ABSTRACT
Good internal control and good corporate governance will reduce activities
which will be carried out by auditor. The activities reduction will bring
about auditor fee cutback. The purpose of the study is to examine the
influence of internal control function and corporate governance structures,
i.e. major shareholders, independent commissioners and audit committe,
toward audit fees. This study is replication of Hay’s et al. research in 2008.
The data collection uses purposive sampling method. Data was collected
from annual reports of manufacturing companies which listed on Bursa
Efek Indonesia in 2005-2007. The method used in analysis is multiple linear
regression. The results show that internal audit functions do not affect to
audit fees. By contrast, audit committee negatively influence toward audit
fees. The two corporate governance structures (major shareholders and
independent commissioners) have significant positive influncial on audit
fees. The results consistent with previous studies and consistent with the
explanation that controls are complementary (controls, corporate
governance and auditing are complement), an increase in one control will
lead to an increase in the others.
125
Esti Widiasari & Tri Jatmiko W. P, Pengaruh Pengendalian Internal.....
126
Jurnal Akuntansi dan Investasi 9 (2), 125-137, Juli 2008
menuntut transparansi atas kinerja dari governance, dan audit saling melengkapi
modal yang ditanamkan. Alasan itulah dan bukan saling menggantikan. Aspek
yang melatarbelakangi peningkatan yang satu hanya sekedar saling
permintaan terhadap audit eksternal. menambahkan dan melengkapi terhadap
Pemegang saham mayoritas merupakan aspek pengendalian yang lain.
bagian penting dari pelaksanaan Penentuan fee audit sebagian
corporate governance dan fungsi merupakan proses ilmiah dan sebagian
pengendalian internal yang lebih baik yang lain merupakan sebuah seni
(Jensen, 1993). Pemegang saham (Dickins et al. 2006). Secara ilmiah
mayoritas perusahaan, yang memegang struktur corporate governance yang
fungsi kepemilikan perusahaan, akan mencakup dewan komisaris independen,
memerlukan jasa audit eksternal untuk komite audit serta pemegang saham dapat
memonitor kinerja pihak manajemen mempengaruhi penentuan fee audit.
serta sebagai perlindungan terhadap Dikatakan sebuah seni, bahwa penentuan
investasi yang ditanamkan dalam fee audit dapat dipengaruhi oleh
perusahaan sehingga dapat menjadi kecermatan dalam menganalisa peru-
penyeimbang terhadap konflik kepen- bahan signifikan yang terjadi sewaktu-
tingan yang terjadi (Hay, 2008). waktu seperti keadaan suatu negara
Simunic (2006) menyatakan bahwa tempat Kantor Akuntan Publik
beberapa pekerjaan audit eksternal dapat beroperasi sehingga model-model
dikurangi bila fungsi pengendalian penentuan fee audit harus secara periodik
internal berjalan dengan baik. Fungsi diperbarui.
pengendalian internal yang baik akan Goodwin-Stewart (2006) menemu-
mengurangi pekerjaan audit eksternal kan adanya hubungan yang positif antara
sehingga akan mengurangi biaya audit keberadaan fungsi internal audit dan
eksternal. Terdapat dua pandangan peningkatan permintaaan terhadap audit
terhadap hubungan antara pengendalian eksternal yang menyebabkan peningkatan
internal, corporate governance, serta terhadap fee audit. Hay (2008)
audit eksternal terhadap fee audit. menyatakan bahwa terdapat hubungan
Pandangan pertama adalah kontrol yang positif antara dewan komisaris
pengganti (substitution control view) independen dan fee yang dibayarkan
yang menyatakan bahwa hubungan antara kepada auditor.
audit eksternal, corporate governance, Keberadaan komite audit dan
dan fungsi pengendalian intern adalah berbagai mekanisme pengendalian
dapat saling menggantikan. Fungsi dihubungkan dengan fee audit yang tinggi
pengendalian internal yang baik dapat dan kualitas audit yang baik harus
menggantikan berbagai pekerjaan yang meningkatkan kualitas laporan keuangan
dilakukan oleh audit eksternal. Panda- serta dapat mengurangi risiko auditor
ngan kedua adalah kontrol tambahan dalam pemberian opini audit. Francis
(complementary control view) yang dalam Goodwin-Stewart et al. (2006)
menyatakan bahwa hubungan antara menyatakan bahwa fee audit yang tinggi
pengendalian atau kontrol, corporate merepresentasikan kualitas audit yang
127
Esti Widiasari & Tri Jatmiko W. P, Pengaruh Pengendalian Internal.....
baik. Lebih lanjut, Abbott dalam manajemen tidak dapat dipercaya untuk
Goodwin-Stewart et al. (2006) bertindak dengan sebaik-baiknya bagi
menyatakan bahwa permintaan komite kepentingan publik pada umumnya,
audit terhadap level assurance yang maupum shareholders pada khususnya.
diberikan oleh auditor akan mening- Teori keagenan berusaha untuk
katkan fee audit dikarenakan semakin menjawab masalah keagenan yang terjadi
luasnya lingkup pemeriksaan yang jika pihak-pihak yang saling bekerja
dilakukan auditor. Goodwin-Stewart et sama memiliki tujuan dan pembagian
al. (2006) mempelajari bahwa hubungan kerja yang berbeda. Secara khusus teori
antara fee audit dan fungsi pengendalian keagenan membahas tentang hubungan
internal akan lebih tinggi apabila keagenan dimana suatu pihak tertentu
perusahaan melaksanakan audit internal. (principal) mendelegasikan pekerjaan
Lebih lanjut studi tersebut menyatakan kepada pihak lain (agent). Fokus dari
bahwa audit internal maupun eksternal teori ini adalah pada penentuan kontrak
akan meningkatkan keseluruhan yang paling efisien yang mendasari
pengawasan yang ada dalam perusahaan. hubungan antara prinsipal dan agen. Oleh
Penelitian ini merupakan replikasi karena itu, kontrak yang baik antara
penelitian Hay et al. (2008) yang menguji investor dan manajemen adalah kontrak
apakah corporate governance dan yang mampu menjelaskan spesifikasi-
pengendalian internal mempengaruhi fee spesifikasi untuk dijalankan oleh manajer
audit yang dibayarkan kepada auditor. dalam mengelola dana investor dan
Berawal dari penelitian tersebut, spesifikasi tentang pembagian return
permasalahan pokok yang akan diteliti antara manajer dan investor. Eisenhardt
dalam penelitian ini adalah menguji dalam Setyapurnama dan Norpratiwi
kembali apakah struktur corporate (2006) menyatakan bahwa teori keagenan
governance dan pengendalian internal dilandasi oleh tiga asumsi, asumsi
akan mempengaruhi fee audit. pertama yaitu, asumsi sifat manusia
(human assumptions) yang dikelompok-
kan menjadi self interest, bounded
TELAAH LITERATUR DAN rationality serta risk aversion. Asumsi
PENGEMBANGAN HIPOTESIS yang kedua yaitu keorganisasian
(organizational assumptions) dikelom-
Teori Keagenan pokkan menjadi konflik sebagai tujuan
Teori keagenan merupakan antar partisipan, efisiensi sebagai suatu
landasan bagi penerapan corporate kriteria efektivitas dan asimetri informasi,
governance sebagai suatu mekanisme serta asumsi ketiga yaitu asumsi
pengawasan dan pengendalian. Teori informasi (information assumptions).
keagenan memandang bahwa manajemen Teori keagenan menekankan pada
perusahaan sebagai agents bagi para penentuan pengaturan kontrak yang
pemegang saham akan bertindak dengan efisien dalam hubungan pemilik dan
penuh kesadaran bagi kepentingan agen. Kontrak yang efisien adalah
mereka sendiri serta memandang bahwa kontrak yang jelas untuk masing-masing
128
Jurnal Akuntansi dan Investasi 9 (2), 125-137, Juli 2008
pihak yang berisi tentang hak dan Publik dalam menetapkan fee audit.
kewajiban sehingga dapat meminimum- Dalam bagian Lampiran 1 Surat
kan konflik keagenan. Teori keagenan Keputusan No. KEP.024/IAPI/VII/2008
memainkan peran penting dalam tentang Kebijakan Penentuan Fee Audit
hubungan antara pihak-pihak yang dijelaskan bahwa panduan ini dikeluarkan
berkepentingan dalam perusahaan. Dalam sebagai panduan bagi seluruh Anggota
hubungan tersebut seringkali terdapat Institut Akuntan Publik Indonesia yang
masalah agensi, dan masalah agensi yang menjalankan praktek sebagai akuntan
menjadi perhatian penting adalah proses publik dalam menetapkan besaran
pengambilan keputusan karena terdapat imbalan yang wajar atas jasa professional
pemisahan antara fungsi kepemilikan dan yang diberikannya. Lebih lanjut
pengawasan dalam perusahaan (Fama dan dijelaskan bahwa dalam menetapkan
Jensen, 1983). Pemisahan fungsi imbalan jasa yang wajar sesuai dengan
manajemen yang melakukan perencanaan martabat profesi akuntan publik dan
dan implementasi terhadap kebijakan dalam jumlah yang pantas untuk dapat
perusahaan serta fungsi pengendalian memberikan jasa sesuai dengan tuntutan
yang melakukan ratifikasi dan monitoring standar professional akuntan publik yang
terhadap keputusan penting dalam berlaku.
organisasi akan memunculkan konflik
kepentingan diantara pihak-pihak Pengendalian Internal
tersebut. Pengendalian internal menjadi
concern utama perusahaan terutama
Fee audit setelah adanya Sarbanes-Oxley Act pada
DeAngelo serta Sangkaragurus- tahun 2002. Pengetahuan yang memadai
wamy dalam Halim, 2005; Simunic tentang manfaat dan peningkatan proses
(2006) menyatakan bahwa fee audit audit dan pengendalian akan mening-
ditentukan oleh faktor dalam penugasan katkan implementasi corporate gover-
audit seperti besar-kecilnya perusahaan nance dalam perusahaan. Sarbanes-Oxley
yang diaudit (client size), kompleksitas Act (SOX) mendorong banyak
jasa audit yang dihadapi aiuditor, risiko perusahaan untuk lebih memperhatikan
audit (atas dasar current ratio, quick aspek governance termasuk peningkatan
ratio, D/E, litigation risk) dan bagi fee bagi proses auditing dan
kompleksitas audit (subsidiaries, foreign pengendalian internal (Griffin et al,
listed) serta nama Kantor Akuntan Publik 2008). Peningkatan fee audit tersebut
yang melakukan jasa audit. Pada tanggal dapat dijelaskan sebagai peningkatan
2 Juli 2008 Institut Akuntan Publik usaha dan risiko yang harus ditanggung
Indonesia (IAPI) menerbitkan Surat oleh auditor sebagai konsekuensi dari
Keputusan No. KEP.024/IAPI/VII/2008 adanya kewajiban tambahan yang
tentang Kebijakan Penentuan Fee Audit. disyaratkan oleh Sarbanes-Oxley Act
Surat Keputusan ini diterbitkan dengan (Dyck dalam Griffin et al, 2008).
tujuan sebagai panduan bagi profesi Pengendalian internal diperlukan
Akuntan Publik maupun Kantor Akuntan dalam pencapaian tujuan perusahaan
129
Esti Widiasari & Tri Jatmiko W. P, Pengaruh Pengendalian Internal.....
130
Jurnal Akuntansi dan Investasi 9 (2), 125-137, Juli 2008
131
Esti Widiasari & Tri Jatmiko W. P, Pengaruh Pengendalian Internal.....
132
Jurnal Akuntansi dan Investasi 9 (2), 125-137, Juli 2008
133
Esti Widiasari & Tri Jatmiko W. P, Pengaruh Pengendalian Internal.....
134
Jurnal Akuntansi dan Investasi 9 (2), 125-137, Juli 2008
135
Esti Widiasari & Tri Jatmiko W. P, Pengaruh Pengendalian Internal.....
LAMPIRAN
TABEL 4.1
Statistik Deskriptif
Variabel Minimum Maksimum Rata-rata Deviasi standar
Fee Audit 4 12 7.49 1.642
Internal Audit 1 1 1.00 0.000
Pemegang Saham Mayoritas 0 1 0.43 0.498
136
Jurnal Akuntansi dan Investasi 9 (2), 125-137, Juli 2008
TABEL 4.2
Hasil Analisis Regresi
Kesalahan
Variabel Koefisien Nilai-t Probabilitas
Standar
(Konstanta) α -0.280 1.366 -0.205 0.838
Internal Audit 0.517 0.208 2.489 0.015
Pemegang Saham Mayoritas -0.396 0.224 -1.768 0.081
Komite Audit 0.160 0.074 2.163 0.034
Komisaris Independen
137