Jakarta - Rapat Kerja Terbatas Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan
Pertanahan Nasional (BPN) telah resmi ditutup. Setelah mendengarkan arahan dari para
Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan diskusi kelompok, rapat ini ditutup dengan
menghasilkan beberapa rumusan. Rakertas ditutup oleh Sekretaris Jenderal, Himawan
Arief Sugoto yang disambung oleh sambutan Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Surya
Tjandra.
"Saya mendapat dua hal setelah mengikuti rapat ini," ujar Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala
BPN kepada peserta Rakertas saat menyampaikan sambutan penutupan Rakertas tahun
2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (13/11).
Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN juga menilai setiap Pejabat Pimpinan Tinggi Madya
yang menjadi narasumber dalam Rakertas tahun ini sangat berkualitas. Ia menilai bahwa
semua Pejabat Pimpinan Tinggi Madya berpengalaman, baik dari segi keilmuan maupun
dalam pengalaman. "Ketika melihat para Direktur Jenderal (Dirjen), Sekretaris Jenderal
(Sekjen), dan Inspektur Jenderal (Irjen) memberikan paparan, saya menilai para Pejabat
Pimpinan Tinggi Madya di sini sudah sangat matang dan berpengalaman. Saya kira butuh
proses panjang buat seseorang menjadi Pejabat Tinggi di Kementerian ini," ungkap Surya
Tjandra.
Target Indonesia terdaftar seluruhnya pada tahun 2025 kembali diingatkan oleh Sekretaris
Jenderal. Himawan Arief Sugoto meminta agar setiap Kepala Kantor membuat roadmap
PTSL hingga tahun 2025. "Kita juga akan mengejar target Kota Lengkap. Tahun depan,
minimal ada 10 Kota di Indonesia yang sudah terdaftar lengkap. Untuk itu, kami juga
mengundang beberapa Kepala Kantor Pertanahan yang daerahnya memiliki potensi
menjadi Kabupaten/Kota Lengkap," ungkap Sekretaris Jenderal.
Banyak topik bahasan serta solusi atas masalah dituangkan dalam rumusan Rakertas.
Menjelang akhir tahun 2019, semua jajaran Kementerian ATR/BPN dituntut agar
merespon cepat tantangan pekerjaan yang dihadapi.
Tetap Semangat!!!!