dirasakan atau yang dikomunikasikan.
5. Stabilitas emosi.
Kepribadian konselor dalam keadaan sehat dan tidak mengalami gangguan mental.
Konselor dapat menyesuaikan diri dan terintegratif.
6. Berkeyakinan akan kemampuan untuk berubah.
Konselor harus selalu memiliki keyakinan bahwa klien yang datang kepadannya pasti
memiliki kemampuan untuk mengubah dirinnya menjadi lebih positif.
7. Komitmen dan rasa kemanusiaan.
Konselor harus memiliki kepekaan dan kesediaan dengan tangan terbuka membantu klien
mengatasi masalahnya.
8. Kemauan membantu klien mengubah lingkungannya.
Membantu klien agar mampu mengubah lingkungannya sesuai dengan potensi yang
dimilikinnya.
9. Pengetahuan konselor.
Konselor memiliki pengetahuan yang luas tentang permasalahan yang dihadapi klien agar
mudah menangani ketika proses konseling berlangsung.
10. Totalitas.
Seorang konselor harus memiliki kualitas pribadi dan kesehatan mental yang baik.
Konselor memiliki kemandirian dan tidak mengantungkan pribadinya secara emosional
kepada orang lain.

Karakteristik seorang konselor yang efektif.

1. Keterampilan interpersonal.
2. Keyakinan dan sikap personal.
3. Kemampuan konseptual.
4. Ketegaran personal.
5. Menguasai teknik.
6. Kemampuan untuk bahan dan bekerja dalam sistem sosial.
7. Terbuka untuk belajar dan bertanya.

Fungsi konselor Boy dan Pine, 1968 tugas konselor sekolah dikaitkan dengna fungsi spesialis
bimbingan dan konseling profesional dalam bidang pendidikan, yakin fungsi

a. Non profesional
b. Bimbingan profesional
c. Bimbingan yang diintegrasikan di dalam konseling
d. Fungsi konseling.

Fungsi pertama, meliputi tugas administratif seperti merancang, merencanakan dan memandu
karyawisata siswa dalam kaitannya dengan informasi jabatan, laporan kepada orang tua, dsb.

Fungsi kedua, penyediaan informasi bagi siswa yang berkaitan dengan kebutuhan mereka
akan pendidikan, jabatan, dan data sosial-pribadi.

Fungsi yang ketiga, penyediaan layanan informasional sebagai bagian dari hubungan
konseling manakala diminta oleh klien, penyediaan layanan terting sebagai bagian hubungan
konseling, memandu penelitian yang dirancang untuk mengukur keefektifan konseling dan
memandu suatu program pengenalan konseling yang berkesinambungan.

Fungsi yang keempat, konselor melakukan konseling yang progesional dengan individu atau
kelompok siswa, yang memiliki permasalahan kesulitan belajar, dll.

Johnson (Boy dan Pine, 1968: 190-193) fungsi konselor sekolah dari dua model
pengembangan, yakni model konselor sekolah yang berkeahlian dalam biang bimbingan dan
spesialis konseling.

Permasalahan yang terjadi dilapangan adalah dimana fungsi dari seorang konselor tidak
berjalan dengan baik karena sarana dan prasarana, persepsi atau pandangan siswa mengenai
guru BK, dukungan pihak sekolah maupun kualitas dari konselor itu sendiri.

Dengan adannya permasalahan tersebut, maka dapat diberikan solusi seperti sosialisasi
tentang fungsi dan tujuan bimbingan dan konseling di sekolah, dengan adannya sosialisasi
tersebut maka pemahaman mengenai fungsi dan tujuan bimbingan dan konseling di sekolah
akan berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai