Ringkasan Materi Geografi Kelas X
Ringkasan Materi Geografi Kelas X
SMA/MA Sederajat
RINGKASAN MATERI KELAS X (SEPULUH)
I. ATMOSFER
- Oksigen (21%)
- Nitrogen (78%)
- Argon (1%)
A. Susunan Atmosfer
I. Troposfer (0 – 12 km)
- Terdiri dari :
1. Lap. D
2. Lap. E
3. Lap. F
Cuaca adalah keadaan rata-rata udara dalam waktu singkat meliputi wilayah yang sempit.
Iklim adalah keadaan rata-rata udara dalam waktu lama meliputi wilayah luas.
1. Suhu udara
- Lamanya penyinaran
- Derajat keawanan
- Ketinggian tempat
Ingat! semakin tinggi dari permukaan bumi, suhu semakin . (Gradien adiabatis)
Gradien Adiabatis
- A. Basah
- A. Kering
2. Tekanan udara
3. Kelembaban Udara
4. Curah hujan
Jenis-jenis hujan :
3. H. Frontal ® Akibat percampuran massa udara basah dengan udara massa panas.
4. H. Drizle/es
5. H. Buatan
5. Angin
o Jenis angin :
a. A. Tetap/permanen
b. A. tidak tetap/musiman
mis :
- A. musson
- A. Siklon/Antisiklon
- A. Darat/laut
c. A. lokal
mis :
- A. Fohn ( Angin yang sifatnya jatuh, panas dan kering sehingga dapat merusak tanaman budi daya daerah setempat).
- A. Bahorok ® Deli
- A. Kumbang ® Cirebon
- A. Gending ® Probolinggo
6. Awan
·) Bentuk awan
·) Ketinggian
- A. Tinggi (6 –12 km)
Cirrocummulus.
- A. Pertengahan (2 – 6 km)
C. IKLIM
Keadaan rata-rata udara pada daerah yang luas dan dalam waktu yang lama.
Klasifikasi iklim
I. Berdasarkan klages
a. Iklim A (tropis)
b. Iklim B (kering)
- Bs (Steppa)
- Bw (Gurun)
c. Iklim C (sedang)
d. Iklim D (dingin)
e. Iklim E (Kutub)
- Et (tundra)
- Ef (beku/salju)
0 – 14,3
14,3 – 33,3
A
33,3 – 60
B
60 – 100
C
D 100 – 167
E
F 167 – 300
G
H 300 – 700
700 – ~
Jenis-jenis Sungai :
C. GEMPA
Istilah-istilah gempa
1. Faktor Iklim
1. Faktor KeadaanTanah (Edafik)
1. Faktor tinggi/rendahnya muka bumi Relief/Topografi
1. Faktor Biotik (Makhluk Hidup) seperti manusia
DI MUKA BUMI
1. UU Perlindungan Alam no 5 thn 1967
1. UU Perlindungan Thdp Hewan Liar & Satwa Langka.
Kolam Hutan
1. Garis kontur yang rapat menandakan medannya terjal sedangkan yang renggang menandakan medannya
landai.
1. Semua titik dalam garis kontur memiliki ketinggian yang sama.
1. Garis kontur tidak mungkin berpotongan dengan garis kontur yan lainnya
1. Garis kontur tak mungkin bercabang.
2. HIDROSFER
PERAIRAN DARAT
A. AIR TANAH
- mata air
- preatis
B. SUNGAI
- S. Permanen/perennial (tetap)
- S. Exoreik ® ke laut
- S. Endoreik® ke danau
IV.Berdasarkan arah
1. S. Konsekwen
2. S. Subsekwen
3. S. Obsekwen
4. S. Resekwen
5. S. Insekwen
· P. Dendritis
· P. Pinnate
· P. Rectangular
· P. Trellis
· P. Annular/Angular
C. DANAU
Cekungan permuk. Bumi yang berisi air tawar dalam jumlah yang besar.
I. D. Vulkanik
2. D.Tektonik
3. D. Tektovulkanik
4. D. Karst
5. D. Buatan
D. RAWA
*R. Tergenang
- Asam
- Dapat diminum
B. JENIS-JENIS LAUT
a. Laut transgresi
c. L. Regresi
2. Bdkn. Letak
a. L. Tepi
b. L. Pedalaman
Dikelilingi benua.
c. L. Pertengahan
3. Bdkn. kedalamannya
a. Zone Litoral (0 m)
b. Z. Neristis (0 – 200 M)
Ciri-cirinya :
- Banyak plankton
- Gelap total
- Binatang terbatas
d. Z. Abysal (>2.000 m)
3.lITOSFER
I. Lithosfer
- Lithos = batuan
- spera = lapisan
Terdiri dari :
- sial ( di darat)
- sima ( di laut)
- B.M.K Pneumatolotik
Percampuran (+) zat kimia
cth:
pasir kuarsa + borium = B.turmalin
pasir.kuarsa (+) florium = B. Topaz
II. Tenaga Geologi
Tenaga yang merubah bentuk permukaan bumi yang menghasilkan “Relief”.
Terdiri dari :
· Tenaga Endogen : Membangun
· Tenaga Eksogen : Merusak
· Tenaga Eksterestial : Dari luar planet
ž TENAGA ENDOGEN
A. Tektonisme
Terjadinya dislokasi batuan di dalam bumi
· Epirogenesa
- Pengangkatan dan penurunan benua pada wilayah yang luas dan waktu yang lama
Jenis Epirogenesa
- Epi.Negatif
à Darat laut ¯
Cth : Naiknya Pantai Pangandaran
- Epi.Positif
à Darat ¯ Laut
Cth: Penyempitan Pulau Ubi di pantai utara Jawa
· Orogenesa
- Bekerja pada wilayah yang sempit dan waktu yang singkat
- Barisan orogenesa menimbulkan pegunungan
Contohnya: Lipatan, Patahan dan Sesar
B. Vulkanisme
Peristiwa keluarnya magma dari perut bumi ke lapisan batuan di atasnya atau sampai ke permukaan bumi.
ž T. EXOGEN
Tenaga yang berasal dari luar bumi yang merusak bumi
a.Pelapukan / Weathering
Penghancuran massa batuan
Jenis pelapukan:
· P. Mekanik/ fisis
Perubahan suhu secara tiba-tiba
· P. Kimiawi
- Oksidasi = Oksigen/O2
- Hidrasi = Air/ H2O
- Karbonasi = Karbondioksida/CO2
· P.Biologis/Organik
- Mahluk hidup
- P.Chemis digurun pasir
b. Erosi/Pengikisan
Terlepasnya runtuhan batuan oleh tenaga di p.bumi
Jenis erosi :
- Erosi air laut = abrasi
- Erosi es = gletsyer
- Erosi angin = korasi
c. Masswasting
- Tanah longsor
- Tanah amblas
- Tanah mengalir
- Lumpur mengalir
d. Sedimentasi
Massa pengendapan batuan/tanah
· Sedimentasi Fluvial ®air sungai
Hasil:
- delta = muara sungai
- beting/bantaran sungai = tengah-tengah sungai
- dataran alluvial = di kiri kanan sungai
· Sedimentasi aeolis = angin
Hasil : Gundukan pasir/sand dunes
· Sedimentasi marine ® air laut :
- Beach/ pesisir
- Bar/gosong pasir
- Tombolo/endapan pasir penghubung daratan dan pulau kecil.
“Gerakan/getaran akibat putusnya jaringan batuan/tanah”
· Hyposentrum
Pusat gempa di dalam kulit bumi
· Erysentrum
Pusat gempa di permukaan bumi
· Seismograf
Alat pencatat getaran gempa
· Seismologi
Ilmu yang mempelajari tentang gempa
· Seismogram
Hasil pencatatan seismograf
· Homoseista : Garis khayal pada peta yang menunjukkan waktunya sama menerima getaran
· Isoseista
Garis khayal pada peta yang menghubungkan tempat-tempat dengan kerusakan fisik sama
· Pleistoseista
Garis khayal pada peta yang menghubungkan tempat-tempat kerusakan terparah
· Makroseisme
Jenis gempa
· Berdasarkan tenaga yang menimbulkan
1. Gempa tektonik
Dislokasi dalam kulit bumi
2. Gempa vulkanik
Erupsi/letusan gunung berapi
3. Gempa runtuhan/terbal
Runtuhnya dinding gua
2. G.Sentral/titik : Vulkanik
3. G. Areal/wilayah
· Berdasarkan letak Epy/Hypo
1. Darat
2. Laut /Tsunami/Gel.pasang
D = {(s-p)-1’ } x 1000 km
PERHATIAN :
1' = 60'' = 1000 km
30'' = 500 km
10'' X 1000 km = 166,66
60'' = 167 KM
Di samping begerak mengitari matahari, bumi juga berputar pada porosnya. Waktu yang diperlukan untuk 1 kali berputar pada porosnya
adalah 23 jam, 56 menit, dan 4 detik yang disebut juga sebagai 1 hari bumi.
TERJADINYA BUMI
Beberapa teori dari para ahli yang mengemukakan proses terjadinya bumi, antara lain:
Awalnya, ruang angkasa hanya berisi gas-gas. Gas yang bermassa besar menarik gas lain di sekitarnya membentuk matahari.
Bola-bola gas yang saling bertumbukan menimbulkan panas sehingga terjadi putaran kabut. Kabut mengumpul dan menjadi dingin
hingga akhirnya memadat menjadi planet.
Awalnya kabut dalam ruang angkasa berputar, terjadi gumpalan awan di khatulistiwa. Material dari pusat putaran pindah
ke gumpalan awan membentuk planet yang terus mengitari pusat massa awal.
2. Hipotesis Planetesimal
Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan Forest R. Moulton (1872-1952), keduanya adalah ilmuwan Amerika. Pada tahun 1900
mengemukakan bahwa Matahari sudah ada sejak awal sebelum planet terbentuk. Ada benda langit dekat matahari yang
gravitasinya menarik material matahari. Material matahari yang tertarik menjadi gumpalan (planetesimal) yang terus berkembang
menjadi planet.
Teori ini ditolak karena material matahari sangat panas sehingga ketika menggumpal akan segera meledak dan planet tidak mungkin
terjadi.
Teori ini sangat mirip dengan Teori Planetesimal dimana ada 2 matahari dalam sistem tata surya. Gaya gravitasi saling
menyebabkan terjadinya pasang surut di permukaan keduanya. Bagian permukaan yang tertarik berpisah dari keduanya dan
membentuk lidah pijar raksasa. Kemudian lidah pijar itu menggumpal dan mendingin hingga menjadi planet.
Kedua ahli menyatakan bahwa tata surya terbentuk dalam waktu yang bersamaan dari gumpalan awan gas dan debu (hidrogen dan
helium). Awan gas mengalami pemutaran dan pemadatan lalu membentuk seperti cakram. Bagian tengah mempunyai daya tekan
yang besar, terbentuklah matahari. Selanjutnya bagian yang diselimuti kabut, dan pecah menjadi awan yang lebih kecil lagi disebut
Proto Planet.
Dalam tata surya terdapat dua bintang kembar yang salah satunya tidak stabil. Bintang yang tidak stabil kemudian meledak.
Pecahannya lalu mengitari bintang yang satu lagi. Bintang yang dikelilingi pecahan-pecahan itu adalah matahari dan pecahan-
pecahan yang mengelilinginya menjadi planet setelah mendingin
2. Teori Laurasia-Gondwana
Alfred Lothar Wegener (1880-1930) menyatakan bahwa seluruh benua berasal dari 1 daratan, disebut Pangea, dan dikelilingi
lautan Thetys.
180 juta tahun yang lalu Pangea terpecah membentuk daratan baru bernama Gondwana.
135 juta tahun yang lalu Gondwana terpecah membentuk Kutub Selatan, Australia, Afrika, Amerika, Greenland, dan Eropa.
Penyebab pergeseran benua adalah arus konveksi penghasil gaya sentrifugal, mengakibatkan bumi cembung ke arah ekuator
Jason Morgan, Amerika (1987) – menyatakan terdapat lempeng di dalam kerak bumi. Lempeng itu terapung-apung di atas mantel
bumi. Arus konveksi yang kuat dalam Astenosfer menggerakkan lempeng-lempeng itu di permukaan bumi. Pergerakan lempeng-
lempeng itu mengakibatkan pergeseran benua.
LAPISAN BUMI
Berdasarkan penelitian ahli geofisika, terutama dengan metode seismik, bagian dalam bumi dapat diketahui.
1. Kerak Bumi
2. Mantel
3. Inti
1. Lapisan Litosfer
2. Lapisan Astenosfer
3. Lapisan Mesosfer
ATMOSFRE
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi. Bumi dan lapisan udara yang menyelimutinya sama-sama berotasi terhadap
poros bumi serta berevolusi mengelilingi matahari. Tebal lapisan ini mencapai 10.000 km lebih (diukur dari permukaan laut).
Hampir 97 % dari udara terletak pada lapisan atmosfer paling bawah yang tebalnya mencapai 30 km. Semakin menjauh dari
permukaan bumi kadar udara pada lapisan atmosfer semakin menurun.
KERAK BUMI
Kerak adalah lapisan terluar bumi. Di bawah benua, ketebalan kerak bumi dapat mencapai 70 km. Kerak di bawah benua
disebut sial karena banyak mengandung silikon dan aluminium. Di bawah lautan, ketebalan kerak bumi sekitar 30 km. Di
bawah sial terdapat sima, yaitu lapisan kerak bumi yang banyak mengandung silikon dan magnesium.
MANTEL
Mantel adalah lapisan dalam bumi yang terdiri dari cairan kental panas bersuhu 1.500-3.000 0C dengan massa jenis berkisar antara
4.000-6.000 kg/m3. Tebal mantel adalah sekitar 2.200 km. Lapisan mantel berada hingga jari-jari 5650 km. Sebagian besar lapisan
mantel terdiri dari magnesium dan silikon yang membentuk mineral Olivin (Mg2SiO4).
INTI LUAR
Inti luar adalah lapisan dalam bumi yang berwujud cairan panas dan sangat kental dengan suhu 4.000 0C. Massa jenisnya antara
10.000-11.000 kg/m3. Tebalnya mencapai 2250 km, atau jari-jarinya sepanjang 3450 km.
INTI DALAM
Inti dalam merupakan pusat bola bumi dengan jari-jari 1200 km. Inti dalam terdiri dari 80 % kristal besi dan sisanya kristal nikel.
Massa jenisnya 11.000-13.000 kg/m3. Suhunya mencapai 6.000 0C. Inti dalam bumi adalah sumber medan magnet dengan tekanan
2.000.000 atm.
LITOSFER
Litosfer yang artinya lapisan batuan adalah lapisan kerak bumi terluar dengan ketebalan sekitar 100 km. Sebagian besar batuan
pada lapisan ini terdiri dari silikon oksida dan aluminium oksida.
Perkataan geografi berasal dari Bahasa Yunani : Geo (Bumi), dan Graphein (tulisan). Jadi secara harfiah,
geografi berarti tulisan tentang bumi atau sering disebut ilmu bumi. Geografi dapat didefenisikan sebagai ilmu
yang mempelajari/mengkaji bumi dan segala sesuatu yang ada di atasnya.
B. OBJEK STUDI GEOGRAFI
Studi Geografi : Studi keruangan tentang gejala-gejala geografi.
ii. Pengorganisasian wilayah dan ruang di muka bumi, baik di daratan perairan, maupun di udara.
iii. Tafsiran tentang alam dan bentang sosial, termasuk budaya, perkotaan dan pedesaan.
iv. Hubungan manusia dengan lingkungan yang berbeda-beda, baik yang merupakan hasil budaya maupun teknologi.
Interaksi manusia dengan proses-proses yang ada di muka bumi, yang pada prinsipnya merupakan pendekatan ekologi.
Secara garis besar, seluruh objek kajian geografi dapat dibedakan atas dua aspek utama, yaitu aspek fisik dan aspek
sosial. Aspek fisik /alamiah meliputi aspek kimiawi, biologis, astronomis dan sebagainya, sedangkan aspek sosial meliputi aspek
antropologis, politis, ekonomis dan sebagainya
2. interaksi antara manusia dengan lingkungan fisik yang merupakan salah satu bagian dari keanekaragaman wilayah;
memanfaatkannya.
Permukaan bumi dapat dikelompokkan menjadi tiga lingkungan, yaitu sebagai berikut :
· Lingkungan fisikal (physical enviroment) atau abiotik adalah segala sesuatu disekitar manusia yang berupa mahluk tak hidup,
misalnya : tanah, air, dan sinar matahari.
· Lingkungan biologis (biological environment) atau biotik adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berupa mahkul hidup,
seperti binatang, tumbuh-tumbuhan termasuk manusia.
· Lingkungan sosial (social environment) adalah segala sesuatu disekitar manusia yang berwujud tindakan atau aktivitas manusia
baik dalam hubungannya dengan lingkungan alam maupun hubungan antar manusia.
i. Geologi : Ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan kejadian, struktur, komposisi, sejarah dan proses perkembangannya.
ii. Geofisika : Ilmu yang mengkaji sifat bumi bagian dalam dengan metode tehnik fisika, seperti mengukur gempa bumi, gravitasi
dan sebagainya.
iii. Meteorologi : Ilmu yang mempelajari atmosfer, misalnya udara, cuaca, suhu dan sebagainya.
iv. Astronomi : Ilmu yang mempelajari benda-benda langit di luar atmosfer bumi : seperti matahari, bintang, ruang angkasa, dan
sebagainya.
v. Geomorfologi : Studi tentang bentuk-bentuk permukaan bumi dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.
vi. Oceanografi : Ilmu yang mempelajari lautan ; misalnya sifat air laut, pasang, kedalaman dan lain sebagainya.
vii. Hidrografi : Ilmu yang berhubungan dengan pencatatan, survey, pemetaan laut,danau, sungai, dsb.
Antropogeografi
Geo politik
Geo regional
Sosiologi
Geo penduduk
Geo ekonomi
Geo pedesaan
Geo kota
ix. Geografi Matematik : Cabang geografi yang mempelajari tentang perkiraan bentuk, ukuran dan gerakan bumi.
xi. Antropogeografi/Etnografi : Ilmu yang mengkaji persebaran kebudayaan manusia di permukaan bumi.
E. KONSEP GEOGRAFI
ADA 2 MACAM
SATU:
b. Konsep regional/wilayah
c. Pertalian wilayah
d. Lokalisasi
e. Interaksi keruangan
f. Skala wilayah
g. Konsep perubahan
DUA:
b. 1. Konsep Lokasi
a. Lokasi Absolut
b. Lokasi Relatif
2. Konsep Jarak
3. Konsep Keterjangkauan
4. Konsep Morfologi
5. Konsep Aglomerasi(mengelompok)
6. Konsep Nilai Kegunaan
7. Konsep Pola
9.KonsepInteraksi/ Interdependensi
· Pendekatan topik
misal di daerah tertentu ada kelaparan, maka kelaparan inilah yang menjadi sorotan utama dalam pendekatan topik.
Pendekatan ini diarahkan kepada aktivitas manusianya (human aktivities) ditinjau dari penyebarannya, dapat dibedakan jenis-jenis
aktivitas sehubungan dengan mata pencaharian penduduk.
· Pendekatan regional
Pendekatan regional berarti mendekati suatu gejala atau suatu masalah dari region tempat gejala tersebut.
b. Pendekatan ekologi (ecological approach) : suatu metodologi untuk mendekati, menelaah dan menganalisis suatu gejala atau
masalah geografi dengan menerapkan konsep dan prinsip ekologi.
Pendekatan ini dikenal dengan pendekatan historis atau sejarah. Dengan ini peneliti dapat mengkaji perkembangan, prediksi gejala
alam atau masalah yang akan datang.
Sistem ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan satu sama lain.
G. PRINSIP-PRINSIP GEOGRAFI
a. Prinsip penyebaran/distribusi
Prinsip penyebaran, yaitu suatu gejala dan fakta yang tersekon tidak merata di permukaan bumi yang meliputi bentang alam,
tumbuhan, hewan dan manusia.
b. Prinsip interelasi/hubungan
Prinsip interelasi, yaitu suatu hubungan saling terkait dalam ruang, antara gejala yang satu dengan gejala yang lain.
c. Prinsip deskripsi/penggambaran
Prinsip deskripsi yaitu penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang diselidiki/ dipelajari.
d. Prinsip korologi/keruangan
Prinsip korologi, yaitu gejala hidup, fakta, ataupun masalah geografi disuatu tempat yang ditinjau sebenarnya, interelasinya,
interaksinya dan integrasinya dalam ruang tertentu.
H. ASPEK-ASPEK GEOGRAFI
a. Aspek Fisik
tanah, air, dan udara dengan segala prosesnya.
b. Aspek Manusia
Geografi manusia adalah cabang dari ilmu geografi yang mempelajari semua aspek gejala di permukaan bumi
yang mengambil manusia sebagai objek utamanya.seperti:
a. Oikumene dan pemukiman
b. persebaran penduduk
c. kepadatan penduduk
d. perubahan penduduk
e. migrasi penduduk
c. Aspek Regional
Bio : hidup
PERSEBARAN FLORA
a. CH rendah
b. posositas dan drainase kurang baik
Padang Rumput Terdapat
stepa : Padang Rumput Yang Luas
- Paleartik (Eurasia)
: rusa kutub, kambing marcopolo
- Air tawar
1. plankton
2. nekton (organisme berenang)
3. neston (organisme mengapung)
4. bentos (organisme dasar perairan)
5. perifiton (organisme melekat)
neston, bentos
3. Batial : tidak dapat ditembus cahaya
(200 – 2000m) contohnya nekton
4. Abisal : kedalaman lebih dari 2000 m
Yaitu afotik tidak dapat ditembus
cahaya matahari (> 2000m)
PERSEBARAN FLORA
DI INDONESIA
1. FLORA PAPARAN SUNDA (ASIATIS)
- Sumatra = pohon kamper, bunga raffles
- Jawa Kalimantan = Jati, Tenggaring, Kayu ulin
3. FLORA PERALIHAN
- Kayu eboni, kayu rima
PERSEBARAN FAUNA
DI INDONESIA
1. BAGIAN BARAT
gajah, harimau, beruang, orang utan, badak bercula
2. BAGIAN TIMUR
tikus berkantung, cendrawasih, kanguru
3. BAGIAN TENGAH
komodo, burung maleo, kuskus, anoa, Babi Rusa
A.LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup manusia adalah segala sesuatu mulai dari udara, hingga benda-benda angkasa yang
berjarak ratusan juta kilometer dari planet bumi yang memengaruhi kehidupan manusia di bumi.
Demikian pula dengan manusia itu sendiri. Manusia, baik secara individu maupun kelompok menjadi
lingkungan bagi individu atau kelompok lainnya.
Lingkungan biotik adalah lingkungan yang berupa seluruh makhluk hidup mulai dari yang terkecil seperti
bakteri atau mikroorganisme hingga hewan atau tumbuh-tumbuhan yang paling besar yang ada disekitar kita
dan berpengaruh pada kehidupan kita.
Lingkungan abiotik adalah segala kondisi yang tak hidup atau bukan merupakan organisma hidup yang ada di
sekitar makhluk hidup.
Lingkungan sosial adalah manusia baik secara individu, perorangan maupun kelompok yang ada di luar diri kita.
Lingkungan alam, sosial dan budaya dapat diringkas menjadi dua bagian, yaitu komponen bio-geofisikal
(lingkungan alam) dan
komponen lingkungan sosial budaya (hubungan perilaku manusia dan lingkungan binaan).
2.ANTROPOSFER
Herbert Spencer
Penduduk (+) akibat (N) dan (M)
Rumus: Pt = L – M
II. T. Sosial
ž TRANSISI DEMOGRAFI
Pertumbuhan penduduk ~ ke ‚
Terdiri atas 3 fase:
Pra transisi = N dan M, Pt
Transisi = N dan M,¯, Pt
Post transisi = N¯ dan M¯, Pt¯
KOMPOSISI PENDUDUK
Komposisi Penduduk didasarkan atas penggolongan Umur dan Jenis Kelamin
PIRAMIDA PENDUDUK
Jenis :
I. Limas (Kerucut)/Penduduk Muda
Ciri :
* Dimiliki negara berkembang
* N , M, Pt
* Usia Jompo < Usia Muda
* Angka Ketergantungan (DR)
II. MORTALITAS
Banyaknya jumlah penduduk yang mati per 1000/thn.
Ø Kasar = CDR (Crude Death Rate)
Faktor yang mempengaruhi mortalitas:
v Pro Mortalitas:
- Fasilitas kesehatan belum memadai
- Tingkat kesehatan rakyat rendah
- Makanan kurang bergizi
- Pencemaran lingkungan
- Peperangan
- Bunuh diri
- Bencana alam/wabah penyakit
v Anti Mortalitas
Fasilitas kesehatan telah sempurna (kebalikan dari pro mortalitas).
III. MIGRASI
M. internasional
- Imigrasi
- Evakuasi
- Emigrasi
- Remigrasi
- Tourisme
M. Nasional
- Urbanisasi - Laratour aux camp
- Transmigrasi - Week end
- Forensen - Ruralisasi
ž SENSUS PENDUDUK
Berasal dari bahasa Italia (Cincera = menghitung/menaksir)
Sensus Penduduk di Indonesia 1930, 1961, 1971, 1980, 1990, 2000.
Jenis:
- De facto ® “WNS + WNA”
- De jure ® “WNI saja”
Metode:
- Canvasser
Petugas mendatangi rumah penduduk dan mencatat jumlah penduduk.
- House Holder
Kepala Keluarga mengisi formulir sensus
3. sumber daya alam (SDA
¤Pengertian SDA
¤Penggolongan SDA
¤Pengertian SDA
9 Semua kekayaan alam baik benda mati atau benda hidup yang berada di bumi, yang dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
¤Penggolongan SDA
· SDA Materi
9 Contoh: Besi
9 Dimanfaatkan:
· SDA Hayati
9 Terdiri:
-Nabati: Tumbuhan
-Hewani: Hewan
· SDA Energi
9 Contoh:
9 Contoh:
-Tempat tinggal
-Tempat pertanian
-Tempat perikanan
-Dll (sebutkan)
· SDA Waktu
9Contoh:
1. Reproduksi
9 Contoh:
-Tumbuhan (nabati)
-Hewan (hewani)
2. Siklus
9 Contoh:
-Air
-Udara
-Pertanian
-Perkebunan
-Kehutanan
-Peternakan
-Perikanan
9 Meliputi:
-Tanah
-Udara
-Matahari
-Air
9 Dipakai berulang-ulang
9 Misalnya:
-Intan
-Batu permata
-Emas
-Perak
· Cepat habis
9 Misalnya:
-Bensin
-Solar
-Perak
-Dll (sebutkan)
9 Contoh:Batu bara, Minyak bumi, Gas bumi, Nikel, Timah, Besi, Aspal, Aluminium, Mangaan, Tembaga
9 Contoh:
01. Penghijauan
02. Reboisasi
03. Pembuatan sengkedan
4. LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
UNTUK PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN I
A. Pengertian Lingkungan Hidup
Menurut Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, menyatakan bahwa
lingkungan hidup adalah merupakan satu kesatuan ruang dengan semua benda, daya dan keadaan, dan mahluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
mahluk hidup lainnya.
Menurut Otto Sumarwoto (1989) lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya dan
keadaan, dan mahluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
Menurut Otto Sumarwoto, sifat lingkungan hidup sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
Terdiri atas tumbuhan, hewan, dan manusia. Menurut fungsinya, komponen biotik dapat dibedakan menjadi 3
kelompok utama, sebagai berikut :
1. Kelompok produsen
Kelompok produsen adalah organisme yang mampu menghasilkan makanannya sendiri yang biasa disebut
dengan autotrofik (auto = sendiri, trofik = menghasilkan makanan).
2. Kelompok konsumen
Kelompok konsumen adalah organisme yang hanya memanfaatkan hasil yang disediakan oleh organisme lain
(produsen). Oleh karena itu konsumen disebut dengan heterotrofik. Kelompok ini terdiri atas manusia dan
kelompok hewan herbivora (pemakan tumbuh-tumbuhan). Hewan herbivora selanjutnya dimakan oleh binatang
karnivora (pemakan hewan lainnya) , dan kedua jenis binatang ini dimakan oleh manusia, yang termasuk
kedalam golongan omnivora (pemakan segalanya).
3. Kelompok pengurai (decomposer)
Kelompok pengurai berperan dalam menguraikan sisa-sisa atau mahluk hidup yang telah mati. Termasuk dalam
kelompok pengurai adalah bakteri dan jamur.
b) Lingkungan abiotik (unsur fisik)
Lingkungan abiotik adalah benda-benda mati yang ada di bumi tetapi mempunyai pengaruh pada
kehidupan mahluk hidup yang ada di dalamnya. Berikut yang termasuk kelompok abiotik.
1. Tanah
2. Atmosfer/Lapisan Udara a
3. Air
4. Sinar Matahari
a)
b) Telaga
d) Sungai
e) Laut
f)
g) Pegunungan
i) Gurun pasir
Kualitas lingkungan yang baik adalah suasana membuat setiap orang nyaman hidup dalam lingkungan tersebut.
Kualitas lingkungan juga sangat bersifat holistik, yaitu memandang keseluruhan komponen dalam lingkungan hidup
sebagai satu kesatuan.
Kualitas lingkungan hidup dapat dibedakan berdasarkan biofisik, sosial-ekonomi, dan budaya.
b. Lingkungan sosial ekonomi terdiri atas sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kebutuhan lainnya.
c. Lingkungan budaya adalah segala kondisi, baik berupa materi atau benda maupun nonmateri yang dihasilkan oleh
manusia melalui aktivitas dan kreativitasnya.
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan hidup.
5) Keadaan fisik akan berpengaruh terhadap keadaan ekonomi, sedangkan kondisi ekonomi akan berpengaruh terhadap
keadaan sosial dan budaya penduduk.
A. Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development)
Pada tahun 1987, komisi dunia untuk lingkungan dan pembangunan mengenalkan istilah pembangunan
berkelanjutan (suistainable development). Istilah tersebut menunjukkan bahwa negara-negara dapat melanjutkan
pembangunan ekonomi untuk mencapai taraf hidup lebih tinggi tanpa merusak dan membahayakan lingkungan.
Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana, yang memadukan
lingkungan hidup, termasuk sumberdaya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan,
kesejahteraanm dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
Yang berisi suatu rencana global untuk pembangunan berkelanjutan yang dapat dijadikan panduan bagi negara-
negara untuk melaksanakan :
KTT Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2002 di Johannesburg, Afrika Selatan menghasilkan :
2. Rencana pelaksanaan.
3. Kesepakatan kerja sama antarpeserta konferensi, khususnya mengenai air, energi. Kesehatan, pertanian, dan
keanekaragaman hayati.
Keberlanjutan pembangunan ditentukan oleh lima aspek, yaitu lingkungan, ekonomi, sosial, budaya, dan politik.
1. Reklamasi
Reklamasi lahan dapat dilakukan dengan pengeringan rawa, perbaikan lahan bekas tambang, serta pengeringan laut.
a) Pengeringan rawa
c) Pengeringan Laut
Reklamasi laut yang paling menakjubkan dunia adalah proyek Zwider Zee di Belanda. Yang kemudian dimanfaatkan
untuk lahan pertanian, permukiman, transportasi, dan rekreasi.
Usaha peningkatan hasil pertanian dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Intensifikasi pertanian dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas usaha pertanian melalui penggunaan dan
peningkatan teknologi tepat guna.
2. Diversifikasi dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas dengan meningkatkan keanekaragaman usaha tani.
4. Rehabilitasi pertanian merupakan upaya pemulihan kemampuan daya produktivitas sumberdaya pertanian.
a. Memberi kemungkinan pada kelangsungan hidup dengan jalan melestarikan fungsi dan kemampuan ekosistem
b. Memanfaatkan sumber daya alam dengan memanfaatkan teknologi yang tidak merusak lingkungan.
c. Memberikan kesempatan kepada sektor dan kegiatan lainnya untuk berkembang bersama-sama disetiap daerah.
Keberhasilan pembangunan nasional di bidang ekonomi dapat ditunjukkan oleh indikator sebagai berikut :
PNB merupakan salah satu indikator dalam penilaian kebrhasilan pembangunan atau kemakmuran negara.
Negara dengan pertumbuhan penduduk cepat memiliki PNB per kapita rendah.
c. Konsumsi energi
a. Melek Huruf
Secara umum, apabila angka melek huruf semakin besar berarti terjadi peningkatan pembangunan. Salah satu cara
untuk mengetahui angka melek huruf adalah dengan menghitung angka buta huruf penduduk dewasa, yaitu jumlah
penduduk >50 tahun yang tidak dapat membaca dan menulis.
Tingkat kesehatan dan kesejahteraan yang semakin baik merupakan indikator keberhasilan pembangunan.
a. Pembangunan permukiman
d. Pembalakan
e. Penambangan terbuka/permukaan
a. Proses alamiah
b. Kegiatan pertanian
Praktik-praktik pertanian yang menanami secara terus-menerus tanpa ada jeda Penggunaan teknologi
c. Vegetasi berkurang
3. Pencemaran
a. Pencemaran tanah
b. Pencemaran air
c. Pencemaran Udara
1. Untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, setiap usaha dan/atau kegiatan dilarang melanggar mutu dan
kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.
2. Ketentuan mengenai baku mutu lingkungan hidup, pencegahan, dan penanggulangan pencemaran serta pemulihan
daya tampungnya diatur dengan peraturan pemerintah.
3. Ketentuan mengenai kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, pencegahan dan penanggulangan kerusakan serta
pemulihan daya dukungnya diatur dengan peraturan pemerintah.
Faktor alamiah:
2. Gempa Bumi
3. Badai Siklon
Kerusakan lingkungan hidup akibat kegiatan manusia antara lain sebagai berikut :
a. Kerusakan hutan
Hutan merupakan paru-paru dunia yang dapat menyeimbangkan oksigen. Berikut ini fungsi hutan :
1) Memproduksi hasil hutan seperti kayu dan rotan.
b. Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen
lain ke dalam lingkungan.
Ada beberapa penyebab pencemaran lingkungan antara lain sebagai berikut :
1) Pencemaran akibat limbah padat
Limbah padat ini biasanya sampah. Seperti sampah rumah tangga. Pasar, pertokoan, jalan, pabrik, rumah sakit,
peternakan, pertanian dan konstruksi.
2) Pencemaran air
Dalam kaitan dengan kualitas air Keputusan Menteri KLH Nomor 20 tahun 1990 menetapkan baku mutu air yang
dijadikan standar sebagai berikut :
- Golongan A : air yang digunakan sebagai air minum tanpa pengolahan terlebih dahulu.
- Golongan B : digunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga.
- Golongan D : digunakan untuk keperluan pertanian dan untuk usaha perkantoran, industri, listrik tenaga air.
3) Pencemaran udara
Pencemaran udara diakibatkan oleh buangan emisi atau bahan pencemar yang diakibatkan oleh proses produksi seperti
buangan pabrik, kendaraan bermotor, dan rumah tangga. Dampak pencemaran udara antara lain terjadinya efek rumah
kaca, kerusakan lapisan ozon, dan hujan asam.
Akibat dari pencemaran udara muncullah pemanasan global (global warming). Pemanasan global adalah gejala
naiknya suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan. Secara alamiah sinar matahari masuk kebumi, sebagian akan
dipantulkan kembali oleh permukaan bumi keangkasa. Sebagian sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh
gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi yang disebut dengan gas rumah kaca sehingga sinar tersebut terperangkap
dalam bumi.
Sinar matahari yang terperangkap itu akan menaikkan suhu sekitarnya. Panas yang dirasakan saat itu adalah
seperti ketika berada dalam rumah kaca, maka dari itu disebut efek rumah kaca.
Dampak efek rumah kaca terhadap kehidupan di muka bumi yaitu terjadi peningkatan suhu udara. Jika suhu
udara bertambah maka akan berakibat sebagai berikut :
- Es di kutub akan mencair sehingga permukaan air laut naik, daerah pantai dan pulau-pulau kecil akan tenggelam.
- Udara yang terlalu panas tidak baik untuk tanaman, sehingga tanaman rusak.
Sekarang ini lapisan ozon sudah mulai menipis. Lapisan ozon merupakan suatu lapisan udara yang memiliki sifat
menyerap sinar ultraviolet yang berasal dari matahari.
· Ketika sinar ultraviolet mengenai lapisan ozon, maka sebagian besar akan terserap.
· Kalau sinar ultraviolet terlalu banyak jatuh kepermukaan bumi, maka akan membahayakan mahluk hidup bahkan
akan menimbulkan kematian.
· Kalau lapisan ozon tidak ada maka sinar ultraviolet sebagian besar akan sampai kepermukaan bumi akibatnya di
permukaan bumi tidak akan ada kehidupan.
Kalau lapisan ozon menipis, sinar ultraviolet akan menerobos ke permukaan bumi dalam jumlah yang melebihi
ambang batas. Kalau sinar ultraviolet yang berlebihan sampai ke bumi, maka akan mempengaruhi kehidupan sebagai
berikut :
· Dapat mengakibatkan tanaman tidak tumbuh, sehingga petani sulit bercocok tanam.
Terjadinya hujan asam, akibat dari bercampurnya senyawa sulfat, nitrat dan oksida serta air hujan.
Dampak hujan asam terhadap kehidupan manusia antara lain sebagai berikut :
· Pada sungai dan danau akan mempengaruhi kehidupan air tawar seperti ikan, plankton, dan biota lainnya.
Air hujan dengan keasaman rendah dapat merusak tanaman, menyebabkan karat pada logam, merusak
marmer, beton dan arca-arca atau candi-candi.
Untuk menjaga kelestariannya, pemerintah telah membuat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam undang-undang ini disebutkan bahwa pengelolaan lingkungan hidup
dilakukan dengan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup.
Sementara itu, Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 mengatur tentang konservasi sumber daya alam hayati
dan ekosistemnya. Sedangkan keanekaragaman hayati diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994.
Usaha manusia dalam memanfaatkan lingkungan banyak menimbulkan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu,
berikut usaha pelestarian lingkungan hidup sebagai berikut:
a) Tanah dan Lahan
b) Air
c) Udara
Udara kotor atau tercemar dapat menyebar kesemua wilayah yang luas. Usaha menjaga dan melindungi udara
agar tidak tercemar sebagai berikut :
2. Menggunakan alat transportasi yang bebas gas buang seperti sepeda dan kendaraan listrik.
4. Tidak menggunakan peralatan yang mengandung gas pencemar seperti klorofluorokarbon (chlorofluorocarbon/CFC)
7. Membuat taman rumah, taman kota, dan menanam pohon disekeliling rumah.
d) Hutan
3. Tidak menggunakan bahan peledak dan jaring pukat harimau untuk menangkap ikan laut.
Keanekaragaman tumbuhan dan hewan yang dimiliki negara kita perlu dijaga kelestariannya. Pelestarian flora dan
fauna dapat dilakukan dengan usaha sebagai berikut :
A. AMDAL
1. Pengertian
Di permukaan bumi ini banyak sekali masalah lingkungan yang dihadapi, yang sebagian diawali oleh tindakan
manusia. Permasalahn yang terjadi bukan hanya permasalahan pencemaran air atau udara saja tetapi masih banyak
permasalahn yang lain juga.
Meningkatnya permasalahan lingkungan saat ini disebabkan oleh meningkatnya tekanan dari manusia terhadap
lingkungan sehingga keseimbangan lingkungan mengalami gangguan bahkan kerusakan. Pemerintah telah mengatur
tentang aturan yang bertujuan untuk menekan dampak yang ditimbulkan oleh suatu usaha atau kegiatan terhadap
lingkungan. Aturan tersebut adalah kewajiban membuat AMDAL. Peraturan tentang kewajiban membuat AMDAL
diatur dalam peraturan-peraturan sebagai berikut :
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 1994 Tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan ;
4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1996 tentang Pedoman Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah.
AMDAL menurut PP. No 27 Tahun 1999 adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan
keputusan suatu usaha dan /atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang peyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) lahir dengan diundangnya undang-undang tentang lingkungan hidup di Amerika Serikat, yaitu National
Environmental Policy Act (NEPA), pada tahun 1969. AMDAL merupakan suatu reaksi masyarakat Amerika terhadap
kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Analisis dampak lingkungan ini merupakan analisis yang meliputi berbagai faktor yaitu faktor fisik, kimia, biologi,
sosial ekonomi dan sosial budaya yang dilakukan secara integrasi dan menyeluruh sehingga dapat menghasilkan
sebagai berikut :
1. Dapat menunjukkan tempat pembangunan yang layak pada suatu wilayah beserta pengaruhnya ;
2. Dapat digunakan sebagai masukan dengan pertimbangan yang lebih luas bagi perencanaan dan pengambilan
keputusan pembangunan sejak awal ;
3. Dapat digunakan sebagai arahan/pedoman pelaksanaan rencana kegiatan pembangunan termasuk rencana
pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan.
2. Peranan AMDAL
AMDAL dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek pembangunan yang bertujuan untuk kesejahteraan
masyarakat tanpa merusak kualitas lingkungan hidup.
AMDAL bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari proses AMDAl yang lebih
besar dan lebih penting sehingga AMDAL merupakan bagian dari beberapa hal berikut :
a. Pengelolaan lingkungan
b. Pemantauan proyek
c. Pengelolaan proyek
d. Pengambil keputusan
b. Proyek boleh dibangun tetapi dengan saran-saran tertentu yang harus diikuti peilik proyek (dengan persyaratan).
a. Apakah aka nada dampak pada kualitas hidup yang melampaui toleransi yang sudah ditetapkan.
b. Apakah akan menimbulkan dampak pada proyek lain sehingga dapat menimbulkan pertentangan.
c. Apakah akan timbul dampak negatif yang tidak akan dapat ditoleransi masyarakat serta membahayakan keselamatan
masyarakat.
3. Manfaat AMDAL
Manfaat AMDAL secara umum adalah menjamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan agar layak secara
lingkungan. Layak secara lingkungan berarti kegiatan tersebut sesuai dengan peruntukannya sehingga dampak yang
ditimbulkan dapat ditekan.
1. Pengertian Konservasi
Konservasi yaitu usaha perlindungan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya di permukaan bumi yang bertujuan
untuk mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya, sehingga
dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan dan mutu kehidupan manusia..
Dalam mencapai tujuan tersebut, pembangunan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya mempunyai
tugas sebagai berikut :
Wilayah-wilayah yang perlu dikonservasi untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup antara lain sebagai berikut :
2. Pengawetan jenis hewan dan tumbuhan. Kegiatan ini dilaksanakan di dalam dan di luar kawasan suaka alam.
Kawasan suaka alam selain mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan
satwa beserta ekosistemnya, juga berfungsi sebagai wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan.
Di dalam cagar alam dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan,
pendidikan, dan kegiatan lainnya yang menunjang budi daya.
Cagar alam adalah suatu suaka untuk melindungi hewan, tumbuhan, tanah, dan keindahan alamnya. Indonesia
memiliki beberapa daerah cagar alam, antara lain sebagai berikut :
1. Ujung Kulon di Banten, untuk melindungi badak, buaya, banteng, rusa, babi hutan, merak, dan tumbuh-tumbuhan.
2. Sibolangit di Sumatera Utara, untuk melindungi tumbuhan asli khas dataran rendah Sumatera Timur antara lain bunga
lebah dan bunga bangkai raksasa.
3. Rafflesia di Bengkulu, untuk melindungi bunga rafflesia sebagai bunga terbesar di dunia.
4. Pulau Dua di Jawa Barat, untuk melindungi hutan dan berbagai jenis burung.
5. Arjuna Lalijiwo di Jawa Timur, untuk melindungi hutan cemara dan hutan alpine.
7. Tanjung Panngandaran Jawa Barat, untuk melindungi hutan, rusa, banteng, badak, dan babi hutan.
8. Rimba Panti di Sumatera Barat, untuk melindungi tumbuh-tumbuhan khas Sumatera Barat dan beberapa macam
hewan khas seperti siamang dan tapir.
b. Suaka margasatwa
1. Komodo, rusa,babi hutan, kerbau liar, ayam hutan, dan burung kakaktua.
2. Gunung Leuser di Nanggroe Aceh Darussalam, untuk melindungi gajah, badak Sumatera, harimau, rusa, kambing
hutan, orang utan, dan berbagai jenis burung.
3. Way Kambas di Sumatera Selatan, untuk melindungi gajah, badak, kerbau liar, tapir, harimau Sumatera, dan rusa.
4. Baluran di Jawa Timur, untuk melindungi badak, banteng, kerbau liar, rusa, babi hutan, lutung, ayam jantan, anjing
hutan, berbagai jenis kera, dan burung.
5. Kutai di Kalimantan, untuk melindungi rusa, babi hutan, dan orang utan.
6. Pulau Moyo di Sumbawa, utnuk melindungi babi hutan, rusa, sapi liar, burung kakatua, dan ayam
hutan
1. Penunjuk jalan bagi orang-orang yang bepergian ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjunginya.
2. Penunjuk letak suatu tempat di permukaan bumi dalam hubungannya dengan tempat lain.
3. Memperlihatkan ukuran, karena dari peta dapat diukur jarak, luas, ataupun arah sebenarnya di permukaan bumi.
4. Memperlihatkan bentuk seperti bentuk pulau, negara benua, pola aliran sungai, dan sebagainya.
5. Membantu para peneliti sebelum melakukan survei dengan mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti.
6. Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
C. JENIS-JENIS PETA
a. Berdasarkan Jumlah data
1. P Umum/ Topografi
Menggambarkan sebagian/seluruh tentang aspek-aspek alamiah dan buatan manusia di permukaan bumi secara
umum.
Mis. Peta Dunia, Peta Benua, Peta Indonesia
2. Peta Khusus/Tematik
Menggambarkan satu atau dua keterangan yang sifatnya lebih khusus.
Mis :
- P. Geologi
- P. Hidrologi
- P. Persebaran Penduduk
- P. Jaringan Transportasi,
- P. Pariwisata
- P. Iklim
- P. Politik,
Dll
b. Berdasarkan skala
1. P. Kadaster= >1 : 5000
2. P.S.Besar= 1: 5000-1:250.000
3. P.S.Sedang= 1:250.000-500.000
4. P.S. Kecil= 1: 500.000-1: 1.000.000
5. P.S.Tinjau/geografis= <1: 1.000.000
D. KOMPONEN-KOMPONEN PETA
1. Judul
2. Garis tepi peta
3. Sumber peta
4. Tahun pembuatan peta
5. Mata angin
6. Gratikul
7. Legenda
Keterangan dari simbol – simbol pada peta.
8. Lettering
Semua tulisan dan angka –angka yang tertera dalam suatu peta.
9. Skala
Perbandingan jarak di peta dengan jarak yang sebenarnya di permukaan bumi.
- S.Numerik/angka
Mis: 1: 100.000
- S.Grafis/garis
Mis :
10. Inset
Gambar peta yang menunjukkan letak atau posisi suatu daerah terhadap daerah sekitarnya yang lebih luas.
11. Simbol
- Batang ® Cth : pendapatan perkapita
- titik (·) ® melambangkan ketinggian, tanaman, monument. cth : nama kota
- garis ( ~ ) ® sungai, jalan, batas wilayah
- area (///) à danau, rawa, pemukiman, areal pertanian.
12. Warna
- Biru ® perairan
- Hijau ® dat.rendah
- Kuning ® dat.tinggi
- Putih ® es/salju
- Coklat ® pegunungan
* Memperkecil Peta
Peta diperkecil maka pembanding skala semakin besar
Cth : Skala 1 : 50.000 diperkecil 2x
Maka skala berubah 1 : 100.000
F. GARIS KONTUR
Garis pada peta yang menghubungkan ketinggian yang sama.
Sifat - sifat garis kontur :
G. PROYEKSI PETA
Sistem yang menghubungkan titik-titik di permukaan bumi dengan di peta.
SPB
SPB
JPB
JPA
KET:
J=JARAK
P=PETA
A=AWAL
B=BARU
S=SKALA
2. INDUSTRI
PENGERTIAN INDUSTRI
Kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku atau bahan jadi atau barang lain yang mempunyai nilai yang
lebih tinggi.
Catatan:
Ø BAHAN MENTAH
Ø BAHAN BAKU
Ø BAHAN JADI
B. JENIS-JENIS INDUSTRI
3. BDKN PRODUKTIVITASNYA
4. BDKN LOKASI
§ Industri Berat
§ Industri Ringan
Catatan:
¤ Daerah yang berdekatan dengan hutan bambu, cocok didirikan industri kertas.
¤ Industri kehutanan akan menghasilkan barang produk hutan, yaitu rotan, damar, dll.
- Bahan Mentah
- Tenaga Kerja
- Daerah Pemasaran
- Biaya Angkutan
- Sumber Energi
- Iklim
Catatan:
4. Lokasi pasar
1. FAKTOR PENGHAMBAT
- Kurang promosi
- Kurang modal
2. FAKTOR PENDUKUNG
- Letak geografis
1. POSITIF
2. NEGATIF
- Urbanisasi
- Pencemaran
- Pemukiman kumuh
1. Aneka Industri
4. Industri kecil
5. Industri pariwisata
H. ISTILAH-ISTILAH INDUSTRI
1. KAWASAN INDUSTRI
Contoh: KI Medan, KI Pulo Gadung, KI Cilegon (Industri Besi Baja Krakatau Steel).
2. KAWASAN BERIKAT
3. KERJASAMA INDUSTRI
- Teknologi
- Tenaga Kerja
- Modal
- Bahan Baku
- Pemasaran
4. RELOKASI INDUSTRI
Alasan:
- Mengurangi polusi
- Memperluas pemasaran
Keuntungan :
- Menambah income
- Alih tekhnologi
Kerugian:
- Pencemaran
I. PENGINDERAAN JAUH
A. Pengertian Penginderaan Jauh
Metode/ilmu memperoleh data tentang objek, tanpa kontak langsung dengan objek dengan menggunakan alat berupa
sensor.
B. Komponen Penginderaan Jauh
1. Tenaga
Untuk menyinari objek.
- T. Alamiah (sistem pasif)
mis : sinar matahari, sinar bulan
- T. Buatan (sistem aktif)
mis : sinar lampu
2. Objek
Sasaran dalam penginderaan jauh.
mis : Atmosfer, biosfer, hidrosfer, lithosfer dll.
3. Sensor
Alat yang digunakan untuk merekam/memantau objek.
Jenis sensor :
· S. Fotografik
oMenghasilkan Citra Foto.
oPerekaman melalui kamera foto yang terpasang pada wahana penginderaan jauh.
- Pesawat udara ® F. Udara
- Satelit ® F. Satelit
·) Keuntungan:
- Cara sederhana
- Biaya murah
- Resolusi spatial baik
- Integritas geometrik baik
· S. Elektromagnetik
o Menghasilkan citra non foto (peng. jauh).
o Sensor bertenaga elektronik dan pemotretan dengan komputer.
·) Keuntungan:
- Sangat peka terhadap gelombang elektromagnetik.
- Karakteristik objek dapat dibedakan dengan jelas.
- Analisa dan interpretasinya sangat cepat
4. Citra
Gambaran dari objek yang tampak pada kamera foto atau hasil cetakan.
*) Ciri benda pada citra
1. Ciri spasial
Berkaitan dengan ruang.
mis : Bentuk, ukuran, bayangan, pola, Tekstur, situs, asosiasi (ciri-ciri tertentu).
2. Ciri temporal
Ciri yang berkaitan dengan umur benda atau waktu perekaman.
a. Umur
mis : Lereng umur batuan muda dapat dibedakan dengan lereng batuan tua.
b. Waktu
mis : air pada musim kemarau tampak gelap, pada musim hujan tampak cerah.
3. Ciri spektral
Ciri yang berkaitan dengan rona dan warna benda mis :
- Objek yang banyak memantulkan sinar tampak cerah.
- Objek yang teksturnya kasar tampak gelap.
C. Jenis-jenis citra
1. Citra Foto
a. Menurut sistem wahana
- F. Satelit ® satelit
- F. Udara ® pesawat/balon udara
b. Menurut spektrum warna
- F. Ultraviolet
- F. Ortokromatik (hijau, biru)
- F. Pankromatik (me,ji,ku,hi,bi,ni,u)
- F. infra merah
c. Menurut sumbu kamera
- F. Tegak (ortopathograph)
- F. Miring (obliquepantograph)
d. Menurut sudut pandang kamera
- Sudut normal (60o, Fokus 17 – 21 cm)
- Sudut besar (90o, Fokus 10 –15 cm)
- Sudut sangat besar (120o, Fokus 17 – 80 cm)
e. Menurut warna
- F. warna semu
- F. warna asli
*) Fungsi Citra
- Alat bantu menyusun teori
- Alat menemukan fakta
- Alat penerima/deskripsi
- Sebagai dasar penjelasan
- Sebagai alat prediksi dan pengendalian
*) Keterbatasan citra
- Data yang disadap terbatas
- Hasil interpretasi citra tergantung pada kejelasan wujud objek / gejala .
*) Data satelit
1. Satelit SDA
- Landsat (AS)
- SPOT (Perancis)
- MOS (Jepang)
- Luna (Rusia)
- ERS
*) Tahap interpretasi
1. Deteksi
2. Pengenalan
3. Analisis
4. Deduksi
III. Sig
ÄSistim yang bertugas mengumpulkan , mengatur ,mengelola, menyimpan dan menyajikan segala jenis data
(informasi) yang berkaitan dengan geografi.
Terdiri dari 3 sub sistem
1. Input ( Masukan )
2. Proses ( Pengelolahan & Penyimpanan data)
- Data keruangan
- Data deskriptif/atribut
3. Out put ( sub sistem penyajian)
- perangkat lunak
- perangkat keras
- inteligensi manusia
*) Manfaat SIG :
Terutama dalam bidang pembangunan; adalah :
· Mempunyai wilayah
· Mempunyai masyarakat
· Mempunyai pemerintahan
- Mata pencaharian
- Aturan sosial
- Adat-istiadat
rga lebih erat
tama bertani
Ø Jenis-Jenis Desa
9 Ciri-ciri:
Penduduk jarang
Lokasi terpencil
9 Ciri-ciri:
- Adat-istiadat sedang mengalami perubahan (transisi)
9 Ciri-ciri:
- Sebagian besar berlokasi di sekitar ibukota (kecamatan, kabupaten, provinsi)
Daerah banjir
Pantai
Belum aman
Relief sama
Belum aman
¤KOTA
9 Tempat pemukiman penduduk yang luas dimana penduduknya memiliki beragam kegiatan ekonomi.
· Bersifat individual
Ø Jenis-Jenis Kota
Contoh:
- Jakarta - Aceh
- Cirebon - Palembang
- Demak - Makasar
- Yogyakarta - Buleleng
- Kartasura - Klungkung
- Surakarta - Pamekasan
- Kediri - Ambon
- Singosari - Solo
Contoh:
Pematang Siantar
Jambi
Bengkulu
Lampung
Palembang
Bogor
Subang
03. Kota yang berawal dari perluasan daerah pertambangan
Contoh:
- Plaju - Sawahlunto
- Tarakan - Wonokromo
- Kutai - Cepu
- Ombilin
¬ DESA
1. Sutardjo Kartohadikusuma: suatu kesatuan hukum dan didalamnya bertempat tinggal sekelompok masyarakat yang berkuasa
mengadakan pemerintahan sendiri.
Satu atau lebih dusun yang digabungkan yang memiliki syarat menjadi daerah otonomi yang berhak mengatur rumah tangga
sendiri.
¨ Jenis Desa
2. Desa swakarya
3. Desa swasembada/maju
3. Sarana rekreasi
4. Pusat industri kecil dan industri kerajinan rakyat
¬ KOTA
1. R. BINTARTO
Bentang budaya yang dihasilkan unsur alamiah yang cukup besar dan corak kehidupan yang heterogen dan materialistik.
2. NORTHAN (USA)
- Kepadatan penduduk lebih tinggi dibandingkan dengan populasi secara umum.
- Penduduk tidak bergantung dari pertanian dan aktivitas ekonomi primer.
3. GRUNFELD
Kepadatan penduduk yang lebih padat dibanding kepadatan nasional.
Pemusatan keruangan dari tempat tinggal dan tempat kerja manusia pada sektor sekunder (industri dan perdagangan) dan
tertier (jasa dan pelayanan masyarakat.
¨ Jenis Kota
Berdasarkan keadaan keruangan
1. Inti kota (core of city)
3. Kota Satelit
Memiliki sifat perkotaan dan memberi daya dukung bagi kehidupan kota.
4. Suburban
merupakan daerah pemukiman dan manufaktur.
Menuju kematian
1. Pusat Produksi
2. Pusat Perdagangan
3. Pusat Pemerintahan
4. Pusat Kebudayaan
¨ Karakteristik Kota
¬ Ciri Fisik
2. Gedung pemerintahan
3. Alun-alun
4. Tempat parkir
5. Sarana rekreasi
6. Sarana olahraga
7. Open space
c. Pemukiman ekonomi menengah ke atas (BTN tipe besar, real estate, apartemen mewah (kondominium)
d. Pemukiman elite.
1. Heterogenitas sosial
2. Sikap hidup penduduk yang egois dan individualistik.
1. City = kota
6. Rural = pedesaan
¤Wilayah
¤Pusat Pertumbuhan
¤WILAYAH
Wilayah pinggiran/pedesaan
9 Wilayah dinamis, aktif dan terbentuk terus menerus oleh dorongan yang mengubahnya.
Contoh:
¤PUSAT PERTUMBUHAN
9 Suatu wilayah atau kawasan yang pertumbuhannya sangat pesat sehingga dijadikan sebagai pusat pembangunan yang dapat
mempengaruhi kawasan lain di sekitarnya.
Ø Fungsi Pusat Pertumbuhan:
- Memudahkan koordinasi
9 Maka:
9 Mengemukakan:
- Pusat pertumbuhan muncul di daerah-daerah tertentu yang disebut kutub pertumbuhan (growth poles)
a. Faktor alam
- Pegunungan
- Dataran tinggi
- Dataran rendah
- Cuaca
- Iklim
- Rawa-rawa
- Kesuburan tanah
b. Faktor ekonomi
c. Faktor industri
- Kebutuhan tenaga kerja
- Tempat tinggal.
d. Faktor sosial
- Pendidikan
- Pendapatan
- Kesehatan.
- Jenis transportasi
- Kondisi jalan
- Aceh
- Sumatera utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kepulauan Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Bengkulu
- Bangka-Belitung
- Lampung
- Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Banten
- D.I Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan.
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Maluku
- Maluku Utara
o Menentukan batas pengaruh suatu pusat pertumbuhan, dengan cara memperkirakan dimana titik balik antara
dua pusat pertumbuhan.
o Adaptasi dari Teori Gravitasi (Reilly):
o Antara dua pusat pertumbuhan memiliki gaya tarik-menarik