Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. Masalah Utama: Defisit Perawatan Diri


B. Proses terjadinya Masalah
1. Pengertian
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika
tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000).
2. Factor Predisposisi
a. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan
inisiatif terganggu.
b. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan
diri.
c. Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
d. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya.Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam
perawatan diri.
3. Factor Presipitasi
Yang merupakan faktor presiptasi deficit perawatan diri adalah kurang
penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang
dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan
perawatan diri.

1
Menurut Depkes (2000: 59) Faktor – faktor yang mempengaruhi personal hygiene
adalah:
a. Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan
kebersihan dirinya.
b. Praktik Sosial
Pada anak–anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
c. Status Sosial Ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,
sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik
dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus
ia harus menjaga kebersihan kakinya.
e. Budaya

Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh


dimandikan.

f. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri
seperti penggunaan sabun, sampo dan lain–lain.
g. Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu/sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang
dan perlu bantuan untuk melakukannya.

2
4. Pohon Masalah Defisit perawatan diri
Akibat : Halusinasi

Core Problem : Isolasi social menurunnya minat


/ motivasi dalam
diri

Penyebab : Harga Diri Rendah

C. Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikaji


 Masalah Keperawatan
1. Defisit perawatan diri
2. Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
3. Isolasi sosial

 Data yang perlu di kaji


a. Tanda dan gejala
b. Defisit perawatan diri, meliputi:
Menurut Depkes (2000: 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri
adalah :
1. Fisik
a) Badan bau, pakaian kotor.
b) Rambut dan kulit kotor.
c) Kuku panjang dan kotor.
d) Gigi kotor disertai mulut bau.
e) Penampilan tidak rapi.
2. Psikologis
a) Malas, tidak ada inisiatif.
b) Menarik diri, isolasi diri.
c) Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.

3
3. Sosial
a) Interaksi kurang.
b) Kegiatan kurang .
c) Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
d) Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi
dan mandi tidak mampu mandiri.
D. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit perawatan diri
2. Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
3. Isolasi sosial
 Diagosa prioritas:
Defisit perawatan diri
E. Rencana Tindakan Keperawatan
A Tindakan Keperawatan pada Pasien

T N Diagnose Tujuan kriteriahasil Intervensi


g o keperawatan
l
Dx 1. TUM ; Setelah dilakukan 1.Berikan salam setiap
Klien dapat tindakan selama berinteraksi.
meningkatkan minat ... x 24 jam 2. Perkenalkan nama,
dan motivasinya diharapkan pasien nama panggilan
untuk dapat membinan perawat dan
memperhatikan hubungan saling Tujuan perawat
kebersihan diri. percaya berkenalan.
3.Tanyakan nama dan
2. TUK panggilan kesukaan
Klien dapat membina klien.
hubungan saling 4.Tunjukan sikap jujur
percaya dengan dan menepati janji
perawat. setiap kali
berinteraksi.
5.Tanyakan perasaan
dan masalah yang
dihadapi
klien.
6.Buat kontrak

4
interaksi yang jelas.
7.Dengarkan ungkapan
perasaan klien dengan
empati.
8.Penuhi kebutuhan
dasar klien.

TUK II: 1.Bina hubungan


Klien dapat mengenal saling percaya dengan
tentang pentingnya Menggunakan prinsip
kebersihan diri. komunikasi terapeutik.
2.Diskusikan bersama
klien pentingnya
kebersihan
Diri dengan cara
menjelaskan
pengertian tentang
Arti bersih dan tanda-
tanda bersih.
3.Dorong klien untuk
menyebutkan 3 dari 5
tanda Kebersihan diri.
4.Diskusikan fungsi
kebersihan diri dengan
menggali
Pengetahuan klien
terhadap hal yang
berhubungan
Dengan kebersihan
diri.
5. Bantu klien
mengungkapkan
artikel bersihan diri
Dan tujuan
memelihara kebersihan
diri.
6. Beri reinforcement
positive setelah klien
mampu
Mengungkapkan arti
kebersihan diri.
7. Ingatkan klien untuk

5
memelihara kebersihan
diri
seperti: Mandi 2 kali
pagi dan sore, sikat
gigi
minimal 2 kali sehari
(sesudah makan dan
sebelum tidur),
keramas dan menyisir
rambut,
gunting kuku jika
panjang.

TUK III : 1.Motivasi klien untuk


Klien dapat melakukan mandi.
kebersihan diri dengan 2.Beri kesempatan
bantuan perawat.
untuk mandi, beri
kesempatan
Klien untuk
mendemonstrasikan
cara memelihara
Kebersihan diri yang
benar.
3.Anjurkan klien untuk
mengganti baju setiap
hari.
4.Kaji keinginan klien
untuk memotong kuku
dan merapikanrambut.
5.Kolaborasi dengan
perawat ruangan untuk
Pengelolaan fasilitas
perawatan kebersihan
diri,
Seperti mandi dan
kebersihan kamar
mandi.
6.Bekerjasama dengan
keluarga untuk
mengadakan
Fasilitas kebersihan
diri seperti :odol,

6
sikatgigi,
shampoo, pakaian
ganti, handuk dan
sandal.

TUK IV : 1. Monitor klien dalam


Klien dapat melakukan melakukan kebersihan
kebersihan perawatan diri
diri Secara teratur,
Secara mandiri. ingatkan untuk
mencuci rambut,
menyisir, gosokgigi,
ganti baju dan pakai
sandal.

TUK V : 1. Monitor klien dalam


Klien dapat melakukan kebersihan
mempertahankan diri
kebersihan diri secara Secara teratur,
mandiri. ingatkan untuk
mencuci rambut,
menyisir, gosok gigi,
ganti baju dan pakai
sandal.

7
TUK V : 1. Beri reinforcement
Klien dapat positifjikaberhasilmela
mempertahankankebers kukan
ihandiri kebersihandiri.
Secara mandiri.

TUK VI : 1.Jelaskan pada


Klien dapat dukungan keluarga tentang
keluarga dalam penyebab kurang
Meningkatkan Minatnya klien
kebersihan diri. menjaga kebersihan
diri.

2.Diskusikan bersama
keluarga tentang
Tindakan yang telah
dilakukan klien selama
di RS
Dalam menjaga
kebersihan dan
kemajuan yang
Telah dialami di RS.

3.Anjurkan keluarga
untuk memutuskan
memberi
Stimulasi terhadap
kemajuan yang telah
dialami diRS.

4. Jelaskan pada
keluarga tentang
manfaat sarana
Yang lengkap dalam
menjaga kebersihan
diri klien.
5.Anjurkan keluarga
untuk menyiapkan
sarana dalam
Menjaga kebersihan

8
diri.

6. Diskusikan bersama
keluarga cara
membantu klien
Dalam menjaga
kebersihan diri.

7. Diskusikan dengan
keluarga mengenai hal
yang dilakukan
misalnya:
mengingatkan pada
waktu
mandi, sikat gigi,
mandi, keramas, dan
lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai