Anda di halaman 1dari 45

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR JASA KONSTRUKSI


BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL
JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

PEMELIHARAAN HARIAN
BACKHOE LOADER SEBELUM OPERASI
KODE UNIT KOMPETENSI
F45.500.2.2.19.II.02.001.01

BUKU INFORMASI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
Jalan Sapta Taruna Raya, Komplek PU Pasar Jumat - Jakarta Selatan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

DAFTAR ISI

Daftar Isi ................................................................................................................................... 1

BAB I PENGANTAR ............................................................................................................ 2


1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ................................................ 2
1.2 Penjelasan Materi Pelatihan .............................................................................. 2
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini ........................................................................ 3
1.4 Pengertian-pengertian / Istilah .......................................................................... 4

BAB II STANDAR KOMPETENSI ......................................................................................... 6


2.1 Peta Paket Pelatihan ........................................................................................ 6
2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi ................................................................ 6
2.3 Unit Kompetensi yang Dipelajari ...................................................................... 7

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ................................................................. 11


3.1 Strategi Pelatihan ............................................................................................. 11
3.2 Metode Pelatihan ............................................................................................. 12

BAB IV PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SEBELUM OPERASI ............... 13


4.1 Umum ................................................................................................................ 13
4.2 Persiapan pemeliharaan harian sebelum operasi ............................................. 16
4.3 Pemeriksaan keliling (walk around inspection).................................................. 21
4.4 Pemeriksaan pelumas, pendingin dan bahan bakar ......................................... 27
4.5 Pembuatan catatan pemeliharaan .................................................................... 39

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN


KOMPETENSI .......................................................................................................... 42
5.1 Sumber Daya Manusia ..................................................................................... 42
5.2 Sumber-sumber Kepustakaan .......................................................................... 42
5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan .................................................................. 44

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 1 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

BAB I

PENGANTAR

1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)


1.1.1 Pelatihan berbasis kompetensi
Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat
melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh
Kriteria Unjuk Kerja.
1.1.2 Pengertian kompetensi ditempat kerja
Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan
memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk
ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah
disetujui.
1.2 Penjelasan Materi Pelatihan
1.2.1 Desain Materi Pelatihan
Materi pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan
Pelatihan Individual / mandiri :
1) Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang
instruktur.

2) Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta


dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari instruktur.
1.2.2 Isi Materi Pelatihan
1) Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk instruktur maupun peserta
pelatihan.
2) Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun
Pelatihan Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
a. Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempe-
lajari dan memahami informasi.
b. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian kete-
rampilan peserta pelatihan.
c. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktek kerja.

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 2 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

3) Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh instruktur untuk menilai jawaban dan
tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
a. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai
pernyataan keterampilan.
b. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan
peserta pelatihan.
c. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
d. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
e. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
f. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.3 Penerapan Materi Pelatihan
1) Pada pelatihan klasikal, instruktur adalah :
a. Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan
sebagai sumber pelatihan.
b. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
c. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyeleng-
garaan pelatihan.
d. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan
dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
2) Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan adalah :
a. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
b. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
c. Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
d. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
e. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh instruktur.
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini
1.3.1 Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency)
Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat
mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan diper-
syaratkan untuk mengikuti pelatihan
1.3.2 Persyaratan
Untuk mendapatkan pengakuan kompetensi terkini, seseorang harus sudah
memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, yang diperoleh melalui:
1) Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang sama atau
2) Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
3) Mempunyai pengalaman lainnya yang memberikan pelajaran pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang sama.

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 3 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

1.4 Pengertian-Pengertian / Istilah


1.4.1 Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
1.4.2 Standarisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.
1.4.3 Penilaian / Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta
keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan
bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.
1.4.4 Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi
yang dipelajari.
1.4.5 Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan.
1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
KKNI adalah kerangka penjenjangan kulaifikasi kompetensi yang dapat
menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan
dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
1.4.7 Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki
seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang
dipersyaratkan.
1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat
jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang
berlaku.

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 4 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

1.4.9 Sertifikat Kompetensi


Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.
1.4.10 Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis
dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi
nasional dan / atau internasional.

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 5 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1 Peta Paket Pelatihan


Materi pelatihan ini merupakan bagian dari paket pelatihan jabatan kerja Operator
Backhoe Loader (jenjang jabatan KKNI level II) yaitu sebagai representasi dari unit
kompetensi : Melakukan Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi (F
45.500.2.2.19.II.02.001.01) sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan
pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan materi pelatihan lainnya yaitu :
• Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
• Komunikasi dan kerjasama di tempat kerja
• Teknik pengoperasian loader pada unit backhoe loader
• Teknik pengoperasian backhoe pada unit backhoe loader
• Pengoperasian naik / turun backhoe loader ke / dari atas truk trailer
• Pemeliharaan harian backhoe loader setelah operasi
• Laporan Harian Operasi

2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi


2.2.1 Unit Kompetensi
Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan yang
akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit kompetensi yang
terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu..
2.2.2 Unit kompetensi yang akan dipelajari
Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah
“Melakukan pemeliharaan harian backhoe loader sebelum operasi”
2.2.3 Durasi / Waktu pelatihan
Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian
kompetensi, bukan pada lamanya waktu pelatihan. Peserta yang berbeda
mungkin membutuhkan waktu pelatihan yang berbeda pula untuk menjadi
kompeten dalam keterampilan tertentu.
2.2.4 Kesempatan untuk menjadi kompeten
Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama,
Instruktur mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang bersangkutan.
Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk
meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan.
Jumlah maksimum kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 6 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari


Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
• mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
• mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
• memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
• menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah
dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
2.3.1 Judul Unit
Melakukan pemeliharaan harian backhoe loader sebelum operasi
2.3.2 Kode Unit
F. 45.500.2.2.19.II.02.001.01
2.3.3 Deskripsi Unit
Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
diperlukan untuk melakukan pemeliharaan harian backhoe loader sebelum
operasi
2.3.4 Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal K3LH, komunikasi dan
kerjasama ditempat kerja, pemeliharaan harian dan teknik dasar pengoperasian
backhoe loader.
2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria )

1. Melakukan persiapan 1.1 Buku manual pemeliharaan dan pengoperasian alat


pemeliharaan harian disiapkan.
1.2 Peralatan dan bahan untuk pemeliharaan disiapkan
sesuai dengan prosedur
1.3 APD dan APK dipersiapkan dan dipakai sesuai
dengan prosedur

2. Melakukan 2.1 Kondisi ban dan baut penguat roda diperiksa dari
pemeriksaan keliling kemungkinan rusak atau hilang.
(walk around 2.2 Keadaan lantai parkir diperiksa dari kemungkinan
inspection) adanya kebocoran minyak pelumas, bahan bakar dan
cairan pendingin.
2.3 Kondisi fisik semua bagian implement diperiksa dari
kemungkinan rusak atau kurang pelumasannya
2.4 Kondisi fisik lampu kerja dan kaca spion diperiksa dari
kemungkinan rusak atau hilang.
2.5 Kondisi fisik jack diperiksa dari kemungkinan rusak.
2.6 Kondisi side shift diperiksa untuk jenis backhoe loader
yang menggunakannya.

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 7 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria )

3. Memeriksa pelumas, 3.1 Level dan kondisi minyak pelumas engine, minyak
pendingin dan bahan hidrolik, minyak transmisi dan minyak rem diperiksa
bakar. sesuai dengan prosedur.
3.2 Level air pendingin engine diperiksa sesuai prosedur.
3.3 Level dan kondisi bahan bakar diperiksa serta
melakukan penceratan (drain) sesuai dengan
prosedur.
3.4 Kondisi battery diperiksa sesuai prosedur.
3.5 Indikator saringan udara diperiksa dan endapan debu
dibuang sesuai dengan prosedur.
3.6 Kekencangan dan kondisi tali kipas diperiksa sesuai
dengan prosedur.
3.7 Greasing harian dilakukan pada nipple grease.

4. Membuat catatan 4.1 Data hasil pemeriksaan keliling (walk-around


pemeliharaan harian inspection) dicatat untuk bahan laporan selanjutnya.
sebelum operasi 4.2 Posisi service meter dicatat untuk bahan laporan
selanjutnya.
4.3 Kelainan-kelainan yang tidak diharapkan dicatat untuk
laporan selanjutnya.
4.4 Catatan diarsipkan sesuai dengan SOP yang berlaku.

2.3.6 Batasan Variabel


1) Kontek Variabel
a. Unit kompetensi ini diterapkan dalam kelompok kerja atau individual untuk
menyelesaikan pekerjaan pemeliharaan harian backhoe loader.
b. Unit kompetensi ini diterapkan di tempat kerja dengan dukungan
ketersediaan tools standar yang selalu tersimpan di unit alat
c. Unit kompetensi ini diterapkan dalam kondisi lingkungan yang mendukung
2) Perlengkapan dan Peralatan
a. Tools untuk pemeliharaan harian antara lain :
(1) Standard tools untuk backhoe loader.
(2) Pompa gemuk (grease gun)
b. Bahan yang diperlukan:
(1) Gemuk (grease)
(2) Minyak pelumas (untuk penambahan)
(3) Form laporan pemeliharaan.
3) Tugas-tugas yang harus dilakukan
a. Melakukan persiapan pemeliharaan harian
b. Melakukan pemeriksaan keliling (walk around inspection)
c. Memeriksa pelumas, pendingin dan bahan bakar.
d. Membuat catatan pemeliharaan harian sebelum operasi.

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 8 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

4) Materi dan peraturan-peraturan yang diperlukan


a. Undang-undang No.1/1970 tentang Keselamatan Kerja dan peraturan
lainnya terkait dengan keselamatan kerja.
b. Undang-undang No. 4/1982 tentang Lingkungan Hidup dan peraturan
lainnya terkait dengan pencegahan pencemaran lingkungan.
c. Prosedur standar perusahaan.
d. Pedoman kerja dalam kelompok kerja.
e. Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan (operation & maintenance
manual) backhoe loader dari pabrik untuk merk dan type yang
dioperasikan.
f. Struktur organisasi perusahaan / proyek.
2.3.7 Panduan Penilaian
1) Kondisi Pengujian
a. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan
melakukan persiapan pelaksanaan pemeliharaan harian, melakukan
pemeriksaan keliling (walk around inspection), memeriksa pelumas,
pendingin dan bahan bakar, melaksanakan pemeriksaan sebelum engine
dihidupkan dan membuat laporan pemeliharaan harian, yang digunakan
untuk melakukan pemeliharaan harian backhoe loader, sebagai bagian
dari pekerjaan pengoperasian backhoe loader.
b. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi /
praktek;
c. Penilaian dapat dilaksanakan secara: simulilasi di workshop dan atau di
tempat kerja.
2) Penjelasan prosedur penilaian, alat, bahan, dan tempat penilaian serta
penguasaan unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan
keterkaitannya dengan unit kompetensi lainnya :
a. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya :
(1) F45.500.2.2.19.II.01.001.01: Menerapkan Ketentuan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) dan
Lingkungan Hidup di tempat kerja
(2) F45.500.2.2.19.II.01.002.01: Melakukan komunikasi dan kerjasama
di tempat kerja
b. Kaitan dengan kompetensi lain:
(1) F45.500.2.2.19.II.02.002.01: Mengoperasikan implement loader
pada unit backhoe loader
(2) F45.500.2.2.19.II.02.003.01: Mengoperasikan implement backhoe
pada unit backhoe loader
(3) F45.500.2.2.19.II.02.004.01: Menaikkan dan menurunkan unit
backhoe loader ke / dari atas truk trailer
(4) F45.500.2.2.19.II.02.005.01: Melaksanakan pemeliharaan harian
backhoe loader setelah operasi

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 9 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

(5) F45.500.2.2.19.II.02.006.01: Membuat laporan harian operasi


3) Pengetahuan yang dibutuhkan :
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
b. Struktur dan fungsi komponen utama backhoe loader
c. Pemeliharaan backhoe loader (preventive maintenance).
d. Pengetahuan bahan bakar dan pelumas.
e. Sistem pelaporan.
4) Keterampilan yang dibutuhkan:
a. Menerapkan K3 dan LH selama melakukan pemeliharaan harian
b. Melakukan komunikasi dan kerjasama ditempat kerja
c. Melakukan pemeliharaan harian sesuai prosedur.
d. Membuat laporan pemeliharaan.
5) Aspek Kritis
Aspek kritis yang harus diperhatikan :
a. Kemampuan mengidentifikasi manual yang berlaku untuk unit backhoe
loader yang dioperasikan.
b. Kemampuan menginterpretasikan manual pengoperasian dan
pemeliharaan.
c. Kedisiplinan dan ketelitian dalam melakukan pemeriksaan keliling,
pemeriksaan minyak pelumas, bahan bakar dan pendingin,pemeriksaan
sebelum engine dihidupkan
d. Kemampuan dan kedisiplinan dalam membuat laporan pada form standar

2.3.8 Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Tingkat


1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan 2
informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 1

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 10 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1 Strategi Pelatihan


Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan pelatihan
klasikal yang diajarkan di kelas oleh pelatih. Pada sistem ini peserta pelatihan akan
bertanggung jawab terhadap proses belajar secara sendiri, artinya bahwa peserta
pelatihan perlu merencanakan kegiatan/proses belajar dengan Pelatih dan kemudian
melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
3.1.1 Persiapan / perencanaan
1) Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar.
2) Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
3) Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.
4) Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
Peserta latih sendiri.
3.1.2 Permulaan dari proses pembelajaran
1) Peserta mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang
terdapat pada tahap belajar.
2) Instruktur dapat meninjau dan merevisi materi belajar agar dapat
menggabungkan pengetahuan Peserta latih secara mandiri.
3.1.3 Pengamatan terhadap tugas praktik
1) Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Instruktur atau
orang yang telah berpengalaman lainnya.
2) Mengajukan pertanyaan kepada Instruktur tentang konsep sulit yang peserta
latih temukan.
3.1.4 Implementasi
1) Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
2) Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
3) Mempraktikkan keterampilan baru yang telah peserta latih peroleh.
3.1.5 Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar peserta latih.

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 11 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

3.2 Metode Pelatihan


Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus,
kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
3.2.1 Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan peserta latih untuk belajar secara individual,
sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar
dilaksanakan secara bebas, peserta latih disarankan untuk menemui Instruktur
setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
3.2.2 Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara
teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses
belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi
kelompok memberikan interaksi antar peserta, Instruktur dan pakar/ahli dari
tempat kerja.
3.2.3 Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan
oleh Instruktur atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik
tertentu.

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 12 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

BAB IV

PEMELIHARAAN HARIAN
BACKHOE LOADER SEBELUM OPERASI

4.1 Umum
Alat berat konstruksi termasuk Backhoe Loader adalah salah satu modal kerja untuk
pelaksanaan pembangunan Proyek Konstruksi yang dibeli dengan biaya investasi yang
sangat mahal, yang diharapkan dapat memberikan hasil pekerjaan yang efektif dan efisien
selama waktu life time (umur alat) yang direncanakan.
Pencapaian umur alat dengan kinerja yang baik sangat bergantung pada mutu peme-
liharaannya, disamping cara pengoperasiannya yang benar. Pemeliharaan dengan cara
yang serampangan akan memperpendek umur alat.
Operator mempunyai peran yang amat penting dalam pemeliharaan alat berat karena
sebagai personil yang dari waktu ke waktu selalu bersama-sama alat berat yang
dioperasikan, sehingga kelainan-kelainan yang mengindikasikan tanda-tanda kerusakan
dapat diketahui secara dini oleh Operator
Seorang Operator seyogyanya dapat menangkap setiap tanda-tanda kerusakan pada alat
sebelum menjalankan alat. Dengan panca indra operator bisa menditeksi kalau terjadi
suatu gejala yang tidak normal pada alat yang di operasikan. Misalnya melalui pengamatan
suara (pendengar), getaran (perasaan), warna gas buang (mata), bau olie yang terbakar
(hidung) dan perasaan untuk kondisi tertentu. Contoh lain apabila sudah dapat mengenal
bentuk ban dengan tekanan tertentu yang normal (dengan melihat besarnya bidang kontak
antara ban dengan permukaan tanah), maka dapat memperkirakan tekanan udara dari
suatu ban tanpa menggunakan alat pengukur.
Dalam hal yang khusus kadang-kadang memerlukan seseorang ahli untuk menemukan
kerusakan yang terjadi melalui bunyi-bunyi yang terdengar. Sesungguhnya Operator juga
bisa membedakann antara bunyi yang normal dan yang tidak normal, apabila mau
membiasakan dengan teliti. Pengetahuan dan pengalaman diperlukan untuk menentukan
sumber bunyi tersebut dan mencari sebab-sebabnya. Operator tidak perlu harus bisa
memperbaiki tetapi cukup melaporkan kepada mekanik tentang penyebabnya, sehingga
mempermudah tugas mekanik.
Tidak semua gejala kelainan alat bisa ditangkap dengan panca indra yang dapat dijelaskan
dengan suatu bentuk kata-kata. Oleh karena itu bagi operator perlu memahami petunjuk
pemeliharaan yang disediakan oleh setiap alat yang dapat mencegah kerusakan yang
diakibatkan oleh karena kurang memahami petunjuk alat yang dioperasikan. Untuk
maksud berikut ini operator dituntut untuk mematuhi segala petunjuk yang diberikan dalam
bentuk buku pemeliharaan.
4.1.1 Maksud dan Tujuan Pemeliharaan
Pemeliharaan peralatan khususnya alat-alat berat adalah suatu kegiatan yang
dilaksanakan oleh Operator atau Mekanik yang ditunjuk terhadap suatu alat-alat
berat agar alat tersebut tetap dapat berfungsi sebagaimana mestinya selama umur
ekonomisnya.

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 13 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

Sesuai dengan perkembangan teknologi alat-alat berat khususnya Backhoe Loader,


perlu adanya peningkatan pemahaman pemeliharaan baik yang menyangkut
pengetahuan yang terkait maupun keterampilan yang harus dimiliki oleh Operator
Backhoe Loader.
Salah satu jalur peningkatan pemahaman tersebut adalah tersedianya suatu
pedoman yang dapat memberikan bekal bagi para Operator dan Mekanik untuk
dapat menyadari betapa pentingnya peran mereka dalam meningkatkan kinerja
Backhoe Loader karena tingginya disiplin mereka dalam melaksanakan
pemeliharaan alat tersebut. Pedoman yang tepat untuk tujuan ini adalah buku OMM
(Operation and Maintenance Manual) yang biasa disediakan oleh pabrik pembuat
alat berat yang bersangkutan.
Maksud dari pemeliharaan alat-alat berat ini pada umumnya adalah untuk
mempertahankan kondisi ekonomis alat-alat berat, baik kondisi teknis maupun
kinerjanya melalui kegiatan perawatan yang dilaksanakan oleh operator dan
mekanik.
Tujuan pemeliharaan Alat Berat adalah untuk :
• Menjaga agar alat selalu siap operasi dan kondisinya tetap stabil sehingga
mampu untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kapasitasnya.
Kesiapan operasi akan menaikkan tingkat availability alat
• Mencegah kemungkinan terjadinya gangguan dan hambatan operasi.
- Mengetahui kondisi alat yang dipergunakan untuk menyiapkan suku
cadang
- Mengatasi hambatan produksi atau operasi dengan cepat
• Mencegah terjadinya hal-hal yang membahayakan kesehatan, kesela-matan
kerja dan lingkungan hidup (K3LH).
• Meningkatkan efisiensi kerja yang berdampak pada penghematan biaya
operasional alat dan mempermudah perhitungan dalam perencanaan produksi
• Mencegah terjadinya kerusakan sebelum waktunya
• Mempertahankan dan bila mungkin memperpanjang umur ekonomis alat-alat
berat.
4.1.2 Metode pemeliharaan peralatan berat
Pemeliharaan peralatan berat dilaksanakan dengan metode yang disesuaikan
dengan visi dan misi masing-masing Lembaga atau Perusahaan. Secara garis
besar metode pemeliharaan dapat dikategorikan sebagai berikut :

Gambar 4.1 Pemeliharaan Alat Berat

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 14 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

1) Pemeliharaan Pencegahan
Adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan interval waktu tertentu yang
maksudnya untuk meniadakan kemungkinan terjadinya gangguan kemacetan
atau kerusakan alat yang berlebihan atau cenderung fatal. Dari pemeliharaan
pencegahan ini yang dilakukan termasuk penggantian parts yang mempunyai
unsur yang penting, namun rusak diluar pemakaian normal. Hal ini terjadi
karena kurang cermatnya operator waktu menjalankan alat, atau mutu dari
parts tersebut yang tidak terpantau pada saat dilakukan pengecekan mutu
sehingga lolos dipasaran.
2) Pemeliharaan Perbaikan
Adalah pemeliharaan yang dilakukan pada unit alat yang terlanjur rusak
sehingga tidak operasi karena ada bagian yang tidak berfungsi. Pada
pemeliharaan koreksi ini yang dilakukan antara lain mengembalikan alat
menuju pada standar yang diperlukan untuk operasi lagi.
3) Pemeliharaan Berkala
Adalah pemeliharaan yang memang sudah diprogramkan untuk dilakukan
sesuai rencana dengan berbasis waktu, pelaksanaannya mengikuti jadwal
tercapainya pencatatan jam operasi tertentu (setiap 10 jam, 50 jam, 250 jam
dan seterusnya).
Pada pemeliharaan berkala yang dilakukan antara lain :
• Pemeriksaan keliling (walk around inspection)
• Penambahan / penggantian pelumas dan air pendingin
• Penggantian filter dan penyetelan
Mutu pemeliharaan berkala bergantung pada disiplin waktu melaksanakan
service periodic dan disiplin dalam mengikuti prosedur pemeliharaan dalam
buku OMM (Operation and Maintenance Manual).
4) Pemeliharaan berdasarkan kondisi
Apabila pemeliharaan bekala berbasis waktu maka pemeliharaan berdasarkan
kondisi komponen alat pada saat dilakukan pemeriksaan (inspection).
Mutu pemeliharaan berdasarkan kondisi sangat bergantung pada ketelitian dan
kecermatan pemeriksaan kondisi dan ketajaman analisa kerusakan.
Program ini banyak dilayani oleh Authorized Dealer Alat Berat antara lain:
• Program Pemeriksaan Mesin (P2M)
• Program Pemeriksaan Under Carriage (P2U)
• Program Analisa Pelumas (PAP)
Setelah melakukan pemeriksaan, dealer akan melakukan analisa dan
rekomendasi perbaikannya.
5) Pemeliharaan darurat
Adalah pemeliharaan yang bersifat memperbaiki kerusakan yang tidak
diperkirakan sebelumnya. Sesuai dengan namanya bahwa kerusakan yang
terjadi ini secara tiba-tiba tanpa adanya suatu gejala-gejala yang
menginformasikan akan terjadinya kerusakan, misalnya v belt putus.

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 15 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

4.1.3 Penggunaan suku cadang dan minyak pelumas


Periksa meteran service pada setiap hari untuk melihat bahwa waktunya service
telah tiba misalnya pada pekerjaan yang perlu penggantian atau perbaikan yang
harus dilakukan. Usahakan setiap penggantian part yang rusak dengan
menggunakan parts yang asli sesuai dengan buku petunjuk penggantian yang
diberikan oleh pabrik. Pada setiap alat disertai buku petunjuk untuk penggantian
parts yang telah rusak atau aus dengan menggunakan code part tersendiri.
Demikian juga dalam pemilihan pelumas dan grease ditunjukan kekentalannya
(Viscosities) serta mutunya sesuai dengan petunjuk dalam buku OMM. Pergunakan
olie dan grease yang bersih, juga pelihara tempatnya, jangan sampai ada bahan-
bahan lain yang masuk kedalam tempat olie dan grease sampai bercampur dan
menjadi kotor.
4.1.4 Penambahan air dan olie
Peliharalah alat dalam kondisi selalu bersih setiap saat agar memudahkan untuk
menemukan parts yang dapat mengakibatkan permasalahan sewaktu dioperasikan.
Perlu diperhatikan pula pada hal-hal tertentu, misalnya tempat yang harus
dibersihkan seperti fitting grease dan kaca pengamatan ukuran permukaan dan
tempat penceratan untuk menghindari material lain yang masuk kedalamnya.
Berhati-hatilah pada waktu membuang air pendingin yang panas dan olie panas,
terutama sewaktu membuka tutup air pendingin dan tutup olie saat alat sedang
berhenti operasi. Tunggulah engine dingin terlebih dahulu sekitar temperature
mencapai 20 - 40º C barulah saat yang baik untuk membuka tutup olie yang akan
dibuang dan diganti dengan olie yang baru, demikian juga tutup air pendingin untuk
ditambahkan.
Setelah olie diganti atau filter dipasang kembali, periksalah olie dan filter bekasnya
barangkali bercampur dengan bahan/material yang mengotorinya, Kalau terdapat
terlalu banyak kandungan material yang bercampur dengan olie, laporkan kepada
atasan untuk ditindaklanjuti. Apabila alat dilengkapi saringan bahan bakar, jangan
dibuka saringan tersebut sewaktu mengisi bahan bakar. Pada saat penggantian olie
atau pemeriksaan olie carilah ditempat yang tidak berdebu, ini merupakan tempat
yang sangat baik dan jauhkan dari material yang dapat mengotori olie agar terjamin
kebersihannya.
Label peringatan dipasang pada tempat kontak starter atau tepatnya di tuas kendali
untuk mencegah seseorang melakukan penyetaran engine selama pemeliharaan
berlangsung. Hal ini sangat perlu agar tidak terjadi sesuatu yang dapat
menimbulkan kecelakaan kerja. Disamping hal tersebut selama pengoperasian juga
harus selalu mematuhi aturan-aturan yang tertulis pada label keselamatan yang
ditempatkan pada alat

4.2 Persiapan pemeliharaan harian sebelum operasi


Pemeliharaan Harian Sebelum Operasi adalah suatu pekerjaan yang harus dilakukan
setiap hari oleh Operator sebelum mengoperasikan alatnya. Tugas ini merupakan tugas
yang melekat pada jabatan operator sehingga diperlukan disipilin yang tinggi, baik
menyangkut disiplin waktu maupun dalam pelaksanaannya.
Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi
Halaman: 16 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

4.2.1 Spesifikasi Teknik


Bila kita akan membedakan Backhoe Loader secara umum memberikan perbedaan
pada kapasitas bucketnya, baik bucket backhoe maupun bucket loadernya. Tetapi
kita juga bisa membedakan dengan menyebutkan dayanya, karena kedua hal
tersebut sangat berkaitan erat. Kalau yang disebut kapasitas bucketnya, yang
menjadi cirinya adalah salah satu komponen yaitu bucket, tetapi kalau yang disebut
dayanya merupakan salah satu komponen utama penggerak Backhoe Loader yaitu
engine.
Spesifikasi merupakan salah satu pengetahuan bagi Operator Backhoe Loader.
Berikut ini sebagai contoh diambil dari Backhoe Loader Volvo dengan cuplikan data
Spesifikasi Teknik sebagai berikut :
1) Model : Center Pivot
2) Kapasitas bucket : 0,2 m3
3) Drive-train
• Kec. maks, maju / mundur
– Gigi 1 : 5,7 km/jam
– Gigi 2 : 9,2 km/jam
– Gigi 3 : 19,7 km/jam
– Gigi 4 : 36,6 km/jam
4) Berat operasional : 8606 kg
5) Backhoe
• Kapasitas bucket : 0,21 m3
• Lebar bucket : 610 mm
• Bucket digging force : 59,1 kN
• Dipper digging force : 38,8 kN
4) Loader
• Kapasitas bucket - General Purpose : 1,00 m3
• Lebar bucket - General Purpose : 2350 mm
• Lift Capacity @ Full Height - Single Tilt : 3154 kg
• Bucket Breakout Force - Single Tilt : 55,4 kN
• Lift Capacity @ Full Height : 3154 kg
• Cycle times
– Raise to full height : 4,6 detik
– Dump time : 1,8 detik
– Curl time : 2,3 detik
– Lower : 3,1 detik
5) Ukuran ban
• Ban depan : 12,5/80x18 10 Ply
• Ban belakang : 19,5Lx24 10 Ply
6) Engine
• Engine Model (Standard) : Diesel
• Net Power : 67 kW (90HP)
• Rated speed : 2200 rpm

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 17 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

• Displacement : 4.04 L
• Max Torque @ 1500 rpm : 390 N·m
7) Dimensi Umum

Gambar 4.2 Dimensi Umum


Ukuran dimensi umum :
• A – Panjang keseluruhan……………………………….. 7339 mm
• B – Lebar keseluruhan…………………………………... 2350 mm
• C – Tinggi keseluruhan ……………………………….... 3689 mm
• D – Wheel base………………………………………....... 2185 mm
• E – Ground clearance…………………………………….. 317 mm
• F – Height to top of ROPS ( Cab & Canopy )………….. 2878 mm
• G – Width over extended stabilizers at ground level….. 3238 mm
4.2.2 Komponen Utama Backhoe Loader

Gambar 4.3 Komponen Utama Backhoe Loader

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 18 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

Komponen utama backhoe loader seperti terlihat pada gambar 4.3, dengan fungsi
sebagai beikut :
1) Tractor
Tractor sebagai komponen induk berfungsi sebagai pembawa dan penggerak
semua komponen backhoe loader. Tractor terdiri dari chasis, engine, pompa
hidrolik, torque converter, transmisi, drive shaft, final drive dan roda ban.
2) Stabilizer Legs
Stabilizer legs berfungsi sebagai penopang backhoe loader pada saat
implement backhoe dioperasikan. Komponen ini diperlukan saat
pengoperasian backhoe karena bentuk boom dan arm yang cukup panjang
sehingga gerakannya akan berpotensi menyebabkan alat terguling.
Pada pengoperasian implement loader, komponen ini tidak difungsikan.
3) Cab
Cab atau cabin adalah ruangan dimana Operator mengendalikan peralatan
untuk pengoperasiannya. Didalam cabin terdapat alat-alat kendali seperti
steering column, tuas kendali / joystick, pedal gas dan pedal rem. Disamping
itu juga ada alat-alat monitor untuk memberi sinyal peringatan bila ada sesuatu
hal yang tidak diharapkan
4) Backhoe
Backhoe adalah salah satu implement dimana peralatan Backhoe Loader
berfungsi. Backhoe digerakkan secara hidrolik dengan dibantu oleh komponen
boom, stick, stabilizer leg dan bucket backhoe.
5) Loader
Loader adalah salah satu implement dimana peralatan Backhoe Loader
berfungsi. Loader juga digerakkan secara hidrolik dengan dibantu oleh
komponen lift arm, tilt lever dan bucket loader.
4.2.3 Pemeliharaan harian yang dikerjakan oleh Operator
Macam kegiatan pemeliharaan yang dikerjakan oleh Operator Backhoe Loader
hanya terbatas pada pemeliharaan harian yang terjadwal harian atau tiap 10 jam
kerja yang tertulis dalam buku OMM. Kegiatan pemeliharaan lainnya (mingguan /
50 jam, bulanan / 250 jam dan seterusnya) dilakukan oleh Mekanik Pemeliharaan.
Contoh pemeliharaan yang terjadwal harian / 10 jam antara lain :
1) Walk around inspection
2) Pemeriksaan :
• Level pelumas engine
• Level minyak hidrolik
• Level minyak transmisi
• Level minyak rem
• Level bahan bakar
• Water separator
• Level air pendingin engine
• Level cairan batere
• Indikator filter udara
• Kekencangan V-belt

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 19 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

• Kondisi ban
3) Pengujian :
• Backup alarm
• Sistim rem
• Lampu kerja dan pengaman
4) Pemberian gemuk / greasing :
• Backhoe boom, stick, bucket, swing dan cylinder bearing
• Loader bucket, cylinder dan linkage bearings
• Stabilizer dan cylinder bearings
• Swing frame dan cylinder bearing
4.2.4 Posisi Backhoe Loader
Penempatan alat pada saat dilakukan pemeriksaan dan pemeliharaan harus
diposisikan pada tempat parkir yang tanahnya keras dan datar.
Bentuk pengaturan peralatan kerja seperti pada posisi berikut (gambar 4.4) kecuali
kalau ditentukan yang lain.

Gambar 4.4 Posisi Backhoe Loader


1) Turunkan peralatan kerja ke tanah dan aturlah seperti bentuk gambar 4.4
diatas.
2) Aturlah semua tuas keposisi netral atau posisi HOLD
3) Tekanlah kontak rem parkir untuk memasang rem parkir
4) Pasanglah blocks pengaman di ban depan dan di ban belakang
5) Aturlah swing lock pada posisi terkunci
4.2.5 Persiapan peralatan / tools dan bahan
Agar pelaksanaan pemeliharaan harian sebelum operasi dapat berjalan dengan
baik dan lancar, peralatan / tools dan bahan yang akan digunakan harus
dipersiapkan terlebih dahulu, yaitu :
1) Buku Operation and Maintenance Manual (OMM) yang sesuai dengan merk,
type dan tahun pembuatan Backhoe Loader yang dioperasikan.

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 20 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

2) Kunci / tools standard


3) Pompa gemuk / grease gun yang berisi gemuk / grease
4) Minyak pelumas (apabila perlu penambahan)
5) Lap majun
6) Alat lain yang dianggap perlu.
4.2.6 Persiapan APD dan APK
Kesehatan dan Kesalamatan Kerja (K3) adalah adalah hal yang penting dan harus
diutamakan. Operator harus terlindung dari ancaman bahaya selama melakukan
tugas pemeliharaan harian sebelum operasi dengan memakai APD dan
menyiapkan APK, antara lain :
1) Topi helm (safety helmet)
2) Sarung tangan (safety gloves)
3) Pelindung mata (safety glass)
4) Pelindung kaki (safety shoes)
5) APAR (alat pemadam api ringan)
6) Rambu-rambu pemeliharaan alat.
APD tersebut harus selalu dipakai oleh Operator saat melakukan pemeliharaan
harian sebelum operasi.
APAR digunakan saat terjadi bahaya kebakaran.
Rambu-rambu harus dipasang pada tempat-tempat yang berpotensi
membahayakan.
Peralatan-peralatan tersebut diatas harus diperiksa lebih dahulu kondisi dan
kelengkapannya.
4.3 Pemeriksaan keliling (walk around inspection)
Tugas awal Operator sebelum mengoperasikan alatnya adalah melakukan pemeriksaan
keliling (walk around inspection) pada alat tersebut. Kegiatan ini dilakukan pada saat unit
masih terparkir dan engine belum dihidupkan.
Langkah awal ini amat penting untuk memaksimumkan umur alat secara optimal, pada
langkah kerja ini diharapkan kelainan-kalainan yang terdapat pada alat dapat dideteksi
lebih dini.

4.3.1 Pemeriksaan kondisi ban dan velg (rims)


Backhoe loader berjalan diatas roda ban. Kondisi ban akan mengalami penurunan
karena keausan dan kerusakan. Operasi di medan berbatu akan mempercepat
kerusakan dan keausan ban.
Ada 4 buah ban pada backhoe loader yang
harus diperiksa :
• 2 buah ban roda belakang dan
• 2 buah ban roda depan.
Roda depan diameternya lebih kecil dari
roda belakang

Gambar 4.5 Roda kanan belakang


Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi
Halaman: 21 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

Yang harus diperhatikan pada setiap ban dan rim adalah :


1) Mengidentifikasi kecukupan tekanan angin pada masing-masing ban.
2) Daerah dinding (side wall) dan sekitar ring (bead) ban, apakah terdapat keru-
sakan atau benda asing.
3) Area batikan (tread) ban, apakah terjadi keausan, ditemukan benda asing atau
ada kerusakan batikan / tread.
4) Mengidentifikasi kekendoran dan kelengkapan mur roda
5) Pentil (valve stem) dan tutupnya.
6) Kondisi velg apakah ada bagian yang berubah bentuk / rusak.
7) Perhatikan apabila ada pelumas yang menempel di ban
Kerusakan / kekurangan yang tidak dapat diatasi oleh Operator harus dilaporkan
kepada atasan terkait untuk tindakan selanjutnya,
4.3.2 Pemeriksaan kebocoran cairan
Kebocoran cairan dalam jumlah tertentu dapat dengan mudah diamati pada lantai
tempat parkir alat berat. Bocoran cairan yang berasal dari air pendingin engine,
pelumas engine, pelumas hidrolik, pelumas transmisi dan minyak rem akan
membasahi lantai parkir. Dari lokasi tetesan bocoran cairan dapat ditelusuri dari
arah mana bocoran berasal (gambar 4.6) apakah terdapat kebocoran / rembesan
pelumas pada final drive.
Setelah sumber kebocoran dapat diketemukan dan ternyata kondisinya cukup
membahayakan maka Operator harus segera melaporkan kepada atasan terkait
untuk dapat diambil tindakan perbaikan oleh Mekanik Pemeliharaan agar backhoe
loader dapat beroperasi kembali dengan baik.

Gambar 4.6 Pengamatan kebocoran cairan di lantai parkir

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 22 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

4.3.3 Pemeriksaan kondisi implement backhoe loader


Pemeriksaan kondisi implement backhoe loader harus dilakukan mulai dari
implementnya sendiri sampai sistim hidrolik yang terkait dengan implement
tersebut.
1) Kelompok implement Loader
Ada 3 komponen pada kelompok implement loader yang harus diperiksa pada
saat walk around inspection (gambar 4.7) sebagai berikut :

Keterangan gambar 4.7 :


c Bucket Loader
d Bucket Cylinder, Rod dan Linkage
e Lift Arm Cylinder
Gambar 4.7 Implement Loader

a. Pemeriksaan Bucket Loader


Yang harus diperhatikan pada
pemeriksaan Bucket Loader (gambar 4.8) :
• Kondisi pisau potong (cutting edge),
masih baik atau sudah aus.
• Pelat bucket apakah ada yang rusak /
berubah bentuk atau retak
• Kelengkapan baut-baut pengikat
• Baut pengikat harus terpasang
dengan kencang / tidak kendor.

Gambar 4.8 Bucket Loader


b. Pemeriksaan bucket cylinder, rod dan linkage
Yang harus diperhatikan pada pemeriksaan bucket cylinder, rod dan linkage
adalah (gambar 4.9) :

Kondisi implement linkage dan bucket
cylinder terhadap kerusakan atau
keausan yang berlebihan
• Kondisi pin apakah masih baik (bulat)
atau sudah oval / longgar terhadap
bushingnya
• Kondisi cylinder rod terhadap
kelurusan dan kebocoran minyak
pelumas hidrolik.
Gambar 4.9
Bucket Cylinder, Rod dan Linkage • Keutuhan dan kemulusan lapisan
chrom pada cylinder rod.
• Struktur linkage dalam keadaan baik, aus atau berubah bentuk
• Saluran pipa dan selang hidrolik terhadap kebocoran atau rembesan
minyak pelumas hidrolik

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 23 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

• Konektor penyambung pipa


pa dan selang hidrolik terhadap kebocoran atau
rembesan minyak pelumas hidrolik
• Kondisi dan kelengkapan nipple grease.
c. Pemeriksaan Lift Arm Cylinder
Yang harus diperhatikan pada pemeriksaan lift arm cylinder dan lock brace
(gambar 4.10) adalah :
• Kondisi implement linkage dan cylinder terhadap kerusakan atau
keausan yang berlebihan.
• Kondisi pin masih baik (bulat) atau sudah oval / longgar terhadap
bushingnya
• Kondisi cylinder rod terhadap
kelurusan dan kebocoran minyak
pelumas hidrolik.
• Keutuhan dan kemulusan lapisan
chrom pada cylinder rod
• Struktur linkage dalam keadaan baik,
aus atau berubah bentuk
• Saluran pipa dan selang hidrolik
terhadap kebocoran atau rembesan
minyak pelumas hidrolik
Gambar 4-10 Lift Arm Cylinder

• Konektor penyambung pipa dan selang hidrolik terhadap kebocoran


atau rembesan minyak pelumas hidrolik
• Kondisi dan kelengkapan nipple grease.

2) Kelompok implement Backhoe


Ada 5 komponen pada kelompok implement backhoe yang harus diperiksa
pada saat walk around inspection (gambar 4.11) sebagai berikut :
Keterangan gambar 4.11 :
c Bucket Backhoe
d Boom
e Stick
f Cylinder
5 Jack / Stabilizer
Gambar 4.11 Implement Backhoe

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 24 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

a. Pemeriksaan Bucket Backhoe


Yang harus diperhatikan pada
pemeriksaan Bucket Backhoe (gambar
4.12) adalah :
• Kondisi gigi bucket (bucket teeth),
masih baik atau sudah aus.
• Pelat bucket apakah ada yang rusak /
berubah bentuk atau retak
• Kelengkapan baut-baut pengikat
• Baut pengikat harus terpasang
dengan kencang / tidak kendor
• Kondisi dan kelengkapan nipple
grease.
Gambar 4.12 Bucket Backhoe

b. Pemeriksaan Boom dan stick

Keterangan gambar 4.13

c Boom
d Stick

Gambar 4.13 Boom dan Stick

Yang harus diperhatikan pada pemeriksaan Boom dan Stick (gambar 4-14)
adalah :
• Keutuhan kelurusan boom dan stick
• Kemungkinan terjadinya retak
• Kelengkapan baut-baut pengikat
• Kemungkinan adanya keausan berlebihan pada pin dan bushing
c. Pemeriksaan Hydraulic Cylinder

Keterangan gambar 4.14


c Boom cylinder
d Stick cylinder
e Bucket Cylinder

Gambar 4.14 Hydraulic Cylinder

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 25 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

Yang harus diperhatikan pada pemeriksaan Silinder hidrolik (gambar 4.14)


adalah :
• Kondisi cylinder rod terhadap kelurusan dan kebocoran minyak pelumas
hidrolik.
• Keutuhan dan kemulusan lapisan chrom pada cylinder rod
• Kondisi pin apakah masih baik (bulat) atau sudah oval / longgar terhadap
bushingnya
• Baut pengikat harus terpasang dengan kencang / tidak kendor
• Saluran pipa dan selang hidrolik terhadap kebocoran atau rembesan
minyak pelumas hidrolik.
• Kondisi dan kelengkapan nipple grease.
d. Pemeriksaan Jack / stabilizer
Yang harus diperhatikan pada
pemeriksaan Jack / stabilizer (gambar
4.15) adalah :
• Kerusakan, keausan dan keretakan
• Lumpur atau kotoran yang
menghalangi operasi
• Kebocoran pada sistim hidrolik

Gambar 4.15 Jack / Stabilizer

e. Pemeriksaan side shift


Yang harus diperhatikan pada
pemeriksaan side shift (gambar 4.16)
adalah :
• Kerusakan, keausan dan keretak-
an komponen
• Kondisi frame, pin dan bushing
• Lumpur atau kotoran yang
Gambar 4.16 Side Shift
menghalangi operasi
• Kebocoran pada sistim hidrolik
f. Pemeriksaan as swing backhoe (backhoe pivot)
Yang harus diperhatikan pada
pemeriksaan as swing (gambar 4.17)
adalah :
• Kerusakan, keausan dan
keretakan komponen
• Kondisi pivot dan bearing
• Kebocoran minyak hidrolis pada
selang dan konektor
• Kemulusan lapisan chrom pada
cylinder rod
Gambar 4.17 Backhoe Pivot

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 26 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

4.4 Pemeriksaan Pelumas, Pendingin dan Bahan Bakar


4.4.1 Umum
Sebelum melakukan pemeriksaan pelumas, pendingin dan bahan bakar, Operator
terlebih dahulu harus membuka kab mesin dan memeriksa secara umum ruangan
mesin didalamnya (gambar 4.18).

Gambar 4-18 Ruangan Mesin (Engine Compartment)


Hal yang harus diperiksa setelah membuka kab mesin Backhoe Loader :
1) Periksalah kalau ada kotoran atau kumpulan debu disekitar engine atau
radiator.
2) Periksalah kalau ada material yang mudah terbakar (daun kering, rumput-
rumput dan lain-lain) yang terkumpul pada bagian-bagian engine yang
bertemperatur tinggi, seperti exhaust manifold dan turbo charger. Buanglah
semua kotoran dan bahan yang mudah terbakar.
3) Periksalah kalau ada kebocoran cairan (air, oli atau minyak rem pada selang
radiator, selang hidrolik)
4.4.2 Pemeriksaan Kondisi minyak pelumas
Unit backhoe loader menggunakan beberapa macam minyak pelumas antara lain
minyak pelumas mesin (engine oil), minyak hidrolik (hydraulic oil), minyak transmisi,
minyak rem.
1) Pemeriksaan minyak pelumas mesin (engine oil)
Minyak pelumas mesin berfungsi untuk memberi lapisan / film pada komponen
engine yang berputar sehingga menghindari terjadinya kontak langsung antar
metal / besi yang menjadi penyebab terjadinya keausan pada engine.
Adanya minyak pelumas mesin sangat berperan untuk memperlambat laju
keausan sehingga umur alat (life time) yang direncanakan dapat dicapai.
Agar fungsi tersebut berjalan dengan baik maka jumlah minyak pelumas dalam
engine harus cukup tetapi tidak boleh berlebihan. Disamping itu mutunya harus
sesuai dengan spesifikasi yang ditunjukkan dalam buku OMM. Kekeliruan
pemakaian jenis pelumas akan mempercepat keausan komponen alat.

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 27 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

Keterangan gambar :
c Dipstick engine oil
d Tempat pengisian Engine Oil
Kecukupan minyak pelumas mesin
dilakukan dengan mengunakan batang
pengukur (dipstick) melalui lubang yang
dibuat khusus untuk maksud tersebut,
seperti contoh pada gambar 4.19 Dipstick
Gambar 4.19
terletak diruang mesin sebelah kiri
Pemeriksaan Engine Oil
berdekatan dengan lubang pengisian oli.
• Buka tutup kab mesin
Tariklah batang pengukur (dipstick) c


Jagalah agar permukaan oli berada di
antara daerah “A”, pada saat engine
mati (gambar 4.20).
• Sementara daerah “B” adalah daerah
aman untuk pemeriksaan saat engine
Gambar 4.20 Dipstick Engine Oil
hidup.
• Pemeriksaan dipstick dilakukan dengan posisi horisontal
• Tambahkan oli dari corong pengisian d bila permukaan oli berada
dibawah batas minimal
• Periksa tutup pengisian d telah tertutup rapat.
Bila jumlah minyak pelumas mesin melebihi batas maka engine oil harus
dikurangi melalui drain plug dibawah carter engine.
Kecuali kecukupannya, kondisi engine oil juga harus diperiksa terhadap
adanya kontaminasi material lain seperti air, solar atau adanya kandungan
geram.
Bila ini terjadi Operator harus segera melaporkan kepada atasan terkait untuk
dilakukan tindakan pemeriksaan lebih teliti.
2) Pemeriksaan minyak hidrolik (hydraulic oil)
c Gelas penduga
d Tempat pengisian Hydraulic Oil
Berbeda dengan minyak pelumas engine
yang hanya berfungsi untuk melumasi
saja, minyak hidrolik disamping berfungsi
sebagai pelumas pada komponen hidrolik
juga berfungsi sebagai media pemindah
tenaga, dari tenaga mekanis menjadi
tenaga hidrolik.
Gambar 4.21 Agar fungsi tersebut berjalan dengan
Gelas Penduga Minyak Hidrolik baik maka jumlah minyak pelumas dalam

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 28 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

engine harus cukup tetapi tidak boleh


berlebihan.
Disamping itu mutunya harus sesuai dengan spesifikasi yang ditunjukkan
dalam buku OMM. Kekeliruan pemakaian jenis minyak hidrolik akan
menurunkan kinerja Backhoe Loader dan mempercepat keausan komponen
sistim hidrolik.
Kecukupan minyak hidrolik pada backhoe loader dapat diperiksa pada gelas
penduga yang terletak disamping kiri alat (gambar 4.21)
Prosedur pemeriksaannya adalah sebagai berikut :

• Periksalah tinggi permukaan minyak hidrolik melalui kaca penduga c


yang berada pada sisi kiri unit backhoe loader.
• Pertahankan permukaan oli agar tetap di antara garis MIN dan MAX
• Tambahkan minyak hidrolik melalui tempat pengisian d bila permukaan oli
berada dibawah batas minimal

• Periksa tutup pengisian d telah tertutup rapat.

Kecuali kecukupannya, minyak hidrolik juga harus diperiksa terhadap adanya


kontaminasi material lain seperti air atau adanya kandungan geram dan
material lainnya.

3) Pemeriksaan minyak transmisi (transmission oil)

Minyak transmisi berfungsi untuk melumasi


rangkaian roda gigi (gear) dalam kotak
transmisi yang mengatur kecepatan gerak
alat. Disamping itu minyak transmisi juga
berfungsi sebagai pendingin adanya panas
yang ditimbulkan oleh oleh gesekan antara
roda gigi dalam kotak transmisi.

Gambar 4.22 Penentuan jenis minyak transmisi harus


Dipstick Minyak Transmisi mengikuti petunjuk yang disebutkan di buku
OMM.
Kecukupan minyak transmisi dilakukan dengan bantuan dipstik (gambar 4.22)

• Tariklah batang pengukur (dipstick) minyak transmisi


• Permukaan minyak transmisi harus berada di daerah yang diarsir pada sisi
yang bertanda ‘’CHECK WITH WARM OIL’’

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 29 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

4) Pemeriksaan minyak rem (brake fluid)


• Pertahankan permukaan minyak rem di
antara garis MIN dan MAX
• Tambahkan minyak rem bila diperlukan
.

Gambar 4.23 Brake Reservoir

4.4.3 Pemeriksaan Kondisi air pendingin engine


Zat pendingin engine (coolant) berfungsi untuk menyerap kalori yang diakibatkan
oleh proses bekerjanya engine dengan menggunakan bahan bakar yang
menghasilkan tenaga mekanis dan tenaga kalori.
Tenaga mekanis dalam bentuk putaran engine
dimanfaatkan untuk menggerakkan alat,
sedangkan tenaga kalori yang berwujud panas
diserap oleh zat pendingin agar temperatur
kerja yang efisien dapat dicapai.
Zat pendingin (coolant) menjaga suhu dalam
sistem pendinginan berada pada suhu kerja
Gambar 4.24
Tutup Pengisian Air Pendingin
yang tepat.

Zat pendingin dapat berupa air murni, dan sebaiknya harus yang bersih dan sangat
dianjurkan yang mutunya dapat diminum. Misalnya air sungai tidak dianjurkan untuk
dipakai karena banyak mengandung zat kapur dan kotoran lain, karena bila dipakai
akan menyebabkan sistem pendingin cepat tersumbat yang menyebabkan
overheating dan merusak engine
Ada beberapa macam additive yang dapat meningkatkan mutu zat pendingin, dan
ada yang menggunakan zat pendingin khusus.
Kecukupan air pendingin engine dilakukan dengan mengamati ketinggian
permukaannya.
• Bukalah tutup air pendingin (gambar 4.24), pastikan temperatur air dalam
keadaan dingin.
• Periksalah ketinggian permukaan air pendingin melalui lobang pengisian
• Permukaan air harus berada kira-kira 15 mm di bawah lobang pengisian.
• Periksa kondisi permukaan radiator dan jaga kebersihannya.
• Gunakan udara bertekanan atau air bertekanan (maksium 35 psi) untuk
membersihkannya
Perhatian : Jangan membuka tutup air pendingin bila temperaturnya
masih panas dan bertekanan. Uap panas yang bertekan-
an dapat melukai kulit anda.

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 30 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

4.4.1 Pemeriksaan kondisi bahan bakar


Bahan bakar merupakan bahan pokok
dalam mengoperasikan Backhoe Loader.
Agar kinerja peralatan dapat terpenuhi
sesuai spesifikasinya maka bahan bakar
yang digunakan harus bermutu baik.
Bahan bakar solar yang bermutu baik tidak
terdapat kandungan air atau kotoran agar
menghasilkan gas buang yang besih
(ramah lingkungan), disamping
karakteristik lain yang disyaratkan sesuai
Gambar 4.25 Tangki Bahan Bakar
spesifikasi.

Pemeriksaan kecukupan bahan bakar dilakukan dengan bantuan batang pengukur


(dipstick) pada tutup tangki bahan bakar (gambar 4.25) yang terletak dibawah
tangga sebelah kiri alat, atau dengan alat ukur yang lain.
• Tariklah tongkat pengukur bahan bakar (dipstick) untuk mengetahui ketinggian
permukaan bahan bakar didalam tangki.
Periksalah kondisi bahan bakar apakah tercampur dengan air, bila hal ini terjadi
maka perlu dilakukan penceratan bahan bakar melalui lubang pembuang (drain
cock) di tangki bagian bawah untuk membuang airnya.
Adanya kontaminasi air pada sistim bahan bakar dapat terdeteksi pada fuel
filter dan water separator (bagian 2 gambar 4.26)

Keterangan gambar 4.26


c Oil Filter
d Fuel Filter dan Water Separator
e Drive shaft
Periksalah water separator tersebut yang
berfungsi untuk memisahkan bahan bakar dan
air. Lakukan penceratan dengan membuang
endapan airnya.
Gambar 4.26
Fuel Filter dan Water Separator

Perhatian : Solar adalah bahan yang mudah terbakar, dalam melaku-


kan pemeriksaan maupun penceratan bahan bakar ja-
ngan sampai ada yang melimpas karena berisiko timbul-
nya bahaya kebakaran. Jangan merokok saat melakukan
pemeriksaan dan penceratan bahan bakar.

Penceratan air dari bahan bakar juga dilakukan melalui drain-cock tangki bahan
bakar dengan periode waktu setiap 50 jam atau 1 minggu, dan pelaksanaannya
menjadi tugas Mekanik Pemeliharaan.

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 31 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

4.4.2 Pemeriksaan kondisi aki (battery)


Battery berfungsi menyimpan dan
menyalurkan tenaga listrik untuk
keperluan starting motor, lampu-lampu,
AC, panel monitor dan pengaturan
sistim otomatik dan hidrolik pada
pengendalian (control) Backhoe Loader.
Tempat kotak battery terletak dibawah
tangga sisi kanan unit alat (gambar
4.27)

Gambar 4.27 Kotak Battery


• Bukalah tutup kotak battery yang ada di bawah tangga kanan
• Periksa ketinggian cairan battery, ketinggian cairan harus dalam batas MIN
dan MAX. Tambahkan cairan bila ketinggiannya kurang.
• Periksa kebersihan pole battery dan cabel connector-nya. Bersihkan jika
terdapat banyak kerak atau kotoran. Kerak dan kotoran mengurangi kuat arus
listrik yang dihantarkan.
• Periksa kekencangan ikatan pole dan cable connector, pole dan connector
yang longgar menimbulkan panas dan juga mengurangi nilai hantaran listrik.
• Periksa kekencangan ikatan battery pada kotak battery, ikatan yang kendor
menyebabkan getaran pada saat unit alat beroperasi.
Perhatian :
• Battery mengeluarkan gas yang mudah terbakar dan bisa meledak.
• Jangan merokok bila sedang memeriksa battery.
• Cairan elektrolit mengandung asam bisa melukai kulit.
• Gunakan kacamata pelindung bila memeriksa battery.

4.4.3 Pemeriksaan Indikator saringan udara


Saringan udara berfungsi untuk menyaring debu dan kotoran yang bertebaran di
udara supaya tidak terhisap kedalam ruang bakar engine. Pada medan operasi
yang bedebu kondisi saringan udara harus dilakukan lebih sering agar saringan
tidak buntu.

Saringan udara yang buntu menyebabkan


kinerja engine tidak maksimal karena asupan
volume udara yang mengandung oksigen
berkurang sehingga pembakaran tidak
sempurna. Untuk memulihkan filter udara
harus dibesihkan.
Pemeriksaan dilakukan dengan bantuan
indikator saringan udara yang terletak
didalam ruangan engine (gambar 4.28)

Gambar 4.28
Indikator Saringan Udara

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 32 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

Dalam kondisi saringan udara (air filter) yang bersih indikator akan menunjukkan
warna hijau, apabila filter udara sudah banyak diliputi oleh debu maka indikator
akan berwarna merah.
Apabila dalam pemeriksaan indikator menunjukkan warna merah, maka tindakan
selanjutnya adalah :
• Lepaskan filter udara dari tempatnya.

• Buka penutup ruang engine


• Lepas tutup (1) dari rumah filter
• Lepaskan elemen primary filter
(2) dari rumah filter
• Geser elemen primary filter (2)
dari base (3) untuk melepas

Gambar 4.29 Melepas filter udara


• Bersihkan filter udara dengan semprotan udara bertekanan
– Gunakan udara bertekanan yang kering dan bersih dengan tekanan rendah
(maksimum 30 psi) untuk membersihkan filter
– Semprotkan udara keatas dan kebawah dibagian dalam filter, hati-hati
jangan sampai penyaring rusak.
– Mulailah menyemprot dari bagian dalam yang bersih untuk memaksa
partikel kotoran kearah bagian luar
– Setelah dibersihkan filter dibawa ke ruang gelap diterawang menggunakan
bola lampu pijar min 60 watt untuk mengetahui apakah terdapat lubang pada
elemennya.
– Jika pembersihan dan pemeriksaan dilakukan dengan benar maka filter
udara bagian luar dapat dipakai ulang sampai 6 kali
– Filter udara bagian luar harus diganti bila telah dipakai selama 2 tahun,
walaupun pembersihan belum mencapai 6 kali
• Pasang kembali filter udara dengan benar.
• Indikator saringan udara direset kembali.
4.4.1 Pemeriksaan kondisi dan kekencangan tali kipas
Tali kipas (V-belt) yang terlihat pada gambar 4.30 berfungsi untuk memindahkan
tenaga mekanis dari putaran engine ke komponen lain seperti dinamo amper
(alternator) dan kompresor AC hingga ikut berputar menjalankan fungsinya.
Tali kipas yang kendor berakibat menurunnya kineja komponen alat yang
diputarnya.
Tali kipas yang kendor menyebabkan
putaran slip pada dinamo amper
(alternator) sehingga putaran pada
alternator yang dihasilkannya tidak
sesuai dengan spesifikasi alternator.
Dengan demikian arus listrik yang
dihasilkannya tidak mencukupi yang
mengakibatkan sistim kelistrikan
terganggu.

Gambar 4.30 Tali kipas (V-belt)

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 33 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

Tali kipas yang kendor juga menyebabkan putaran slip pada kompresor AC
sehingga fungsi AC sebagai pendingin menjadi tidak normal.
Kondisi fisik V belt dapat diidentifakasi secara kasat mata apakah ada keretakan,
keausan dan kerusakan pada serat-seratnya.
Pemeriksaan tali kipas dilakukan dengan mengukur defleksi dititik X pada gambar
4.31 dengan menekan tali kipas diposisi tersebut. Apabila hasil pengukuran
menunjukkan lebih besar dari 10 mm ( 3/8 inch ) maka tali kipas harus
dikencangkan kembali.
Adapun cara penyetelan tali kipas (V-belt) adalah sebagai berikut :
- Kendorkan baut A, B, C dan D pada gambar 4.32
- Posisikan kembali alternator sampai defleksi belt pada titik X menjadi sekitar 10
mm ( 3/8 inch )
Perhatian: Jika memerlukan alat pengungkit,
gunakan batang kayu pada ujung
bracket alternator

- Kencangkan kembali baut A, B, C dan D

Gambar 4.31 Pengencangan Tali kipas

4.4.2 Greasing harian


Grease / gemuk digunakan untuk mencegah keausan akibat puntir dan meredam
suara gesekan pada joint/sambungan.
Pelaksanaan pemberian gemuk / greasing yang dibebankan kepada Operator
adalah greasing harian (dalam buku OMM adalah greasing yang terjadwal setiap
hari atau 10 jam kerja)

1) Pelaksanaan greasing
Greasing dilakukan dengan menggunakan alat “grease gun” (gambar 4.33)
yang harus diisi dengan gemuk (grease) terlebih dahulu sebelum digunakan.
Pengisian grease kedalam grease gun harus dilakukan dengan benar agar
grease yang dipompakan pada fitting grease di komponen-komponen backhoe
loader dapat terlaksana dengan baik.
Adapun cara mengisi grease kedalam grease gun adalah sebagai berikut :

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 34 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

• Buka tutup depan (2)


grease gun (gambar 4.32)
• Tarik tuas pendorong (1)
yang ada di bagian
belakang grease gun
dengan cara menekan
tombol pengunci (4) yang
berada di bagian belakang
dan diputar sampai
mengunci sendiri
• Siapkan wadah untuk
tempat solar, cukup 1 liter
saja
• Kemudian ambil sedikit
solar lalu lumasi dinding-
dinding didalam grease
gun dengan solar
• Ambil grease kecil (sedikit)
sambil dikepal-kepal dan
Gambar 4.32 Grease gun masukkan kedalam
(1) Tuas pendorong (5) Tuas pompa grease gun yang sudah
(2) Tutup depan (6) Hose disiapkan tadi supaya
(3) Tabung grease gun (7) Nipple tidak lengket
(4) Tombol pengunci
• Masukkan kepalan grease
kedalam grease gun
sedikit demi sedikit sampai
penuh.
• Tutup kembali tutup depan
(2) grease gun sampai
rapat
• Tekan tombol pengunci
bagian belakang (4),
sambil mendorong tuas
pendorong yang berada di
bagian belakang grease
gun
• Bersihkan bagian luar
grease gun dengan majun
yang dibasahi solar.
Gambar 4.33 Pelaksanaan greasing • Grease gun siap
digunakan

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 35 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

Yang perlu diperhatikan oleh operator adalah :


• Lakukan greasing pada titik-titik grease fitting yang ditentukan sesuai dengan
petunjuk dalam buku OMM
• Gunakan jenis gemuk / grease yang sesuai dengan mutu yang ditentukan
dalam buku OMM
• Bila beroperasi didaerah berlumpur atau terendam air, lakukan greasing tiap
hari
• Periksa dan bersihkan setiap nipple grease yang akan dilakukan greasing
• Pompakan grease gun beberapa kali setelah tersambung dengan grease
fitting.
• Hentikan pemompaan grease gun setelah grease yang baru nampak pada joint
Berbeda dengan kegiatan walkaround inspection, kegiatan greasing dilakukan
setelah engine hidup karena harus memposisikan boom dan bucket seperti pada
gambar 4.354

Gambar 4.34 Posisi attachment backhoe saat greasing


2) Tempat-tempat grease fitting
Lakukan langkah tersebut diatas pada setiap tempat grease fitting yang
ditunjukkan pada jadwal harian (10 jam) buku OMM sesuai yang sudah dibahas
dalam bagian 4.2.3 butir nomor 3) yaitu :
a. Backhoe boom, stick, bucket dan cylinder bearing
Ada 12 tempat yang harus di-
beri gemuk (greasing) sesuai
gambar 4.35 :
(1) Head end boom cylinder
(2) Rod end boom cylinder
(3) Boom pivot
(4) Bucket pivot point
(5) Link
(6) Rod end bucket cylinder

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 36 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

(7) Head end bucket


cylinder
(8) Rod end stick cylinder
(9) Head end stick cylinder
(10) Stick pivot pin
(11) Pivot pin
(12) Pivot pin
Catatan : Untuk grease point
no. 11 ada 2 titik (kiri dan
Gambar 4.35 Grease fitting attch. backhoe kanan)

b. Loader bucket, Cylinder dan linkage bearings


Ada 9 tempat yang harus di-beri gemuk (greasing) sesuai gambar 4.36 :
(1) Frame dan lift arm
(2) Pivot linkage bucket posi-
tioner & lift kickout
(3) Head end lift cylinder
(4) Rod end lift cylinder
(5) Pivot pin pada lift arm
(6) Pivot bearing pada bucket
tilt cylinder
(7) Rod end tilt cylinder
(8) Lower pivot pin
Gambar 4.36 Grease fitting attch. loader
(9) Upper pivot pin
Kecuali grease fitting nomor 7 yang hanya satu, tiap grease fitting yang lain
masing ada dua (kiri dan kanan). Sehingga total ada 17 tempat grease
fitting.

c. Stabilizer dan cylinder bearings


• Posisikan stabilizer sesuai
gambar 4.37
• Pompakan gemuk (grease)
pada head end cylinder.
• Ulangi greasing yang sama
pada stabilizer sisi yang lain
• Jumlah semua grease fitting
ada dua.

Gambar 4.37 Grease Fitting Stabilizer

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 37 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

d. Swing frame dan cylider bearing


Ada 5 tempat yang harus di-
beri gemuk (greasing) sesuai
gambar 4.38 :
(1) Top swing pin
(2) Bottom swing pin
(3) Eye of swing cylinder
(4) Bearing pada swing cylin-
der atas
(5) Bearing pada swing cylin-
der bawah
Gambar 4.38 Grease Fitting Swing Frame

Disamping titik greasing tersebut diatas yang pelaksanaan greasingnya menjadi


tanggung jawab Operator (karena jadwalnya harian) masih banyak titik greasing
laiinnya dengan jadwal mingguan, bulanan dan seterusnya yang pelaksanaannya
menjadi tanggung jawab Mekanik Pemeliharaan

4.4.3 Pilihan bahan pelumas dan coolant


Mutu bahan pelumas dan pendingin engine harus sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan dalam buku OMM.
Daftar dibawah ini yang memuat konversi jenis mutu bahan pelumas untuk
berbagai merk, dapat dijadikan acuan.

Engine Oil Gear Oil Grease Anti Freeze


(CD, CE, or CF-4) (GL-4 or GL-5) (Lithium-Base) Coollent
No Supplier
SAE 10W, 30, 40 SAE80, 90, 140 (Ethylene Glicol
Base)
10W30, 15W-40
EO10-CD GO 90 G2-LI AF – ACL
EO30-CD GO 140 G2-LI-S AF – DTL
1 KOMATSU EO10-30 CD (Lithium Base) AF – DTC
(Winter, one
EO15-40CD
season type)
Diesel Sigma S Rotra MP GR MU/EP
Superdiesel Multi -
2 AGIP
grade
Sigma Turbo
Vanellus C3 Gear oil EP Enegrease Antifreeze
3 BP Hypogear EP LS-EP2
RPM delo 400 Universal thuban Marfak all AF Engine
RPM delo 450 Universal thuban Purpose 2 Coolant
4 CALTEX
EP Ultra-duty
grease 2
Turbomax EP, Hypoy B MS3 Anti Freeze
5 CASTROL RX Super EPX, Hypoy C Spheerol EPL2 Coolant
CRD Hypoy,
Cat DEO 15W-40 Cat TDTO Extended Life
6 CATERPILLAR CG-4 (Transmission/ Coolant
Drive Train Oil)
7 GULF Superduty Motor Multypurpose GulfcrownEP2 Antifreeze and

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 38 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

oil Gear lubricant GulfcrownEP coolant


Superduty Plus Special
Delvac 1300 Mobilube GX Mohlux EP2
Delvac Super Mobilube HD Mobilgrease77
8 MOBIL
Mobilgrease
10W-30, 15W-40
Special
Meditran SX Transilk-HD
9 PERTAMINA SAE 10W,30,50
SAE15W-44 CG-4
Essolube D3 Gear Oil GP Beacon EP2 Allseason
Essolube XD-3 Gear Oil GX coolant
EXXON
10 (ESSO)
Essolube XD-3
Extra
Esso heavy duty

4.5 Pembuatan catatan pemeliharaan


Dengan perkembangan sistim ISO-9000 akhir-akhir ini sebagai dampak globalisasi,
Operator harus membiasakan diri untuk membuat catatan-catatan penting selama
pengoperasian dan pemeliharaan alat.
Prinsip dasar dari ISO adalah ”TULIS YANG ANDA KERJAKAN DAN KERJAKAN YANG
ANDA TULIS”
Catatan ini sangat bemanfaat untuk membuat Laporan Harian Operasi dan Laporan K3LH
yang harus disajikan oleh seorang Operator Alat Berat. Pengisian data harus didasarkan
oleh catatan yang akurat, bukan berdasarkan ingatan semata.
Daya ingat manusia sangat terbatas, sehingga jika lupa akan sesuatu data yang harus
diisikan dalam formulir laporan seringkali data tersebut dikarang. Hal ini tentunya sangat
tidak diharapkan dalam Manajemen Bebasis Informasi, dimana Informasi menjadi bahan
pertimbangan Perusahaan.
Adapun hal-hal yang perlu dicatat adalah :
• Hasil pemeriksaan keliling, apakah ada catatan khusus tentang kelainan-kelainan yang
ada
• Pencatatan service meter awal, yang menunjukkan posisi service hor meter sebelum
operasi
• Lain-lain catatan yang dianggap perlu
Dalam sistim ISO catatan-catatan yang ada adalah merupakan bukti kerja, sehingga
Operator harus mengarsipkan catatan-catatan tersebut secara tertib karena ada
kemungkinan Auditor ISO akan memeriksa / mengaudit sistim pelaporan yang ada di
Perusahaan yang sudah memiliki Sertipikat ISO
Untuk memudahkan pencatatan pemeriksaan peralatan Backhoe Loader, dalam SOP
Perusahaan telah disediakan daftar simak (check-list) pemeriksaan alat yang terdiri kolom-
kolom dari item yang diperiksa dan apa yang harus diperiksa dengan jalan mencrontreng
hal-hal yang sudah dilaksanakan.
Berikut ini adalah contoh daftar simak pemeriksaan kondisi dan keselamatan alat :

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 39 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

Contoh Daftar Simak Pemeriksaan Backhoe Loader

Pemeriksaan keselamatan
dan pemeliharaan
Backhoe Loader

Operator/Pemeriksa………………. Tanggal…………… Jam……….


Apa yang anda periksa? Fokus Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Di atas tanah
Bucket Loader Aus, rusak, retak
Silinder bucket loader, linkage Aus, rusak, bocor
Bucket backhoe Aus, rusak, retak
Silinder bucket backhoe, linkage Aus, rusak, bocor
Stick / arm backhoe Aus, rusak, bocor
Silinder, boom backhoe Aus, rusak, bocor
Pivot backhoe Aus, rusak, bocor, gemuk
Dibawah alat Bocor, rusak, baut kendor
Frame Retak, bocor
Tangga, pegangan tangan Kondisi, kebersihan
Lampu Rusak, kebersihan, arah
Keseluruhan alat Baut kendor, hilang,
kebersihan
Diatas alat
Pembersih kaca, wiper Aus, rusak, level cairan
Cairan pendingin engine Level cairan
Radiator Sirip kotor, kebocoran
Pendingin minyak hidrolik Kotoran, kebocoran
Tangki minyak hidrolik Level cairan, rusak, bocor
Tangki bahan bakar Level cairan, rusak, bocor
Pemadam api Daluwarsa, rusak
Kaca spion Rusak, kebersihan
Ruangan engine
Minyak pelumas engine Level cairan
Semua selang Retak, aus, bocor
Semua belts Ketegangan, aus, retak
Batere dan pengikat Kebersihan, baut kendor

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 40 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

Filter udara Indikator filter udara


Keseluruhan ruang engine Kotoran, kebocoran
Didalam ruang Operator
Tempat duduk Pengaturan
Sabuk keselamatan & mounting Rusak, aus, pengaturan
Klakson, sinyal atret, lampu Berfungsi baik
Semua interior dalam ruangan Kebersihan

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 41 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

BAB V

SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN


KOMPETENSI
5.1 Sumber Daya Manusia
5.1.1 Instruktur
Instruktur untuk pelatihan ini dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran
Instruktur adalah untuk :
1) Membantu peserta latih untuk merencanakan proses belajar.
2) Membimbing peserta latih melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap belajar.
3) Membantu peserta latih untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk
menjawab pertanyaan peserta latih mengenai proses pelatihan.
4) Membantu peserta latih untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang peserta latih perlukan untuk proses belajar mengajar.
5) Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
6) Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika
diperlukan.
5.1.2 Penilai
Penilai peserta latih melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian
di tempat kerja. Penilai akan :
1) Melaksanakan penilaian apabila peserta latih telah siap dan merencanakan
proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan peserta latih.
2) Menjelaskan kepada peserta latih mengenai bagian yang perlu untuk
diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan peserta
latih.
3) Mencatat pencapaian / perolehan hasil peserta latih.
5.1.3 Teman kerja / sesama peserta pelatihan
Teman kerja Peserta latih/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber
dukungan dan bantuan. Peserta juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan
mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun
semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja peserta latih dan dapat
meningkatkan pengalaman belajar peserta latih.
5.2 Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )
5.2.1 Sumber pustaka penunjang pelatihan
Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses
pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar
ini.
Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
• Buku referensi (text book)/ buku manual operasi dan pemeliharaan.
• Lembar kerja

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 42 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

• Diagram-diagram, gambar
• Contoh surat tugas
• Rekaman dalam bentuk audio visual dan lain-lain.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk
membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit
kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam PBK mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-
sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan
peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau
jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini
tidak tersedia/tidak ada.

5.2.2 Sumber – sumber bacaan yang dapat digunakan :

Judul : Operation and Maintenance Manual


422E and 428E Backhoe Loaders
Media Number – SEBU 8240-02
Pengarang : Caterpillar Information System
Penerbit : Caterpillar Inc.
Tahun Terbit : 01 Mei 2009

Judul : Earthmoving Operations


Pengarang : FM 5-434 Headquarters Department of the
Army
Penerbit : Headquarters Department of the Army,
Washington DC - USA
Tahun Terbit : 15 Juni 2000

Judul : Heavy Equipment Operator : Earth Moving,


Ditching, and Loading Skills
Pengarang : Curriculum and Instructional Materials Center
Oklahoma Department of Career and
Technology Education
Penerbit : www.okcimc.com
Tahun Terbit : 2010

Judul : Volvo Backhoe Loader BL70 Specification


Pengarang : Volvo Construction Equipment
Penerbit : www.volvoce.com
Tahun Terbit : 2005

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 43 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Backhoe Loader F45.500.2.2.19.II.02.001

5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan


5.3.1 Bahan yang dibutuhkan
1) Buku OMM
2) SOP
3) Bahan bakar / solar
4) Cairan pendingin ( air ), Engine Coolant
5) Oli Mesin ( Engine oil )
6) Minyak rem
7) Oli Transmisi.
8) Gemuk / grease
9) Majun
5.3.2 Alat yang digunakan.
1) Backhoe Loader
2) APD
3) Rambu-rambu operasi dan K3
4) Standard tools.
5) Grease gun

Judul Modul: Pemeliharaan Harian Backhoe Loader Sebelum Operasi


Halaman: 44 dari 44
Buku Informasi Edisi 1-2010

Anda mungkin juga menyukai