Teknologi informasi telah berkembang menjadi sebuah hal yang berdampak cukup signifikan
terhadap model bisnis. TI mempengaruhi dua dimensi utama dalam model bisnis tersebut, yaitu
strategi dan kemampuan bisnis.
Strategi
Kapabilitas
Pencarian kesempatan biasanya dimulai dari proses pemikiran ide kreatif da mengidentifikasi
peluang-peluang yang ada. Beberapa pertanyaan yang dapat digunakan oleh para eksekutif dalam
menentukan strategi model bisnis.
Tujuan utama dari hal ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Selain
digunakan untuk meng-automate kegiatan, IT juga digunakan untuk meng-inform dan men-
transform. Sekarang ini, beberapa perusahaan digital telah mendorong batasan penggunaan IT
untuk mengubah strategi dan kapabilitas bisnis, Hal ini secara tidak langsung mengubah definisi
dasar kompetisi pada beberapa industri. . Pada akhirnya pengurangan biaya dan penciptaan
produk baru ini akan menarik pelanggan dan
Can IT change the nature of relationships and the balance of power in buyer-seller
relationships?
Ya, saat ini beberapa pihak sudah mulai merasa khawatir terhadap peningkatan kekuatan dan
ambisi dari independent online platform dan shares service providers seperti Google.
Perusahaan menggunakan hambatan untuk masuk dengan cara menawarkan produk dan layanan
yang menarik dengan harga yang tidak dapat dimiliki oleh kompetitornya. Tetapi dengan
ditemukannya Internet hal ini mampu untuk dikurangi karena semua bersifat online dan siapa
saja dapat masuk ke pasar dan memungkinkan interaksi terjadi antara
perusahaan.
Switching cost memang akan lebih mahal, namun dampak switching tersebut tentunya besar.
Yang perlu menjadi perhatian apalah cost to switch akan worth the return.
Dengan ditemukannya teknologi informasi, hal ini mempermudah perusahaan dalam memproses
dan mengolah informasi. Sehingga informasi dari sebuah produk atau layanan akan selalu
memiliki properti yang menarik sesuai dengan keinginan konsumen. Informasi yang diperoleh
perusahaan juga dapat dijual atau digunakan kembali, sehingga perusahaan akan selalu berusaha
untuk up to date mengenai informasi dari produk atau layanan yang dapat menambahkan nilai
atau membuat produk baru sesuai dengan yang diinginkan konsumen.
CHAPTER 3 : IT IMPACT ON ORGANIZATION
Pihak eksekutif berusaha keras dalam beberapa dekade belakangan untuk menghadapi tantangan
beroperasi di dunia yang lebih kompetitif dan dinamis. Masalahnya adalah terdapat trade-off
antara kecepatan dengan efisensi. Mereka menyadari bahwa perubahan yang radikal sangat
diperlukan mengingat pengaruh IT dalam segala aspek bisnis menuntut segalanya untuk bergerak
dalam pace yang lebih cepat serta standar kualitas yang lebih baik
Analisis kesuksesan dan kegagalan beberapa perusahaan terkait penggunaan IT dalam bisnisnya
memberikan beberapa pelajaran, yaitu:
penghematan biaya yang nyata. Contohnya adalah perusahaan IBM yang berhasil
memotong 7 miliar dollar dengan penggunaan IT. Namun, IBM juga merestrukturasi
teknologinya menjadi agar dapat mengaktifkan modularisasi dan kode yang dapat
digunakan kembali. IT dipakai untuk merampingkan dan mengintegrasikan proses
penghasil non-pendapatan, seperti HR, daftar gaji, ERP, akuntansi, dan keuangan.
Indikator keberhasilannya dapat dilihat dari peningkatan produktivitas, waktu siklus, dan
Dalam mengukur efisiensi aset IT, penting bagi kita untuk mempertimbangkan aset
keuangan, aset berwujud, dan tidak berwujud dari IT, serta dampak dari IT pada
efisiensi IT terhadap pelanggan, pemasok, dan partner perusahaan. Kategori aset IT
utama:
o Infrastruktur operasi IT, termasuk pusat data fisik, pusat jaringan, pusat
atau tim tentu; serta orang, partner, dan software yang menjalankan,
untuk menghasilkan posisi yang unik dan mengembangkan sumber daya yang unik
yang dihargai oleh pemegang kepentingan sepanjang waktu. Kunci dari kemampuan IT
yang menciptakan keuntungan berkelanjutan adalah pemimpin dan staff IT yang
kompeten, infrastruktur IT yang ramping dan gesit, hubungan yang kuat dengan partner
bisnis, dan sistem peraturan yang kuat untuk mengelola aset dan sumber daya IT yang