Anda di halaman 1dari 1

Sampai kerumah sakit paling lama 8 jam pertama, prinspi kita dalam penangan pasien trauma, jadi

jangan kita sampai membuat dia jadi normal dalam waktu singkat, karena itu tidak mungkin dan tidak
bagus untuk sel, pasien di resusitasi saat datang ke anda ke dokter sebelum refralnya bagaiman apakah
dia mendapat resusitasi yang cukup atau tidak, ini penting mengajkarkan ke dokter umum, karena bila
perjalanan dari desa ke rumah sakit tahu harus siap berapa banyak hidup, cuman keseringan asnet.
Dokter umum harus di ajakarkan yang baik sama seperti saya harus ajarkan kalian yang baik agar saya
tidak korban, intinya edukasi ke dokter umum untuk pemberian cairan, kita memulai terapi cairan pelan
pelan dengan catatan di diagnosis luas luka bakar dan keterlambatan resusitasi, karena itu menjadi
faktor diagnostik mortalitas, jadi pasien luka bakar dengan supsek trauma inhalasi atau epilepsi karena
masuk faktor morbiditas, jadi salah jika harus selesai dalam 2 jam, dilakukan pelan-pelan, penghitungan
resusitasi di hitung dari pemberian awal cairan dan dihitung waktu resusitasi dari rumah sakit, selain
resusitasi cairan pada anak dengan kristaloid berikan juga cairan maintencance dengan dektrous di
tambah 5 ¼ saline, di tambah setiap harinya kalium 10 meq agar tidak hipokalemi. Jika pasien syok
dengan tensi 80 bagaimana hitung cairan resusitasi??.. maka sikapnya adalah koreksi syok dan tidak
masuk hitungan 8 jam, pemberian 8jam dilihat dari respon pasien jika produksi urin terjaga batasi cairan
yang masuk, kemudian lanjut 16 jam ke-2. Yang penting adalah tau reasonnya. Setelah cairan diberikan
cek lab ph biasanya asidosis, biasanya base ekssess mendekati normal tapi cenderung mengarah ke
asidosis karena edema, karena edema menyebabkan cairan keluar ke intersisilal dari cell, sehingga
perfusi oksigenasi berkurang

Anda mungkin juga menyukai