Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS

KEJANG DEMAM KOMPLEKS

DISUSUN OLEH

dr. Fauzia Dina Aulia

Stase Bangsal Periode 16 November 2018 –


15 Maret 2019

PENDAMPING
dr. Indriantoro

PROGRAM INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH TEGAL
2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS

KEJANG DEMAM KOMPLEKS

Diajukanuntukmemenuhi syarat program internsip


Di Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Tegal

Disusunoleh :
dr. Fauzia Dina Aulia

Tegal, 10 Juni 2019

dr. Indriantoro

PRESENTASI KASUS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. ARA
Umur : 7 Bulan
No. CM : 949.869
Alamat : Tanjungharja, Tegal
Agama : Islam
Tanggal masuk : 10/05/2019 jam 20.00 WIB

2. ANAMNESA
Alloanamnesis dengan ibu pasien pada tanggal 11 Mei 2019, pukul 07.00 WIB di Bangsal,
RSUD Kardinah Tegal.
- Keluhan Utama : Kejang
- Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD kardinah dengan keluhan kejang, dalam satu hari kejang terjadi
sudah 2x selama dirumah. Kejang berlangsung selama kisaran 2 menit, setelah kejang
pasien langsung menangis. Selama kejang pasien tidak sadar, kejang terjadi seluruh
tubuh kelojotan pada tangan dan kakinya. Sebelum kejang pasien mengalami demam
sejak 3 hari, demam naik turun, selain demam pasien mengalami batuk pilek sejak 5
hari, batuk berdahak berwarna hijau. Orang tua pasien menyangkal adanya diare, mual,
muntah, mimisan, kelumpuhan anggota gerak, maupun gangguan pertumbuhan dan
perkembangan.

- Riwayat Penyakit Dahulu :


- Riwayat kejang sebelumnya disangkal
- Riwayat menderita penyakit bawaan disangkal.
- Riwayat alergi disangkal
- Riwayat TB paru disangkal

- Riwayat Penyakit Keluarga :


o Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini

o Riwayat alergi dalam keluarga disangkal


o Riwayat TB paru : disangkal

o Riwayat DBD : disangkal

3. PEMERIKSAAN FISIK

1. Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis

Tanda vital : Nadi: 128 x / menit, isi dan tegangan cukup

Frekuensi nafas: 28 x / menit

Suhu: 38,6°C.

Sp O2: 99 %

Kepala : Mesosefal, lingkar kepala : 44,5 cm, ubun-ubun besar belum


menutup.

Rambut : Hitam, cukup banyak, tidak rontok.

Mata : Edem palpebra (-/-), conjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera


ikterik (-/-), air mata (+), pupil isokor  3 mm/3 mm, reflek cahaya +/+ (normal)

Telinga : Discharge -/-

Hidung : Nafas cuping (-) , epistaksis (-), discharge (+)

Mulut : Mukosa kering (-), sianosis (-), lidah kotor (-), lidah tremor
(-).

Tenggorok : T1-1, tonsil dan faring tidak hiperemis

Leher : simetris, pembesaran kel.limfe (-), kaku kuduk(-)

 Thoraks
Paru
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis, tak ada bagian yang

tertinggal waktu bernafas, retraksi (-).

Palpasi : Stem fremitus kanan dan kiri sama.

Perkusi : Sulit dinilai


Auskultasi : Suara dasar vesikuler +/+ Suara tambahan: wheezing -/-
ronkhi -/-

Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba di sela iga V, 2 cm medial linea
medioklavikula sinistra, tidak kuat angkat, tidak melebar
Perkusi : Batas kiri : sulit dinilai
Batas atas : sulit dinilai
Batas kanan: sulit dinilai
Auskultasi : Suara jantung I dan II normal, irama reguler, gallop (-) , bising (-)

Abdomen
Inspeksi : datar, venektasi (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal.
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), turgor kembali cepat, hepar dan lien
tidak teraba.
Perkusi : timpani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-)

 Extremitas
superior inferior
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
edema -/- -/-
Capillary refill <2”/ <2” <2”/ <2”

Genital : wanita, dalam batas normal.

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Pemeriksaan Motorik
Superior Inferior
Pergerakan simetris simetris
Kekuatan kesan>3/kesan>3 kesan>3/kesan>3
Tonus normotonus normotonus
Trofi eutrofi/eutrofi eutrofi/eutrofi
Reflek fisiologis +N/+N +N/+N
Reflek patologis -/- -/-
Klonus -/- -/-
Tanda rangsang meningeal :
- Kaku kuduk (-) - Test Kernig (-)
- Brudzinsky I (-) - Test Laseque (-)
- Brudzinsky II (-)
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan Darah Rutin: tanggal 10-05-2019

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Keterangan

Hematologi
Hemoglobin 11,4 g/dL 11,1-14,1
Hematokrit 31,3 % 31-41
Eritrosit 4,51 juta/UI 3,9-5,5
MCH 23,1 pg 27,0-31,0
MCV 84,4 fL 79,0-99,0
MCHC 33,2 g/dL 33,0-37,0
Leukosit 26,67 ribu/mmk 6-17,5 H
Trombosit 420 ribu/mmk 150-440
Diff Count
Neutrofil 59,9 % 36-66
Limfosit 26,5 % 22-40
Monosit 13,3 % 4-8
Eosinofil 0,0 % 1,0 – 4,0
Basofil 0,0 % 0-1
Serologi
Widal S thypi O Negatif Negatif
Widal S.thypi H Negatif Negatif

Tabel 5. Urinalisis (Tanggal 11-05-2019)

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Keterangan

Urin Lengkap
Makroskopi :
Warna Kuning Kuning
Kejernihan jernih Jernih
Berat jenis 1,005 g/ml 1,000-1,020
pH/reaksi 8,0 4,5-8,0
Protein Negatif Negatif
Reduksi Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Urobilinogen Negatif Negatif
Mikroskopis :
Eritrosit 1-2 / LPB 0-3
Leukosit 3-4 / LPB 0-5
Sel epitel Negatif / LPK Negatif
Silinder Negatif / LPK Negatif
Kristal Negatif / LPB Negatif

Bakteri Negatif Negatif


Jamur Negatif Negatif

5. DIAGNOSIS BANDING

1) Kejang dengan demam


DD/ ekstrakranial DD/ Kejang Demam Kompleks
DD/ Kejang Demam Simpleks
DD/ intrakranial DD/ Meningitis
Meningoensefalitis
Ensefalitis
2) ISPA et causa bakterial DD/ virus
3) Gizi baik perawatan normal

6. DIAGNOSIS KERJA

Kejang demam kompleks


7. TERAPI (Konsul dr.Emilya, Sp.A)

I. Kejang Demam Kompleks


IpDx : S :

O:

IpRx : - BB = 8,7 Kg

- Infus KAEN 3A mikro 20 tpm


- Diazepam pulv 2 mg/kgBB/kali diberikan tiap 8 jam p.o

- Paracetamol syr 1 cth/8 jam (bila T≥38,5°C, extra pamol infus 10cc)

- Diazepam puyer 2 mg/8 jam (bila kejang extra injeksi diazepam 3 mg)
- Injeksi Ceftriaxone 400mg/24 jam
IpMx : keadaan umum, tanda vital, kejang berulang, kesadaran, deficit neurologis

IpEx :

- Tetap tenang dan tidak panik

- Longgarkan pakaian yang ketat terutama di daerah sekitar leher

- Bila anak panas segera kompres pada dahi, leher, ketiak, dan lipat paha, serta memberi
penurun panas bila panas tinggi, sehingga langsung memutus kemungkinan terjadinya
kejang.
- Menyarankan orang tua untuk selalu mengukur suhu tubuh anak dengan termometer tiap
kali anak demam, dan segera memberikan obat penurun panas apabila suhu anak ≥38C
- Bila anak kejang, dianjurkan mengusahakan jalan nafas tetap lancar, memposisikan anak
dengan posisi miring, bersihkan muntahan atau lendir dari mulut jika ada
- Tetap bersama anak selama dan sesudah kejang
- Berikan diazepam rektal bila kejang berlangsung lebih dari 5 menit. Jangan berikan jika
kejang telah berhenti. Diazepam rektal hanya boleh diberikan satu kali oleh orangtua.
- Lapor kepada petugas kesehatan bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih, suhu tubuh
lebih dari 40oC, kejang tidak berhenti dengan diazepam rektal, kejang fokal, setelah
kejang anak tidak sadar, atau terdapat kelumpuhan.

II. ISPA et causa bakteri


IpDx: S:

O:
IpRx: Mucos drop 2 x 0,5 ml
Rhinos drop 2 x 0,3 ml
IpMx: keadaan umum, tanda vital
Ip Ex: - menjelaskan pada orang tua pasien bahwa pasien mengalami infeksi
saluran pernafasan atas, yakni batuk dan pilek
- Menjelaskan kepada orang tua pasien untuk tidak mengkonsumsi makanan
dan minuman yang akan memperparah penyakit seperti es, makanan yang
digoreng, makanan pedas. Menjelaskan kepada orang tua pasien bahwa
pasien harus istirahat cukup

8. PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam


Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

9. Follow Up

Tanggal Keadaan Klinis Program/Terapi/ Tindakan


11/05/2019 S : demam (+) kejang (-), batuk - Infus KAEN3A 20 tpm mikro
(+), pilek (+) - Injeksi diazepam 4 mg (bila
O: kejang)
KU : sadar, compos mentis - Injeksi Paracetamol (bila
TV : T≥38°C)
HR : 110 x/mnt - Injeksi ceftriaxone 1x450 mg
RR : 24 x/mnt P.O:
T : 38,60 C - Diazepam 1,5mg/ 8 jam
Mata : anemis (-), sklera ikterik (-), - Paracetamol sirup 3/4 cth/4-6 jam
pupil isokor, RC (+/+) (bila T≥38°C)
Mulut : sianosis (-), lidah kotor (-),
- Mucos drop 2 x 0,5 ml
gusi berdarah (-) - Rhinos drop 2 x 0,3 ml
Tenggorok : T1-1, hiperemis (-/-), - Diet: bubur 3x1/2, ASI ad lib
kripte melebar (-/-), detritus (-),
faring hiperemis (+)
Leher : pembesaran kelenjar limfe
(-), kaku kuduk (-)
Telinga : CAE hiperemis (-/-),
discharge (-/-)
Hidung : Nafas cuping (-),
discharge (-/-), konka hipertrofi (-/-
)
Dada : simetris, retraksi (-)
Paru : dalam batas normal
Jantung : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : dbn, akral dingin (-/-
, -/-), capp refill (<2”/<2”), sianosis
(-/-, -/-)
Genital : dalam batas normal
Motorik : dalam batas normal

A:
Kejang demam kompleks

12/05/2019 S : demam (-), bebas demam 2x24 - Infus KAEN3A 20 tpm mikro
jam, kejang (-), batuk (+), pilek (-) P.O:
O: - Diazepam 1,5 mg/8 jam diberikan
KU : sadar, compos mentis tiap 8 jam
TV : - Paracetamol sirup 3/4 cth/4-6 jam
HR : 120 x/mnt (bila T≥38°C)
RR : 24 x/mnt - Mucos drop 2 x 0,5 ml
T : 36,30 C - Rhinos drop 2 x 0,3 ml
Mata : anemis (-), sklera ikterik (-), - Diet: bubur 3x1/2, ASI ad lib
pupil isokor, RC (+/+)
Mulut : sianosis (-), lidah kotor (-),
Progam:
gusi berdarah (-) Pasien pulang atas permintaan
Tenggorok : T1-1, hiperemis (-/-), sendiri
kripte melebar (-/-), detritus (-),
faring hiperemis (-) Obat yang diberikan kepada
Leher : pembesaran kelenjar limfe pasien untuk dibawa pulang :
(-), kaku kuduk (-) - Diazepam 1,5 mg/8 jam diberikan
Telinga : CAE hiperemis (-/-), tiap 8 jam
discharge (-/-), nyeri tekan tragus - - Paracetamol sirup 3/4 cth/6 jam
/-, membran timpani intak (+/+) - Mucos drop 2 x 0,5 ml
Hidung : Nafas cuping (-), - Rhinos drop 2 x 0,3 ml
discharge (-/-), konka hipertrofi (-/-
)
Dada : simetris, retraksi (-)
Paru : dalam batas normal
Jantung : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : dbn, akral dingin (-/-
, -/-), capp refill (<2”/<2”), sianosis
(-/-, -/-)
Genital : dalam batas normal
Motorik : dalam batas normal
A:
Kejang demam kompleks

Anda mungkin juga menyukai