Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRATIKUM PATOFISIOLOGI

(PEMERIKSAAN HITUNG LEUKOSIT)

DI SUSUN OLEH :

NAMA : ZUBAIDAH

NIM : 164820103062

KELOMPOK : 3 (B1)

DOSEN PEMBIMBING : Aninditha Rachma R, M.Si., Apt.

Kurniawati, S.Kep.,M.Kes.,Ns.

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

STIKES AISYIYAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN

2019/2020
I. TUJUAN

Mahasiswa dapat Menghitung jumlah leukosit secara manual

II. TEORI DASAR


Leukosit (sel darah putih) rupanya bening dan tidak bewarna, bentuknya
lebih besar dari sel darah merah, tetapi jumlahnya lebih kecil. Dalam setiap
milimeter lubik darah dari sel 6000 sampai 10.000 (rata-rata 8000) sel darah
putih. Fungsi sel darah putih adalah sebagai serdadu tubuh yaitu untuk
membunuh dan memakan bibit penyakit/bakteri yang masuk kedalam tubuh
jaringan RES (sistem retikulum endotel), tempat pembiakannya di dalam
limpa dan kelenjar limfe, dan sebagai pengangkut yaitu mengangkut atau
membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembulu
darah.

Hitung Leukosit
Terdapat dua cara untuk menghitung leukosit dalam darah tepi. Yang
pertama adalah cara manual dengan memakai cara pipet leukosit,kamar
hitung,dan miskroskop. Cara kedua adalah cara semi automatik dengan
memakai alat elektronik. Cara kedua ini lebih unggul dari cara pertama
karena tekniknya yang mudah, waktu yang diperlukan singkat dan
kesalahannya lebih kecil yaitu ± 2%, sedang pada car pertama kesalahannya
sampai ± 10%.
Keburukan cara kedua adalah harga alat mahal dan sulit untuk
memperoleh reagen karena belum banyak laboratorium di indonesia yang
memakai alat ini. Jumlah leukosit dipengaruhi oleh umur, penyimpangan
dari keadaan basal dan lain-lain. Pada bayi baru lahir jumlah leukosit tinggi,
sekitar 10.000-30.000/𝜇𝑙. Jumlah leukosit tertinggi pada bayi umur 12 jam
yaitu antara 13.000-38.000/𝜇𝑙. Setelah itu jumlah leukosit turun secara
bertahap dan pada umur 21 tahun jumlah leukosit berkisar antara 4500-
11.000/𝜇𝑙. Pada keadaan basal jumlah leukosit pada orang dewasa berkisar
antara 5000-10.000/𝜇𝑙. Jumlah leukosit meningkat setelah melakukan
aktifitas fisik yang sedang, tetapi jarang lebih dari 11.000/𝜇𝑙.
Bila jumlah leukosit lebih dari nilai rujukan, maka keadaan tersebut
disebut leukositosis. Leukositosis dapat terjadi secara fisiologik maupun
patologik. Leukositosis yang fisiologik dijumpai pada kerja fisik yang berat,
gangguan emosi,kejang, takhikardi paroksimal,partus dan haid. Leukositosis
yang terjadi akibat peningkatan yang seimbang dari masing-masing jenis sel,
disebut balance leokocytosis. Keadaan ini jarang terjadi dan dapat di jumpai
pada hemokonsentrasi. Yang lebih sering di jumpai adalah leukositosis yang
di sebabkan peningkatan dari salah satu jenis leukosit sehingga timbul istilah
neurophilic leukocytosis atau netrofilia, lymphocytic leukocytosis atau
limfositosis, eosinofilia dan basofilia. Leukositosis yang patologik selalu di
ikuti dengan peningkatan absolut dari salah satu atau lebih jenis leukosit.
Leukopenia adalah keadaan dimana jumlah leukosit kurang dari 5000/𝜇𝑙
darah. Karena pada hitung jenis leukosit, netrofil adalah sel yang paling
tinggi presentasinya hampir selalu leukopenia disebabkan oleh netropenia.

Pemeriksaan hitung sel darah terutama leukosit dan trombosit banyak


diminta di klinik. Hal ini disebabkan oleh makin meningkatnya kebutuhan
akan data tersebut dalam upaya membantu membuat diagnosa. Dengan
meningkatnya permintaan pemeriksaan hitung sel darah maka pemeriksaan
hitung sel secara manual tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan tersebut.Oleh
karena itu dibuatlah alat hitung sel otomatis. Dengan alat hitung sel otomatis
maka perhitungan sel menjadi lebih mudah, cepat, dan teliti di bandingkan
dengan cara manual. Walaupun demikian hitung sel secara manual masih
dipertahankan. Hal ini disebabkan hitung sel darah cara manual masih
merupakan metode rujukan.Keuntungan lain ialah hitung sel cara manual
dapat dilakukan di laboratorium yang tidak ada aliran listrik. Disamping itu
harga sebuah alat hitung sel otomatis cukup mahal (Prof. Dr. Arjatmo
Tjokronegoro. Ph. D,1996).
Sel darah putih atau leukosit adalah sel lain yang terdapat dalam darah
dengan fungsinya yang berbeda dari eritrosit. Sel darah putih atau leukosit
ini umumnya berperan dalam mempertahankan tubuh terhadap penyusupan
benda asing yang dipandang mempunyai kemungkinan untuk mendatangkan
bahaya bagi kelangsungan hidup individu (Sadikin Muhammad,2002).

Menghitung sel-sel darah dari ketiga jenis sel darah leukosit, eritrosit, dan
trombosit dihitung jumlahnya persatuan volume darah. Upaya itu biasanya
dilakukan dengan menggunakan alat hitung elektronik. Pada dasarnya alat
semacam itu yang lazimnya dipakai bersama alat pengencer otomatik
memberi hasil yang sangat teliti dan tepat. Harga alat penghitung elektronik
mahal dan mengharuskan pemakaian dan pemeliharaan yang sangat cermat.
Selain itu perlu ada upaya untuk menjamin tepatnya alat itu bekerja dalam
satu program jaminan mutu (quality control). Cara-cara menghitung sel
darah secara manual dengan memakai pipet dan kamar hitung tetap menjadi
upaya dalam laboratorium (Gandasoebrata,R. 2007).

Pada hitung jumlah leukosit cara automatik sampel yang digunakan sangat
sedikit dan ada kemungkinan kesalahan dalam pengenceran dan sampling.
Karena darah mengandung lebih sedikit leukosit dibanding eritrosit,
pengencerannya lebih kecil dan volume sampel yang digunakan lebih besar.
Hampir semua laboratorium besar menggunakan cara automatik untuk
menghitung leukosit, baik dengan cara menghitung partikel secara
elektronik maupun dengan prinsip pembauran cahaya, yang disebut dengan
prinsip impedensi elektrik yaitu metode impedansi untuk penentuan
WBC(White Blood Cell) (Mindray. 2006). Akan tetapi cara manual dengan
menggunakan haemositometer masih tetap dapat dipercaya bila dilakukan
dengan teliti (Frances,K.Widman 1995).
Sel yang di hitung :
 Semua sel dalam 4 bidang besar pada sudut kamar hitung dan dilihat
dengan perbesaran 40x
 Sel yang menyinggung garis batas kiri dan atas.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Pipet thoma leukosit
2. Lanset steril
3. Kamar hitung improved neubauer
4. Reagen turk
5. Kapas alkohol
6. Miskroskop

IV. PROSEDUR KERJA


1. Darah di hisap dengan pipet leukosit sampai tanda 0,5. Kelebihan darah
pada ujung pipet di bersihkan.
2. Hisap reagen turk sampai tanda 11 pada piper (pengenceran 20x), lalu
buat homogen dengan mengocok pipet selama 3 menit.
3. Kamar hitung yang sudah di siapkan diisi dengan darah + reagen turk
(perhatikan caranya mengisi kamar hitung).
4. Biarkan selama 3 menit lalu lihat di bawah miskroskop pembesaran 40x.
V. HASIL PERCOBAAN
No. Nama Mahasiswa Kadar Leukosit
01. Zubaidah 5.050/𝜇𝑙 darah

VI. PERHITUNGAN
𝑛 × 𝐹𝑝
Jumlah leukosit (/𝜇𝑙 darah) = 𝑉𝑏

Vb = 4 × P × L × T
= 4 × 1 × 1 × 0,1
= 0,4 𝜇𝑙 darah

10
Fp = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑒𝑢𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙

Keterangan :
n: jumlah leukosit yang dihitung pada kamar hitung
Fp: faktor pengenceran
Vb : Volume bidang yang di hitung
Nilai normal : wanita = pria (5000-10.000/ 𝜇𝑙 darah)

Diketahui : n= 101
FP= 20
Vb= 0,4 𝜇𝑙 darah
Ditanya : jumlah leukosit ?
Jawab :
101 × 20
Jumlah leukosit (/𝜇𝑙 darah) = = 5.050 / 𝜇𝑙 darah
0,4
VII. PEMBAHASAN
Sel darah putih atau leukosit (bahasa Inggris: white blood cell, WBC,
leukocyte) adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini
berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai
bagian dari sistem kekebalan tubuh. Dalam setiap millimeter kubik darah
terdapat 6000 sampai 10000 (rata-rata 8000) sel darah putih.
Sel darah putih (leukosit) ternyata jumlahnya 0,5% dari jumlah total
darah dalam tubuh manusia. Dalam millimeter kubik darah normal terdapat
5000 sampai 10000 sel darah putih. Sel darah putih mempunyai bentuk yang
tidak tetap hal ini dikarenakan sel darah putih selalu berubah bentuk untuk
memudahkan bertempur melawan bakteri karena sifatnya sebagai fagosit.
Karena adakalanya bakteri tidak masuk kedalam pembuluh darah, melainkan
hidup menumpang diselaput bagian dalam lambung, paru-paru, usus ataupun
organ lainnya. Didalam keadaan seperti itulah leukosit dapat berubah
menjadi sangat lembut dan menembus keluar dari pembuluh darah untuk
mengepung bakteri dan membasminya hingga tuntas. Sel darah putih
dibentuk disumsum merah dan kelenjar limfa. Leukosit mempunyai rupa
bening dan tidak berwarna, dan bentuknya lebih besar dari sel darah merah.
Sel darah putih memiliki beberapa jenis, yaitu granulosit yang terdiri dari
basofil, neutrofil, eosinofil; dan agranulosit yang terdiri dari limfosit dan
monosit.
Hitung sel darah putih (white blood cell count/ WBC) adalah jumlah
total sel darah putih. Terdapat 2 cara untuk menghitung leukosit dalam darah
tepi, yaitu :
1). Cara manual dengan memakai pipet leukosit, kamar hitung dan
mikroskopik.
2). Cara semi automatic dengan memakai alat elektronik, dengan kelebihan
teknik ini adalah lebih mudah, waktu lebih singkat dan tingkat kesalahan
yang lebih rendah yaitu ± 2% namun kerugiannya adalah alatnya mahal.
Pada praktikum dilakukan ialah cara pertama dengan menggunakan alat pipet
leukosit. Hitung leukosit memiliki prinsip bahwa darah diencerkan dengan
larutan asam lemah yang menyebabkan sel-sel eritrosit hemolisis serta darah
menjadi encer sehingga sel-sel leukosit mudah dihitung. Prosesnya dilakukan
dengan cara memipet darah darah dari salah satu jari (dilakukan dengan cara
aseptis) dengan pipet leukosit hingga batas 0,5 kemudian dengan pipet
tersebut dihisap larutan Turk hingga batas 11. Larutan Turk terdiri dari asam
asetat 2%, gentian violet 1% dan aquadest ad 100 ml. Kemudian larutan
campuran dalam pipet tersebut dikocok menyerupai angka 8 sampai
homogeny. Lalu diteteskan 2-3 tetes larutan campuran tersebut kedalam
kamar hitung Neubauer melalui tepi kamar hitung tersebut. Kemudian amati
dan hitung leukosit dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40.
Hasil yang di dapat bahwa jumlah leukosit pada praktikan yaitu 5.050 / 𝜇𝑙
darah yang dalam range masih normal. Jika terjadi penurunan leukosit di
bawah 3000 sel per mikroliter darah, maka kondisi ini disebut dengan
leukopenia atau sel darah putih rendah. Kondisi sel darah putih rendah ini
tentu akan berdampak terhadap melemahnya sistem kekebalan tubuh
sehingga tubuh akan rentan terhadap ancaman infeksi. Ada banyak hal yang
menjadi penyebab mengapa kadar leukosit dalam darah dapat menjadi turun.
Penurunan drastis dapat terjadi sebagai hasil dari adanya infeksi virus akut,
kanker, kelainan bawaan dari sistem kekebalan tubuh dan kelainan pada
sumsum tulang. Beberapa obat - obatan seperti golongan imunosupresan,
diuretik, serta clozapine, olanzapine dan beberapa anti psikotik lain juga
dapat menyebabkan terjadinya penurunan jumlah sel darah putih di dalam
tubuh.

jika kadar leukosit tinggi biasanya itu merupakan tanda kondisi kesehatan
sedang mengalami peningkatakan produksi leukosit untuk melawan infeksi,
reaksi terhadap obat yang memicu peningkatan leukosit, adanya gangguan
sistem kekebalan tubuh, atau adanya penyakit sumsum tulang yang
menyebabkan produksi leukosit menjadi tidak normal. Ada beberapa hal yang
menjadi penyebab leukosit tinggi yakni, Kadar leukosit tinggi banyak
ditemukan pada pengidap yang mengalami peradangan atau keganasan darah
seperti leukimia alias kanker darah yang terjadi pada tubuh. Infeksi, seperti
infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran kemih,
infeksi kulit atau bahkan tumor juga bisa menjadi penyebab leukosit tinggi.
Faktor lain penyebab leukosit tinggi bisa dipengaruhi oleh stress berat baik
fisik atau psikis dan kasus alergi yang parah. Selain masalah kesehatan, ada
faktor lain yang bisa meningkatkan kadar leukosit tinggi seperti kebiasaan
merokok.
VIII. KESIMPULAN
Dari pratikum yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa
 Sel darah putih adalah sel yang membentuk komponen darah
 Fungsi sel darah putih sebagai membantu melawan berbagai
penyakit infeksi dan sebagai system kekebalan tubuh.
 Hitung sel darah putih (white blood cell count/ WBC) adalah jumlah
total sel darah putih. Terdapat 2 cara untuk menghitung leukosit
dalam darah tepi, yaitu :
1. Cara manual dengan memakai pipet leukosit, kamar hitung
dan mikroskopik.
2. Cara semi automatic dengan memakai alat elektronik,
dengan kelebihan teknik ini adalah lebih mudah, waktu
lebih singkat dan tingkat kesalahan yang lebih rendah
yaitu ± 2% namun kerugiannya adalah alatnya mahal.
 Dari hasil prktikum, diperoleh bahwa kelompok 3 (Zubaidah)
memiliki kadar leukosit 5.050 /µl darah.

IX. DAFTAR PUSTAKA


Gandasoebrata, R .1992. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat :
Bandung.

Sadikin, Muhammad. 2002. Biokimia Dara. Widia Medika : Jakarta.

Tjokronegoro, Arjatmo dan Hendra Utama. 1996. Pemeriksaan Hematologi


Sederhana. FKUI : Jakarta.

Widmann, Frances K., alih bahasa : S. Boedina Kresno dkk .1992. Tinjauan
Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium, edisi 9, cetakan
ke-1. EGC. Jakarta. hlm. 117-132.
X. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai