Anda di halaman 1dari 9

1. Mengapapasienmendapatkanpenurunankesadaran?

2. Bagaimanainterpretasidari TTV yang didapatkan?


Cariebook ATLS, bab 3 syok hipovolemik
Rumus tekanan darah

TD : 100/70 mmHg normal.

RR : 40x/menitnaik karena kekurangan oksigen di otak, kompensasi nafas cepat.


HR : 120x/menitnaik

3. Mengapa tampak keluar darah dari telinga dan hidung?

KompensasiotakHipoptesisMonro Kellie.

Tulang tengkorak tidak dapat meluas, salah satu dari ketiga ruangan meluas, maka dua ruangan
yang lainnya harus mengompensasi dengan mengurangi volumenya(apabila ICP masih konstan).
Mekanisme kompensasi intrakranial terbatas , tetapi terhentinya fungsi neural dapat menjadi
parah bila mekanisme ini gagal.
Kompensasi:
 peningkatan aliran LCS dlm kanalis spinalis dan adaptasi otak thd peningkatan tekanan
tanpa meningkatkan ICP
 penurunan alirah darah ke otak dan pergeseran otak ke arah bawah atau horisontal (bila
ICP makin meningkat)

apabila peningkatan ICP makin berat dan menetap,mekanisme kompensasi tidak efektif dan
peningkatan tekanan dapat menyebabkan kematian neuronal.

Berapa maksimum cairan di otak?

Kapasitas ruang intrakranial adalah otak (1400gr), LCS (sekitar 75 ml) dan darah (sekitar 75 ml)
Peningkatan TIK hingga 33 mmHg (450 mm H2O) menurunkan secara bermakna aliran darah
otak
Sumber : patofisiologi sylvia

Pada keadaan fisiolgis normal, volume intrakranial yang dipertahankan konstan dengan tekanan
intrakranial berkisar 10-15 mmHg atau setara dengan 136-204 mmH2 O

Kenaikan TIK lebih dari 1 mmHg dikategorikan sebagai keadaan patologis (hipetensi
intrakranial), keadaan ini berpotensi merusak otak dan berakibat fatal.

Sumber : Ilmu Bedah Saraf edisi V

4. Mengapa pasien bau alcohol dan pasien mengorok?


 Bau alkohol : pasien sebelumnya mengonsumsi alcohol kesadaran menurun
 Pasienmengorok : sumbatanjalannafaskarenalidahjatuhkebelakang

Mendengkur adalah tanda pernapasan abnormal yang terjadi akibat obstruksi sebagian sehingga aliran
udara yang masuk akan menggetarkan palatum molle dan jaringan lunak sekitarnya. Keadaan ini
dipermudah dengan relaksasi lidah, uvula dan otot di saluran napas bagian atas. Obstruksi dapat terjadi
sebagian (hipopnea) atau total (apnea). Obstructive sleep apnea adalah obstruksi saluran napas baik
sebagian maupun total saat tidur yang menyebabkan mendengkur, desaturasi oksihemoglobin
dan arousal.

5. Mengapa saat pasiendiberikan rangsang nyeri, pasien membuka mata dan memberikan respon
with drawal?
Pasien :E2, V2, M4. Skor : 8 (cederakepalaberat)

AVPU Pain.Cepat (primary survey). Tingkat kesadaran

6. Apa kemungkinan yang dialami pasien?


Dx :cedera kepala berat (GCS < 9)
Etiologi :fraktur basis cranii (khasnya : battle sign)
Fossa anterior : brill hematom pada mata

7. Kenapa didapatkan kedua mata pasien isokor dan reflex cahaya pupil postif?
Kesimetrisan, ukuran, bentuk, dan reaksi pupil yang normal terhadap cahaya menunjukkan
utuhnya fungsi otak tengah dan saraf kranialis III. Pupil yang besar, bulat, dan berekasi positif (
2,5 sampai 5 mm) biasanya dapat menyingkirkan kerusakan otak tengah.
Pupil yang membesar (> 5 mm) dan reaksinya buruk dapat disebabkan karena adanya hernia
transtentorial dan tekanan pada otak tengah dan saraf kranial III.
Pupil dilarsi bilateral dan tidak bereaksi menandakan adanya kerusakan berat pada otak tengah.
Bentuk oval sering berkaitan dengan kompresi dini otak tengah dan saraf kranialis III.

Penilaian fungsi batang otak


 Mata secara spontan
 Okulosefalik (mata boneka)
Memutar kepala ke sisi lain dengan cepat dan mata dipertahankan tetap terbuka.
Pada batang otak utuh : deviasi konjugasi ke arah berlawanan dengan putaran kepala.
Ada lesi di batang tak : Tidak ada gerakan mata boneka
Pergerakan mata diatur oleh saraf kranialis III(nukleusnya berada di otak tengah), VI (nukleus di
pons) sehingga tes ini berguna untuk menilai fungsi otak tengah

 Tes okulovestibular
Menyuntikkan air dingin ke dalam saluran telinga luar sampai timbul deviasi mata atau
nistagmus.
Untuk menilai batang otak

Refleks kornea :
diuji dengan menyentuhkan kapas yang dipilin runcing pada kornea.
Respon : berkedip bilateral, yang bergantung pada integritas lintas pontin termasuk saraf
kranial V dan VII

Sumber : Patofisiologi Sylvia

Reflex cahaya pupil positif : pupil konstriksi


Tidakadakerusakan mid brain ataumesensefalon
Gangguankorteksserebri

8. Apa jenis2 trauma pada kepala?


9. Bagaimanapatofisiologidari scenario?

10. Apakomplikasidarikasus di scenario?


a. Gejala sisa cedera kepala berat
Setelah cedera kepala berat, kebanyakn pasien kembali mandiri. Akan tetapi, beberapa
pasien dapat mengalami ketidakmampuan baik secara fisik (disfagia, hemiparesis, dll) dan
mental ( gangguan kognitif, perubahan kepribadian)
b. Kebocoran cairan cerebrospinal
Hal ini dapat terjadi dari mulainya cedera kepala, tetapi jika hubungan antara rongga
subarakhnoid dan telinga tengah atau sinus paranasal akibat fraktur basis hanya kecil dan
tertutup jaringan otak, maka hal ini tidak akan terjadi dan pasien mungkin akan mengalami
meningitis dikemudian hari.

c. Epilepsi pasca trauma


Mekanisme pastinya belum jelas, akan tetapi diduga kejadian ini disebabkan oleh
pendrahan korteks serebri yang kemudian meninggalkan perlekatan, jaringan parut, atrofi,
nekrosis, dan cacat sisi lainnya
d. Sindrom pasca konkusi

Sumber :
Neurologi
Ilmu Bedah Saraf

11. Bagaimana pentalaksanaan awal pada pasien?


Untuk evaluasi pasien lakukan CT Scan kepala.

Tujuan penanganan medis


a. Mempertahnakan tekanan arterial rata-rata (MAP) sebesar 80 mmHg atau lebih
b. Mengobati demam secara agresif
c. Mempertahankan sturasi oksigen ideal (SaO2) yaitu 100%
d. Menghindari hiperventilasi
e. Mencegah keseimbangan nitrogen negatif dengan memberikan makanan per enteral atau
hiperalimentasi dan
f. penanganan peningkatan ICP scr agresif

tindakan untuk mengurangi peningkatan ICP adalahh dengan menginduksi drainase ICP melalui
ventrikulostomi, analgesia, dan sedasi. Manitol diberikan dalam bolus dosis 0,25 hingga 1 gr/kgBB.

Kriteria intervemsi bedah adalah bergesarnya garis tubuh 5 mm atau lebih

Sumber :
patofisilogi sylvia
Ilmu Bedah saraf

Anda mungkin juga menyukai