Anda di halaman 1dari 35

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pompa Centrifugal

Pompa Centrifugal adalah salah satu jenis pompa non positif yang termasuk
kedalam salah satu jenis pompa kinetic yang prinsip kerjanya mengubah energi
kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu impeller
yang berputar dalam casing.

2.2 Komponen Utama Pompa Centrifugal

Gr. 2.1 Komponen utama pompa centrifugal

A. Stuffing Box

Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah


dimana poros pompa menembus casing.
B. Packing

Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari


casing pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.

C. Shaft (poros)

Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak


selama beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian
berputar lainnya.

D. Shaft sleeve

Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi


dan keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai
leakage joint, internal bearing dan interstage atau distance sleever.

E. Vane

Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.

F. Casing

Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai


pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide
vane), inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari
impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi
dinamis (single stage).

G. Eye of Impeller

Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.

H. Impeller

Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa


menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu,
sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi
kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
I. Wearing Ring

Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan


yang melewati bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller,
dengan cara memperkecil celah antara casing dengan impeller.

J. Bearing

Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan


beban dari poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun
beban axial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar
dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek
menjadi kecil.

K. Casing

Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai


pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide
vane), inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari
impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi
dinamis (single stage).

2.3 Karakteristik Pompa Centrifugal

Karena pompa sentrifugal bukan merupakan pompa positive displacement,


maka ada ketergantungan yang kuat antara kapasitas dan tekanan kerja pompa. Hal
inilah yang menyebabkan performansi menjadi kompleks. Salah satu karakteristik
performansi dari pompa sentrifugal dapat berupa grafik antara head total pompa
dan kapasitas atau laju alir seperti pada gambar dibawah. Head total pompa
ditentukan atau dihitung dari persamaan energi umum. Besaran ini menunjukkan
jumlah energi yang ditambahkan ke satu satuan berat fluida yang melalui pompa.

Efisiensi dan daya yang dibutuhkan oleh pompa juga merupakan


karakteristik performansi pompa yang dapat menunjukkan baik tidaknya operasi
dari pompa sentrifugal. Pada gambar dibawah ditunjukkan kurva karakteristik
performansi pompa sentrifugal yang merupakan kurva antara head total, efisiensi
dan daya pompa terhadap laju aliran (kapasitas pompa). Untuk operasi atau kerja
normal dari pompa sentrifugal hendaknya terletak dalam rentang efisiensi 60%
sampai 80%.

Gr. 2.2 Kurva performansi pompa centrifugal

2.4 Rumus yang Digunakan pada Perhitungan

Laju Aliran (Q)

Laju aliran adalah merupakan volume aliran per satuan waktu. Volume
aliran (V) dapat diukur dengan flow meter tipe turbin dan selang waktu pengukuran
volume tersebut dapat diukur dengan menggunakan Stop watch. Adapun persamaan
laju aliran yang digunakan adalah :

𝑉
𝑄= [ liter / menit ]
𝑡
𝑉
= 60000 [ m3/s ]

Head Total (H)

Head total kerja pompa dapat ditentukan melalui pembacaan pressure gauge
yang terpasang pada sisi tekan dan sisi hisap pompa. Perhitungan head pompa total
pada masing-masing metode pengoperasian pompa sedikit berbeda satu dengan
yang lainnya. Persamaan head total pompa menurut metode pengoperasiannya
adalah sebagai berikut :

Kerja Pompa Tunggal

H = Hd – Hs [m]

Kerja Pompa Paralel

(𝐻𝑑1 − 𝐻𝑠1 )+(𝐻𝑑2 − 𝐻𝑠2 )


𝐻= [m]
2

Kerja Pompa Seri

𝐻 = (𝐻𝑑1 − 𝐻𝑠1 ) + (𝐻𝑑2 − 𝐻𝑠2 ) [m]

Dimana :
Daya Hidrolik (Nh)

Daya hidrolik menunjukkan besarnya daya pompa yang ditransfer ke fluida


yang digerakkan atau dipindahkan oleh pompa.

𝑁ℎ = 𝛾. 𝑄. 𝐻 [𝑤𝑎𝑡𝑡]

Daya Pompa (Np)

Daya pompa menunjukkan besarnya daya yang diperlukan oleh pompa untuk
operasi pemompaan.

𝑁𝑝 = 𝑉. 𝐼. cos ∅ [𝑤𝑎𝑡𝑡]

Efisiensi pompa (η)

Efisiensi pompa dapat ditentukan dengan membagi daya hidrolik dengan


daya pompa dan besarnya efisiensi biasanya dinyatakan dalan persen.

𝑁ℎ
𝜂= × 100%
𝑁𝑝
BAB III

METHODE PENGUJIAN

3.1 Alat – alat yang Digunakan

a. HP / Stopwatch

b. Kertas dan Pulpen

c. Tool box

d. Kain perca

3.2 Pengujian Pompa Tunggal

Pengujian Pompa Tunggal

Pengujian pompa tunggal dilakukan pada pompa-1 dan pompa-2.


Masing-masing pompa akan diperoleh gambaran tentang karakteristik
kerjanya. Adapun langkah kerja pada pengujian pompa tunggal adalah
sebagai berikut :

Pengujian Pompa-1

a. Tutup katup K3 dan K4, sedangkan katup K1 dan K5 posisi terbuka

b. Jalankan pompa-1

c. Besaran yang divariasikan pada pengujian ini adalah laju aliran air,
dengan mengatur posisi bukaan katup K5 sesuai tanda yang tertera di bagian
belakang katup (mulai dari katup membuka penuh)

d. Baca jumlah volume aliran air pada flow-meter dalam selang waktu
tertentu (selang waktu pengukuran dicatat dengan stop watch)

e. Bacalah tekanan hisap (Ps1) dan tekanan tekan (Pd1)

f. Catatlah tegangan dan arus listrik yang dipergunakan oleh motor


penggerak pompa

g. Lakukan langkah d sampai f pada setiap posisi bukaan katup K5

h. Buka penuh katup K5 segera setelah pengamatan posisi tutup penuh


dilakukan

i. Matikan pompa.

Pengujian Pompa-2

a. Tutup katup K1 dan K3, sedangkan katup K2, K4 dan K5 posisi buka

b. Jalankan pompa-2

c. Besaran yang divariasikan pada pengujian ini adalah laju aliran air,
dengan mengatur posisi bukaan katup K5 sesuai tanda yang tertera di bagian
belakang katup (mulai dari katup membuka penuh)

d. Baca jumlah volume aliran air pada flow-meter dalam selang waktu
tertentu (selang waktu pengukuran dicatat dengan stop watch)
e. Bacalah tekanan hisap (Ps2) dan tekanan tekan (Pd2)

f. Catatlah tegangan dan arus listrik yang dipergunakan oleh motor


penggerak pompa

g. Lakukan langkah d sampai f pada setiap posisi bukaan katup K5

h. Buka penuh katup K5 segera setelah pengamatan posisi tutup penuh


dilakukan

i. Matikan pompa.

3.3 Pengujian Pompa Seri

Pada pengujian pompa seri ini, urutan kerja pompa adalah output pompa-2
dihubungkan dengan input pompa-1, sehingga urutan menghidupkan pompa juga
sebaliknya, hidupkan dulu pompa-2 baru kemudian diikuti dengan menghidupkan
pompa-1 (untuk menghindari beban awal yang besar pada instalasi listriknya).

Langkah Kerja :

a. Tutup katup K1 dan K4, sedangkan katup yang lainnya posisi buka

b. Jalankan pompa-2, kemudian pompa-1 setelah selang waktu 10 detik

c. Besaran yang divariasikan pada pengujian ini adalah laju aliran air, dengan
mengatur posisi bukaan katup K5 sesuai tanda yang tertera di bagian belakang
katup (mulai dari katup membuka penuh)

d. Baca jumlah volume aliran air pada flow-meter dalam selang waktu
tertentu yang dicatat dengan menggunakan stop watch

e. Bacalah tekanan hisap (Ps1), (Ps2) dan tekanan tekan (Pd1), (Pd2)

f. Catatlah tegangan dan arus listrik yang digunakan oleh motor penggerak
kedua pompa

g. Lakukan langkah d sampai f pada setiap posisi bukaan katup K5


h. Buka penuh katup K5 segera setelah pengamatan posisi tutup penuh
dilakukan

i. Matikan pompa.

3.4 Pengujian Pompa Pararel

Pada pengujian pompa parallel ini, urutan kerja pompa dapat dilakukan
secara bebas, yang perlu diperhatikan ada selang waktu yang cukup antara
menghidupkan pompa pertama dengan pompa berikutnya (untuk menghindari
beban awal yang besar pada instalasi listriknya).

Langkah Kerja :

a. Tutup katup K3, sedangkan katup yang lainnya posisi buka

b. Jalankan salah satu pompa, kemudian pompa yang kedua setelah waktu 10
detik

c. Besaran yang divariasikan pada pengujian ini adalah laju aliran air, dengan
mengatur posisi bukaan katup K5 sesuai tanda yang tertera di bagian belakang
katup (mulai dari katup membuka penuh)

d. Baca jumlah volume aliran air pada flow-meter dalam selang waktu
tertentu yang dicatat dengan menggunakan stop watch

e. Bacalah tekanan hisap (Ps1), (Ps2) dan tekanan tekan (Pd1), (Pd2)

f. Catatlah tegangan dan arus listrik yang digunakan oleh motor penggerak
kedua pompa

g. Lakukan langkah d sampai f pada setiap posisi bukaan katup K5

h. Buka penuh katup K5 segera setelah pengamatan posisi tutup penuh


dilakukan

i. Matikan pompa.
BAB IV

HASIL PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengujian

4.1.1 Data Pengujian Pompa Tunggal [Pompa 1]

DATA PENGUJIAN POMPA TUNGGAL I

BUKAAN
NO DAYA POMPA KATUP Ps Pd V t
VOLT AMPERE Inch-Hg Psi Liter Detik
1 250 1 10 -10 4 45 60
2 250 1 20 -10 5 45 60
3 250 1 30 -10 6 45 60
4 250 1 40 -10 7 44 60
5 250 1 50 -10 11 43 60
6 250 1 60 -10 27 41 60
7 250 1 70 -10 42 24 60
8 250 1 80 -4 58 7 60
9 250 1 90 -4 68 0 60

4.1.2 Data Pengujian Pompa Tunggal [Pompa 2]

DATA PENGUJIAN POMPA TUNGGAL II

BUKAAN
NO DAYA POMPA KATUP Ps Pd V t
VOLT AMPERE Inch-Hg Psi Liter Detik
1 250 1 10 -6 4 45 60
2 260 1 20 -7 5 45 60
3 260 1 30 -7 5 46 60
4 260 1 40 -8 6 45 60
5 260 1 50 -7 8 44 60
6 260 1 60 -6 15 41 60
7 260 1 70 -5 32 36 60
8 260 1 80 -3 48 15 60
9 260 1 90 1 66 0 60
4.1.3 Data Pengujian Pompa Seri

DATA PENGUJIAN POMPA SERI

BUKAAN PS (Inch -
NO DAYA POMPA KATUP Hg) PD (Psi) V t
VOLT AMPERE PS 1 PS 2 PD 1 PD 2 Liter Detik
1 240 5 10 -5 -5 5 0 47 60
2 240 5 20 -5 -5 6 0 48 60
3 240 5 30 -5 -5 7 0 48 60
4 240 6 40 -5 -5 9 0 48 60
5 240 6 50 -5 -5 10 0 47 60
6 240 7 60 -2 -4 26 1 47 60
7 240 8 70 31 -2 69 32 33 60
8 240 7 80 46 0 98 47 15 60
9 240 7 90 64 2 117 65 0 60

4.1.4 Data Pengujian Pompa Pararel


DATA PENGUJIAN POMPA PARAREL
BUKA
DAYA AN
NO POMPA KATUP PS (INCH - HG) PD (Psi) V t
AMP PUMP PUMP PUMP1 PUMP2
VOLT ERE 1 (PS1) 2 (PS2) (PD1) (PD2) Liter Detik
1 240 7 10 -9 -5 15 12 84 60
2 240 7 20 -9 -5 16 13 82 60
3 240 7 30 -8 -4 18 15 81 60
4 240 7 40 -8 -4 23 21 81 60
5 240 8 50 -8 -3 30 28 79 60
6 240 7 60 -7 -2 40 37 60 60
7 240 7 70 -5 -1 45 43 39 60
8 240 7 80 -5 0 57 54 17 60
9 240 7 90 -5 2 69 67 0 60
4.2 Pengolahan Data

4.2.1 Pompa Tunggal [Pompa 1]

1. Laju Aliran [Q]

LAJU ALIRAN POMPA TUNGGAL I

BUKAAN
NO KATUP V t Q
1 10 45 60 0.0007500
2 20 45 60 0.0007500
3 30 45 60 0.0007500
4 40 44 60 0.0007333
5 50 43 60 0.0007167
6 60 41 60 0.0006833
7 70 24 60 0.0004000
8 80 7 60 0.0001167
9 90 0 60 0.0000000

2. Head Total Pompa [H]

HEAD TOTAL POMPA TUNGGAL I

NO BUKAAN KATUP Pd Ps Hd Hs H
1 10 4 -10 2.77 -3.39 6.16
2 20 5 -10 3.46 -3.39 6.85
3 30 6 -10 4.15 -3.39 7.54
4 40 7 -10 4.84 -3.39 8.23
5 50 11 -10 7.61 -3.39 11.00
6 60 27 -10 18.67 -3.39 22.06
7 70 42 -10 29.04 -3.39 32.44
8 80 58 -4 40.11 -1.36 41.46
9 90 68 -4 47.02 -1.36 48.38
3. Daya Hydrolik [Nh]

DAYA HYDROLIK POMPA TUNGGAL I


BUKAAN
NO KATUP Q H Nh
1 10 0.0007500 6.16 46.07
2 20 0.0007500 6.85 51.24
3 30 0.0007500 7.54 56.41
4 40 0.0007333 8.23 60.21
5 50 0.0007167 11.00 78.61
6 60 0.0006833 22.06 150.34
7 70 0.0004000 32.44 129.37
8 80 0.0001167 41.46 48.23
9 90 0.0000000 48.38 0.00

4. Daya Pompa [Np]

DAYA POMPA TUNGGAL I

NO BUKAAN KATUP V I COS ɸ Np


1 10 250 1 0.97 242.5
2 20 250 1 0.97 242.5
3 30 250 1 0.97 242.5
4 40 250 1 0.97 242.5
5 50 250 1 0.97 242.5
6 60 250 1 0.97 242.5
7 70 250 1 0.97 242.5
8 80 250 1 0.97 242.5
9 90 250 1 0.97 242.5

5. Efisiensi Pompa [ɳ]

EFISIENSI POMPA TUNGGAL I

BUKAAN
NO KATUP Nh Np ɳ
1 10 46.07 242.5 19.00%
2 20 51.24 242.5 21.13%
3 30 56.41 242.5 23.26%
4 40 60.21 242.5 24.83%
5 50 78.61 242.5 32.42%
6 60 150.34 242.5 61.99%
7 70 129.37 242.5 53.35%
8 80 48.23 242.5 19.89%
9 90 0.00 242.5 0.00%

4.2.2 Pompa Tunggal [Pompa 2]

1. Laju Aliran [Q]

LAJU ALIRAN POMPA TUNGGAL II

BUKAAN
NO KATUP V t Q
1 10 45 60 0.00075000
2 20 45 60 0.00075000
3 30 46 60 0.00076667
4 40 45 60 0.00075000
5 50 44 60 0.00073333
6 60 41 60 0.00068333
7 70 36 60 0.00060000
8 80 15 60 0.00025000
9 90 0 60 0.00000000

2. Head Total Pompa [H]

HEAD TOTAL POMPA TUNGGAL II

NO BUKAAN KATUP Pd Ps Hd Hs H
1 10 4 -6 2.77 -2.04 4.80
2 20 5 -7 3.46 -2.38 5.83
3 30 5 -7 3.46 -2.38 5.83
4 40 6 -8 4.15 -2.72 6.86
5 50 8 -7 5.53 -2.38 7.91
6 60 15 -6 10.37 -2.04 12.41
7 70 32 -5 22.13 -1.70 23.82
8 80 48 -3 33.19 -1.02 34.21
9 90 66 1 45.64 0.34 45.30
3. Daya Hydrolik [Nh]

DAYA HYDROLIK POMPA TUNGGAL II

BUKAAN
NO KATUP Q H Nh
1 10 0.00075000 4.80 35.92
2 20 0.00075000 5.83 43.62
3 30 0.00076667 5.83 44.59
4 40 0.00075000 6.86 51.33
5 50 0.00073333 7.91 57.82
6 60 0.00068333 12.41 84.55
7 70 0.00060000 23.82 142.53
8 80 0.00025000 34.21 85.28
9 90 0.00000000 45.30 0.00

4. Daya Pompa [Np]

DAYA POMPA TUNGGAL II

NO BUKAAN KATUP V I COS ɸ Np


1 10 250 1 0.97 242.5
2 20 260 1 0.97 252.2
3 30 260 1 0.97 252.2
4 40 260 1 0.97 252.2
5 50 260 1 0.97 252.2
6 60 260 1 0.97 252.2
7 70 260 1 0.97 252.2
8 80 260 1 0.97 252.2
9 90 260 1 0.97 252.2

5. Efisiensi Pompa [ɳ]

EFISIENSI POMPA TUNGGAL II

BUKAAN
NO KATUP Nh Np ɳ
1 10 35.92 242.5 14.81%
2 20 43.62 252.2 17.30%
3 30 44.59 252.2 17.68%
4 40 51.33 252.2 20.35%
5 50 57.82 252.2 22.93%
6 60 84.55 252.2 33.52%
7 70 142.53 252.2 56.52%
8 80 85.28 252.2 33.81%
9 90 0.00 252.2 0.00%

4.2.3 Pompa Seri

1. Laju Aliran [Q]

LAJU ALIRAN POMPA SERI (Q)

BUKAAN
NO KATUP V t Q
1 10 47 60 0.0007833
2 20 48 60 0.0008000
3 30 48 60 0.0008000
4 40 48 60 0.0008000
5 50 47 60 0.0007833
6 60 47 60 0.0007833
7 70 33 60 0.0005500
8 80 15 60 0.0002500
9 90 0 60 0.0000000

2. Head Total [H]

HEAD TOTAL POMPA SERI (H)

BUKAAN PS (Inch -
NO KATUP PD (Psi) Hg) Hd Hs H
Pd 1 Pd 2 Ps 1 Ps 2 Hd 1 Hd 2 Hs 1 Hs 2
1 10 5 0 -5 -5 3.46 0.00 -1.70 -1.70 6.85
2 20 6 0 -5 -5 4.15 0.00 -1.70 -1.70 7.54
3 30 7 0 -5 -5 4.84 0.00 -1.70 -1.70 8.23
4 40 9 0 -5 -5 6.22 0.00 -1.70 -1.70 9.62
5 50 10 0 -5 -5 6.91 0.00 -1.70 -1.70 10.31
6 60 26 1 -2 -4 17.98 0.69 -0.68 -1.36 20.71
7 70 69 32 31 -2 47.71 22.13 10.52 -0.68 60.00
8 80 98 47 46 0 67.77 32.50 15.61 0.00 84.65
9 90 117 65 64 2 80.90 44.95 21.72 0.68 103.45
3. Daya Hydrolik [Nh]

DAYA HIDROLIK (Nh)

BUKAAN
NO KATUP Q H Nh
1 10 0.0007833 6.85 53.52
2 20 0.0008000 7.54 60.17
3 30 0.0008000 8.23 65.69
4 40 0.0008000 9.62 76.72
5 50 0.0007833 10.31 80.52
6 60 0.0007833 20.71 161.73
7 70 0.0005500 60.00 329.02
8 80 0.0002500 84.65 211.01
9 90 0.0000000 103.45 0.00

4. Daya Pompa [Np]

DAYA POMPA (Np)

BUKAAN
NO KATUP V I COS ɸ Np
1 10 240 5 0.97 1164
2 20 240 5 0.97 1164
3 30 240 5 0.97 1164
4 40 240 6 0.97 1396.8
5 50 240 6 0.97 1396.8
6 60 240 7 0.97 1629.6
7 70 240 8 0.97 1862.4
8 80 240 7 0.97 1629.6
9 90 240 7 0.97 1629.6

5. Efisiensi Pompa [ɳ]

EFISIENSI POMPA SERI

BUKAAN
NO KATUP Nh Np ɳ
1 10 53.52 1164 4.6%
2 20 60.17 1164 5.2%
3 30 65.69 1164 5.6%
4 40 76.72 1396.8 5.5%
5 50 80.52 1396.8 5.8%
6 60 161.73 1629.6 9.9%
7 70 329.02 1862.4 17.7%
8 80 211.01 1629.6 12.9%
9 90 0.00 1629.6 0.0%

4.2.4 Pompa Pararel


1. Laju Aliran [Q]
LAJU ALIRAN P. PARAREL (Q)

BUKAAN
NO KATUP V t Q
1 10 84 60 0.001400
2 20 82 60 0.001367
3 30 81 60 0.001350
4 40 81 60 0.001350
5 50 79 60 0.001317
6 60 60 60 0.001000
7 70 39 60 0.000650
8 80 17 60 0.000283
9 90 0 60 0.000000

2. Head Total [H]

HEAD TOTAL POMPA PARAREL (H)

BUKAAN PS (Inch -
NO KATUP PD (Psi) Hg) Hd Hs H
PD 1 PD 2 PS 1 PS 2 Hd 1 Hd 2 Hs 1 Hs 2
1 10 15 12 -9 -5 10.37 8.30 -3.06 -1.70 18.42
2 20 16 13 -9 -5 11.06 8.99 -3.06 -1.70 19.46
3 30 18 15 -8 -4 12.45 10.37 -2.72 -1.36 21.03
4 40 23 21 -8 -4 15.90 14.52 -2.72 -1.36 26.56
5 50 30 28 -8 -3 20.74 19.36 -2.72 -1.02 33.65
6 60 40 37 -7 -2 27.66 25.58 -2.38 -0.68 43.17
7 70 45 43 -5 -1 31.12 29.73 -1.70 -0.34 47.85
8 80 57 54 -5 0 39.41 37.34 -1.70 0.00 59.78
9 90 69 67 -5 2 47.71 46.33 -1.70 0.68 72.24
3. Daya Hydrolik [Nh]

DAYA HIDROLIK PARAREL (Nh)

BUKAAN
NO KATUP Q H Nh
1 10 0.001400 18.42 257.20
2 20 0.001367 19.46 265.21
3 30 0.001350 21.03 283.05
4 40 0.001350 26.56 357.51
5 50 0.001317 33.65 441.78
6 60 0.001000 43.17 430.42
7 70 0.000650 47.85 310.13
8 80 0.000283 59.78 168.89
9 90 0.000000 72.24 0.00

4. Daya Pompa [Np]

DAYA POMPA PARAREL (Np)

BUKAAN
NO KATUP V I COS ɸ Np
1 10 240 7 0.97 1629.6
2 20 240 7 0.97 1629.6
3 30 240 7 0.97 1629.6
4 40 240 7 0.97 1629.6
5 50 240 8 0.97 1862.4
6 60 240 7 0.97 1629.6
7 70 240 7 0.97 1629.6
8 80 240 7 0.97 1629.6
9 90 240 7 0.97 1629.6

5. Efisiensi Pompa [ɳ]

EFISIENSI POMPA PARAREL

BUKAAN
NO KATUP Nh Np ɳ
1 10 257.20 1629.6 15.8%
2 20 265.21 1629.6 16.3%
3 30 283.05 1629.6 17.4%
4 40 357.51 1629.6 21.9%
5 50 441.78 1862.4 23.7%
6 60 430.42 1629.6 26.4%
7 70 310.13 1629.6 19.0%
8 80 168.89 1629.6 10.4%
9 90 0.00 1629.6 0.0%

4.3 Hasil Pengolahan Data

1. Pengujian Pompa Tunggal [Pompa 1]

POMPA TUNGGAL [POMPA 1]


BUKAAN H Nh Np
NO KATUP Q [m3/s] [m] [watt] [watt] ɳ
1 10 0.0007500 6.16 46.07 242.5 19.00%
2 20 0.0007500 6.85 51.24 242.5 21.13%
3 30 0.0007500 7.54 56.41 242.5 23.26%
4 40 0.0007333 8.23 60.21 242.5 24.83%
5 50 0.0007167 11.00 78.61 242.5 32.42%
6 60 0.0006833 22.06 150.34 242.5 61.99%
7 70 0.0004000 32.44 129.37 242.5 53.35%
8 80 0.0001167 41.46 48.23 242.5 19.89%
9 90 0.0000000 48.38 0.00 242.5 0.00%

2. Pengujian Pompa Tunggal [Pompa 2]

POMPA TUNGGAL [POMPA 2]


BUKAAN H Nh Np
NO KATUP Q [m3/s] [m] [watt] [watt] ɳ
1 10 0.0007500 4.80 35.92 242.5 14.81%
2 20 0.0007500 5.83 43.62 252.2 17.30%
3 30 0.0007667 5.83 44.59 252.2 17.68%
4 40 0.0007500 6.86 51.33 252.2 20.35%
5 50 0.0007333 7.91 57.82 252.2 22.93%
6 60 0.0006833 12.41 84.55 252.2 33.52%
7 70 0.0006000 23.82 142.53 252.2 56.52%
8 80 0.0002500 34.21 85.28 252.2 33.81%
9 90 0.0000000 45.30 0.00 252.2 0.00%
3. Pengujian Pompa Seri

POMPA SERI
BUKAAN Nh Np
NO KATUP Q [m3/s] H [m] [watt] [watt] ɳ
1 10 0.0007833 6.85 53.52 1164 4.6%
2 20 0.0008000 7.54 60.17 1164 5.2%
3 30 0.0008000 8.23 65.69 1164 5.6%
4 40 0.0008000 9.62 76.72 1396.8 5.5%
5 50 0.0007833 10.31 80.52 1396.8 5.8%
6 60 0.0007833 20.71 161.73 1629.6 9.9%
7 70 0.0005500 60.00 329.02 1862.4 17.7%
8 80 0.0002500 84.65 211.01 1629.6 12.9%
9 90 0.0000000 103.45 0.00 1629.6 0.0%

4. Pengujian Pompa Pararel

POMPA PARAREL
BUKAAN H
NO KATUP Q [m3/s] [m] Nh [watt] Np [watt] ɳ
1 10 0.0014000 18.42 257.20 1629.6 15.8%
2 20 0.0013667 19.46 265.21 1629.6 16.3%
3 30 0.0013500 21.03 283.05 1629.6 17.4%
4 40 0.0013500 26.56 357.51 1629.6 21.9%
5 50 0.0013167 33.65 441.78 1862.4 23.7%
6 60 0.0010000 43.17 430.42 1629.6 26.4%
7 70 0.0006500 47.85 310.13 1629.6 19.0%
8 80 0.0002833 59.78 168.89 1629.6 10.4%
9 90 0.0000000 72.24 0.00 1629.6 0.0%
4.4 Hasil Pengujian Pompa Tunggal [Pompa 1]

1. Laju Aliran Terhadap Head Total Pompa

Pembahasan :

Berdasarkan grafik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin kecil


laju aliran pada pompa maka semakin besar head total yang dihasilkan
pada pompa tersebut.

2. Laju Aliran Terhadap Daya Pompa


Pembahasan :

Berdasarkan Grafik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin kecil


laju aliran yang dialami pompa maka daya pompa pada pompa tunggal
tetap konstan.

3. Laju Aliran Terhadap Efisiensi Pompa

Pembahasan :

Berdasarkan Grafik di atas dapat disimpulkan bahwa effisiensi pompa


pada pompa tunggal bervariasi.
4.5 Hasil Pengujian Pompa Tunggal [Pompa 2]

1. Laju Aliran Terhadap Head Total Pompa

Pembahasan :

Berdasarkan grafik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin kecil


laju aliran pada pompa maka semakin besar head total yang dihasilkan
pada pompa tersebut.

2. Laju Aliran Terhadap Daya Pompa


Pembahasan :

Berdasarkan Grafik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada laju aliran
awal pompa daya pompa meningkat lalu, semakin kecil laju aliran yang
dialami pompa maka daya pompa pada pompa tunggal tetap konstan.

3. Laju Aliran Terhadap Efisiensi Pompa

Pembahasan :

Berdasarkan Grafik di atas dapat disimpulkan bahwa effisiensi pompa


pada pompa tunggal bervariasi. Namun effisiensi tidak sampai 100%.
4.6 Hasil Pengujian Pompa Seri

1. Laju Aliran Terhadap Head Total Pompa

Pembahasan :

Berdasarkan grafik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin kecil


laju aliran pada pompa maka semakin besar head total yang dihasilkan
pada pompa tersebut. Pada pompa seri head yang dihasilkan lebih besar
dibanding pada pompa tunggal.
2. Laju Aliran Terhadap Daya Pompa

Pembahasan :

Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahawa pada pompa seri


daya pompa yang dihasilkan yaitu semakin kecil laju aliran maka daya
pompa semakin besar.

3. Laju Aliran Terhadap Efisiensi Pompa

Pembahasan :
Berdasarkan Grafik di atas dapat disimpulkan bahwa effisiensi pompa
pada pompa tunggal bervariasi. Namun effisiensi tidak sampai 100%.

4.7 Hasil Pengujian Pompa Pararel

1. Laju Aliran Terhadap Head Total Pompa

Pembahasan:

Pada pompa parallel head total yang dihasilkan menurut grafik di atas.
Dari grafik di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa head yang dihasilkan semakin
kecil laju aliran maka laju aliran yang dihasilkan meningkat.
2. Laju Aliran Terhadap Daya Pompa

Pembahasan:

Berdasarkan grafik di atas maka dapat disimpulkan bahwa daya pompa


yang dihasilkan pada pompa paralel besar dan pada laju aliran kelima daya
pompanya meningkat dan selanjutnya relative konstan.

3. Laju Aliran Terhadap Efisiensi Pompa

Pembahasan :

Berdasarkan Grafik di atas dapat disimpulkan bahwa effisiensi pompa


pada pompa tunggal bervariasi. Namun effisiensi tidak sampai 100%.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan keempat grafik diatas, pompa yang dirangkai secara seri yang
memiliki head total pompa yang paling besar, yaitu sebesar 103.45 m.

Untuk daya yang diperlukan pompa, sudah pasti daya yang diperlukan
pompa seri/ pararel lebih besar daripada pompa tunggal.
Berdasarkan grafik diatas, jika dirata – ratakan maka pompa seri
memerlukan daya sebesar 1.448,53 watt dan pompa pararel memerluka daya
sebesar 1655,46 watt, jadi daya yang dibutuhkan pompa pararel lebih besar
daripada pompa seri

Efisiensi pompa adalah besarnya perbedaan energi uang diperlukan pompa


dengan energi yang dikeluarkan pompa dalam bentuk persen, semakin kecil
perbedaan energi maka semakin besar persen efisiensinya. Dan jika semakin besar
efisiensinya maka semakin bagus pompanya
Berdasarkan grafik diatas pompa tunggal 1 yang memiliki efisiensi
terbesar yaitu 61.99 % pada bukaan katup sebesar 60˚. Pada pompa tunggal 2
efisiensi sebesar 56.52 % pada bukaan katup sebesar 70˚.

Berdasarkan keempat grafik diatas juga didapatkan bahwa efisiensi


terbesar disetiap rangkaian baik tunggal, seri, maupun pararel berada di bukaan
katup sebesar 60 - 70˚

5.2 Saran

Carilah pompa sesuai keperluan. Jika membutuhkan pompa untuk


memompa air semisalnya setinggi 20 meter carilah pompa dengan head 20 meter.
Jika membutuhkan pompa dengan kemampuan mengalirkan debit yang besar
maka rangkai lah 2 pompa identic dengan rangkaian pararel maka kemampuan
debitnya 2 kali lipat

Anda mungkin juga menyukai