1
c. Situasi Transisi Peran
Situasi transisi peran adalah bertambah atau berkurangnya orang yang
penting dalam kehidupan individu melalui kelahiran atau kematian yang berarti.
d. Transisi Peran Sehat Sakit
Transisi peran sehat sakit adalah peran yang diakibatkan oleh keadaan
sehat atau keadaan sakit. Transisi ini dapat diakibatkan oleh kehilangan bagian
tubuh, perubahan ukuran dan bentuk, penampilan atau fungsi yang berubah,
perubahan fisik yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan, prosedur
pengobatan dan perawatan.
4. Patopsikologi
Situasional :
2
C. Pohon Masalah
regimen terapeutik
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3
4) Penurunan prokduktifitas
5) Penolakan terhadap kemampuan diri
c. Kurang memperhatikan perawatan diri
d. Berpakaian tidak rapi
e. Selera makan menurun
f. Tidak berani menatap lawan bicara
g. Lebih banyak menunduk
h. Berbicara lambat dengan nada suara lemah
E. Diagnosa Keperawatan
1. Menarik diri
2. Perilaku kekerasan
3. Gangguan konsep diri: Harga Diri Rendah
4. Perubahan Persepsi Sensori
5. Resiko Mencederai Diri sendiri, Orang Lain dan Lingkungan
Diagosa prioritas:
4
2) Beri pujian yang realistic dan hindarkan penilaian yang negative
b. Bantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan dengan cara-cara
berikut.
1) diskusikan dengan pasien mengenai kemampuan yang masih dapat
digunakan saat ini.
2) Bantu pasien menyebutkannya dan beri penguatan terhadap kemampuan
diri yang diungkapkan pasien.
3) Perlihatkan respon yang kondusif dan upayakan menjadi pendengar yang
aktif
c. Membantu pasien untuk memilih atau menetapkan kemampuan yang dilatih.
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
1) Diskusikan dengan pasienkegiatan yang akan dipilih sebagai klegiatan
yang akan pasien lakukan sehari – hari
2) Bantu pasien memilih kegiatan yang dapat pasien lakukan dengan mandiri
atau dengan bantuan minimal.
d. Latih kemampuan yang dipilih pasien dengan cara berikut.
1) Diskusikan dengan pasien langkah-langkah pelaksanaan kegiatan
2) Bersama pasien, peragakan kegiatan yang ditetapkan.
3) Berikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat dilakukan
pasien.
e. Bantu pasien menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih.
1) Beri kesempatan kepada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah
dilatihkan.
2) Beri pujian atas kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari.
3) Tingkatkan kegiatan seuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap
kegiatan
4) Susun jadwal untuk melaksanakan kegiatan yang telah dilatih.
5) Berikan pasien kesempatan kuntuk mengungkapkan perasaannya setelah
pelaksanaan kegiatan.
5
B. Tindakan Keperawatan pada Keluarga
1. Tujuan keperawatan:
a. Keluarga dapat membantu pasien mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
pasien.
b. Keluarga dapat memfasilitasi kemampuan yang masih dimiliki pasaien.
c. Keluarga dapat memotivasi pasien untuk melakukan kegiatan yang sudah
dilatih dan memberikan pujian atas keberhasilan pasien.
d. Keluarga mampu menilai perkembangan perubahan kemampuan pasien.
2. Tindakan keperawatan:
a. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien.
b. Jelaskan kepada keluarga tentang harga diri rendah yang alami pasien.
c. Diskusi dengan keluarga mengenai kemampuan yang dimiliki pnasie dan puji
pasien atas kemampuannya.
d. Jelaskan caraa-cara merawat pasien harga diri rendah pasien.
e. Demostrasikan cara merawat pasien harga diri rendah.
f. Beri kesempatan pada keluarga untuk mempraktekkan cara merawat pasien
harga diri rendah seperti yang telah perawat demonstrasikan sebelumnya.
g. Bantu keluarga menyusun rencana kegiatan pasien di rumah.