Anda di halaman 1dari 3

‫ وفي‬،‫والضراء‬

َّ ‫السراء‬
َّ ‫ نحمدُه في‬،‫القاهر فوقَ عبادِه وهو الحكي ُم الخبير‬
ُ ،‫ونصير ال ُمتقين‬
ُ ُّ ‫ ول‬،‫الحمد ُ هلل رب العالمين‬
‫ي المؤمنين‬
‫ أشهدُ أن ال إله إال هللاُ وحدَه ال‬،‫ وله ال ُحك ُم وإليه تُر َجعون‬،‫ له الحمد ُ في األولى واآلخرة‬،‫ وفي العافِي ِة والبالء‬،‫والرخاء‬
َّ ِ‫الشدَّة‬
‫ صلَّى هللا عليه‬،‫كرهَ المشركون‬ ِ ‫كله ولو‬
ِ ‫الحق ليُظ ِه َره على الدين‬
ِ ‫ودين‬
ِ ‫ أرسلَه بال ُهدى‬،‫ وأشهد ُ أن محمدًا عبد ُه ورسولُه‬،‫شريكَ له‬
ً ‫ وسلَّ َم تسلي ًما‬،‫يوم الدين‬
‫كثيرا‬ ِ ‫بإحسان إلى‬
ٍ ‫ ومن ت ِب َعهم‬،‫وعلى آل ِه وأصحا ِبه‬.

Bertakwalah kepada Allah. taatlah pada-Nya. Janganlah Anda berputus asa dari rahmat-Nya.
Sesungguhnya orang yang berputus asa dari rahmat Allah hanyalah mereka yang kafir.

Ma’asyiral muslimin,

Sesungguhnya ujian dan musibah adalah sunnatullah di alam semesta ini. “Maha Suci Allah
Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS:Al-
Mulk | Ayat: 1).

Di antara bentuk hikmah dan ketetapan Allah ‫ ﷻ‬adalah terjadinya perseteruan antara kebenaran
dan kebatilan. Agar tampaklah mana mereka yang benar keimanannya dan mana yang dusta.

﴾ َ‫صدَقُوا َولَيَ ْعلَ َم َّن ْالكَا ِذبِين‬


َ َ‫َّللاُ الَّذِين‬
َّ ‫) َولَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ ِمن قَ ْب ِل ِه ْم فَلَيَ ْعلَ َم َّن‬2( َ‫اس أَن يُتْ َر ُكوا أَن يَقُولُوا آ َمنَّا َو ُه ْم َال يُ ْفتَنُون‬ َ ‫﴿أ َ َحس‬
ُ َّ‫ِب الن‬

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah
beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang
yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan
sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS:Al-‘Ankabuut | Ayat: 2-3).

Ini adalah ujian sejauh mana dan dalamnya keimanan dan keyakinan kepada Allah. sehingga
tampaklah para penyusup yang berada di barisan orang-orang beriman.

﴾‫ب‬
ِ ِ‫الطي‬ َ ِ‫َّللاُ ِليَذَ َر ْال ُمؤْ ِمنِينَ َعلَى َما أَنت ُ ْم َعلَ ْي ِه َحتَّى يَ ِميزَ ْال َخب‬
َّ َ‫يث ِمن‬ َّ َ‫﴿ َّما َكان‬
“Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu
sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin).”
(QS:Ali Imran | Ayat: 179).

Manhaj pendidikan adalah yang Allah selamatkan dengan dikategorikan-Nya sebagai nasihat dan
hidayah. Sehingga orang-orang lalai dapat tersadar. Kemudian mereka kembali kepada Rabb
mereka. Dan kembali kepada agama mereka.

Ibadallah,

Pada saat ujian dan musibah terjadi, terkadang keadaan semakin sulit dan jalan keluar terasa
terlambat dantangnya. Sampai orang-orang mulai merasakan putus asa.

‫سو ُل َوا َّلذِينَ آ َمنُوا‬ َ ْ ‫ستْ ُه ُم ْال َبأ‬


َّ ‫سا ُء َوالض ََّّرا ُء َو ُز ْل ِزلُوا َحتَّى َيقُو َل‬
ُ ‫الر‬ َّ ‫﴿أ َ ْم َح ِس ْبت ُ ْم أَن تَدْ ُخلُوا ْال َجنَّةَ َولَ َّما َيأْتِ ُكم َّمث َ ُل الَّذِينَ َخلَ ْوا ِمن قَ ْب ِل ُكم َّم‬
َّ ‫ص ُر‬
﴾ِ‫َّللا‬ ْ َ‫َم َعهُ َمتَى ن‬

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu
(cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh
malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga
berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan
Allah?” (QS:Al-Baqarah | Ayat: 214).

Dalam keadaan demikian segeralah menyerahkan urusan kepada Allah dan berbaik sangka pada-
Nya. Karena pada setiap keadaan sulit selalu ada jalan keluar. Pada setiap kesdihan selalu ada
kegembiraan. Yaitu terletak pada baik sangka seorang yang beriman kepada Allah. Janganlah
Anda salah sangka sehingga tidak berbaik sangka kepada Allah.

Ma’asyiral muslimin,

Sesungguhnya memunculkan ketenangan dan kegembiraan di hati saat mendapatkan kesempitan


adalah ajaran Alquran dan petunjuk Nabi. Allah Ta’ala berfirman kepada Nabi Musa dan Harun:
﴾‫﴿ال تَخَافَا ِإنَّنِي َم َع ُك َما أ َ ْس َم ُع َوأَ َرى‬
َ

Allah berfirman: “Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua,
Aku mendengar dan melihat”. (QS:Thaahaa | Ayat: 46).

Nabi Yusuf berkata kepada saudaranya, Bunyamin, setelah ia mendapatkan musibah:


“Sesungguhnya aku (ini) adalah saudaramu, maka janganlah kamu berdukacita.” (QS:Yusuf |
Ayat: 69).

Syuaib berkata kepada Musa ‘alaihissalam, telah jatuh perintah agar Nabi Musa dibunuh. Nabi
Musa pun keluar dari dalam keadaan takut.

َّ ‫َف نَ َج ْوتَ ِمنَ ْالقَ ْو ِم ال‬


﴾ َ‫ظا ِل ِمين‬ َ
ْ ‫﴿ال تَخ‬

“Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim itu.” (QS:Al-Qashash |
Ayat: 25).

Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬berkata kepada sahabatnya, Abu Bakar ash-Shiddiq radhiallahu ‘anhu,

َ ‫كر! ما ظنُّك باثنَين هللا ثا ِلثُهما؟! ال‬


«‫تحزن إن هللا معنا‬ ٍ ‫يا أبا ب‬

“Wahai Abu Bakar, apa pendapatmu saat kita berdua ini, Allah lah yang ketiganya? Janganlah
bersedih. Sesungguhnya Allah bersama kita.”

‫العظيم‬
َ ‫ وأستغ ِف ُر هللا‬،‫ قُلتُ ما سمعتُم‬،‫والذكر الحكيم‬
ِ ِ ‫ ونفَ َعني وإياكم بما فيه من اآليا‬،‫باركَ هللاُ لي ولكم في القرآن العظيم‬
‫ت‬
‫ فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم‬،‫ب‬
ٍ ‫ولسائر المسلمين من كل ذن‬
ِ ‫الجليل لي ولكم‬.

Anda mungkin juga menyukai