Anda di halaman 1dari 16

A.

Pengujian Korelasi Ganda


Korelasi ganda (multiple correlation) merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya
hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel
dependen. Pemahaman tentang korelasi ganda dapat dilihat melalui gambar xx. Simbol korelasi
ganda adalah R.

r1

X1
R
r3 Y

X2

r2
Gambar 6. Korelasi Ganda Dua Variabel Indepeden dan Satu Dependen
X1 = Kepemimpinan
X2= Tata ruang kantor
Y = Kepuasan kerja
R = Korelasi ganda

Gambar 7. Korelasi Ganda Tiga Variabel Independen dan Satu Dependen

X1 = Kesejahteraan pegawai
X2= Hubungan dengan pimpinan
X3 = Pengawasan
Y = Efektivitas kerja`
Dari contoh diatas terlihat bahwa korelasi ganda R, bukan merupakan penjumlahan dari
korelasi sederhana yang ada pada setiap variabel r1  r2  r3  . 1hubungan secara bersama-sama
antara variabel kepemimpinan, dan tata ruang kantor dengan kepuasan kerja pegawai.
Pada bagian ini dikemukakan korelasi ganda (R) untuk dua variabel independen dan satu
variabel dependen. Untuk variabel independen lebih dari dua, dapat dilihat pada bab analisis
regresi Ganda. Pada bagian itu persamaan-persamaan yang ada pada regresi ganda dapat
dimanfaatkan untuk menghitung korelasi ganda lebih dari dua variabel secara bersama-sama.
Rumus korelasi ganda dua variabel ditunjukkan oleh persamaan berikut :

ryx1  ryx2  2ryx1 ryx 2 rx1. x 2


2 2

R y , x1, x 2  .......................................................... (4)


1  rx1. x 2
2

Keterangan :
R y , x1, x 2 = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y.

ryx1 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y

ryx2 = Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y

rx1. x 2 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2


Jadi untuk dapat menghitung korelasi ganda, maka harus dihitung terlebih dahulu korelasi
sederhananya dulu melalui korelasi Product Moment dari Pearson.
Pada suatu hari di daerah dataran tinggi Dieng akan dilakukan penelitian oleh mahasiswa fisika.
Akan tetapi sebelum dilakukannya penelitian, para mahasiswa melakukans penelitian sederhana
untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh hubungan antara minat belajar yang diberikan dan
tingkat IQ dalam pendidikan.

Pada penelitian ini pendidikan yang digunakan adalah minat belajar (6 : 6 : 13) dan para mahasiswa
menggunakan 33 tipe belajar. Kemudian dilakukannya pengukuran hasil belajar dengan tiga kali
pengulangan pengukuran dan diambil rata-rata pengukuran sebagai data yang diperoleh sehingga
didapatkan sebanyak 11 data sebagai berikut :
Tabel 1. Tabel Data

No. X1 X2 Y
1 40 60 40
2 40 60 60
3 40 60 70
4 50 60 90
5 50 60 80
6 50 70 50
7 55 70 60
8 55 70 80
9 55 70 60
10 55 70 70
11 55 80 80
12 55 80 80
13 65 85 70
14 65 85 60
15 65 85 40
16 65 90 40
17 65 90 50
18 75 90 80
19 75 90 70
20 75 90 70
Keterangan :

X1 : minat belajar

X2 : Tingkat IQ

Y : Prestasi Belajar
 Pengujian Korelasi Ganda dengan SPSS
Berikut adalah langkah untuk pengujian korelasi ganda menggunakan SPSS.
1. Pada tampilan variable view, pada kolom Name ditulis nama variabel yang akan diuji,
yakni variabel minat belajar, tingkat IQ dan Prestasi Belajar.

2. Aktifkan Data View, kemudian masukan data


3. Untuk mengolah data, klik AnalyzeCorrelateBivariate

4. Pindahkan variable-variabel kedalam kolom variable, kemudian Pada kotak correlation


coefficients klik Pearson sehingga terdapat tanda centang (√). Pada kotak Test of
Significance klik Two-tailed hingga muncul tanda titik (●). Klik Flag significant
correlations hingga tercentang, lalu klik options dan tandai pada Mean and Standart
Deviation, klik continou, sehingga kembali ke kotak dialog’
5. Klik Ok, sehingga diperoleh data hasil sebagai berikut,

6. Kembali ke menu analyse, pilih regresi, dan pilih linier


7. Kemudian akan muncul seperti dibawah, masukkan variable

8. Klik statistic, beri tanda centang pada estimates, model fit, model fit, R Squre Change, klik
continou.
9. Klik Ok, sehingga muncul hasil seperti berikut,

Model Summary

Change Statistics

Adjusted R Std. Error of R Square Sig. F


Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Change

1 .469a .220 .128 14.04418 .220 2.400 2 17 .121

a. Predictors: (Constant), MinatBelajar, TingkatIQ

Kesimpulannya :
1. Hubungan X1 dan Y : 0.331, jadi Ha diterima karena signifikansi 0.000<0.005
2. Hubungan X2 dan Y : 0.848, jadi Ha diterima karena signifikansi 0.000<0.005
3. Hubungan X1 dan X2 : -0,176
B. Pengujian Korelasi Parsial
Korelasi parsial digunakan untuk menganalisis bila peneliti bermaksud mengetahui pengaruh
atau mengetahui hubungan atara variabel independen dan dependen, dimana salah satu variabel
independennya dibuat tetap/dikendalikan. Jadi korelasi parsial merupakan angka yang
menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih, setelah satu variabel yang
diduga dapat mempengaruhi hubungan variabel tersebut tetap/dikendalikan.
Koefisien korerasi parsial adalah indeks atau angka yang digunakan untuk mengukur
keeratan hubungan antara 2 variabel, jika variabel lainnya konstanta, pada hubungan yang
melibatkan lebih dari dua variabel. Korelasi parsial digunakan untuk menganalisis bila peneliti
bermaksud mengetahui pengaruh atau mengetahui hubungan atara variabel independen dan
dependen, dimana salah satu variabel independennya dibuat tetap/dikendalikan. Jadi korelasi
parsial merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau
lebih, setelah satu variabel yang diduga dapat mempengaruhi hubungan variabel tersebut
tetap/dikendalikan.

Kita mengambil contoh pada kasus korelasi sederhana di atas dengan menambahkan satu
variabel kontrol. Seorang mahasiswa bernama Andi melakukan penelitian dengan menggunakan
alat ukur skala. Andi ingin meneliti tentang hubungan antara kecerdasan dengan prestasi belajar
jika terdapat faktor tingkat stress pada siswa yang diduga mempengaruhi akan dikendalikan.
Dengan ini Andi membuat 2 variabel yaitu kecerdasan dan prestasi belajar dan 1 variabel kontrol
yaitu tingkat stress. Tiap-tiap variabel dibuat beberapa butir pertanyaan dengan menggunakan
skala Likert, yaitu angka 1 = Sangat tidak setuju, 2 = Tidak setuju, 3 = Setuju dan 4 = Sangat
Setuju. Setelah membagikan skala kepada 12 responden didapatlah skor total item-item yaitu
sebagai berikut:
Tabel 3. Nilai untuk X1,X2dan Y
X1 X2 Y
5 26 1,20
5 97 1,24
5 47 1,30
10 88 1,33
10 97 1,42
10 75 1,50
20 88 1,57
20 75 1,61
20 20 1,74
40 88 1,81
40 53 1,89
40 75 1,96

Keterangan:

X1 : Kecerdasan

X2 : Prestasi belajar

Y : tingkat strees

 Pengujian Korelasi Parsial dengan SPSS


Berikut adalah langkah pengujian korelasi parsial menggunakan SPSS :
1. Pada tampilan variable view, pada kolom Name ditulis nama variabel yang akan diuji,
yakni Kecerdasan, Prestasi belajar, Tingkat stres

2. Aktifkan Data View, kemudian masukan data


3. Dari menubar Pilih Analyze – Correlate – Partial
4. Setelah muncul kotak dialog Partial Correlation, masukkan variabel yang akan
dikorelasikan ke dalam kotak variables, dan variabel yang dikontrol ke dalam kotak
controlling for, lalu pilih option.

5. Setelah muncul kotak dialog option, checklist zero order correlation seperti berikut, lalu
klik continue.
6. Klik ok. Setelah itu akan muncul output berikut ini:
Kesimpulannya :
Harga signifikansi yang diperoleh yaitu 0.266, dimana 0.266 > 0.005, H0 ditolak.
C. Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa. Korelasi
diberi pengertian sebagai hubungan antar dua variable atau lebih. Hubungan antarvariabel itu jika
dilihat dari segi arahnya dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu hubungan yang sifatnya satu
arah dan hubungan yang sifatnya berlawanan arah. Hubungan yang bersifat searah diberi nama
korelasi positif, sedangkan hubungan yang sifatnya berlawanan arah disebut korelasi negatif. Arah
hubungan variabel yang kita cari korelasinya, dapat diamati melalui sebuah peta atau diagram,
yang dikenal dengan nama Peta Korelasi. Tinggi rendah, kuat lemah atau besar kecilnya suatu
korelasi dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya suatu angka (koefisien) yang disebut
Angka Indeks Korelasi atau Coefficient Of Correlation.
Teknik korelasi Product Moment digunakan untuk mencari hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau
ratio, dan sumber data dari dua data variabel atau lebih tersebut adalah sama. Pengujian korelasi
Product Moment menggunakan SPSS menggunakan beberapa langkah,hasil akhirnya ia akan sama
menunjukkan kesimpulan dengan pengujian secara manual.

Korelasi ganda (multiple correlation) merupakan angka yang menunjukkan arah dan
kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu
variabel dependen. Pengujian korelasi ganda menggunakan SPSS menggunakan beberapa
langkah,hasil akhirnya ia akan sama menunjukkan kesimpulan dengan pengujian secara manual.

Korelasi parsial digunakan untuk menganalisis bila peneliti bermaksud mengetahui


pengaruh atau mengetahui hubungan atara variabel independen dan dependen, dimana salah satu
variabel independennya dibuat tetap/dikendalikan. Pengujian korelasi parsial menggunakan SPSS
menggunakan beberapa langkah,hasil akhirnya ia akan sama menunjukkan kesimpulan dengan
pengujian secara manual.

Anda mungkin juga menyukai