Anda di halaman 1dari 30

DASAR-DASAR TEORI PLC

1. Gerbang Logika Dasar

Teknik digital merupakan dasar dari banyak peralatan sistem kontrol mesin-

mesin yang bekerja secara proses produksi. Sistem analog dalam peralatan seperti

pengukuran suhu dengan termometer, pengukuran kecepatan dengan spidometer,

penunjukannya adalah analog (sepadan) anatara besaran keluaran (out put) dengan

besaran masukan (input). Pada sistem digital terdapat perbedaan yairtu besaran

keluaran (output) berubah secara bertahap atau melompat-lompat tergantung dari

imformasi masukannya. Dari imformasi masukan pada sistem digital, keluaran (out

put) hanya memberikan salah satu pernyataan dari dua kemungkina. Yaitu : ya atau

tidak, benar atau salah dan ada tegangan atau tidak ada tegangan, semua itu adalah

logika.

1.1. Gerbang Dasar

Gerbang NOT disebut juga dengan inverter (pembalik) yaitu : suatu

pernyataan menjadi keaadaan sebaliknya. Pembalikan logika 1 adalah 0,

pembalikan logika 0 adalah 1. Bila pernyataan adalah A maka outputnya adala

bukan A.

Gambar .1. Gerbang NOT

1
Gerbang AND menyatakan inputnya dapat dua atau lebih dengan satu

output.jika peryataan pertama A (input) logika 1 dan pernyataan kedua (input)

1 maka outputnya adalah 1, salah satu dari input 0 maka output adalah 0.

Gambar .2. Gerbang AND

Gerbang OR terdapat pada rangkaian logika dengan variabel input dua

buah atau lebih dan menghasilkan output satu. Pernyataan gerbang OR adalah

parelelnya dua atau lebih input, dimana salah satu dari input bernilai 1 maka

output adalah 1.

Gambar .3. Gerbang OR

1.2. Gerbang Gabungan

Gerbang turunan adalah penggabunggan dari gerbang logika dasar,

dimana gerbang turunan terdapat dua macam :

Gerbang NAND, adalah ketetapan kombinasi gerbang AND dan NOT

yang disebut NOT AND, disebut NAND. Output dari AND dibalikkan oleh

operator NOT. Jika pernyataan dari kedua (input) 1 maka output adalah 0 dan

salah satu input 1 maka output 1.

2
Gambar .4. Gerbang NAND

Gerbang NOR, adalah kombinasi dari gerbang logika OR dan NOT

yang disebut NOT OR atau NOR . Jika pernyataan dari input salah satunya

bernilai 1 maka outuput adalah 0 dan kedua input bernilai 1 maka output

adalah 0.

Gambar .5 Gerbang NOR

2. Pengenalan Programmable Logic Control (PLC)

Sistem kontrol proses terdiri atas sekumpulan piranti-piranti dan peralatan-

peralatan elektronik yang mampu menangani kestabilan, akurasi dan mengeliminasi

transisi status yang berbahaya dalam proses produksi. Masing-masing komponen

dalam sistem kontrol proses tersebut memegang peranan pentingnya. Misalnya, jika

sensor tidak ada atau rusak atau tidak bekerja, maka sistem kontrol proses tidak akan

tahu apa yang sedang terjadi dalam proses yang sedang berjalan.

Sebuah PLC (Programmable Logic Control) adalah suatu alat yang digunakan

untuk menggantikan rangkaian sederetan relai yang dijumpai pada sistem kontrol

proses konvensional dan PLC bekerja secara digital memiliki memori yang dapat

3
diprogram untuk melakukan fungsi-fungsi khusus seperti logika, kerja berurutan

(sequencing), pewaktuan (timing), pencacah (counting) dan aritmatika untuk

mengendalikan plan atau sistem melalui I/O Modules.

Logic Sequencing

PLC
Timing (Progammable Logic Control) Counting
g

Aritmatika

Gambar .6. Diagram blok fungsi dari PLC

PLC banyak pada proses pengepakan, penanganan bahan, perakitan otomatis

dan lain sebagainya. Dengan kata lain, hampir semua aplikasi yang memerlukan

kontrol listrik atau elektronik dapat menggunakan PLC.

Untuk memperjelas contoh penggunaan PLC ini, misalnya diinginkan saat

suatu saklar ON, akan digunakan untuk menghidupkan / mengaktifkanm sebuah

solenoid selama 5 detik, tanpa memperhitungkan berapa lama saklar tersebut ON.

Kita dapat melakukan hal ini dengan menggunakan pewaktuan atau timer. Tetapi jika

yang dibutuhkan 10 saklar dan 10 solenoid, maka kita membutuhkan 10 pewaktu.

Selanjutnya bagaimana jika kemudian dibutuhkan informasi berapa kali masing-

masing saklar dalam keadaan ON, tentu saja akan membutuhkan pencacah eksternal.

Demikian seterusnya, sistem kontrol akan semakin kompleks.

Dengan demikian, semakin kompleks proses yang harus ditangani semakin

penting penggunaan PLC dalam mempermudah proses-proses tersebut dan sekaligus

4
menggantikan beberapa alat yang diperlukan. Selain itu sistem kontrol konvensional

memiliki beberapa kelemahan antara lain :

a) Perlu kerja keras saat dilakukan pengkabelan ;

b) Kesulitan saat dilakukan penggantian atau perubahan ;

c) Kesulitan saat dilakukan pelacakan kesalahan ;

d) Saat terjadi masalah, waktu tunggu tidak menentu dan biasanya relatif lama.

Sedangkan pada penggunaan kontrol PLC memiliki beberapa kelebihan

dibandingkan dengan sistem kontrol proses konvensional, antara lain :

1) Dibandingkan dengan system kontrol proses konvensional, jumlah kabel

yang dibutuhkan dapat berkurang hingga 80% ;

2) PLC mengkonsumsi daya yang lebih rendah (kecil) dibandingkan system

kontrol proses konvensional (berbasis relai) ;

3) Fungsi diagnostic pada sebuah kontroler PLC memungkinkan untuk

pendeteksian kesalahan yang mudah dan cepat ;

4) Perubahan pada urutan operasional atau proses atau aplikasi dapat dilakukan

dengan mudah, hanya dengan melakukan perubahan atau penggantian

program, baik melalui terminal console maupun komputer PC ;

5) Tidak membutuhkan spare part yang banyak ;

6) Lebih murah dibandingkan dengan sistem konvensional, khususnya dalam

kasus penggunaan instrument I/O yang cukup banyak dan fungsi operasional

prosesnya cukup kompleks ;

7) Ketahanan PLC jauh lebih baik dibandingkan dengan relai auto-mekanik.

5
3. Bagian-bagian PLC

Diagram blok dari bagian–bagian dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Power
Supply

Peralatan Modul CPU Modul Peralatan


Input Input Output Output

Programming
Devices

Gambar.7. Diagram blok dari bagian-bagian PLC

Bagian-bagian yang terdapat pada PLC terbagi atas tiga bagian utama yaitu

Central Processing Unit (CPU), Input / Output Modules, dan Programming Devices.

3.1. Central Processing Unit (CPU), berfungsi untuk mengambil instruksi dari

memori, pengkodeannya dan kemudian mengeksekusi instruksi tersebut.

Selama proses tersebut, CPU akan menghasilkan sinyal kontrol yang

memindahkan data I/O port atau sebaliknya, melakukan fungsi aritmatika dan

logika, juga mendeteksi sinyal dari luar CPU. Pada umumnya, CPU terdiri

dari 3 unsur utama yaitu : processor, sistem memori, dan catu daya.

3.2 Input / Output Modules, merupakan suatu peralatan atau perangkat elektronik

yang berfungsi sebagai perantara atau penghubung (interface) antara CPU

dengan peralatan input / output devices. Input modules berfungsi untuk

mengkonversi sinyal analog yang berasal dari input devices menjadi sinyal

digital. Output modules, berfungsi untuk mengkonversi sinyal digital menjadi

6
sinyal analog sehingga dapat mengaktifkan kembali peralatan luar (output

devices).

3.3. Programming Devices, atau alat untuk memprogram adalah suatu peralatan

yang digunakan untuk menuliskan, mengedit, memodifikasi, dan memantau

program yang ada didalam memori PLC. Sistem pemrograman PLC dapat

dilakukan dengan 2 cara, pertama ; dengan menggunakan Personal Computer

(PC) yaitu rancangan kontrol konvensional ditulis dalam bentuk diagram

tangga (Ladder Diagram) dan dapat di download ke PLC, kedua ; dengan

menggunakan Programming Console, yaitu diagram tangga (ladder diagram)

yang telah didapat tadi diubah terlebih dahulu menjadi kode mnemonik dan

selanjutnya dapat dituliskan pada keypad dari console.

Dalam penulisan ini yang akan dibahas hanya sistem pemrograman yang

menggunakan Programming console atau disebut juga dengan PDT (Program

Development Terminal ), berfungsi untuk memasukkan, mengubah, memonitor

dan memodififikasi program dalam bentuk kode mnemonik (bahasa program /

bahasa yang dimengerti PLC).

Programming console dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :

1. Layar monitor

Layar monitor ini berfungsi untuk menampilkan parameter-parameter

berupa hasil program, pengeditan, maupun pelaksanaan modifikasi

program.

2. Saklar pilih (selector)

Saklar pilih (selector) memiliki 3 posisi mode kerja :

7
Mode PROGRAM, digunakan untuk menuliskan data-data program yang

telah dirancang, menambahkan, menghapus atau memperbaharui kembali

data-data program lama yang tersimpan dalam memori.

Mode MONITOR, untuk mengeksekusi program ke PLC, memonitor

status (input, output), tidak dapat digunakan untuk memperbaharui

program.

Mode RUN, untuk mengeksekusi program ke PLC sehingga dapat

membaca atau menuliskan data-data ke PLC sehingga dapat

memperbaharui secara otomatis tanpa mempengaruhi kondisi kerja dari

PLC

3. Keyboard

Keyboard berfungsi untuk memasukkan instruksi-instruksi program

melalui tombol-tombol yang terdapat pada keyboard tersebut. Tombol-

tombol yang terdapat pada keyboard berupa :

Tombol Numeric

Tombol ini digunakan untuk memasukkan data program berupa numeric /

angka pada alamat program. Tombol-tombol angka ini juga digunakan

dalam kombinasi dengan fungsi FUN untuk memasukkan instruksi kode

fungsinya.

Tombol Clear

Tombol ini berfungsi untuk membersihkan tampilan dilayar monitor dan

membatalkan aliran operasi programming console. Tombol ini juga dapat

digunakan sebagai password bersama tombol monitor untuk permulaan

operasi program.

Tombol Operasi

8
Tombol ini digunakan untuk memasukkan instruksi dan menetapkan

wilayah data ketika memasukkan atau merubah sebuah program.

Tombol SHIFT

Tombol ini berfungsi untuk mengaktifkan fungsi yang kedua dari tombol

yang mempunyai dua fungsi. Contoh : atau


Play CH
Set #

9
PRO27
MONITOR

MODE
SELECTOR RUN
MONITOR

PROGRAM

FUN SFT NOT SHIFT

AND OR
CNT TR LR HR

LD OUT CH COST
TIM DM
# #

7 8 9 EXT CHG SRCH

4 5 6 PLAY
SET
DEL MONTR

REC
3 2 1 RESET
INS

0 CLR VER WRITE

KEYPAD
Gambar.8. Konstruksi Programming Console

10
Tombol
FUN SFT NOT SHIF memasukkan
instruksi-
AND OR instruksi untuk
CNT TR LR HR menjalankan
LD
program
OUT CH CONT
TIM EM
*DM #

7 8 9 EXT CHG SRCH

4 5 6 PLAY
SET
DEL MONTR

REC
3 2 1 RESET
INS

0 CLR VER WRITE

Tombol Untuk
mengedit fungsi-
fungsi program
Tombol untuk memasukkan
yang sedang ditulis
program berupa data, nilai
dan juga digunakan
pemaktu dan jenis operasi Tombol untuk menghapus untuk memeriksa
angka kondisi program yang program
tidak diinginkan

Gambar.9. Bagian-bagian dari keypad Programming Console

Gambar.10. Konstruksi PLC Omron CPM2A

11
4. Prinsip Kerja PLC

Sebuah PLC bekerja dengan cara menerima data-data dari peralatan input luar

atau input devicess. Peralatan input luar secara umum disebut sensor yang dapat

terbagi menjadi sensor jenis kontak (yaitu push button, saklar, limit switch, level

switch, dan sebagainya) dan sensor jenis non kontak (yaitu sensor magnet, sensor

induktif, sensor kapasitif, LDR, dan sebagainya). Data yang masuk dari peralatan

input berupa sinyal-sinyal analog (berupa besaran listrik), yang selanjutnya melalui

input modules diubah menjadi menjadi sinyal digital untuk kemudian diolah oleh

CPU berdasarkan instruksi-instruksi program yang telah dibuat dan ditetapkan suatu

keputusan untuk dikirim ke output modules, kemudian oleh output modules sinyal

digital ini diubah terlebih dahulu menjadi sinyal analog, sinyal analog inilah yang

mengaktifkan output devices melalui kontak-kontak output yang terdapat pada PLC,

output devices dapat berupa output kontrol (seperti relai, kontaktor, solenoid, dan lain

sebagainya) dan output beban (seperti lampu, motor-motor listrik, dan sebagainya).

Secara blok diagram, prinsip kerja PLC dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Input
PLC Devices

Sistem yang
dikontrol

Output
Supply Devices

Gambar .11. Diagram blok dari prinsip kerja PLC

12
5. Sistematik Dalam Perancangan Sistem Kontrol Proses

Untuk memudahkan dalam penggunaan dan aplikasi PLC pada sistem kontrol

proses, perlu diperhatikan empat langkah berikut ini :

Pertama ; Memilih/menentukan suatu instrumen atau sistem yang hendak dikontrol ;

Sistem yang terotomasi dapat berupa sebuah mesin atau proses yang kemudian

disebut sebagai sistem kontrol proses. Fungsi dari sistem kontrol proses ini secara

terus menerus akan mengamati sinyal-sinyal yang berasal dari piranti-piranti masukan

(sensor) dan tanggapannya berupa suatu sinyal yang diberikan kepiranti keluaran

eksternal yang secara langsung mengontrol bagaimana suatu sistem beroperasi atau

bekerja.

Kedua ; Menetukan semua instrumen masukan dan keluaran yang akan dihubungkan

ke PLC ; Piranti masukan dapat berupa saklar, sensor dan lain sebagainya. Sedangkan

piranti keluaran dapat berupa solenoida, kran electromagnet, motor, relai, starter

magnet begitu juga dengan instrument lain yang dapat menghasilkan suatu sinyal

suara atau cahaya (lampu) dan lain sebagainya.

Ketiga ; Membuat / merancang program yang lebih dikenal dengan diagram tangga

(Ladder Diagram) sesuai dengan jalannya proses yang diinginkan. Dalam hal ini

dapat digunakan terminal console yang langsung berhubungan dengan PLC yang

bersangkutan atau melalui komputer PC yang memiliki saluran komunikasi yang

dibutuhkan untuk mentransfer program dari komputer PC ke PLC maupun sebaliknya.

Keempat ; Program disimpan kedalam PLC ; Yang dilakukan secara langsung

melalui programing console maupun melalui komputer PC.

13
6. Dasar Pemrograman PLC

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa alat memprogram PLC dapat

dilakukan dengan menggunakan 2 cara yaitu : Pertama, dengan menggunakan

Personal Computer yakni rancangan rangkaian kontrol ditulis dalam bentuk ladder

diagram dan dapat didownload ke PLC tanpa harus terlebih dahulu mengubahnya

menjadi kode mnemonik. Kedua, dengan menggunakan Programming Console yaitu

program yang telah ada dalam bentuk ladder diagram tadi terlebih dahulu harus

diubah menjadi kode mnemonik kemudian diketik instruksi program yang dibuat

tersebut sesuai dengan tombol-tombol yang terdapat pada keypad dari programming

console.

6.1. Instruksi Penulisan Program

Pada dasarnya instruksi penulisan program dalam bentuk diagram

tangga (ladder diagram) terbagi atas beberapa bagian yaitu :

1. Instruksi Dasar

Instruksi dasar pemrograman merupakan instruksi yang digunakan untuk

membuat rangkaian logik dari diagram tangga dan sebaliknya. Instruksi dasar

ini ada 6 (enam) yaitu :

LOAD (LD), yaitu instruksi untuk memulai program garis atau blok pada

rangkaian logika yang dimulai dengan kontak NO (Normally Open)

Gambar 12. Contoh instruksi LD

14
AND, yaitu instruksi untuk menghubungkan dua atau lebih kontak-kontak

input output secara seri.

Gambar.13. Contoh instruksi AND

OR, yaitu instruksi untuk menghubungkan dua atau lebih kontak-kontak input

output secara paralel.

Gambar.14. Contoh instruksi OR

NOT, yaitu instruksi yang berfungsi untuk membentuk kontak NC (Normally

Closed).

Gambar 15. Contoh instruksi NOT

OUT, yaitu instruksi untuk mengakhiri program garis pada setiap rung atau

network. Kontak-kontak dari masing-masing koil output ini dapat digunakan

beberapa kali sesuai dengan yang diinginkan.

Gambar 16. Contoh instruksi OUT

15
END, yaitu instruksi untuk menyatakan bahwa program rangkaian kontrol

yang dibuat telah selesai. Instruksi END ini harus selalu dimasukkan dalam

penulisan program, karena apabila akhir program rangkaian kontrol tidak

dilengkapi dengan instruksi END, maka program tersebut tidak dapat

dieksekusi oleh CPU PLC Dan akan terjadi error. Pesan kesalahan akan

diberikan berupa “NO END INST” akan muncul pada layar monitor. Instruksi

END ini dibentuk dengan cara menekan tombol FUN yang diikuti dengan

menekan tombol 0 dan 1 atau FUN (01).

FUN (01)

Gambar 17. Contoh instruksi FUN.

2. Instruksi Gabungan

Instruksi gabungan merupakan suatu instruksi yang menggunakan dua buah

instruksi dasar untuk menggabungkan dua blok rangkaian kontrol dalam

program. Instruksi gabungan ini terdiri dari :

AND LOAD (AND LD), instruksi ini merupakan gabungan dari instruksi

AND dan LOAD yang digunakan untuk menggabungkan dua blok rangkaian

secara seri.

A B

Gambar 18. Contoh blok A dan B yang terhubung seri

16
OR LOAD (OR-LD), instruksi ini merupakan gabungan dari instruksi OR dan

LOAD yang digunakan untuk menggabungkan dua blok rangkaian kontrol

secara paralel.

Gambar. 19. Contoh blok A dan B yang terhubung secara paralel.

3. Instruksi TIMER

Instruksi TIMER (TIM), adalah untuk menghitung dalam satuan waktu

(detik). Blok diagram dari instruksi timer, adalah sebagai berikut :

Input
TIM N

# SV

Gambar..20. Contoh instruksi TIMER

Keterangan :

Input = Sinyal input yang digunakan untuk mengenergize koil timer.

TIM = Timer

N = number (nomor timer = 000 s/d 127)

SV = set value (0000 s/d 9999 atau 000.0 s/d 999.9 detik)

17
4. Instruksi COUNTER

Instruksi COUNTER (CNT), adalah untuk mencacah atau menghitung dalam

satu satuan. Blok diagram dari instruksi counter, adalah sebagai berikut :

Input 1
CNT N

Input 2 # SV

Gambar.21. Contoh instruksi COUNTER

Keterangan :

Input1 = sinyal set (clock pulsa), digunakan untuk mengenergize koil counter

Input 2 = sinyal reset,untuk mengembalikan counter pada kondisi semula.

CNT = Counter

N = Number (nomor counter = 000 s/d 127)

SV = Set Value (0000 s/d 9999)

Catatan : Nomor TIMER Nomor COUNTER

5. Instuksi menggunakan Internal Relai (IR)

Internal Relai adalah relai yang terdapat didalam PLC, prinsip kerjanya sama

dengan prinsip kerja dari sebuah magnetic contactor, IR terdiri dari coil dan

kontak bantu. Kelebihan yang dimiliki oleh internal relai ini adalah 1 buah

koil internal relai memiliki jumlah kontak bantu (baik kondisi kontak NO

maupun kontak NC) yang tidak terbatas.

IR (Internal Relai), berfungsi untuk :

1. Penguncian (Self Holding) 2. Kerja Berurutan (Sequencial)

18
6.2. Konsep Rancangan Pembuatan ladder diagram

Sebagaimana diketahui bahwa semua hubungan kontak-kontak pada diagram

tangga terangkai secara elektronik, sehingga tidak memerlukan lagi

penginstalasian secara hardware seperti pada rancangan kontrol konvensional.

Untuk itu pula agar rangkaian konrol yang telah dibuat dengan diagram tangga

dapat diproses oleh CPU PLC, maka haruslah memperhatikan beberapa

ketentuan dalam pembuatan rancangan program yaitu :

1. Pembuatan rancangan kontrol diupayakan dengan menggunakan kontak-

kontak seminimum mungkin, sehingga efisiensi kerja dari PLC dapat

ditingkatkan dan alamat-alamat serta data-data dalam register dapat

digunakan sehemat sehingga tidak melebihi kapasitas memori yang

tersedia pada PLC tersebut.

2. Kondisi sinyal mengalir pada rangkaian logik selalu datang dara arah kiri

menuju kearah kanan dan program selalu dibaca dari atas kebawah.

3. Tidak ada satu koil atau relai output yang dapat dihubungkan secara

langsung pada busbar bagian kiri.

4. Semua output dilengkapi dengan kontak-kontak bantu yang dapat

digunakan secara seri ataupun paralel.

5. Jumlah kontak-kontak NO (Normally Open) dan NC (Normally Close)

dapat dihubungkan secara seri maupun paralel dengan tidak terbatas sesuai

dengan kebutuhan.

6. Tidak kontak yang dapat diprogram atau disisipkan setelah output atau

dengan kata lain antara busbar sebelah kanan dan output tidak boleh

disisipi kontak.

19
7. Pengkodean nomor-nomor kontak dan nomor-nomor koil output termasuk

timer, counter dan lain-lainnya disesuaikan dengan spesifikasi yang telah

ditetapkan pabrik pembuat.

8. Sebuah output koil, termasuk timer, counter tidak dapat digunakan untuk

lebih dari satu kali.

9. Dua atau lebih koil output, termasuk timer, counter, dapat dihubungkan

secara paralel.

10. Program rangkaian akan dieksekusi oleh CPU PLC secara berurutan, mulai

dari alamat yang pertama sampai dengan alamat yang terakhir pada

program.

6.3. Diagram tangga (ladder diagram)

Sebuah diagram tangga terdiri dari satu garis lurus dari kiri dengan

baris bercabang kekanan. Baris sebelah kiri dinamakan busbar yang berisi

baris cabang, baris instruksi atau anak tangga (rungs). Sepanjang baris

instruksi diletakkan kondisi yang memimpin ke instruksi yang lain disebelah

kanan. Kombinasi logika pada kondisi ini, menentukan kapan dan bagaimana

instruksi disebelah kanan dieksekusi atau dijalankan. Bagian vertikal dari

baris disebut kondisi. Kondisi tanpa garis diagonal yang melintangi bagian

vertikal dinamakan kondisi normal terbuka dan berhubungan dengan instruksi

LD, AND, dan OR. Kondisi dengan garis diagonal yang melintangi bagian

vertikal dinamakan kondisi normal tertutup dan berhubungan dengan instruksi

LD NOT, AND NOT dan OR NOT.

20
6.4. Kode Mnemonik (Code mnemonic)

Diagram tangga tidak dapat secara langsung dihubungkan atau

dimasukkan ke dalam PLC melalui sebuah programming console akan tetapi

dengan terlebih dahulu mengubah diagram tangga menjadi kode mnemonic.

Kode mnemonik menghasilkan informasi yang sama seperti diagram tangga

tetapi dalam bentuk yang dapat diterima secara langsung ke dalam PLC. Kode

mnemonik berisi alamat, instruksi dan data.

Alamat merupakan lokasi-lokasi yang ada dalam memori CPU dimana

instruksi-instruksi dan data disimpan. Instruksi memberitahukan PLC apa

yang dikerjakan pada operasi data mengikuti setiap instruksi. Sedangkan data

merupakan yang akan diolah CPU dengan instruksi program yang telah

diberikan.

Contoh program instruksi diagram tangga dan penulisan kode mnemonik,

rancangan diagram tangga (ladder diagram) :

000.00 000.01 200.00

200.00

200.00 010.00

End

Gambar.22. Contoh diagram tangga

21
Penulisan dengan Kode Mnemonik :

Tabel .1. Contoh kode mnemonik


Instruksi Data

LD 000.00
OR 200.00
AND 000.01
NOT
OUT 200.00
LD 200.00
OUT 010.00
END 01

7. Prosedur Pengoperasian PLC

Agar PLC dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan , maka langkah-

langkah yang harus diperhatikan adalah :

Menentukan deskripsi kerja dari sistem secara lengkap

1. Menentukan peralatan input dan output yang akan dihubungkan pada terminal /

modul input dan output PLC

2. Membuat rangkaian kontrol dalam bentuk diagram tangga

3. Jika menggunakan programming console, maka diagram tangga tersebut harus

diubah terlebih dahulu kedalam bentuk kode mnemonik

4. Memasukkan program kedalam CPU PLC melalui Programming console atau

mengggunakan komputer PC

5. Mengecek kesalahan dalam pemrograman

6. Memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut dengan cara mengganti program

7. Menjalankan program dengan bantuan simulatordan mengecek kerja yang

menyimpang dari deskripsi

22
8. Menguji rangkaian yang sebenarnya, dengan cara menghubungkan modul input

dan output PLC dengan peralatan input atau output

9. Menyimpan program yang dibuat kedalam memori PLC

8. Prosedur Pemmograman dengan Menggunakan Console

Instruksi-instruksi yang terdapat pada keypad console :

a) Warna Merah (1 buah), berfungsi menghapus kondisi program yang tidak

diinginkan.

b) Warna putih (10 buah), berfungsi untuk memasukkan program-program berupa

data-data, nilai pewaktu dan jenis operasi angka lainnya.

c) Warna kuning (12 buah), berfungsi untuk mengedit fungsi-fungsi program yang

sedang ditulis dan juga digunakan untuk memeriksa program.

d) Warna abu-abu (16 buah), berfungsi untuk memasukkan instruksi-instruksi

untuk menjalankan program.

Operasi-operasi pemmograman dengan menggunakan programming console

antara lain adalah :

1. Memasukkan Password

Untuk memperoleh jalan masuk / meng”access” ke fungsi-fungsi pemrograman

PLC, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memasukkan password, yaitu

dengan cara menekan tombol CLR, MONTR, CLR, secara berturut-turut. Seperti

gambar berikut ini :

23
Mode : PROGRAM, MONITOR atau RUN

CLR MONTR CLR PASSWORD

Gambar.23. Contoh cara memasukan password

2. Penghapusan memori program

Dengan menggunakan operasi clear memungkinkan untuk menghapus sebagian

atau seluruh memori program, IR, HR, dan CNT area. Opersai penghapusan memori

program hanya dapat dilakukan pada mode program sebelum memulai membuat

program. Penghapusan seluruh memori program dilakukan dengan cara menekan

tombol (keypad) CLR, SET, NOT, RESET, MONTR secara berurutan adalah

memungkinkan untuk menahan mempertahankan data dalam wilayah khusus ketika

terjadi penghapusan memori. Seperti gambar berikut ini :

PLAY REC 0000 MEMORI CLR


CLR NOT RESET MONTR
SET END HR CNT DM

Mode : PROGRAM

Gambar.24. Instruksi penghapusan memori program

Untuk mempertahankan data pada HR, CNT, atau DM dilakukan dengan cara

menekan tombol yang tepat setelah tombol REC/RESET, pada saat melakukan

penghapusan memori program untuk sebahagian program, maka ditentukan alamat

program awal yang akan dihapus (alamat akhir secara otomatis sampai END).

24
3. Penulisan Alamat Program

Penulisan alamat program harus dalam 4 digit angka desimal. Untuk penulisan

alamat-alamat tersebut dilakukan dengan menekan tombol-tombol angka sesuai

dengan alamat yang ditetapkan berdasarkan program. Angka-angka yang muncul

pada layar secara otomatis akan berubah sejalan dengan instruksi-instruksi program

berikutnya yang dimasukkan. Seperti gambar berikut ini :

Mode : PROGRAM

0002 READ
AND NOT 00001

0002 READ
OUT 00001

Gambar 25. Penulisan alamat program

4. Pembacaan Program

Untuk membaca instruksi program, hal yang perlu diperhatikan adalah menentukan

alamat program yang akan dibaca, kemudian tekan tombol panah arah kebawah

untuk membaca program selanjutnya atau tekan tombol panah arah keatas untuk

membaca program sebelumnya. Operasi pembacaan dapat dilakukan pada semua

mode.

Mode : PROGRAM, MONITOR atau RUN

0002 READ Membaca program


AND NOT 00001 yang diatas

0002 READ Membaca program


yang dibawah
OUT 00001

Gambar.26. Pembacaan program

25
5. Penulisan Program

Untuk menulis program hanya dapat dilakukan pada Mode PROGRAM.

Penulisaan program dilakukan dengan menekan tombol-tombol instruksi yang

disertai dengan tombol-tombol angka sebagai data input berdasarkan kode

mnemoniknya. Setiap kali selesai memasukkan instruksi program atau data harus

selalu diikuti dengan menekan tombol WRITE , contoh penulisan program dapat

dilihat pada gambar berikut ini :

OR A 0
B A A A WRITE
1 0 0 0

Gambar.27. Penulisan program

6. Penyisipan Instruksi

Menyisipkan instruksi berarti memasukkan suatu instruksi ke dalam suatu program

tanpa menghapus instruksi-instruksi program yang telah ada sebelumnya.

Penyisipan insturksi program ini hanya dapat dilakukan pada Mode PROGRAM.

Untuk menyisipkan suatu instruksi, tampilkan instruksi yang ada dibawah instruksi

yang akan disisipkan, masukkan baris menginput program sebagaimana mestinya,

kemudian tekan tombol INS kemudian tombol panah arah bawah, seperti yang

terlihat pada gambar berikut ini :

<Instruksi> INS

Gambar.28. Penyisipan baris instruksi program

7. Menghapus Instuksi

Operasi ini berguna untuk mengubah sebuah program dengan cara menghapus

instruksinya. Operasi penghapusan program hanya dapat dilakukan pada Mode

26
PROGRAM. Untuk menghapus suatu instruksi program yang tidak diperlukan,

tampilkan instruksi yang akan dihapus dan tekan tombol DEL kemudian tekan

tombol panah arah atas. Seperti gambar berikut ini :

<Instruksi Yang DEL


Tertampil>

Gambar.29. Menghapus baris instruksi

8. Memonitor Kerja Program

Operasi ini berfungsi untuk melihat kondisi maupun coil relai-relai, timer, atau

counter. Dapat pula untuk mengetahui / melihat nilai setting dari timer dan counter.

Dengan menekan tanda panah arah atas dan arah bawah , maka akan ditampilkan

naik dan turun secara otomatis. Tombol CLR digunakan untuk membatalkan proses

atau mengembalikan ke kondisi awal. Mode : MONITOR atau RUN

9. Menampilkan TIMER atau COUNTER

Operasi ini berfungsi jika ingin menampilkan secara bersamaan pada monitor dari

TIMER atau COUNTER yang sedang bekerja yaitu dengan menekan tombol CLR,

TIM diikuti dengan menekan nomor TIMER lalu tekan tombol MONTR,CNT diikuti

dengan menekan nomor COUNTER, lalu tekan tombol MONTR. Seperti terlihat

pada gambar berikut ini :

Mode : MONITOR atau RUN

TIM 000 CNT 000 MONTR


CLR MONTR
#0100 #0010

Gambar 30. Menampilkan TIMER atau COUNTER

27
10. SET / RESET secara paksa

Operasi ini berfungsi untuk mengubah kondisi kerja relai, timer dan counter secara

paksa, artinya jika kondisi semula ON, diubah menjadi OFF, demikian pula

sebaliknya. Operasi SET/ RESET secara paksa hanya dapat dilakukan pada Mode

MONITOR dan PROGRAM, dimana pengoperasiannya adalah dengan cara


PLAY REC
menekan tombol play untuk SET dan rec untuk RESET

Contoh Penulisan Program menggunakan Programming Console berdasarkan

Deskripsi Kerja, Timing Chart, Ladder Diagram, Mnemonic Code.

Deskripsi kerja :

Jika Push Button 1 ditekan sesaat maka lampu akan menyala setelah 10 detik

kemudian, dan jika Push Button 2 ditekan sesaat maka lampu akan padam.

Timing Diagram (diagram waktu) :

Pb 1

10 det
L

Pb 2

Gambar 31. Timing Chart On delay

28
Ladder Diagram (diagram tangga) :

000.00 000.01 200.00

200.00

TIM 000
200.00
# 0100

200.00 TIM 000


010.00

FUN (01)

Gambar.32. Ladder Diagram On Delay

Mnemonic Code (kode mnemonik) :

Tabel.2. Code Mnemonic On Delay


Instruksi Data
LD 000.00
OR 200.00
AND NOT 000.01
OUT 200.00
LD 200.00
TIM 000
# 0100
LD 200.00
AND TIM 000
OUT 010.00
FUN 01

a) Prosedur pemogramannya, Console pada Mode PROGRAM :


WRITE
Tekan tombol LD , tekan tombol 0 ,lalu tekan tombol

Tekan tombol OR , tekan tombol l 2 0 0 0 0 lalu tekan

tombol WRITE.

29
WRITE
Tekan tombol AND NOT , tekan 1 , lalu tekan .

Tekan tombol OUT , tekan tombol 2 0 0 0 0 , lalu tekan

tombol WRITE .

Tekan tombol LD , tekan tombol 2 0 0 0 0 , lalu tekan

tombol WRITE.

Tekan tombol TIM , tekan tombol 0 , lalu tekan tombol WRITE

Tekan tombol 1 0 0 , lalu tekan tombol WRITE

Tekan tombol LD , tekan tombol 2 0 0 0 0 , lalu tekan

tombol WRITE

Tekan tombol AND , tekan tombol TIM 0 , lalu tekan tombol WRITE
OUT 1 0 0 0
Tekan tombol , tekan tombol , lalu tekan tombol

WRITE
Tekan tombol , lalu tekan , lalu tekan tombol
FUN 0 1 WRITE
Kemudian set posisi Programming Console pada Mode RUN.

30

Anda mungkin juga menyukai