Anda di halaman 1dari 4

PRE-EKLAMPSIA BERAT

No. Dokumen :
…./C/VII/VII/2019
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 23 Juli 2019
Halaman :

UPTD Herdianto
Puskesmas NIP.19720406 199603
Pulau Banyak 1002

1. Pengertian Pre-eklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan di atas 20


minggu yang ditandai dengan adanya disfungsi plasenta dan respon
maternal terhadap adanya inflamasi spesifik dengan aktivasi endotel
dan koagulasi. Tanda utama penyakit ini adanya hipertensi dan
proteinuria. Pre-eklampsia merupakan masalah kedokteran yang
serius dan memiliki tingkat komplesitas yang tinggi. Besarnya
masalah ini bukan hanya karena Pre-eklampsia berdampak pada ibu
saat hamil dan melahirkan, namun juga menimbulkan masalah paska-
persalinan.
2. Tujuan Agar petugas medis dan paramedis dapat memahami dan
memberikan penanganan yang tepat pada pasien
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Pulau Banyak Nomor
001/C/VII/VII/2019 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis pada pasien, menanyakan
/Langkah- keluhan utama pasien, gejala yang timbul biasanya edema.
langkah Timbulnya hipertensi dan proteinuria merupakan gejala yang
paling penting, namun penderita seringkali tidak merasakan
perubahan ini. Biasanya pasien datang dengan gejala pada
kondisi yang sudah cukup lanjut atau pre-eklampsia berat, seperti
gangguan penglihatan, sakit kepala hebat, nyeri perut bagian
atas.
Faktor Risiko
a. Kondisi-kondisi yang berpotensi menyebabkan penyakit
mikrovaskular (antara lain : diabetes melitus, hipertensi kronik,
gangguan pembuluh darah)
b. Sindrom antibody antiphospholipid (APS)
c. Nefropati
d. Faktor risiko lainnya dihubungkan dengan kehamilan itu
sendiri, dan faktor spesifik dari ibu atau janin.
1. Umur > 40 tahun
2. Nulipara
3. Kehamilan multipel
e. Obesitas sebelum hamil
f. Riwayat keluarga pre-eklampsia – eklampsia
g. Riwayat Pre-eklampsia pada kehamilan sebelumnya
2. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan
pemeriksaan.
3. Petugas melakukan pemeriksaan tanda vital pasien meliputi
tekanan darah, nadi, suhu dan frekuensi pernapasan.
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien :
a. Pada pre-eklampsia ringan: ditandai adanya peningkatan
tekanan darah ≥ 140/90 mmHg.
b. Pada pre-eklampsia berat : tekanan darah > 160/110
mmHg, edema, pandangan kabur, nyeri di epigastrium
atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen (akibat
teregangnya kapsula glisson), sianosis, adanya
pertumbuhan janin yang terhambat.
5. Petugas melakukan cuci tangan setelah pemeriksaan.
6. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan
darah rutin (Hb,Ht,leukosit,trombosit) dan urin lengkap untuk
menilai kadar proteinuria.
7. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan hasil pemeriksaan.

8. Petugas melakukan tatalaksana sebagai berikut :


Tata laksana pre-eklampsia berat.
Pemberian MgSO4 dosis awal dengan cara: ambil 4 mg MgSO4
(10 ml larutan MgSO4 40%) dan larutkan dalam 10 ml aquades.
Berikan secara perlahan IV selama 20 menit. Jika akses IV sulit
berikan masing-masing 5 mg MgSO4 ( 12,5 ml larutan MgSO4
40%) IM di bokong kiri dan kanan.
9. Petugas merujuk bila ada satu atau lebih gejala dan tanda-tanda
pre-eklampsia berat ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder
yang memiliki dokter spesialis obstetri dan ginekologi setelah
dilakukan tata laksana pada pre-eklampsia berat.
10. Petugas menulis hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosa
dan terapi ke dalam rekam medik.
11. Petugas menandatangani rekam medik.
6. Diagram Alir -
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait - Poli Umum
- Apotik
9. Dokumen - Rekam Medik
Terkait - Register
- Blanko resep
10. Rekaman No. Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis diubah diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai