PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran pemerintah dalam perekonomian pasar antara lain karena
adanya kegagalan pasar dalam si stem ekonomi, serta adanya fungsi
redistribusi dan stabilisasi dari pemerintah. Pada dasarnya, pemerintah
menjalankan tiga kategori dari aktivitas ekono minya: regulation –
pemerintah mengatur dan menegakkan h ukum untuk menciptakan dan
menjaga hak baik warganya maupun Negara itu sendiri; price setting –
pemerintah menentukan harga baik secara langsung maupun melalui
mekanisme pajak dan subsidi; dan production – pemerintah memproduksi
semua jenis “barang”, mulai hukum dan keteraturan sampai pendidikan
dan keamanan 1. Ketiga kategori tersebut memiliki dua konsekuensi
penting: merubah pendapatan baik orang -perorang atau Negara dan
merubah motif seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu.
Untuk menjaga kelangsungan jalannya pemerintahan dalam
menjalankan fungsi-fungsinya tersebut, pemerintah memerlukan dana
untuk membiayai kegiatan yang dilakukannya. M enurut Suparmoko 2,
bahwa sumber-sumber penerimaan Negara antara lain : pajak, retribusi,
keuntungan dari perusahaan -perusahaan Negara, denda -denda dan
perampasan yang dijalankan oleh pemerintah, pencetakan uang,
pinjaman, hadiah, sumbangan masyarakat.
Dari sekian banyak sumber penerimaan Negara tersebut, pajak
merupakan salah satu sumber yang menjadi andalan utama. Salah satu
jenis pajak yang cukup besar di Indonesia dan potensial untuk
1
Connoly, Sara and Alistair Munro, Economics of the Public Sector, London: Prentice Hall
Europe, 1999, p.22
2
Suparmoko, M., Keuangan Negara dalam Teori dan Praktek, edisi keempat, BPFE, Jogjakarta,
1990. p. 94
3
Organization for Economics Co-Operation and Development (OECD), “Consumption Tax
Trend”, 1999 edition, p.31.
4
Subagjo, Kusumasto, “Kebjakan Penetapan Tarif Cukai dan harga Jual Eceran Sigaret Kretek
Mesin dan Pengaruhnya pada Penerimaan Cukai ”, thesis, Jakarta: Univeritas Indonesia, 1998.
p.105.
P a n g s a P as a r K a te g o ri R o ko k
Y T D -0 7 v s .
200 2
120 P e ru b a h a n
p o in
(% )
100
9 .7 9 .3 8 .4 8 .2 7 .8 8 .0 S PM (1 .6 )
80
5 0 .6 4 9 .6 5 1 .4 5 4 .9 5 4 .9 5 4 .4
60 SKM 3 .8
40
20 3 9 .8 4 1 .2 4 0 .1 3 6 .9 3 7 .3 3 7 .6
SKT (2 .1 )
0
2002 2003 2004 2005 2006 Y T D A u g -0 7
P e rtu m b u h a n p e s a t d i s e k to r S ig a r e t K r e te k M e s in (S K M ) y a n g d iim b a n g i
d e n g a n b e r k u r a n g n y a p a n g s a p a s a r k a t e g o r i S ig a r e t K r e t e k T a n g a n (S K T )
S u m be r : Pa n gs a p as a r b e rdas a rk a n h as il a u d it rite l A C Nie ls e n
Gambar I. 2. Pangsa Penerimaan Cukai untuk 3 jenis SKM, SKT, dan SPM
tahun 2002 – Agst 2007
P A N G S A P E N E R IM A A N C U K A I
(% )
P a n g s a P a s a r K a te g o ri R o k o k
120 Y T D -0 7 v s . 2 0 0 2
P e ru b a h a n p o in
100 7 .3
8 .0 8 .0 7 .5 7 .4 7 .0
SPM 3 .6
80
60 7 2 .0 7 1 .0
7 2 .0 7 1 .0 7 1 .0 7 2 .0 SKM 5 .5
40
20 SKT 6 .1
2 1 .0 2 1 .0 2 1 .0 2 1 .0 2 2 .0 2 2 .0
0
2002 2003 2004 2005 2006 Y T D A u g -0 7
P a n g s a p a s a r r o k o k d i s e k t o r S ig a r e t K r e t e k M e s in ( S K M ) d o m in a n , m e s k ip u n p a n g s a p a s a r
k a t e g o r i S ig a r e t K r e t e k T a n g a n ( S K T ) t e t a p s t a b il , s e m e n t a r a S ig a r e t P u t ih M e s in ( S P M )
m e n u ru n
S u m b e r : P a n g s a p a s a r b e r d a s a rk a n h a s il a u d it r it e l A C N ie ls e n
6
Sunaryo, “Analisis Harga Jual Eceran Hasil Tembakau, skripsi: Jakarta, Sekolah Tinggi Ilmu
Statistik, 2001,
B. Perumusan Masalah
Sebelum bulan Juli 2007, tariff cukai yang berlaku di Indonesia
adalah tariff ad valorem yaitu suatu persentase tertentu dikalikan dengan
suatu satuan harga dasar yang dalam UU Cukai disebut Harga Jual
Eceran (HJE). Sejak bulan Juli 2007, pemerintah memberlakukan tariff
cukai gabungan yaitu tariff cukai advalorem dan spesifik.
7
Fauzan, “ Pengaruh Kebijakan Tarif Cukai dan Harga Dasar terhadap Industri Has il Tembakau”,
skripsi : Jakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dwipa Wacana, 2002, p. 20.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta
menganalisis dinamika hubungan untuk masing-masing golongan
perusahaan sebagai berikut :
1. Kebijakan penetapan harga jual eceran hasil tembakau jenis Sigaret
Kretek tangan terhadap Persaingan Usaha diantara golongan
pengusaha pabrikan (GPP) 1 (besar) hasil tembakau jenis sigaret
kretek tangan periode tahun 2002-2007;
2. Kebijakan penetapan harga jual eceran hasil tembakau jenis Sigaret
Kretek tangan terhadap Persai ngan Usaha diantara golongan
pengusaha pabrikan (GPP) 2 (menengah) hasil tembakau jenis sigaret
kretek tangan periode tahun 2002-2007;
3. Kebijakan penetapan harga jual eceran hasil tembakau jenis Sigaret
Kretek tangan terhadap Persaingan Usaha diantara golon gan
pengusaha pabrikan (GPP) 3A (kecil) hasil tembakau jenis sigaret
kretek tangan periode tahun 2002-2007;
4. Kebijakan penetapan harga jual eceran hasil tembakau jenis Sigaret
Kretek tangan terhadap Persaingan Usaha diantara golongan
pengusaha pabrikan (GPP ) 3B (kecil sekali) hasil tembakau jenis
sigaret kretek tangan periode tahun 2002-2007.
D. Signifikasi Penelitian
Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh berbagai elemen yang
secara umum dibagi atas tiga kelompok, yaitu :
1. Akademis
Berusaha untuk memberikan gambaran kepada dunia akademis, hal -
hal yang dilakukan suatu instansi dalam penentuan perencanaan
E. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penyajian dan pembahasan permasalahan,
tesis ini disusun dengan tehnik penulisan secara sistematis dan
sederhana dalam 5 (lima) bab sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN.
Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, p erumusan
masalah, tujuan penelitian, signifikasi penelitian, dan
sistematika penulisan