Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA Tn. P DENGAN KASUS HIPERTENSI


DI RT 5 RW I DESA KARANGNANAS
SOKARAJA-BANYUMAS

Disusun Oleh :
MOCHAMAD ARI YULIANTO
NIM : 141490135390060

PROGRAM PENDIDIKAN NERS


STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
2015
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA KELUARGA Tn. P DENGAN KASUS HIPERTENSI

I. PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : Selasa, 07 Juli 2015
Waktu : 15.00 WIB
Metode : Wawancara, Observasi, Pemeriksaaan Fisik
A. Data Keluarga
1. Nama KK : Tn. P
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur : 49 tahun
4. Pendidikan : SD
5. Pekerjaan : Buruh
6. Alamat : Karangnanas Rt 05 RW 01, Sokaraja
7. Komposisi Keluarga
No. Nama Hubungan Sex Umur Pendidikan Agama Ket.
1. Ny. S Istri P 20 tahun SD Islam Sehat
2. Sdr. S Anak Kandung L 25 tahun STM Islam Sehat
3. An. P Anak Kandung L 12 tahun SMP Islam Sehat
4. An. I Anak Kandung L 11 tahun SMP Islam Sehat
8. Genogram

Keterangan :

: Laki- laki : Tinggal serumah : Pasien

: Perempuan
9. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. P merupakan tipe keluarga Nuclear family yang terdiri dari
ayah, ibu, dan anak –anak.
10. Suku / Kebangsaan
Seluruh keluarga Tn. P merupakan penduduk asli dari Sokaraja. Seluruh
keluraga bersuku Jawa dan berkebangsaan Indonesia.
11. Agama
Semua anggota keluarga Tn. P beragama Islam. Keluarga mengaku taat
beribadah, dan terkadang mengikuti pengajian yang ada di lingkungannya.
12. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tulang punggung keluarga adalah Tn. P dan Sdr. S, mereka berdua bekerja
sebagai penjual es krim dengan penghasilan per bulan ± Rp 800.000, 00.
Keluarga Tn. P hanya membeli barang-barang sesuai dengan kebutuhan.
13. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga jarang mengikuti kegiatan rekreasi keluar rumah, Ny. S
beralasan karena ekonomi mereka paspasan, sedangkan rekreasi di dalam
rumah seperti menonton TV bersama-sama.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga Tn. P saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga dengan
anak usia dewasa muda dengan tugas perkembangan :
a. Memeperluas siklus keluarga dengan memasukan anggota keluarga
baru dari perkawinan anak-anaknya.
b. Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali
hubungan perkawinan.
c. Membantu orang tua lansia yang sakit-sakitan dari suami maupun
istri.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Tn. P mengatakan anak pertamanya belum menikah karena
belum mempunyai pekerjaan yang tetap.
3. Riwayat Keluarga Inti
Ny. S mengatakan bahwa Tn. P dan Ny. S berasal dari daerah yang
berbeda. Suami adalah pilihan sendiri dan disetujui oleh orang tua, mereka
bertemu saat Ny. N masih bekerja di Pabrik yang sama dengan Tn. N yang
kemudian menikah.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat orang tua tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai ataupun
mabuk dan berjudi. Orang tua Tn. P dan Ny. S masih hidup. Orang tua Tn.
P memiliki riwayat hipertensi, untuk kontrol tekanan darah, ia berobat ke
Puskesmas dan mendapat obat untuk menurunkan tekanan darah.

C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah Tn. P merupakan rumah milik pribadi dengan ukuran ± 119 m 2.
Termasuk rumah tidak permanen, berdinding papan kayu lantainya dari
semen. Mempunyai 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1
dapur, 1 kamar mandi, 1 sumur dan tidak mempunyai jamban. Ventilasi
rumah sudah mencukupi 10% dari total bangunan dan lingkungannya
tampak sedikit kotor.
2. Denah Rumah
6
U
4 5
3
1
2
Keterangan :
1 : Ruang tamu 4 : Tempat sepeda
2 : Kamar tidur 5 : Dapur
3 : Kamar tidur 6 : Kamar mandi
a) Pembuangan Air Kotor
Pembuangan air limbah rumah tangga dengan kontruksi semi
permanen yang terletak di belakang rumah. Saluran limbah
menggunakan saluran limbah terbuka.
b) Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah keluarga biasanya diletakkan ke dalam plastik
kresek dan tidak dibedakan antara sampah terurai dan tidak terurai
kemudian dibuang kelubanng sampah yang terletak di belakang
rumah.
c) Sanitasi
Lingkungan rumah Tn. P tampak sedikit kotor dan berdebu, tidak
memiliki pekarangan didepan, samping, maupun dibelakang rumah
karena sudah berbatasan dengan jalan kampung.
d) Jamban Keluarga
Belum mempunyai jamban keluarga sehingga keluarga BAB di sungai.
e) Sumber Air Minum
Keluarga memanfaatkan air sumur yang terletak diluar rumah.
3. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Tetangga Tn. P termasuk tetangga yang baik, rasa kekeluargaan dan
kegotong-royongan tinggi dan selalu siap membantu keluarga Tn. P.
4. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga Tn. T sudah lama tinggal di rumah tersebut selama 22 tahun
sampai sekarang.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga selalu mendapat dukungan oranng tuanya, saudara-saudaranya
dan anak-anaknya. Bila ada masalah kesehatan keluarga Tn. P selalu di
bawa ke bidan terdekat.
a. Jarak Untuk Pelayanan Kesehatan Terdekat
 Puskesmas : kurang lebih 6 km
 Puskesmas pembantu : kurang lebih 2 km
 Rumah sakit : kurang lebih 10 km
 Posyandu : kurang lebih 200 m
b. Fasilitas Sosial
 Masjid/mushola : kurang lebih 200 m
 Pasar : kurang lebih 1 km

D. Struktur Keluarga
1. Cara Berkomunikasi Anggota Keluarga
Dalam kehidupan sehari-hari keluarga berkomunikasi dengan bahasa
Jawa. Keluarga Tn. P merupakan keluarga yang terbuka, bila ada masalah
selalu dikomunikasikan bersama.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Struktur kekuatan keluarga cenderung bersifat afektif, kekuasaan / sifat
merubah perilaku keluarga timbul karena ada perasaan saling menyayangi.
Dalam pengambilan keputusan dimusyawarahkan. Sebagai pengambil
keputusan setelah sependapat adalah Tn. P sebagai kepala keluarga.
3. Struktur Peran
Peran Tn. P sebagai suami dan tulang punggung keluarga. Ny S sebagai
istri dan sebagai ibu dari anak-anaknya dan Sdr. S sebagai anak pertama
membantu Ayahnya mencukupi kebutuhan sehari- hari dengan bekerja
sebagai penjual es krim.
4. Nilai dan Norma Keluarga
Dalam keluarga tidak ada nilai dan norma khusus yang mengikat anggota
keluarga. Untuk masalah kesehatanpun dalam keluarga tidak ada praktik
yang harus dilakukan semua anggota keluarga. Sistem nilai yang dianut
keluarga dipengaruh status sosial, agama.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Hubungan dalam keluarga Tn. P terjalin akrab, antara satu dengan yang
lain saling mendukung, menghormati, membantu bila ada masalah.
2. Fungsi Perawatan Keluarga
a) Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah
Keluarga belum paham bagaimana cara mengahadapi masalah
kesehatan yaitu hipertensi yang diderita Tn. P.
b) Kemampuan Keluarga Mengambil keputusan
Masalah yang terjadi pada keluarga ini sebenarnya sudah tahu, namun
untuk mengambil keputusan yang belum optimal. Dibuktikan dengan
keluarga masih bingung apabila darah tinggi Tn. P meningkat. Tn. P
hanya istirahat saat tekanan darahnya naik.
c) Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Keluarga belum maksimal merawat anggota yang sakit. Ini dibuktikan
dengan Tn. P sering mengeluh kepala pusing seperti tertekan benda
berat.
d) Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan Rumah
Pemanfaatan rumah Tn. P belum maksimal. Keluarga menyadari
pentingnya kebersihan lingkungan terhadap kesehatan, meskipun
menyadari namun belum dilaksanakan secara maksimal. Rumah masih
tampak berdebu dan masih banyak barang-barang yang berserakan
didalam rumah. Jalan didepan rumah merupakan lalu lintas untuk
daerah kampung sehingga banyak sekali debu-debu yang beterbangan.
e) Kemampuan Keluarga Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang digunakan keluarga Tn. P adalah ke bidan
terdekat karena puskemas jaraknya 6 km dari rumah.
3. Fungsi Reproduksi
Tn. P mempunyai 3 orang anak laki-laki, yaitu Sdr. S 25 tahun, An. P 12
tahun, An. I 11 tahun.
4. Fungsi Sosialisasi
Interaksi dalam keluarga terjalin dengan akrab. Dengan masyarakat juga
akrab, saling tolong menolong bila ada masalah.
5. Fungsi Ekonomi
Tn. P sudah mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Untuk masalah ekonomi mereka berangapan sudah cukup hidup seperti ini
walaupun pas-pasan namun jika dituruti masih kurang.

F. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor Jangka Pendek dan Panjang
a. Stressor Jangka Pendek
Ny. S dan ketiga anaknya mengkhawatirkan keadaan ayahnya saat
tekanan darah Tn. P meningkat, mereka ingin Tn. P tekanan darahnya
dalam batas normal.
b. Stressor Jangka Panjang
Ny. S mengatakan cemas/khawatir terhadap suaminya. Oleh karena itu
keluarga menginginkan penjelasan tentang penyakit hipertensi serta
makan-makanan apa yang harus dihindari agar tekanan darah Tn. P
dalam batas normal.
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor
Jika ada masalah, keluarga berupaya untuk mencari jalan keluar dari
masalah tersebut dengan jalan musyawarah. Keluarga meyakini kalau
setiap masalah ada jalan keluarnya, misalnya dengan minta bantuan dari
saudara atau tetangga.
3. Strategi Koping yang digunakan
Keluarga merasa apa yang terjadi merupakan kehendak Tuhan, Keluarga
hanya bisa pasrah. Bila ada masalah tidak dibuat tegang agar tidak stress
berusaha berpikir dengan pikiran dingin dan lebih santai.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Tn. P termasuk orang yang tidak mudah untuk stress dalam menghadapi
masalah, begitu juga Ny. S.

G. Pola Kesehatan Keluarga


1. Kebersihan Diri
Kebiasaan personal hygiene keluarga untuk mandi biasanya 2-3 x sehari
dengan sabun dan gosok gigi. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan.
2. Penyakit Yang Pernah Diderita
a. Riwayat Penyakit Dahulu
Tn. P mengatakan mengalami penyakit seperti ini sudah lebih dari 1
tahun yang lalu
b. Riwayat Penyakit Keturunan
Tn. P mengatakan keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit
keturunan.
3. Pola Fungsional
a. Pola Nutrisi
Kebiasaan keluarga untuk makan dan minum setiap anggota keluarga
tidak sama.. Untuk Tn. P juga tidak pasti kadang lebih 3 kali dan
untuk minum juga tidak tentu antara 5-8 gelas sehari. Untuk anak-
anak juga tidak pasti mereka akan makan jika lapar namun biasanya
mereka minimal makan 2 kali sehari. Kebiasaan minum anak-anak
tergantung aktivitas, ketika aktivitasnya banyak minumnya bisa lebih
dari 6 gelas sehari biasanya berupa air putih,dan air teh.
b. Pola Istirahat
Untuk Tn. P dan istri biasanya mereka tidur siang antar pukul 13.00 –
15.00 WIB. Untuk tidur malam biasanya anak mulai tidur pukul 22.00
WIB. Tn. P tidur pada pukul 22.00 – 05.00 WIB.
c. Pola Eliminasi
Tn. P, BAB 1 x/hari dan untuk BAK 5-6 kali sehari. Untuk anak-anak
BAB 1 kali sehari, BAK 4-5 kali/hari.
d. Pola Aktivitas
Kegiatan yang biasa Tn. P lakukan adalah bekerja sebagai penjual es
krim, sedangkan Ny. S bisanya bekerja sebagai buruh tani. Untuk anak
yang tinggal serumah bekerja sebagai karyawan pabrik swasta.
e. Kesehatan Reproduksi
Tn. P mempunyai 3 orang anak, ketiga anaknya masih tinggal serumah
dengan orang tuanya. Ny. S menggunakan
f. Sumber Pelayanan Kesehatan Yang Biasa Digunakan Keluarga
Keluarga Tn. P biasanya berobat ke bidan terdekat bila sakit, dan bila
tidak sembuh segera berobat ke RS.
H. PEMERIKSAAN FISIK

No Pemeriksaan Fisik Tn. P Ny. S


Baik, Compos mentis Baik Compos mentis
TD : 160/90 mmHg TD : 130/80 mmHG
Keadaan Umum,
1 S : 36,7°C S : 37,5°C
Tanda- tanda vital
RR : 18x /menit RR : 16x /menit
Nadi : 80x/menit Nadi 76x/menit
Mata, konjungtiva tidak Mata, konjungtiva tidak
2 Kepala
anemis, sclera tidak ikterik anemis, sclera tidak ikterik
3 Wajah Simetris, tidak ada kelainan Simetris, tidak ada kelainan
Normal, lubang nares Normal, lubang nares
4 Hidung
simetris simetris
5 Telinga Bersih tidak ada kelainan Bersih tidak ada kelainan
Kebersihan gigi cukup, Kebersihan gigi cukup,
6 Mulut terdapat caries gigi, tidak terdapat caries gigi, tidak
ada stomatitis. ada stomatitis.
7 Leher Tidak ada peningkatan JVP Tidak ada peningkatan JVP
Simetris, pernafasan Simetris, pernafasan
8 Thorax
vesikuler vesikuler
Supel, H/L ttb, peristaltic Supel, H/L ttb, peristaltic
9 Abdomen
usus (+) usus (+)
Kedua ekstremitas tidak Kedua ekstremitas tidak ada
10 Ekstremitas
ada kelainan kelainan
11 TB 162 cm 160 cm
12 BB 50 kg 45 kg
H. Harapan Keluarga
Keluarga mengharap agar segera mendapatkan pengobatan dan pengetahuan
lebih tentang penyakit yang diderita Tn. P.

II. ANALISA DATA


No Data Fokus Problem Etiologi
1 DS : Nyeri akut Ketidakmampuan
 Tn. P sering mengeluh keluarga
melakukan
kepalanya pusing seperti perawatn pada
tertekan benda berat. anggota keluarga
 Tn. P mengatakan hanya yang sakit

istirahat untuk mengurangi


pusing saat tekanan darahnya
naik.
DO :
 Pusing
 Tanda-tanda Vital
TD : 160/90 mmHg
BB : 50 kg
N : 80 x/menit
R : 18 x/menit
2 DS: Keluarga mengatakan belum Kurang Ketidakmampuan
paham bagaimana cara mengahadapi pengetahuan keluarga mengenal
tentang perawatan masalah kesehatan
masalah kesehatan yaitu hipertensi
penyakit (hipertensi)
yang diderita Tn. P.

DO : Pasien terlihat banyak bertanya


tentang penyakitnya.
III. SKALA PRIORITAS MASALAH
Diagnosa I
Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan pada
anggota keluarga yang sakit
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : actual 3/3 X 1 1 Saat ini Tn. P sering merasakan kepalanya
pusing seperti tertekan benda berat dan
1.
hanya istirahat untuk mengurangi pusing
saat tekanan darahnya naik.
Kemungkinan masalah ½ X 2 1 Tehnologi kesehatan yang berkembang
dapat diubah: Sebagian pesat, sumber daya dan dana yang terbatas,
pemahaman keluarga tentang penyakit
2.
terbatas , waktu dan tenaga yang hamper
tidak ada serta ketidakmauan keluarga
dalam hal transportasi
Potensial masalah untuk 3/3 X 1 1 Masalah ini sudah cukup lama terjadi dan
dicegah: tinggi keluarga sudah berupaya merawat dan
3. mengobati sendiri anggota yang sakit
dengan memeriksakan diri ke dokter ke
petugas kesehatan terdekat
Menonjolnya 2/2 X 1 1 Keluarga merasa masalah harus segera
4. masalah:masalah perlu ditangani agar Tn. P cepat sembuh
segera ditangani
Jumlah 4
Diagnosa 2:
 Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan (hipertensi)
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : aktual 3/3 X 1 1 Saat ini eluarga belum paham bagaimana
1. cara mengahadapi masalah kesehatan bagi
penderita hipertensi.
Kemungkinan masalah ½ X 2 1 Sumber daya keluarga sebagian ada,
dapat diubah: Sebagian fasilitas kesehatan dekat, dana keluarga
2. kurang, waktu dan tenaga hampir tidak ada,
ketidakmampuan dalam transportasi.

3. Potensial masalah untuk 3/3 X 1 1 Masalah ini sudah lama, memanfaatkan


dicegah: Tinggi fasilitas kesehatan (posyandu).
Menonjolnya 2/2 X 1 1 Keluarga mengharap agar segera
masalah:masalah perlu mendapatkan pengobatan dan pengetahuan
4.
segera ditangani lebih tentang penyakit hipertensi.

Jumlah 4

Diagnosa prioritas:
1. Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga melakukan
perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
2. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan (hipertensi).
IV . INTERVENSI

No. Dx. Tujuan Intervensi


1 Umum: 1. Mengkaji upaya-upaya yang telah
Setelah dilakukan asuhan dilakukan untuk menurunkan rasa
keperawatan keluarga, Nyeri Tn. P nyeri.
berkurang. 2. Menjelaskan mekanisme timbulnya
Khusus: nyeri pada hipertensi.
Setelah 3x kunjungan keluarga 3. Mengajarkan teknik-teknik untuk
dapat: mengurangi nyeri.
a. Mengetahui mekanisme 4. Memotivasi keluarga untuk
timbulnya rasa nyeri. mempraktekan metoda pengurang
b. Mengetahui cara mengatasi rasa nyeri yang telah diajarkan.
nyeri. 5. Menganjurkan keluarga menjaga
c. Mempraktekan teknik-teknik keseimbangan aktivitas dan istirahat.
pengurang rasa nyeri. 6. Menganjurkan keluarag mengurangi
d. Menyatakan rasa nyeri aktivitas yang berlebihan.
berkurang. 7. Menganjurkan olahraga ringan dan
teratur setiap pagi.

2. Umum: 1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga


Setelah dilakukan asuhan tentang hipertensi dan tindakan yang
keperawatan keluarga, pengetahuan telah dilakukan
keluarga tentang cara perawatan 2. Menjelaskan seputar penyakit
hipertensi meningkat. rheumatik
Khusus: 3. Menjelaskan cara perawatan penderita
Setelah 3x kunjungan keluarga hipertensi
dapat: 4. Menjelaskan tentang cara mencegah
a. Mengetahui seputar penyakit kekambuhan hipertensi
hipertensi. 5. Memberikan motivasi untuk
b. Mengetahui faktor pencetus menghindari faktor-faktor pencetus
hipertensi. hipertensi
c. Mengetahui cara perawatan 6. Menjelaskan tindakan yg tepat saat
penderita hipertensi. terjadi serangan hipertensi
d. Keluarga memahami tentang 7. Menjelaskan diit yang tepat bagi
diet hipertensi penderita hipertensi
e. Melakukan tindakan 8. Mendiskusikan sumber-sumber
pencegahan kekambuhan informasi yang dapat dimanfaatkan.
hipertensi 9. Menganjurkan keluarga
f. Melakukan tindakan yang tepat memanfaatkan fasilitas yang
saat terjadi serangan hipertensi disediakan dimasyarakat seperti
posyandu lansia dll.

Anda mungkin juga menyukai