DISUSUN OLEH
PENDAMPING
dr. Indriantoro
PROGRAM INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH TEGAL
2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS
Disusunoleh :
dr. Fauzia Dina Aulia
dr. Indriantoro
PRESENTASI KASUS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. ARA
Umur : 7 Bulan
No. CM : 949.869
Alamat : Tanjungharja, Tegal
Agama : Islam
Tanggal masuk : 10/05/2019 jam 20.00 WIB
2. ANAMNESA
Alloanamnesis dengan ibu pasien pada tanggal 11 Mei 2019, pukul 07.00 WIB di Bangsal,
RSUD Kardinah Tegal.
- Keluhan Utama : Kejang
- Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD kardinah dengan keluhan kejang, dalam satu hari kejang terjadi
sudah 2x selama dirumah. Kejang berlangsung selama kisaran 2 menit, setelah kejang
pasien langsung menangis. Selama kejang pasien tidak sadar, kejang terjadi seluruh
tubuh kelojotan pada tangan dan kakinya. Sebelum kejang pasien mengalami demam
sejak 3 hari, demam naik turun, selain demam pasien mengalami batuk pilek sejak 5
hari, batuk berdahak berwarna hijau. Orang tua pasien menyangkal adanya diare, mual,
muntah, mimisan, kelumpuhan anggota gerak, maupun gangguan pertumbuhan dan
perkembangan.
3. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Suhu: 38,6°C.
Sp O2: 99 %
Mulut : Mukosa kering (-), sianosis (-), lidah kotor (-), lidah tremor
(-).
Thoraks
Paru
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis, tak ada bagian yang
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba di sela iga V, 2 cm medial linea
medioklavikula sinistra, tidak kuat angkat, tidak melebar
Perkusi : Batas kiri : sulit dinilai
Batas atas : sulit dinilai
Batas kanan: sulit dinilai
Auskultasi : Suara jantung I dan II normal, irama reguler, gallop (-) , bising (-)
Abdomen
Inspeksi : datar, venektasi (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal.
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), turgor kembali cepat, hepar dan lien
tidak teraba.
Perkusi : timpani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-)
Extremitas
superior inferior
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
edema -/- -/-
Capillary refill <2”/ <2” <2”/ <2”
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Pemeriksaan Motorik
Superior Inferior
Pergerakan simetris simetris
Kekuatan kesan>3/kesan>3 kesan>3/kesan>3
Tonus normotonus normotonus
Trofi eutrofi/eutrofi eutrofi/eutrofi
Reflek fisiologis +N/+N +N/+N
Reflek patologis -/- -/-
Klonus -/- -/-
Tanda rangsang meningeal :
- Kaku kuduk (-) - Test Kernig (-)
- Brudzinsky I (-) - Test Laseque (-)
- Brudzinsky II (-)
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi
Hemoglobin 11,4 g/dL 11,1-14,1
Hematokrit 31,3 % 31-41
Eritrosit 4,51 juta/UI 3,9-5,5
MCH 23,1 pg 27,0-31,0
MCV 84,4 fL 79,0-99,0
MCHC 33,2 g/dL 33,0-37,0
Leukosit 26,67 ribu/mmk 6-17,5 H
Trombosit 420 ribu/mmk 150-440
Diff Count
Neutrofil 59,9 % 36-66
Limfosit 26,5 % 22-40
Monosit 13,3 % 4-8
Eosinofil 0,0 % 1,0 – 4,0
Basofil 0,0 % 0-1
Serologi
Widal S thypi O Negatif Negatif
Widal S.thypi H Negatif Negatif
Urin Lengkap
Makroskopi :
Warna Kuning Kuning
Kejernihan jernih Jernih
Berat jenis 1,005 g/ml 1,000-1,020
pH/reaksi 8,0 4,5-8,0
Protein Negatif Negatif
Reduksi Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Urobilinogen Negatif Negatif
Mikroskopis :
Eritrosit 1-2 / LPB 0-3
Leukosit 3-4 / LPB 0-5
Sel epitel Negatif / LPK Negatif
Silinder Negatif / LPK Negatif
Kristal Negatif / LPB Negatif
5. DIAGNOSIS BANDING
6. DIAGNOSIS KERJA
O:
IpRx : - BB = 8,7 Kg
- Paracetamol syr 1 cth/8 jam (bila T≥38,5°C, extra pamol infus 10cc)
- Diazepam puyer 2 mg/8 jam (bila kejang extra injeksi diazepam 3 mg)
- Injeksi Ceftriaxone 400mg/24 jam
IpMx : keadaan umum, tanda vital, kejang berulang, kesadaran, deficit neurologis
IpEx :
- Bila anak panas segera kompres pada dahi, leher, ketiak, dan lipat paha, serta memberi
penurun panas bila panas tinggi, sehingga langsung memutus kemungkinan terjadinya
kejang.
- Menyarankan orang tua untuk selalu mengukur suhu tubuh anak dengan termometer tiap
kali anak demam, dan segera memberikan obat penurun panas apabila suhu anak ≥38C
- Bila anak kejang, dianjurkan mengusahakan jalan nafas tetap lancar, memposisikan anak
dengan posisi miring, bersihkan muntahan atau lendir dari mulut jika ada
- Tetap bersama anak selama dan sesudah kejang
- Berikan diazepam rektal bila kejang berlangsung lebih dari 5 menit. Jangan berikan jika
kejang telah berhenti. Diazepam rektal hanya boleh diberikan satu kali oleh orangtua.
- Lapor kepada petugas kesehatan bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih, suhu tubuh
lebih dari 40oC, kejang tidak berhenti dengan diazepam rektal, kejang fokal, setelah
kejang anak tidak sadar, atau terdapat kelumpuhan.
O:
IpRx: Mucos drop 2 x 0,5 ml
Rhinos drop 2 x 0,3 ml
IpMx: keadaan umum, tanda vital
Ip Ex: - menjelaskan pada orang tua pasien bahwa pasien mengalami infeksi
saluran pernafasan atas, yakni batuk dan pilek
- Menjelaskan kepada orang tua pasien untuk tidak mengkonsumsi makanan
dan minuman yang akan memperparah penyakit seperti es, makanan yang
digoreng, makanan pedas. Menjelaskan kepada orang tua pasien bahwa
pasien harus istirahat cukup
8. PROGNOSIS
9. Follow Up
A:
Kejang demam kompleks
12/05/2019 S : demam (-), bebas demam 2x24 - Infus KAEN3A 20 tpm mikro
jam, kejang (-), batuk (+), pilek (-) P.O:
O: - Diazepam 1,5 mg/8 jam diberikan
KU : sadar, compos mentis tiap 8 jam
TV : - Paracetamol sirup 3/4 cth/4-6 jam
HR : 120 x/mnt (bila T≥38°C)
RR : 24 x/mnt - Mucos drop 2 x 0,5 ml
T : 36,30 C - Rhinos drop 2 x 0,3 ml
Mata : anemis (-), sklera ikterik (-), - Diet: bubur 3x1/2, ASI ad lib
pupil isokor, RC (+/+)
Mulut : sianosis (-), lidah kotor (-),
Progam:
gusi berdarah (-) Pasien pulang atas permintaan
Tenggorok : T1-1, hiperemis (-/-), sendiri
kripte melebar (-/-), detritus (-),
faring hiperemis (-) Obat yang diberikan kepada
Leher : pembesaran kelenjar limfe pasien untuk dibawa pulang :
(-), kaku kuduk (-) - Diazepam 1,5 mg/8 jam diberikan
Telinga : CAE hiperemis (-/-), tiap 8 jam
discharge (-/-), nyeri tekan tragus - - Paracetamol sirup 3/4 cth/6 jam
/-, membran timpani intak (+/+) - Mucos drop 2 x 0,5 ml
Hidung : Nafas cuping (-), - Rhinos drop 2 x 0,3 ml
discharge (-/-), konka hipertrofi (-/-
)
Dada : simetris, retraksi (-)
Paru : dalam batas normal
Jantung : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : dbn, akral dingin (-/-
, -/-), capp refill (<2”/<2”), sianosis
(-/-, -/-)
Genital : dalam batas normal
Motorik : dalam batas normal
A:
Kejang demam kompleks