Anda di halaman 1dari 4

Kamar Mandi Kosong Pintu Merah

Tepat jam 00.00 tanggal 8 bulan juli 2015 aku menyaksikan kejadian yang selama
betahun-tahun tidak aku percayai, cerita berawal dari teman dekatkku Ajeng yang ingin
memberikan kejutan ulang tahun kepada adiknya si Kholidia, karena kami tinggal di pondok
pesantren jadi persiapan dilakukan jauh-jauh hari, hari minggu sekolah libur kami sibuk
menyiapkan untuk pesta kejutan nanti malam mulai dari memesan kue tar, membungkus
kado, meniup balon,sampek renacana untuk menakut-nakuti si Kholida sudah manep kami
siapkan. Awalnya aku dan tema-teman lainya tidak setuju dengan ide ini karena kami tahu
bahwa mengadakan perayaan ulang tahun di tengah malam akan menyebabkan hal-hal yang
aneh terjadi. Pengurus dan bu nyai sudah mewanti-wanti kami untuk tidak merayakan ulang
tahun, belajar, ngelembur lebih dari jam 12 malam. Sore harinya semua peralatan, hiasan,
kado, kostum dan kue sudah siap untuk disiapkan tinggal menunggu jam yang tepat untuk
memasang semuanya.

Tepat pukul 23.30 Wib semua anak asrama sudah siap untuk ikut meriahkan. Semua
sudah mengatur dan berada di posisi masing-masing aku berdiri didekat kamar mandi sambil
memegang kue tar entah kenapa tiba-tiba perasaanku sangat tidak enak, badanku panas
dingin dan gemetar, tapi aku hanya menggap itu hal yang wajar karena memang sedang
nerves dan angin malam sedang bertuip agak kencang. Selain itu ajeng bertugas
membangunkan kholid yang sudah tertidur pulas dikamarnya, rena, binti dan zulfa
menyiapkan balon yang akan di letuskan sementara sofi sudah berdiri di pojok cafe (sebutan
tempat untuk kami mengisi waktu luang belajar dan mengaji) dengan memakai kostum putih
dengan dandanan wajah yang seram, ya itu rencana utama kami dan sekaligus menantang
resiko, ide muncul dari Ajeng yang ingin menakut-nakuti Kholid dengan menyamar sebagai
hantu untuk menambah suasana seram malam itu.

........Tepat jam 00.00 “happy birt day to you 5x” . Dor, dor. Lantunan lagu selamat
ulang tahun dan suara balon sudah terdengar suasana saat itu begitu menggembirakan semua
terhanyut oleh suasana pesta, pesta berlangsung sesuai rencana, dari mulai tiup lilin, potong
kue hingga makan bersama. “peeet” lampu tiba-tiba padam semua hanya tinggal cahaya lilin
di depan asrama aku mengira itu memang sudah bagian dari rencana jadi kami santai-santai
saja tak terkecuali Kholid. Sementara itu Soffi dengan pakaian putih sudah mulai
menjalankan asiknya berpura-pura sebagai hantu, Kholid yang saat itu kita suruh pergi ke
cafe untuk mengambil kado langsung histeris saat melihat sofi dengan pakaian ala-ala hantu
itu, ya kholid memang sangat takut sekali dengan gelap dan hantu untuk itu kami berencana
menakutinya dengan melakukan ide ini, aku juga merasa merinding entah sepertinya ada hal
yang tidak beres dengan pesta malam itu tapi lagi-lagi aku tak menghiraukanya.

“aaa aaaa Hantu” teriak Kholid setelah melihat hantu jadi-jadian. Alhasil kholid
langsung jatuh pingsan di lantai kami semua panik karena ini di luar preiksi kita, kami
langsung membawa kholid masuk kemarnya ditemani oleh ajeng, zulfa dan binti bersamaan
dengan itu lampu tiba-tiba menyala. Soffi yang saat itu berperan sebagai hantu juga
merasakan hal yang aneh, seperti ada orang yang mengawasinya sewaktu dia meluncurkan
aksinya. “ tadi aku seperti diawasi terus oleh seseorang dan soal lampu aku tidak mematikan
lampu dan menghidupkannya sama sekali lantas siapa yang menghidupkan dan
mematikanya?” tanya sofi kepada yang lain, dan jawabnya pun nihil tidak ada yang merasa
mematikan atau menghidupkan lampu suasana berubah menjadi horor seketika tidak mau
berlama-lama diluar lantas kami langsung bergegas tidur di kamar masing-masing dan
melanjutkanya di besok harinya.

Jam menunjukan pukul 02.00 aku mataku masih terjaga masih saja sibuk memikirkan
kejadian yang baru saja terjadi, sejak direncanakan ide menakut-nakuti itu aku sudah tidak
setuju rasa takut dan cemas selalu menghantui fikiranku ditambah lagi setelah mendengar
penjelasan dari soffi tadi aku mulai sangat yakin bahwa ada campur tangan mahkluk lain
yang tak kasat mata diantara pesta kami tadi, meskipun aku belum sepenuhnya yakin dengan
pemikiranku tetapi entah kenapa aku sangat yakin. “ ah sudahlah” gumamku dalam hati.
Berkali-kali aku pejamkan mata hasilnya nihil aku tetap tidak bisa tidur dengan nyenyak.
waktu sudah menunjukan 02.30 aku berusaha membangunkan teman-temanku untuk
menemaniku ke kamar mandi karena aku masih takut dengan kejaidan tadi di tambah cerita
kamar mandi pjok pintu merah terkenal horor di semua asrama membuatku tidak berani
untuk pergi sendiri.
*

“bin bangun temenin aku kekamar mandi” lirihku.

“ ah gak mau masih ngantuk, bangunin zulfa sana” jawab binti.

“zulfa bangun, temenin aku ke kamar mandi yuk”

“hemmm kamu kan pemberani mit, sendiri aja sana”. Tidak ada yang mau
menemanikuke kamar mandi padahal waktu itu aku sangatkebelt ingin buang air kecil, tiba-
tiba suara kucuran air terdengar begitu keras dari kamar mandi, seketka bulukuduku
merinding mendengar suara orang mengambil air dari daam kamr mandi suaranya terdengar
semakin kencang “ sepertinya ada orang yang sedang mandi” awalnya aku takut untuk pergi
sendiri tetapi aku berfikir mungkin itu anak-anak yang sedang mandi atau nyuci baju
menjelang subuh karena waktu sudah menunjukan 02.30 Wib. Ku langkahkan kakiku pergi
kekamar mandi suasan masih begitu sunyi dan sedikit gelap tidak ada tanda-tanda seseorang
terbangun, “ pla pa plak “ sura kakiku melangkah tepat di depan pintu masuk kamar mandi
anehnya pintu masih tertutup tidak ada tanda-tanda seseorang yang datang, suara kucuran air
asih sangat jelas terdengar di dalam kamar mandi dengan perasaan yang bercampur aduk
perlahan ku buka pintu kamar mandi. Terlihat jelas ada seseorang yang berada di kamar
mandi nomer 4 atau kamar mandi pintu merah, karena sudah tidak tahan aku tidak
menghiraukan siapa yang ada didalamnya aku bergegas kemar mandi untuk buang air kecil.
Setelah selesai buang air kecil aku mencoba mencari tau siapa yang berada dikamar mandi
pintu merah itu. “ kamar mandi 1 smapai 3 kosong kenapa memilih kamar mandi nmer 4
padahal kan kamar mandi itu tidak pernah di pakai dan terkenal horor” gumamku dalam hati.

“tok tok tok siapa didalam? Tanyaku. Tidak ada jawaban mungkin tidak mendengar
karena berisik dengan suara air. “ tok tok tok tok siapa didalam” tanyaku lagi. Lalu tiba-tiba
suara air berhenti, tetapi tetap tidak ada jawaban. Aku semakin merinding rasnya kakiku
hampir kaku. Aku mencoba memberanikan diri untuk membuka pintu kamar mandi itu
karena rasa penasaranku dengan tidak adanya jawaban apapun.

“ krek....” suara pintu ku buka perlahan. Aku shok melihat apa yang aku lihat, semua
tubuhku kaku, merinding dan hampir tidak percaya dengan apa yang aku lihat, masih sangat
jelas apa yang aku lihat sampai sekarang seorang perempuan dengan wajah yang sangat rusak
lidah keluar, kaki pincang, tubuh penuh dengan darah yang membalut sekujur tubuhnya
berdiri tepat di pojok kamar mandi sambil melotot ke arahku seperti tatapan marah entah
karena apa, aku ingin lari tapi aku tidak bisa, aku hanya bisa berteriak sekeras-kerasnya dan
setelah itu aku tidak sdarkan diri tidak ingat apa-apa lagi.

Pagi hariya sekitar pukul 06.00 aku mulai terbangun, kepalaku sangat berat aku amsih
kaget dan shok sedikit berteriak dan ketakutan ketikamelihat teman-temanku, mereka semua
pada bingung kenapa aku bisa pingsan di kamar mandi, setelah mendengar teriakanku mereka
langsung pergi ke kamar mandi dan mendapati ku sudah ingsan di depan kaamr mandi nmer
4 (pintu merah). Aku menceritakan semua kejadian ang aku lihat tadi malam, salah satu
temanku yang bisa melihat hal-hal gaib menanyaiku dengan sangat deail bentuk dari mahkluk
itu, “ mahkluk itu memang benar sama seperti apa yang aku ceritakan dulu e kalian ketika
nufil di masuki makhluk gaib, sosok itu yang menemani dan disitulah rumahnya” jawab Dita.
Berawal dari ide itu semuamenjadi seperti ini, aku yang tidak pernah percaya akan hal-hal
seperti itu kini benar-benar menyaskiakn sendiri, semua anak asrama menjadi takut lalu kami
lapor ke pengurus dan pak kyai alhamduliah hantu itu berhasil di usir dari asrma kami tapi
akan ada kemungkinan kecil ia kembali lagi, semenjak kejaidan itu tidakada lagi pesa ulang
tahun di tengah malam dan kekamar mandi sendiri, sebagai pelajaran untuk aku dan teman-
temanku semua. Meskipun masih terasa sngat jelas wajahnya aku berusha melupakanya
dengan banyak-banyak membaca sholawat, membaca alquran dan mengaji, malam harinya
kami mengaji bersma untuk menghilangkan rasa ketakutan kami skan kejadian tagl 8
kemarin.

“THE END”

Anda mungkin juga menyukai