Abstract
In the human body there is a circulation system that serves as the body's transportation
system. Circulatory system has three main components, namely the heart, blood vessels, and
blood itself. Heart pumps blood to put pressure on to produce the required pressure gradient for
blood flow to the tissues. Blood vessel serves as a channel for directing and spreading blood
from the heart to the rest of the body to return to the heart, while the blood serves as a carrier
medium. Blood vessels branching structure so that in the event of damage to one of the blood
vessels can affect the others.
Key words : breathing, inspiration, expiration, nose, lungs.
Pendahuluan
Seperti yang kita tahu bahwa tubuh manusia tersusun dari sel-sel sebagai unit kehidupan
terkecil. Dari berjuta-juta sel yang menyusun tubuh manusia, semuanya membutuhkan nutrisi
untuk melakukan metabolisme dan mengeluarkan sisa metabolisme. Namun sel-sel dalam tubuh
manusia tidak berhubungan langsung dengan lingkungan luar padahal mereka membutuhkan
pertukaran dengan lingkungan luar tersebut, misalnya untuk mengambil oksigen dan
mengeluarkan karbondiksida. Oleh karena itu, tubuh manusia diciptakan lengkap dengan suatu
sistem untuk mentransport bahan-bahan yang dibutuhkan dan hasil metabolisme dari sel-sel
tersebut. Sistem ini dinamakan sistem sirkulasi darah yang terdiri dari tiga komponen utama
yaitu jantung, pembuluh darah, dan darah sendiri. Dalam kasus diketahui bahwa ada kerusakan
pada beberapa pembuluh darah pada tubuh manusia dan cabang-cabangnya, sehingga pada
makalah ini akan juga dijelaskan macam-macam pembuluh darah dan cabang-cabang yang
Isi
Jantung
Jantung merupakan organ muskular berongga yang bentuknya cenderung kerucut mirip
pyramid dan terletak di dalam perikardium di mediastinum. Jantung pada tubuh manusia terdapat
di antara kedua paru-paru, tepatnya pada bagian tengah rongga toraks. Jantung memiliki 4 buah
ruang berongga. Ukuran jantung itu sendiri kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya.
Jantung manusia terletak di sebelah kiri bagian dada, di antara paru-paru, terlindungi oleh tulang
rusuk. Bagian dalam jantung terdiri dari 4 buah bilik berongga. Keempat rongga tersebut terbagi
menjadi 2 bagian, yaitu bagian kanan dan kiri yang dipisahkan oleh dinding otot atau
septum.Pada bagian kanan dan kiri terbagi menjadi 2 bilik. Rongga bilik sebelah atas disebut
dengan atrium dan dua bilik bawah yang disebut dengan ventrikel yang memiliki peran dalam
memompa darah menuju arteri. Kedua atrium dipisahkan oleh septum interatrial dan kedua
Facies Sternocostalis terutama dibentuk oleh atrium dextrum dan ventriculus dexter, yang
Facies diaphragmatica jantung terutama dibentuk oleh ventriculus dexter dan sinister yang
Basis cordis, atau facies posterior terutama dibentuk oleh atrium sinistrum, tempat bermuara
Apex cordis, dibentuk oleh ventriculus sinister, mengarah ke bawah, depan, dan kiri. Apex
terletak setinggi spatium intercostals V sinister, 9 cm dari garis tengah. Jantung dibagi oleh septa
ventrikel menjadi empat ruang: atrium dextrum, atrium sinistrum, ventriculus dexter dan,
ventriculus sinister. Dinding jantung tersusun atas otot jantung , myocardium, yang di luar
terbungkus oleh pericardium serosum, yang disebut epicardium, dan di bagian dalam diliputi
oleh selapis endothel, disebut endocardium.1 Dalam rongga toraks, jantung berbatasan dengan :
diafragma pada bagian inferior, os sternum pada bagian anterior, columna vertebralis pada
bagian posterior, dan permukaan mediastinal pulmo dextra dan sinistra pada bagian lateral.
Jantung dilapisi oleh selaput yang disebut dengan perikardium. Perikardium terbagi menjadi
perikardium fibrosa dan perikardium serosa.2 Perikardium fibrosa merupakan lapisan yang luar
jantung yang kuat, yang memisahkan jantung dengan bagian dari mediastinum. Sedangkan
perikardium serosa adalah lapisan tipis, merupakan lapisan parietal yang berlanjut menjadi
lapisan viseral.2,3
Darah
Darah kita mengandung beberapa jenis sel yang terangkut di dalam cairan kuning yang
disebut plasma darah. Plasma darah tersusun atas 90% air yang mengandung sari makanan,
protein, hormon, dan endapan kotoran selain sel-sel darah. Ada tiga jenis sel darah, yaitu sel
darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Sel darah
merah dan sel darah putih disebut juga korpuskel.4 Sel darah merah berbentuk piringan pipih
yang menyerupai donat. 45% darah tersusun atas sel darah merah yang dihasilkan di sumsum
tulang. Dalam setiap 1 cm kubik darah terdapat 5,5 juta sel. Jumlah sel darah merah yang
diproduksi setiap hari mencapai 200.000 biliun, rata-rata umurnya hanya 120 hari. Semakin tua
semakin rapuh, kehilangan bentuk, dan ukurannya menyusut menjadi sepertiga ukuran mula-
mula. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang kaya akan zat besi. Sel darah merah yang
tua akhirnya akan pecah menjadi partikel-partikel kecil di dalam hati dan limpa.
Sel darah putih adalah bagian dari sistem ketahanan tubuh yang terpenting. Sel darah putih
yang terbanyak adalah neutrofil (± 60%). Tugasnya adalah memerangi bakteri pembawa
penyakit yang memasuki tubuh. Mula-mula bakteri dikepung, lalu butir-butir di dalam sel segera
melepaskan zat kimia untuk menghancurkan dan mencegah bakteri berkembang biak. Sel darah
putih mengandung ± 5% eosinofil. Fungsinya adalah memerangi bakteri, mengatur pelepasan zat
kimia saat pertempuran, dan membuang sisa-sisa sel yang rusak. Basofil, yang menyususn 1%
sel darah putih, melepaskan zat untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah di dalam
pembuluhnya. 20 sampai 30% kandungan sel darah putih adalah limfosit. Tugasnya adalah
menghasilkan antibodi, suatu protein yang membantu tubuh memerangi penyakit. Monosit
bertugas mengepung bakteri. Kira-kira ada 5 sampai 10% di dalam sel darah putih. Trombosit
Susunan umum pembuluh darah terdiri dari 3 lapisan, yaitu tunika intima, tunika media,
dan tunika adventitia. Tunika intima terdiri dari lapisan endotel yang tersusun dari epitel selapis
gepeng dan lapisan subendotel yang tersusun dari jaringan ikat areolar. Tunika media memiliki
jumlah jaringan ikat yang bervariasi dan tersusun dari otot polos. Tunika adventitia terdiri dari
jaringan ikat, serat saraf, pembuluh limfe, dan vasa vasorum. Pembuluh darah dapat dibagi
1. Arteri
Fungsi dari arteri besar adalah menyalurkan darah, meredam tekanan yg disebabkan sistol
jantung, menjaga agar aliran darah berjalan mulus sehingga disebut conducting arteries.5
1 cm, rata-rata 2,5 cm. Rata-rata tebal dinding arteri besar adalah 2 mm. Terdapat 3
tunika yaitu :
a. Tunica Intima
Ciri-cirinya adalah endotel dengan lamina basalis dan subendotelnya terdiri atas
jaringan ikat kolagen, elastin, dan otot polos. Terdapat lamina elastika interna dan
b. Tunica Media :
Ciri-cirinya adalah lapisan lebih tebal. Terdapat serat elastin, kolagen dan sel-sel otot
c. Tunica Adventitia
Ciri-cirinya adalah terdiri dari jaringan ikat dan fibroblas. Tunika adventisia lebih
tipis daripada tunica media. Terdapat beberapa serat elastin. Selain itu juga terdapat
Fungsi dari arteri sedang adalah membagi darah ke organ yg membutuhkannya yang
disebut distributing arteries.5 Ciri arteri sedang adalah tunika elastika interna & eksterna.
tampak jelas, terutama interna. Diameternya adalah 0,5 mm – 1 cm, rata-rata 0,4 mm.
Tunica Intima
sedikit jaringan ikat. Tunica Intima juga terdapat lamina elastika interna.
Tunica Media
Ciri-cirinya adalah otot polos sirkular, kolagen dan terdapat beberapa serat elastin.
Selain itu tidak ada fibroblas. Pada tunica media terdapat lamina elastika eksterna.
Tunica Adventisia
Ciri-cirinya adalah tebal lapisan jaringan ikat kira-kira sama dengan tebal Tunica
mengontrol aliran darah ke dalam kapiler. Tunica elastika interna ada pada arteriol besar
dan tidak ada pada arteriol kecil. Pada arteri kecil hanya terdapat tunika elastika eksterna.
Arteri kecil memiliki diameter sekitar 50-300 um. Rata-rata tebal dinding arteri kecil
adalah 20 um. Arteri kecil/arteriol mempunyai 1-2 lapis otot polos pada tunica media dan
8 lapis otot polos pada tunica media. Tunica Adventitia pada arteri kecil adalah tipis dan
kurang berkembang. Arteriol merupakan kunci yang mengontrol jumlah aliran darah.
2. Kapiler
Fungsi kapiler adalah tempat pertukaran zat. Pada kapiler terdapat dinding selapis endotel
atau hanya Tunika intima. Diameter kapiler adalah 8-12 um, lebih besar sedikit daripada
eritrosit. Lumen kapiler hanya dapat dilalui oleh 1 eritrosit saja.. Sel endotel kapiler menonjol
kedalam lumen. Sel perisit kapiler menonjol keluar lumen. Ada 3 jenis kapiler yaitu:
Ciri-cirinya adalah beberapa sel endotel mempunyai pori-pori dan banyak pori ditutupi
oleh membran. Kapiler ini sangat permeabel. Kapiler ini sering dijumpai di pankreas,
Ciri-cirinya adalah mempunyai sel endotel yang kontinu. Khusus di jaringan saraf pusat,
ujung2 endotelnya dilekatkan satu sama lain dengan taut kedap yg membentuk sawar
darah otak. Kapiler ini terdapat di otot, jaringan saraf, dan jaringan ikat.
Sinusoid adalah bangunan yang berbentuk rongga. Bentuk sinusoid mengikuti bentuk
celah/ruang yg terdapat diantara lempeng epitel organ. Sinusoid terdapat di hati, lien,
3. Vena
Vena berfungsi sebagai pembawa darah dengan tekanan rendah kembali ke jantung. Dinding
vena lebih tipis daripada dinding arteri. Beberapa vena mempunyai katup untuk mencegah
aliran darah kembali/balik. Dinding vena lebih tipis, lebih lunak dan kurang elastis daripada
arteri pada potongan melintang vena yang mirip seperti ban kempis. Batas antara Tunica
intima, media & adventisia tidak sejelas pada arteri. Unsur jaringan ikatnya lebih mencolok,
unsur otot polos & elastinnya tidak ada. Katup vena merupakan lipatan intima dan
Venula
Venula berfungsi sebagai tempat pertukaran zat antara jaringan. Venula memiliki
diameter 15-20 um (lebih lebar daripada kapiler). Dinding venula terdiri dari 1 lapis sel
endotel (mirip dgn kapiler darah) Venula memiliki permeabilitas dinding sangat tinggi.
Vena kecil
Diameter venula makin lama makin besar membentuk vena kecil. Vena kecil terdiri atas
sel otot polos. Mula-mula otot polos selapis, kemudian bertambah banyak mengelilingi
endotel.
Vena sedang
Vena sedang memiliki diameter sekitar 1-2 mm. Vena sedang terdapat 3 macam tunica
yaitu:
Tunica intima
Ciri tunica intima adalah selapis sel endotel dan kadang-kadang ada jaringan ikat
dibawahnya.
Tunica media
Tunica media pada vena sedang jauh lebih tipis daripada arteri sedang. Serat kolagen
vena sedang lebih menonjol pada tunica media daripada serat otot polos.
Tunica adventisia
Tunica adventisia lebih tebal daripada tunica media. Pada tunica adventisia terdapat
Vena besar terdapat pada vena kava. Terdiri atas 3 tunica yaitu
Tunica media pada vena besar kurang sempurna perkembangannya, kadang tidak ada.
Tunica adventisia lebih tebal daripada Tunica medianya. Tunica ini terdiri atas
jaringan ikat dengan serat kolagen tersusun longitudinal. Selain itu terdapat berkas
Jantung berfungsi sebagai pompa ganda. Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik (dari
seluruh tubuh) masuk ke atrium kanan melalui vena besar yang dikenal sebagai vena kava. Darah
yang masuk ke atrium kanan berasal dari jaringan tubuh, telah diambil O2-nya dan ditambahi
dengan CO2. Darah yang miskin akan oksigen tersebut mengalir dari atrium kanan melalui katup
ke ventrikel kanan, yang memompanya keluar melalui arteri pulmonalis ke paru. Dengan
demikian, sisi kanan jantung memompa darah yang miskin oksigen ke sirkulasi paru. Di dalam
paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan menyerap O2 segar sebelum dikembalikan ke atrium
kiri melalui vena pulmonalis. Darah kaya oksigen yang kembali ke atrium kiri ini kemudian
mengalir ke dalam ventrikel kiri, bilik pompa yang memompa atau mendorong darah ke semus
sistim tubuh kecuali paru. Jadi, sisi kiri jantung memompa darah yang kaya akan O2 ke dalam
sirkulasi sistemik. Arteri besar yang membawa darah menjauhi ventrikel kiri adalah aorta. Aorta
Sirkulasi sistemik memompa darah ke berbagai organ, yaitu ginjal, otot, otak, dan
semuanya. Jadi darah yang keluar dari ventrikel kiri tersebar sehingga masing-masing bagian
tubuh menerima darah segar. Darah arteri yang sama tidak mengalir dari jaringan ke jaringan.
Jaringan akan mengambil O2 dari darah dan menggunakannya untuk menghasilkan energi.
Dalam prosesnya, sel-sel jaringan akan membentuk CO2 sebagai produk buangan atau produk
sisa yang ditambahkan ke dalam darah. Darah yang sekarang kekurangan O2 dan mengandung
CO2 berlebih akan kembali ke sisi kanan jantung. Selesailah satu siklus dan terus menerus
berulang siklus yang sama setiap saat. Kedua sisi jantung akan memompa darah dalam jumlah
yang sama. Volume darah yang beroksigen rendah yang dipompa ke paru oleh sisi jantung kanan
memiliki volume yang sama dengan darah beroksigen tinggi yang dipompa ke jaringan oleh sisi
kiri jantung. Sirkulasi paru adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi rendah, sedangkan
sirkulasi sistemik adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi yang tinggi. Oleh karena
itu, walaupun sisi kiri dan kanan jantung memompa darah dalam jumlah yang sama, sisi kiri
melakukan kerja yang lebih besar karena ia memompa volume darah yang sama ke dalam sistim
dengan resistensi tinggi. Dengan demikian otot jantung di sisi kiri jauh lebih tebal daripada otot
di sisi kanan sehingga sisi kiri adalah pompa yang lebih kuat.
Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap yaitu dari vena ke atrium ke ventrikel
ke arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah. Katup
jantung terletak sedemikian rupa sehingga mereke membuka dan menutup secara pasif karena
perbedaan gradien tekanan. Gradien tekanan ke arah depan mendorong katup terbuka sedangkan
gradien tekanan ke arah belakang mendorong katup menutup. Dua katup jantung yaitu katup
atrioventrikel (AV) terletak di antara atrim dan ventrikel kanan dan kiri. Katup AV kanan disebut
dengan katup trikuspid karena memiliki tiga daun katup sedangkan katup AV kiri sering disebut
dengan katup bikuspid atau katup mitral karena terdiri atas dua daun katup. Katup-katup ini
mengijinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel selama pengisian ventrikel (ketika tekanan
atrium lebih rendah dari tekanan ventrikel), namun secara alami mencegah aliran darah kembali
dari ventrikel ke atrium ketika pengosongan ventrikel atau ventrikel sedang memompa.
Dua katup jantung lainnya yaitu katup aorta dan katup pulmonalis terletak pada sambungan
dimana tempat arteri besar keluar dari ventrikel. Keduanya disebut dengan katup semilunaris
karena terdiri dari tiga daun katup yang masing-masing mirip dengan kantung mirip bulan-
separuh. Katup ini akan terbuka setiap kali tekanan di ventrikel kanan dan kiri melebihi tekanan
di aorta dan arteri pulmonalis selama ventrikel berkontraksi dan mengosongkan isinya. Katup ini
akan tertutup apabila ventrikel melemas dan tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta dan
arteri pulmonalis. Katup yang tertutup mencegah aliran balik dari arteri ke ventrikel. Jantung
secara berselang-seling berkontraksi untuk mengosongkan isi jantung dan berelaksasi untuk
mengisi darah. Siklus jantung terdiri atas periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan
diastol (relaksasi dan pengisian jantung). Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan
diastol terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi (mekanisme listrik jantung) ke
seluruh jantung. Sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi atau tahapan relaksasi otot
jantung.
Jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya, curah jantung, sering dapat
ditingkatkan sampai lebih dari 100 % melalui perangsangan simpatis. Sebaliknya, curah jantung
juga dapat diturunkan sampai serendah nol atau hampir nol melalui perangsangan vagus
(parasimpatis).7
Perangsangan simpatis yang kuat dapat meningkatkan frekuensi denyut jantung pada
manusia dewasa dari 180 menjadi 200 dan, walaupun jarang terjadi, 250 kali denyutan per-
menit pada orang dewasa muda. Perangsangan simpatis meningkatkan kontraksi otot jantung,
oleh karena itu akan meningkatkan volume darah yang dipompa dan meningkatkan tekanan
ejeksi. Perangsangan simpatis sering dapat meningkatkan curah jantung sebanyak 2 sampai 3
kali lipat selain peningkatkan curahan yang mungkin disebabkan oleh mekanisme frank-
starling. Bila aktifitas system saraf simpatis ditekan sampai dibawah normal, keadaan ini
akan menurunkan frekuensi denyut jantung dan kekuatan kontraksi ventrikel, sehingga akan
Perangsangan vagus yang kuat pada jantung dapat menghentikan denyut jantung selama
beberapa detik, biasanya jantung akan “mengatasinya” dan setelah itu berdenyut dengan
kecepatan 20 sampai 40 kali per-menit. Perangsangan vagus yang kuat dapat menurunkan
kekuatan kontraksi otot sebesar 20 % sampai 30 %. Penurunan frekuensi denyut jantung yang
besar digabungkan dengan penurunan kontraksi jantung yang kecil dan dapat menurunkan
peompaan ventrikel sebesar 50% atau lebih, terutama bila jantung bekerja dalam keadaan
Tekanan darah sistole merupakan tekanan darah yang terukur pada saat ventrikel kiri
jantung berkontraksi (sistole). Darah mengalir dari jantung ke pembuluh darah sehingga
pembuluh darah teregang maksimal. Tekanan darah sistol pada orang normal rata-rata 120
mmhg. Tekanan darah diastole merupakan tekanan darah yang terjadi pada saat jantung
berelaksasi (diastole). Pada saat diastole, tidak ada darah mengalir dari jantung ke pembuluh
darah sehingga pembuluh darah dapat kembali ke ukuran normalnya sementara darah didorong
ke bagian arteri yang lebih distal. Tekanan darah diastole pada orang normal rata-rata 80 mmhg.8
Kasus : A. Carotis Communis dan A. Subclavia
Jantung memompa darah yang mengandung banyak O2 ke seluruh tubuh. Darah yang
dipompa jantung mengalir ke luar jantung lewat pembuluh aorta, yang kemudian terdapat
truncus aorta. Cabang dari truncus aorta adalah truncus braciochepalica, a. carotis communis
sinistra, dan a. subclavia sinistra. Sedangkan darah yang mengandung banyak CO2 dikembalikan
ke jantung melalui pembuluh balik vena cava superior dan vena cava inferior. Darah yang
mengandung O2 dialirkan ke ekstremitas atas melalui pembuluh arteri. Pembuluh arteri yang
terpenting dan terbesar di daerah bahu adalah a. axilaris yang merupakan lanjutan dari a.
subclavia mulai setinggi sisi lateralis iga I sampai di pinggir distalis m. pectoralis major. 2.3 A.
axilaris terbagi menjadi tiga bagian akibat disilang oleh m. pectoralis minor di sebelah ventral.
- Bagian I
Terletak diantara sisi lateralis iga I sampai batas kranial m. pectoralis major.2,3 A. thoracalis
- Bagian II
- Bagian III
Terletak diantara batas distalis m. pectoralis minor sampai batas distalis m. pectoralis
scapulae.
Penutup
Pembuluh darah dalam sistem sirkulasi darah berfungsi sebagai saluran yang menyebarkan
darah ke seluruh bagian tubuh. Pembuluh darah memiliki struktur bercabang-cabang sehingga
bila ada kerusakan pada suatu pembuluh darah, maka dapat terjadi gangguan aliran darah sampai
ke cabang-cabangnya.
Daftar Pustaka
1. Richard SS. Anatomi Klinik. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC; 2006.
2. Drake RL, Vogl W, Mitchell AWM. Gray’s anatomy for students. Spain : Elsevier Inc. 2005.
4. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern untuk perawat. Jakarta: Buku Kedokteran EGC;
2003.
5. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi Dasar Teks dan Atlas. In: Dany F, editor. System
6. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi 6. Jakarta: Buku Kedokteran EGC;
2011.