Molahidatidosa Dikonversi
Molahidatidosa Dikonversi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Mengetahui tentang pengertian kehamilan molahidatidosa
2. Mengetahui tentang faktor resiko kehamilan molahidatidosa
3. Mengetahui tentang patofisiologi kehamilan molahidatidosa
4. Mengetahui tentang klasifikasi tentang kehamilan molahidatidosa
5. Mengetahui tentang gambaran klinis tentang kehamilan molahidatidosa
6. Mengetahui tentang prognosis tentang kehamilan molahidatidosa
7. Mengetahui tentang penatalaksanaan kehamilan molahidatidosa
D. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi Penulis
Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di institusi pendidikan
terutama tentang kehamilan dengan mola hidatidosa dalam situasi yang
nyata.
2. Bagi Profesi
Sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian asuhan kebidanan pada
ibu hamil dengan mola hidatidosa untuk meningkatkan profesionalisme
tenaga kesehatan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Mola Hidatidosa
a. Pengertian
Mola hidatidosa adalah penyimpangan kehamilan yang
terjadi degenerasi hidrofik dari jonjot koreon, sehingga berupa buah
anggur, dengan mengandung banyak cairan dan hormone
(Bandiyah, 2009). Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang
berkembang tidak wajar dimana tidak ditemukan janin dan hampir
seluruh vilikorialis mengalami perubahan berupa degenerasi
hidropik. Secara makroskopik, mola hidatidosa mudah dikenal yaitu
berupa gelembung-gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan
jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa millimeter sampai 1
atau 2 cm (Sarwono, 2010).
b. Faktor resiko
Penyebab mola hidatidosa tidak diketahui secara pasti, namun faktor
penyebabnya adalah :
1) Faktor ovum : ovum memang sudah patologik sehingga mati,
tetapi terlambat dikeluarkan. Mola hidatidosa lebih banyak
ditemukan pada wanita hamil berumur di bawah 20 tahun dan
diatas 35 tahun.
2) Imunoselektif dari trofoblast.
3) Keadaan sosio-ekonomi yang rendah, paritas tinggi.
4) Kekurangan protein.
5) Infeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas
(Sujiyatini et al, 2009).
c. Patofisiologi
Ada beberapa teori yang diajukan untuk menerangkan pathogenesis
dari penyakittrofoblast :
1) TeoriMissed Abortion
Mudah mati pada kehamilan 3-5 minggu karena itu terjadi
gangguan peredaran darah sehingga terjadi penimbunan cairan
masenkim dari vili dan akhirnya terbentuklah gelembung-
gelembung.
6
2) Diagnosis
Diagnosis mola hidatidosa dapat ditegakkan berdasarkan :
1) Gejala hamil muda yang sangat menonjol
a) Emesis gravidarum/Hiperemesis gravidarum
b) Terdapat komplikasi
(2) Hipertensi/preeklamsia
2) Pemeriksaan palpasi
a) Uterus
c) Infeksi sekunder.
Proses manajemen yang dipakai oleh bidan mengacu pada tujuh langkah
Varney yang terdiri dari :
a. Langkah I : Pengumpulan dan Pengkajian Data
1) Data Subjektif
(1) Nama
(6) Pekerjaan
kuningan.
ada serumen.
(3) Ekstremitas
dengan semua aspek kesehatan dan disetujui oleh kedua belah pihak
bidan dan klien (Varney, 2007).
Rencana asuhan kebidanan yang diberikan kepada ibu hamil
dengan mola hidatidosa antara lain :
1) Berikan informasi tentang keadaan kehamilan dan tindakan yang
mungkin dilakukan kepada ibu dan keluarga.
2) Berikan dukungan moril kepada ibu dengan melibatkan suami
atau keluarga dalam perawatan.
3) Observasi keadaan umum, vital sign, dan pengeluaran
pervaginam.
4) Kolaborasi dengan bagian radiologi untuk pemeriksaan USG
dan rontgen.
5) Kolaborasi dengan dokter SpOG dalam perbaikan keadaan
umum, pengeluaran jaringan mola hidatidosa, kemoterapi, dan
pengawasan lanjutan.
6) Kolaborasi dengan bagian laboratorium untuk cek darah.
(Saifuddin, 2006).
f. Langkah VI : Implementasi
O :Obyektif
Jenis karya tulis ini merupakan studi kasus.Studi kasus ini adalah
suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal, dengan
menggunakan metode deskriptif observasional adalah yaitu suatu metode
studi kasus yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran
tentang studi keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2012).Studi kasus ini
menggambarkan asuhan kebidanan ibu hamil dengan mola hidatidosa.
Subyek studi merupakan hal atau orang yang akan dikenai kegiatan
pengambilan kasus (Notoatmodjo, 2012). Subjek yang digunakan dalam
kasus ini adalah ibu hamil Ny.SG2P1A0 umur 34 tahun dengan mola
hidatidosa.
49
50
1. Data Primer
a. Pemeriksaan Fisik
(3) Auskultasi
b. Lembar observasi
c. Buku tulis
d. Ballpoint
d. Stetoskop
e. Termometer
f. Tensi meter
a. Spekulum
c. Cunam portio
d. Detalator hegar
f. Abortus tang
g. Handscon steril
h. Kassa steril
i. Betadine
j. Bengkok
k. Kom kecil
56
l. Lampu sorot
a. Rekam medik
b. Alat tulis
H. Jadwal Penelitian
1. TINJAUAN KASUS
Jam : 17.30WIB
I. PENGKAJIAN
57
58
2. Riwayat menstruasi
a) Menarche : 13 tahun
b) Siklus : 28 hari
c) Lama : ± 7 hari
mengkonsumsi vitamin
maupun jamu
e) Keluhan-keluhan pada
Trimester II :-
Trimester III :-
60
pernah mendapatkan
penyuluhan tentang
tablet Fe dan gizi ibu
hamil saat kehamilan
pertama
h) Imunisasi TT : Imunisasi TT sudah lengkap
i) Kekhawatiran khusus : Ibu mengatakan merasa
cemas dengan
keadaannya
4. Riwayat penyakit
nafas.
menggunakan KB suntik 3
bulan dan tidak ada keluhan
8. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
9. Pola kebiasaan
1) Nutrisi
3) Aktifitas
1) Status generalis
b) Kesadaran : Composmentis
e) BB sebelum hamil : 46 kg
f) BB sekarang : 45 kg
g) LLA : 24 cm
2) Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala
3) Mata
c) Sklera : putih
1) Mammae
d. Areola : hiperpigmentasi
69
2) Axilla
d. Ektremitas
1. Abdomen
a. Inspeksi
b. Palpasi
bagian janin
3) Leopold II : tidak dilakukan
c. Auskultasi
1) Vulva Vagina
2) Perineum
3) Anus
4) Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium :
Hb : 12, 7 gr%
Gol. Darah : O+
73
HbsAg : Negatif
Urine : + (positif)
A. DIAGNOSA KEBIDANAN
mola hidatidosa.
Data Dasar :
2) Kesadaran : Composmentis
: 22 x/ment S : 36,6 ºC
4) Palpasi
B. MASALAH
C. KEBUTUHAN
Kariokarsinoma.
Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk terapi obat yaitu pemberian infus,
77
V. RENCANA TINDAKAN
4. Beritahu ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan kepada
ibu.
5. Beri terapi sesuai advice dokteryaitu : pemberian infus, uterotonika dan
pelaksanaan tindakan kuretase.
VI. PELAKSANAAN
b. Skin test untuk pemberian cefotaxim 1 gr/24 jam, pukul 18.20 WIB
VII. EVALUASI
2. Ibu dan keluarga mengerti dan paham tentang keadaan kehamilan ibu,
bahwa ibu mengalami kehamilanmola hidatidosaatau hamil anggur
dan harus segera diakhiri dengan kuretase.
3. Ibu lebih tenang dan terlihat tegar setelah diberikan dukungan dan
semangat oleh suami dan keluarganya.
4. Ibu dan keluarga telah mengerti dan paham tentang tindakan kuretase
yang akan dilakukan kepada ibu.Keluarga setuju dan ibu telah
menandatangani surat persetujuan (informed consent) untuk dilakukan
tindakan kuret pada ibu.
5. Kolaborasi dengan dokter SpOG telah dilakukan :
d. Pemberian Cytrostol 200 mg/6 jam per oral sudah diberikan, hasil
ibu bersedia meminumnya.
81
DATA PERKEMBANGAN I
Subyektif :
Obyektif :
2. Kesadaran : Composmentis
Assessment :
Ny.S umur 34 tahun G2P1A0 hamil 10+5 minggu dengan mola hidatidosa.
Planning :
2. 12.05 WIB, memberi informasi pada ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu
baik.
3. 12.10 WIB, ibu untuk beristirahat.
a. Spekulum
c. Cunam portio
d. Detalator hegar
h. Kassa steril
i. Betadine
j. Bengkok
k. Kom kecil
l.Lampu sorot
6. 14.40 WIB, memberi informasi kepada ibu dan keluarga bahwa kuretase
akan segera dilakukan, kemudian membawa ibu ke ruang Observasi dan
menyiapkan perlengkapan ibu antara lain kain bersih/jarik, pembalut,
celana dalam, baju bersih.
7. 14.45WIB, melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian
anastesi dengan :
a. Pasang Oksigen 2 liter/menit
c. Anastesi :
12. 15.50 WIB, melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian
terapi post kuretase injeksi Renxon 1 gr/IV obat oral :
a. Fe fumarate 1x1 (X)
Evaluasi :
Kesadaran : Composmentis
8. Telah dilakukan kuretase pada pukul 15.00 WIB sampai jam 15.35 WIB.
Hasil kuretase terdapat jaringan gelembung mola ± 500 cc, dengan
perdarahan ± 50 cc. kemudian diberikan injeksi Myotonic 1 mg/IV setelah
kuretase.
9. Hasil kuretase telah siap untuk diperiksa di laboratorium patologi anatomi.
10. Ibu sudah bersih dari darah dan telah diganti pakaiannya dengan baju
bersih.
11. Hasil pemeriksaan KU dan Vital Sign pasien post kuretase.
b. Kesadaran : Composmentis
N : 81 x/menit R : 22 x/menit
12. Obat telah diberikan, ibu bersedia minum obat sesuai dengan dosis yang
dianjurkan.
13. Ibu dirawat di ruang Arofah 4.
DATA PERKEMBANGAN II
88
Subyektif :
Obyektif :
2. Kesadaran :Composmentis
N : 76 x/menit R : 20 x/menit
Assesment :
Evaluasi :
Subyektif :
Obyektif :
N: 82 x/menit R : 22 x/menit
Planning :
92
10.00 WIB
a. Speculum
c. Cunam portio
d. Detalator hegar
f. Abortus tang
g. Handscon steril
94
h. Kassa steril
i. Betadine
j. Bengkok
95
k. Kom kecil
l. Lampu sorot
7. 14.25 WIB, memberi informasi kepada ibu dan keluarga bahwa kuretase
yang kedua akan segera dilakukan, kemudian membawa ibu ke ruang
Observasi dan menyiapkan perlengkapan ibu antara lain kain bersih/jarik,
pembalut, celana dalam, baju bersih.
8. 15.00 WIB, melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian
anastesi dengan :
a. Pasang Oksigen 2 liter/menit
c. Anastesi :
12. 16.15 WIB, melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian
terapi post kuretase.
13. 16.25 WIB, memindahkan ibu ke bangsal.
16. 19.40 WIB, memberikan informasi pada ibu dan keluarganya bahwa
keadaan ibu sudah baik dan diperbolehkan untuk pulang.
17. 20.30 WIB, mempersiapkan ibu pulang, menganjurkan ibu datang 1
minggu lagi untuk control dan menganjurkan ibu untuk menunda
kehamilan selama 1 tahun dengan menggunakan alat kontrasepsi.
Evaluasi :
8. Telah dilakukan pemberian general anastesi oleh bidan atas advice dokter.
11. Ibu sudah bersih dari darah dan telah diganti pakaiannya dengan baju
bersih.
12. Obat telah diberikan dan ibu bersedia minum obat sesuai dengan dosis
yang dianjurkan.
13. Ibu dirawat di bangsal Arofah 3.
16. Ibu dan keluarga mengetahui kondisi ibu dan bersedia mengurus
administrasi rumah sakit.
17. Ibu sudah diperbolehkan pulang dalam kondisi baik, ibu bersedia untuk
kontrol ulang 1 minggu lagi dan menunda kehamilannya dengan
menggunakan alat kontrasepsi.
2. PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
91
92
10. Alternatif dalam pemecahan masalah pada pasien ibu hamil dengan mola
hidatidosa yaitu dalam memberikan asuhan kebidanan pada pasien ibu
hamil dengan mola hidatidosa dan penerapan tujuh langkah Varney pada
studi kasus ini dapat dilaksanakan dengan tepat, efektif, efisien, dan
menyeluruh meskipun masih terdapat kesenjangan antara tinjauan teori
dengan kasus yang ditemukan.
B. SARAN
DinkesJateng. 2012.www.dinkesjatengprov.go.id/profil2012/BAB I-
VI_2012.html 6 Desember 2013.