PEMELIHARAAN HARIAN
BACKHOE LOADER SEBELUM OPERASI
KODE UNIT KOMPETENSI
F45.500.2.2.19.II.02.001.01
BUKU INFORMASI
DAFTAR ISI
BAB I
PENGANTAR
3) Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh instruktur untuk menilai jawaban dan
tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
a. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai
pernyataan keterampilan.
b. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan
peserta pelatihan.
c. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
d. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
e. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
f. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.3 Penerapan Materi Pelatihan
1) Pada pelatihan klasikal, instruktur adalah :
a. Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan
sebagai sumber pelatihan.
b. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
c. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyeleng-
garaan pelatihan.
d. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan
dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
2) Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan adalah :
a. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
b. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
c. Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
d. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
e. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh instruktur.
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini
1.3.1 Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency)
Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat
mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan diper-
syaratkan untuk mengikuti pelatihan
1.3.2 Persyaratan
Untuk mendapatkan pengakuan kompetensi terkini, seseorang harus sudah
memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, yang diperoleh melalui:
1) Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang sama atau
2) Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
3) Mempunyai pengalaman lainnya yang memberikan pelajaran pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang sama.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
2. Melakukan 2.1 Kondisi ban dan baut penguat roda diperiksa dari
pemeriksaan keliling kemungkinan rusak atau hilang.
(walk around 2.2 Keadaan lantai parkir diperiksa dari kemungkinan
inspection) adanya kebocoran minyak pelumas, bahan bakar dan
cairan pendingin.
2.3 Kondisi fisik semua bagian implement diperiksa dari
kemungkinan rusak atau kurang pelumasannya
2.4 Kondisi fisik lampu kerja dan kaca spion diperiksa dari
kemungkinan rusak atau hilang.
2.5 Kondisi fisik jack diperiksa dari kemungkinan rusak.
2.6 Kondisi side shift diperiksa untuk jenis backhoe loader
yang menggunakannya.
3. Memeriksa pelumas, 3.1 Level dan kondisi minyak pelumas engine, minyak
pendingin dan bahan hidrolik, minyak transmisi dan minyak rem diperiksa
bakar. sesuai dengan prosedur.
3.2 Level air pendingin engine diperiksa sesuai prosedur.
3.3 Level dan kondisi bahan bakar diperiksa serta
melakukan penceratan (drain) sesuai dengan
prosedur.
3.4 Kondisi battery diperiksa sesuai prosedur.
3.5 Indikator saringan udara diperiksa dan endapan debu
dibuang sesuai dengan prosedur.
3.6 Kekencangan dan kondisi tali kipas diperiksa sesuai
dengan prosedur.
3.7 Greasing harian dilakukan pada nipple grease.
BAB III
BAB IV
PEMELIHARAAN HARIAN
BACKHOE LOADER SEBELUM OPERASI
4.1 Umum
Alat berat konstruksi termasuk Backhoe Loader adalah salah satu modal kerja untuk
pelaksanaan pembangunan Proyek Konstruksi yang dibeli dengan biaya investasi yang
sangat mahal, yang diharapkan dapat memberikan hasil pekerjaan yang efektif dan efisien
selama waktu life time (umur alat) yang direncanakan.
Pencapaian umur alat dengan kinerja yang baik sangat bergantung pada mutu peme-
liharaannya, disamping cara pengoperasiannya yang benar. Pemeliharaan dengan cara
yang serampangan akan memperpendek umur alat.
Operator mempunyai peran yang amat penting dalam pemeliharaan alat berat karena
sebagai personil yang dari waktu ke waktu selalu bersama-sama alat berat yang
dioperasikan, sehingga kelainan-kelainan yang mengindikasikan tanda-tanda kerusakan
dapat diketahui secara dini oleh Operator
Seorang Operator seyogyanya dapat menangkap setiap tanda-tanda kerusakan pada alat
sebelum menjalankan alat. Dengan panca indra operator bisa menditeksi kalau terjadi
suatu gejala yang tidak normal pada alat yang di operasikan. Misalnya melalui pengamatan
suara (pendengar), getaran (perasaan), warna gas buang (mata), bau olie yang terbakar
(hidung) dan perasaan untuk kondisi tertentu. Contoh lain apabila sudah dapat mengenal
bentuk ban dengan tekanan tertentu yang normal (dengan melihat besarnya bidang kontak
antara ban dengan permukaan tanah), maka dapat memperkirakan tekanan udara dari
suatu ban tanpa menggunakan alat pengukur.
Dalam hal yang khusus kadang-kadang memerlukan seseorang ahli untuk menemukan
kerusakan yang terjadi melalui bunyi-bunyi yang terdengar. Sesungguhnya Operator juga
bisa membedakann antara bunyi yang normal dan yang tidak normal, apabila mau
membiasakan dengan teliti. Pengetahuan dan pengalaman diperlukan untuk menentukan
sumber bunyi tersebut dan mencari sebab-sebabnya. Operator tidak perlu harus bisa
memperbaiki tetapi cukup melaporkan kepada mekanik tentang penyebabnya, sehingga
mempermudah tugas mekanik.
Tidak semua gejala kelainan alat bisa ditangkap dengan panca indra yang dapat dijelaskan
dengan suatu bentuk kata-kata. Oleh karena itu bagi operator perlu memahami petunjuk
pemeliharaan yang disediakan oleh setiap alat yang dapat mencegah kerusakan yang
diakibatkan oleh karena kurang memahami petunjuk alat yang dioperasikan. Untuk
maksud berikut ini operator dituntut untuk mematuhi segala petunjuk yang diberikan dalam
bentuk buku pemeliharaan.
4.1.1 Maksud dan Tujuan Pemeliharaan
Pemeliharaan peralatan khususnya alat-alat berat adalah suatu kegiatan yang
dilaksanakan oleh Operator atau Mekanik yang ditunjuk terhadap suatu alat-alat
berat agar alat tersebut tetap dapat berfungsi sebagaimana mestinya selama umur
ekonomisnya.
1) Pemeliharaan Pencegahan
Adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan interval waktu tertentu yang
maksudnya untuk meniadakan kemungkinan terjadinya gangguan kemacetan
atau kerusakan alat yang berlebihan atau cenderung fatal. Dari pemeliharaan
pencegahan ini yang dilakukan termasuk penggantian parts yang mempunyai
unsur yang penting, namun rusak diluar pemakaian normal. Hal ini terjadi
karena kurang cermatnya operator waktu menjalankan alat, atau mutu dari
parts tersebut yang tidak terpantau pada saat dilakukan pengecekan mutu
sehingga lolos dipasaran.
2) Pemeliharaan Perbaikan
Adalah pemeliharaan yang dilakukan pada unit alat yang terlanjur rusak
sehingga tidak operasi karena ada bagian yang tidak berfungsi. Pada
pemeliharaan koreksi ini yang dilakukan antara lain mengembalikan alat
menuju pada standar yang diperlukan untuk operasi lagi.
3) Pemeliharaan Berkala
Adalah pemeliharaan yang memang sudah diprogramkan untuk dilakukan
sesuai rencana dengan berbasis waktu, pelaksanaannya mengikuti jadwal
tercapainya pencatatan jam operasi tertentu (setiap 10 jam, 50 jam, 250 jam
dan seterusnya).
Pada pemeliharaan berkala yang dilakukan antara lain :
• Pemeriksaan keliling (walk around inspection)
• Penambahan / penggantian pelumas dan air pendingin
• Penggantian filter dan penyetelan
Mutu pemeliharaan berkala bergantung pada disiplin waktu melaksanakan
service periodic dan disiplin dalam mengikuti prosedur pemeliharaan dalam
buku OMM (Operation and Maintenance Manual).
4) Pemeliharaan berdasarkan kondisi
Apabila pemeliharaan bekala berbasis waktu maka pemeliharaan berdasarkan
kondisi komponen alat pada saat dilakukan pemeriksaan (inspection).
Mutu pemeliharaan berdasarkan kondisi sangat bergantung pada ketelitian dan
kecermatan pemeriksaan kondisi dan ketajaman analisa kerusakan.
Program ini banyak dilayani oleh Authorized Dealer Alat Berat antara lain:
• Program Pemeriksaan Mesin (P2M)
• Program Pemeriksaan Under Carriage (P2U)
• Program Analisa Pelumas (PAP)
Setelah melakukan pemeriksaan, dealer akan melakukan analisa dan
rekomendasi perbaikannya.
5) Pemeliharaan darurat
Adalah pemeliharaan yang bersifat memperbaiki kerusakan yang tidak
diperkirakan sebelumnya. Sesuai dengan namanya bahwa kerusakan yang
terjadi ini secara tiba-tiba tanpa adanya suatu gejala-gejala yang
menginformasikan akan terjadinya kerusakan, misalnya v belt putus.
• Displacement : 4.04 L
• Max Torque @ 1500 rpm : 390 N·m
7) Dimensi Umum
Komponen utama backhoe loader seperti terlihat pada gambar 4.3, dengan fungsi
sebagai beikut :
1) Tractor
Tractor sebagai komponen induk berfungsi sebagai pembawa dan penggerak
semua komponen backhoe loader. Tractor terdiri dari chasis, engine, pompa
hidrolik, torque converter, transmisi, drive shaft, final drive dan roda ban.
2) Stabilizer Legs
Stabilizer legs berfungsi sebagai penopang backhoe loader pada saat
implement backhoe dioperasikan. Komponen ini diperlukan saat
pengoperasian backhoe karena bentuk boom dan arm yang cukup panjang
sehingga gerakannya akan berpotensi menyebabkan alat terguling.
Pada pengoperasian implement loader, komponen ini tidak difungsikan.
3) Cab
Cab atau cabin adalah ruangan dimana Operator mengendalikan peralatan
untuk pengoperasiannya. Didalam cabin terdapat alat-alat kendali seperti
steering column, tuas kendali / joystick, pedal gas dan pedal rem. Disamping
itu juga ada alat-alat monitor untuk memberi sinyal peringatan bila ada sesuatu
hal yang tidak diharapkan
4) Backhoe
Backhoe adalah salah satu implement dimana peralatan Backhoe Loader
berfungsi. Backhoe digerakkan secara hidrolik dengan dibantu oleh komponen
boom, stick, stabilizer leg dan bucket backhoe.
5) Loader
Loader adalah salah satu implement dimana peralatan Backhoe Loader
berfungsi. Loader juga digerakkan secara hidrolik dengan dibantu oleh
komponen lift arm, tilt lever dan bucket loader.
4.2.3 Pemeliharaan harian yang dikerjakan oleh Operator
Macam kegiatan pemeliharaan yang dikerjakan oleh Operator Backhoe Loader
hanya terbatas pada pemeliharaan harian yang terjadwal harian atau tiap 10 jam
kerja yang tertulis dalam buku OMM. Kegiatan pemeliharaan lainnya (mingguan /
50 jam, bulanan / 250 jam dan seterusnya) dilakukan oleh Mekanik Pemeliharaan.
Contoh pemeliharaan yang terjadwal harian / 10 jam antara lain :
1) Walk around inspection
2) Pemeriksaan :
• Level pelumas engine
• Level minyak hidrolik
• Level minyak transmisi
• Level minyak rem
• Level bahan bakar
• Water separator
• Level air pendingin engine
• Level cairan batere
• Indikator filter udara
• Kekencangan V-belt
• Kondisi ban
3) Pengujian :
• Backup alarm
• Sistim rem
• Lampu kerja dan pengaman
4) Pemberian gemuk / greasing :
• Backhoe boom, stick, bucket, swing dan cylinder bearing
• Loader bucket, cylinder dan linkage bearings
• Stabilizer dan cylinder bearings
• Swing frame dan cylinder bearing
4.2.4 Posisi Backhoe Loader
Penempatan alat pada saat dilakukan pemeriksaan dan pemeliharaan harus
diposisikan pada tempat parkir yang tanahnya keras dan datar.
Bentuk pengaturan peralatan kerja seperti pada posisi berikut (gambar 4.4) kecuali
kalau ditentukan yang lain.
c Boom
d Stick
Yang harus diperhatikan pada pemeriksaan Boom dan Stick (gambar 4-14)
adalah :
• Keutuhan kelurusan boom dan stick
• Kemungkinan terjadinya retak
• Kelengkapan baut-baut pengikat
• Kemungkinan adanya keausan berlebihan pada pin dan bushing
c. Pemeriksaan Hydraulic Cylinder
Keterangan gambar :
c Dipstick engine oil
d Tempat pengisian Engine Oil
Kecukupan minyak pelumas mesin
dilakukan dengan mengunakan batang
pengukur (dipstick) melalui lubang yang
dibuat khusus untuk maksud tersebut,
seperti contoh pada gambar 4.19 Dipstick
Gambar 4.19
terletak diruang mesin sebelah kiri
Pemeriksaan Engine Oil
berdekatan dengan lubang pengisian oli.
• Buka tutup kab mesin
Tariklah batang pengukur (dipstick) c
•
•
Jagalah agar permukaan oli berada di
antara daerah “A”, pada saat engine
mati (gambar 4.20).
• Sementara daerah “B” adalah daerah
aman untuk pemeriksaan saat engine
Gambar 4.20 Dipstick Engine Oil
hidup.
• Pemeriksaan dipstick dilakukan dengan posisi horisontal
• Tambahkan oli dari corong pengisian d bila permukaan oli berada
dibawah batas minimal
• Periksa tutup pengisian d telah tertutup rapat.
Bila jumlah minyak pelumas mesin melebihi batas maka engine oil harus
dikurangi melalui drain plug dibawah carter engine.
Kecuali kecukupannya, kondisi engine oil juga harus diperiksa terhadap
adanya kontaminasi material lain seperti air, solar atau adanya kandungan
geram.
Bila ini terjadi Operator harus segera melaporkan kepada atasan terkait untuk
dilakukan tindakan pemeriksaan lebih teliti.
2) Pemeriksaan minyak hidrolik (hydraulic oil)
c Gelas penduga
d Tempat pengisian Hydraulic Oil
Berbeda dengan minyak pelumas engine
yang hanya berfungsi untuk melumasi
saja, minyak hidrolik disamping berfungsi
sebagai pelumas pada komponen hidrolik
juga berfungsi sebagai media pemindah
tenaga, dari tenaga mekanis menjadi
tenaga hidrolik.
Gambar 4.21 Agar fungsi tersebut berjalan dengan
Gelas Penduga Minyak Hidrolik baik maka jumlah minyak pelumas dalam
Zat pendingin dapat berupa air murni, dan sebaiknya harus yang bersih dan sangat
dianjurkan yang mutunya dapat diminum. Misalnya air sungai tidak dianjurkan untuk
dipakai karena banyak mengandung zat kapur dan kotoran lain, karena bila dipakai
akan menyebabkan sistem pendingin cepat tersumbat yang menyebabkan
overheating dan merusak engine
Ada beberapa macam additive yang dapat meningkatkan mutu zat pendingin, dan
ada yang menggunakan zat pendingin khusus.
Kecukupan air pendingin engine dilakukan dengan mengamati ketinggian
permukaannya.
• Bukalah tutup air pendingin (gambar 4.24), pastikan temperatur air dalam
keadaan dingin.
• Periksalah ketinggian permukaan air pendingin melalui lobang pengisian
• Permukaan air harus berada kira-kira 15 mm di bawah lobang pengisian.
• Periksa kondisi permukaan radiator dan jaga kebersihannya.
• Gunakan udara bertekanan atau air bertekanan (maksium 35 psi) untuk
membersihkannya
Perhatian : Jangan membuka tutup air pendingin bila temperaturnya
masih panas dan bertekanan. Uap panas yang bertekan-
an dapat melukai kulit anda.
Penceratan air dari bahan bakar juga dilakukan melalui drain-cock tangki bahan
bakar dengan periode waktu setiap 50 jam atau 1 minggu, dan pelaksanaannya
menjadi tugas Mekanik Pemeliharaan.
Gambar 4.28
Indikator Saringan Udara
Dalam kondisi saringan udara (air filter) yang bersih indikator akan menunjukkan
warna hijau, apabila filter udara sudah banyak diliputi oleh debu maka indikator
akan berwarna merah.
Apabila dalam pemeriksaan indikator menunjukkan warna merah, maka tindakan
selanjutnya adalah :
• Lepaskan filter udara dari tempatnya.
Tali kipas yang kendor juga menyebabkan putaran slip pada kompresor AC
sehingga fungsi AC sebagai pendingin menjadi tidak normal.
Kondisi fisik V belt dapat diidentifakasi secara kasat mata apakah ada keretakan,
keausan dan kerusakan pada serat-seratnya.
Pemeriksaan tali kipas dilakukan dengan mengukur defleksi dititik X pada gambar
4.31 dengan menekan tali kipas diposisi tersebut. Apabila hasil pengukuran
menunjukkan lebih besar dari 10 mm ( 3/8 inch ) maka tali kipas harus
dikencangkan kembali.
Adapun cara penyetelan tali kipas (V-belt) adalah sebagai berikut :
- Kendorkan baut A, B, C dan D pada gambar 4.32
- Posisikan kembali alternator sampai defleksi belt pada titik X menjadi sekitar 10
mm ( 3/8 inch )
Perhatian: Jika memerlukan alat pengungkit,
gunakan batang kayu pada ujung
bracket alternator
1) Pelaksanaan greasing
Greasing dilakukan dengan menggunakan alat “grease gun” (gambar 4.33)
yang harus diisi dengan gemuk (grease) terlebih dahulu sebelum digunakan.
Pengisian grease kedalam grease gun harus dilakukan dengan benar agar
grease yang dipompakan pada fitting grease di komponen-komponen backhoe
loader dapat terlaksana dengan baik.
Adapun cara mengisi grease kedalam grease gun adalah sebagai berikut :
Pemeriksaan keselamatan
dan pemeliharaan
Backhoe Loader
BAB V
• Diagram-diagram, gambar
• Contoh surat tugas
• Rekaman dalam bentuk audio visual dan lain-lain.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk
membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit
kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam PBK mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-
sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan
peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau
jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini
tidak tersedia/tidak ada.