Wajib mengikuti mayat dan mengikutinya hal ini termasuk hak mayat muslim atas kaum
muslimin lainya. (HR.Bukhari.Muslim)
Mengikuti mayat ada dua derajat :
- Mengikutinya di keluarganya sampai menyalatkannya
-Kedua mengikutinya dikeluarga sampai selesai penguburanya dan inilah yang lebih utama.
Mengikuti jenajah hanya diperuntukkan bagi laki-laki dan bukan untuk wanita Berdasarkan
rasulullah salallahu alaihi wassallam
Berkata ummu’ athiyyah radhiyallahu’anha : Kami para wanita dilarang mengiringi jenazah
namun ( larangan itu ) tidak di tegaskan atas kami.( HR.Bukhari .Muslim )
Jenazah tidak boleh diikuti dengan apa apa yang menyelisihi syariat seperti menangis dengan
keras dan mengikutinya dengan kemenyan ( Ahkamul janaiz:91)
Tidak boleh jenazah diiringi dengan suara atau api ( HR.Abu dawud )
Adapun yang dituntunkan diam, tidak bicara, berpikir serta merenung ,terhadap apa yang
dilihatnya.
Wajib berjalan cepat ketika membawa mayat akan tetapi tidak sampai berlari-lari kecil (
Ahkamul janaiz :93)
Menbawa jenazah dengan kereta atau yang dikhususkan untuk membawa jenazah dan para
pelayatdan mengantarkannya dengan mobil-mobilan ,maka ini tidak disyariatkan (Ahkamul
janaiz: 99-100 ) karena hal ini kebiasan orang orang kafir.
Berdiri (menghormati )jenazah sudah dihapus hukumnya (dimansyukh) maka tidak dilakukan
(ahkamul janaiz :100)
Disukai bagi orang yang memikul jenazah untuk berwudhu ( HR. Abu dawud,trimidzi)
Wajib mengkubur mayat walaupun orang kafir (Ahkamul janaiz :167 )
Mayat muslim tidak boleh dikubur bersama mayat orang kafir,dan mayat orang kafir tidak boleh
dikubur bersama mayat muslim ( Ahkamul janaiz :172 )
Menurut sunah nabi sallahllahu’ allaihi wasalam, mengkubur mayat di perkuburan umum.(
ahkamul janaiz :173) kecuali para suhada dikubur di tempat meninggalnya.(HR.abau dawud;
ahkamul janaiz :175 )
Tidak boleh menguburkan jeazah pada waktu terlarang yaitu pada matahari terbit, pada tengah
hari ,matahari tenggelam. (HR.Muslim ) dan tidak boleh dikuburkan pada waktu Malam kecuali
karena terpaksa (HR. Muslim )
Di[perbolehkan dua keadaan dalam dalam kubur yaitu lahad dan syaqq (ahkamul janaiz :182 )
Namun yang pertama (Lahad) yang lebih utama (ahkamul janaiz : 182)
Yang menurunkan mayat yaitu laki laki walaupun mayatnya adalah Wanita (Ahkamul janaiz :186)
Dan orang-orang yang mempunya hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris
mewarisi)
Di dalam kitab allah dari pada orang orang mukmin dan orang orang muhajirin (Al-Azhab :6)
Disyaratkan bagi orang yang menurunkan mayat pada malam sebelumnya dia tidak menggaul
istrinya ( HR.Bukhari )
Setelah penguburan hal hal yang disunahkan seperti : menaikan kubur dari tanah dengan tinggi
satu jengkal (tidak diratakan dengan tanah ) , memberi tanda dengan batu agar dapat dikenali,
berdiri sekitar kubur dan mendoakan bagi mayat dan memohon ampunan serta memerintahkan
orang -orang untuk melakukan hal serupa.