Kabel Fiber Optik harus memenuhi standard internasional dan standard Nasional
yaitu yang disebut dengan ITU-T Recomendation and STEL-K.
Contoh
Jka pada kulit kabel Fiber Optik tertulis seperti gambar dibawah ini,
Maka dapat disimpulkan bahawa kabel Fiber Optik tersebut adalah kabel yang digelar
untuk kabel Duct dengan kapasitas 36 Fiber 3 Tube, jenis fiber optiknya adalah single
mode dan jenis tube adalah berongga.
Kabel udara adalah kabel yang ditambatkan pada tiang telepon, dimana penambatan
pada bearer kabel yang terbuat dari lilitan kawat baja atau juga disebut dengan
messenger Wire.
Jika tidak tersedia berarer, maka kabel dijepit dengan clip yang ditautkan pada tiang.
Kabel udara ditempatkan pada tiang telepon dengan ketentuan sebagai berikut ;
a. Terbuat dari tiang besi dengan panjang 7 meter, 9 meter dan 12 meter.
dipasang untuk didalam kota
b. Terbuat dari tiang beton dengan panjang 12 meter dipasang untuk luar kota.
Pemasangan tiang ;
a. Ditanam 1/5 bagian yang masuk kedalam tanah
b. Untuk tiang besi di pasang pondasi penguat tiang dari adukan semen
setinggi 30 cm
c. Jarak antar tiang antara 40 - 50 meter
d. Penempatan tiang jangan menutup akses jalan atau didepan pintu gerbang
rumah.
Cara pemasangan kabel udara pada tiang ada dua metode yaitu ';
a. Cara Gantung.
Yaitu kabel digantung pada tiang, dengan tidak memotong bearer, digunakan untuk ;
a. Rute lurus dengan jarak kurang dari 50 meter.
b. Peralatan yang dipasang pada tiang adalah
1. Stainless steel band.
2. Suspension Clamps
3. Stainless Steel Band
2. Cara Tambat
Penggunaan Tiang 12 meter atau T-12 untuk penyeberangan rel kereta api,
atau penyeberangan sungai yang kebarnya > 50 meter.
Definisi : Kabel Tanah adalah kabel yang diletakkan atau digelar dibawah permukaan tanah.
dan harus memenuhi standard dari ITU-T serie G dan Standard Nasional seri STEL-K
1. Pemasangan Penggelaran Kabel Tanah Tanam Langsung di bahu jalan dan di trotoar.
kedalaman galian untuk trotoar atau bahu jalan adalah sebagi berikut
a. Tanah yang lembek sedalam 100 cm
b. Tanah yang keras atau berbatu sedalam 80 cm
Pada bagian bawah menggunakan lapisan pasir setebal 20 cm
sedangkan bagian atas diutup dengan batu koral setinggi 30 cm.
2. Pemasangan melintas Jalan Raya
Kabel tanah Tanam Langsung yang melintas Jalan Raya agar dilindungi dengan
pipa Galvanis dengan diameter 4", dan menggunakan subduct HDPE
dan harus disediakan satu pipa Galvanis sebagai cadangan.
Jika melewati parit agar diberi pengaman dengan melindungi kabel menggunakan
pipa Galvanis diameter 2,5", yang ditempatkan dengan dengan dua cara, yaitu;
a. Dibawah parit, jika kedalaman parit kurang dari 100 cm
untuk parit terbuka pipa galvanis diusahakan ditempatkan diatas permukaan air
agar tidak menghalangi aliran, dan diberi kawat berduri untk mencegah pencurian
dan perusakan
Untuk parit tertutup ditempatkan dibawah penutup dan dipasang rapi agar penutup
teteap sejajar dengan permukaan semula.
1. Manhole
Manhole adalah salah satu sarana yang penting, digunakan untuk instalasi kabel duct,
yang dipasang dengan jarak setiap 250 meter.
Fungsi dari Manhole adalah ;
a. Tempat penarikan untuk penggelaran kabel duct
b.Tempat sambungan kabel duct
c. Tempat percabangan jalur pada kabel duct.
d. Tempat pemeliharaan kabel duct.
disebut dengan Manhole karena lubang tersebut dapat memuat orang yang bekerja.
Konstruksi Manhole dengan beton bertulang dengan campuran semen : kerikil : pasir = 1:1,5:2,5 kedap air yang
mampu menahan tekanan beban > 50 ton.
Penampang Manhole seperti pada gambar dibawah ini
Type H1S5-S, artinya memiliki 2 lubang pipa dengan jumlah susun dari atas kebawah 5 pipa atau sama dengan
2×5 =10 lubang pipa duct, atau 3x10 subduct untuk kabel Fiber Optik.
Type H2S7-S, artinya, memiliki 4 lubang pipa dengan jumlah susun pipa dari atas kebawah 7 pipa atau sama
dengan 4×7=28 lubang pipa duct atau 3 x 28 subduct untuk kabel Fiber Optik
Type H3S7-S, artinya, memiliki 3 pasang lubang pipa dengan jumlah susun pipa dari atas kebawah 7 pipa atau
sama dengan 6×7=42 lubang pipa duct atau 3 x 42 subduct untuk kabel Fiber Optik
Type H4S7-S, artinya memiliki 4 pasang lubang pipa dengan jumlah susun pipa dari atas kebawah 7 pipa atau
sama dengan 8×7=56 lubang pipa duct atau 3 x 56 subduct untuk kabel Fiber Optik
Type H5S7-S, artinya memiliki 5 pasang lubang pipa dengan jumlah susun pipa dari atas kebawah 7 pipa atau
sama dengan jumlah 10×7=70 lubang pipa duct atau 3 x 70 sub duct untuk kabelFiber Optik.
2) Manhole Tipe L
Manhole type L digunakan untuk tikungan jalan, sehingga membentuk huruf L
Type H1S5-L, artinya memiliki 1 pasang pipa PVC dengan jumlah susun dari atas kebawah 5 pipa atau sama
dengan 2×5 =10 lubang pipa duct, baik input maupun output.
Type H2S7-L, artinya, memiliki 2 pasang pipa PVC dengan jumlah susun pipa dari atas kebawah 7 pipa atau
sama dengan 4×7=28 lubang pipa duct, baik input maupun output.
Type H3S7-L, artinya, memiliki 3 pasang pipa PVC dengan jumlah susun pipa dari atas kebawah 7 pipa atau
sama dengan 6×7=42 lubang pipa duct, baik input maupun output.
Type H4S7-L, artinya memiliki 4 pasang pipa PVC dengan jumlah susun pipa dari atas kebawah 7 pipa atau
sama dengan 8×7=56 lubang pipa duct, baik input maupun output.
Type H5S7-L, artinya memiliki 5 pasang pipa PVC dengan jumlah susun pipa dari atas kebawah 7 pipa atau
sama dengan jumlah 10×7=70 lubang pipa duct, baik input maupun output.
3) Mahole type T
Manhole type-T, diperuntukan untuk rute jaringan yang membelok dua arah di disudut/ persimpangan jalan,
pada tabel cara membaca demensi ukuran seperti pada type S maupun L
Konstruski Manhole T seperti pada gambar dibawah ini;
Material bantu
1. Sub duct
2. Klem penjepit
1. Dalam pelaksanaan instalasi harga kuat tarik dan kelengkungan serta kecepata tarik
yang diberikan oleh pabrik harus dijadikan standart
2. Harus dihindarkan tarikan dengan sentakan atau menghentikan tarikan secara tiba-
tiba.
3. Harus dijaga agar tegangan tarik konstan selama penarikan
4. Penarikan kabel dapat dilakukan dengan tenaga manusia (tangan) atau mesin winch.
Bila dengan mesin maka tension meter harus selalu dimonitor
5. Putaran haspel untuk mengeluarkan kabel harus pada arah yang benar sesuai
dengan arah yang diberikan oleh pabrik.
6. Dalam penempatan haspel kabel memerlukan ruang sedemikian rupa agar haspel
dapat diputar
7. Penurunan dan penaikan kabel pada haspel harus menggunakan papan peluncurdan
dilakukan secara hati-hati sehingga tidak merusak kulit kabel yang dapat menyebabkan cacat
pada serat optik
8. Haspel kabel yang akan ditarik harus sesuai dengan rencana (drum plan)
Langkah penarikan sub duct duct dari Manhole adalah sebagai berikut ;
1. Lakukan roding pada sub dict antar manhole untuk memeriksa sub duct
2. Pasang ujung roding dengan swivel dan shackel dn ikatkan pada pulinh eye yang sudah terikat
dengan kabel
3. Tarik kawat penarik secara pelan pelan , perhatikan ketegangan kabel agar tidak putus.
4. Hendaknya sebelum ditarik, kabel dilepas dari drum dan buat angka 8 agar tidak melintir