Anda di halaman 1dari 16

Kerangka Acuan Kerja

Supervisi Peningkatan Jaringan Tambak KecamatanTeladas


Kabupaten Tulang Bawang

I. Latar Belakang

Pada Tahun Anggaran 2015 pemerintah melalui kerjasama antara Kementerian


Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Kementerian Kelautan dan
Perikanan telah sepakat untuk melaksanakan Peningkatan Jaringan Irigasi Tambak.
Salah satu prasyarat utama yang diajukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat untuk dilakukan Peningkatan adalah ketersediaan Detail
Engineering Design (DED) di lokasi yang diusulkan untuk di rehabilitasi.
Berdasarkan kondisi tersebut maka Direktorat Prasarana dan Sarana Budidaya
Kementerian Kelautan dan Perikanan menginisiasi penyusunan DED di 13 Provinsi
yaitu provinsi Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Lampung,
Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah,
Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, Banten, dan Jawa Barat
melalui konsultan PT. CITRA PRISMA yang tertuang sesuai kontrak No.
8334/DPB/PL.110/K.D2/IX/2015 tanggaln 03 September 2015, sebagai tindak lanjut
program tersebut diatas dimana pada Tahun Anggaran 2018 Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji
Sekampung mengadakan kegiatan: Supervisi Peningkatan Jaringan Tambak
Kecamatan Teladas Kabupaten Tulang Bawang.

Komoditas Udang merupakan salah satu komoditas primadona pada sub sektor
perikanan budidaya yang mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi (High
Economic Value) dan peluang pasar yang sangat terbuka baik dipasar internasional
atau dipasar domestik. Agar ekspor udang Indonesia dapat meningkat maka perlu di
lakukan revitalisasi tambak udang di seluruh Indonesia.

Permasalahan terbesar dalam pengembangan budidaya udang dikawasan tambak


yaitu kondisi infrastruktur yang kurang mendukung terutama terkait ketersediaan
sumber daya air yang sesuai kriteria teknis budidaya, padahal air merupakan media
utama yang sangat penting dalam kegiatan budidaya udang. Hal ini disebabkan
karena kondisi jaringan irigasi tambak yang kurang memadai sehingga tidak dapat
1
mensuplai kebutuhan air untuk kegiatan budidaya udang yang berimplikasi terhadap
rendahnya produktifitas tambak.

Kegiatan budidaya tambak merupakan jenis usaha perikanan yang hampir semua
proses produksinya dapat ditargetkan sesuai dengan keinginan, sejauh manusia
dapat memenuhi persyaratan pokok dan pendukung kehidupan serta pertumbuhan
udang yang optimal. Komoditas yang umum di budidayakan ditambak adalah udang
dan ikan bandeng. Dalam upaya peningkatan produksi komoditas tersebut maka
salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah peningkatan produksi melalui
budidaya tambak, baik melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi.

II. Maksud dan Tujuan

Maksud dari pekerjaan Supervisi Peningkatan Jaringan Tambak Kecamatan Teladas


Kabupaten Tulang Bawang adalah mendapatkan beberapa parameter yang
berhubungan dengan Desain/struktur yang akan dilaksanakan Peningkatan Jaringan
Tambak Kecamatan Teladas serta melakukan upaya pengawasan/supervisi
Peningkatan Jaringan Tambak Kecamatan Teladas, dengan tujuan untuk :
1. Membantu pemilik pekerjaan dalam melakukan pengendalian pengawasan teknis
terhadap pekerjaan konstruksi di lapangan yang dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa.
2. Mengendalikan semua kegiatan dan meminimalkan kendala-kendala teknis yang
sering dihadapi oleh Penyedia Jasa Konstruksi dalam menerapkan desain yang
memenuhi persyaratan Spesifikasi Teknis.
3. Memberikan kepastian dan jaminan kepada Pemilik pekerjaan bahwa
pengendalian pengawasan terhadap pekerjaan fisik yang dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan teknis yang tercantum
dalam dokumen kontrak.

2
III. Sasaran

Sasaran yang hendak dicapai adalah Peningkatan Jaringan Tambak Kecamatan


Teladas meningkatkan produksi hasil panen udang di Dente Teladas.

IV. Lokasi Pekerjaan

Lokasi pekerjaan ini adalah di Kecamatan Teladas, Kabupaten Tulang Bawang,


Provinsi Lampung.

V. Sumber Pendanaan

Kegiatan ini dibiayai dari sumber dana APBN Tahun Anggaran 2018 pada Satuan
Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Mesuji
Sekampung sebesar Rp. 500.000.000,-(Lima ratus juta Rupiah) termasuk PPN.

VI. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen

Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah Kegiatan Irigasi
dan Rawa III Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan
Pemanfaatan Air Mesuji Sekampung, Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji
Sekampung, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.

DATA PENUNJANG

VII. Data Dasar

Pengumpulan data exsiting termasuk rencana kerja dan gambar desain awal yang
mencakup tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
a. Gambar Desain
b. Spesifikasi Teknis
c. Dokumen Metode Pelaksanaan
d. Peta Lokasi Kegiatan
e. Dokumen Kontrak Pelaksanaan

3
f. Jadwal waktu Pelaksanaan Pekerjaan

VIII. Standar Teknis

Standar Nasional Indonesia dan Pedoman Teknis yang terkait dengan pekerjaan ini yang
masih berlaku. Penyedia Jasa wajib memiliki dan memahami seluruh standard dan
pedoman tersebut dan menjadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan.

IX. Studi-studi terdahulu

Data-data hasil studi sebelumnya yang berkaitan dengan kegiatan ini harus
dikumpulkan oleh penyedia jasa sebagai bahan acuan baik dari Balai Besar Wilayah
Sungai Mesuji Sekampung maupun dari dinas instansi lainnya.

X. Referensi Hukum

Referensi Hukum untuk pelaksanaan pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak terbatas
pada:
1. Undang-Undang No.11 Tahun 1974 tentang Pengairan.

2. Undang-undang No. 2 Tahun 2017Jasa Konstruksi.


3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 04 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah.
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tenatang standard
an Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultasnsi
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Pekerjan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor 31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standard an
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi.
5. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah
(LKPP) Nomor 1 Tahun 2015 tentang E-Tendering.
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:

4
07/PRT/M/2015 tentang Pengaman Pantai.
7. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 07/SE/M/2010 tentang
Pemberlakuan Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Pengaman Pantai.
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat Republik Indonesia
No. 05/PRT/M/2015 Tentang Pedoman Umum Implementasi Konstruksi
Berkelanjutan pada Penyelenggaraan Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum.
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
No. 06/PRT/M/2015 Tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air dan
Bangunan Pengairan.
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
No. 09/PRT/M/2015 Tentang Penggunaan Sumber Daya Air.
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
No. 11/PRT/M/2015 Tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Reklamasi
Rawa Pasang Surut.
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
No. 13/PRT/M/2015 Tentang Penggunaan Penanggulangan Darurat Bencana
Akibat Daya Rusak air.
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
No. 04/PRT/M/2009 Tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen
Pekerjaan Umum.
14. Peraturan perundangan lainnya yang berhubungan.

XI. Lingkup Kegiatan

Lingkup kegiatan layanan jasa konsultansi supervisi secara umum adalah


membantu PPK Kegiatan Irigasi dan Rawa III, SNVT PJPA Mesuji
Sekampung dalam Supervisi Peningkatan Jaringan Tambak Kecamatan
Teladas, Kabupaten Tulang Bawang yang meliputi tapi tidak terbatas pada
aspek teknis dan administrasi, aspek pengendalian waktu, biaya dan mutu
konstruksi. Untuk itu Konsultan harus menyiapkan tim ahli dan tenaga
pendukung yang kompeten di bidangnya yang bekerja secara penuh dan
berada di lokasi pekerjaan selama pelaksanaan pekerjaan pengawasan
konstruksi.

Untuk melaksanakan jasa konsultasi seperti tersebut di atas, konsultan akan


melaksanakan tugas-tugas yang meliputi tapi tidak terbatas seperti dijelaskan

5
sebagai berikut:
A. Umum
1) Menyiapkan Laporan Awal yang berisi garis besar rencana proyek,
metode pelaksanaan, jadwal, Rencana Mutu Kontrak (RMK)
konsultan;
2) Menyiapkan Pedoman/Manual Pengawasan dan Kendali Mutu
Konstruksi yang menguraikan prosedur kerja pengawasan dan
administrasi pelaksanaan;
3) Menyiapkan laporan bulanan yang memuat status proyek saat
pelaporan seperti progres fisik dan keuangan, kemampuan kerja
Kontraktor dan permasalahan dalam periode pelaporan, jadwal kerja
untuk periode pelaporan yang akan datang dan informasi lain yang
diperlukan, serta laporan akhir pelaksanaan kegiatan konsultansi ;
4) Membantu PPK memeriksa usulan kontraktor: rencana kerja, setting
out pekerjaan bangunan, personil inti, bahan konstruksi dan
sumbernya, Rencana Mutu Kontrak (RMK) Konstruksi, Rencana
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Konstruksi (RK3K), dan membuat
rekomendasi untuk mendapat persetujuan PPK ;
5) Membantu PPK untuk memastikan dan menyepakati tanggung jawab
pekerjaan, metode pengawasan, dokumen/ bentuk surat, prosedur
persetujuan, penyerahan gambar dan aliran/ tata cara pemberian
persetujuan ;
6) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor
menjamin bahwa konstruksi dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi
teknis dan ketentuan yang diatur dalam Dokumen Kontrak Konstruksi.
7) Memantau kemampuan kerja kontraktor, kemajuan/ keterlambatan
pelaksanaan dan masalah yang terjadi, dan merekomendasikan
langkah-langkah penyelesaian masalah termasuk langkah percepatan
pelaksanan pekerjaan (jika terjadi keterlambatan) ;
8) Membantu PPK dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan,
mencakup pengendalian waktu, mutu dan biaya, dengan melakukan
inspeksi pekerjaan secara berkala ;
9) Memberikan saran dan rekomendasi kepada PPK terhadap klaim dan
semua masalah yang terkait dengan peristiwa kompensasi dan
perselisihan dengan Kontraktor, merekomendasikan penyelesaiannya
termasuk penyelesaian melalui dewan sengkata maupun arbitrase ;
10) Membantu PPK mengintrepretasikan dan menerapkan pasal-pasal
dalam Dokumen Kontrak Konstruksi berkaitan dengan kepatuhan dan
pemenuhan kewajiban Kontraktor secara umum dan secara khusus
terkait dengan peristiwa kompensasi yang menimbulkan perpanjangan
waktu, pekerjaan tambah kurang, kompensasi tambahan, pembayaran
tambahan biaya dan perselisihan yang diajukan oleh Kontraktor ;
11) Melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan dalam Kontrak
Konsultansi dan sewaktu-waktu diperintahkan secara tertulis oleh
PPK;

6
12) Menghadiri rapat rutin dan rapat khusus (ad hoc) serta membantu
PPK untuk persiapan pelaporan/bahan diskusi untuk rapat rutin/rapat
khusus (ad hoc).

B. Pengawasan pekerjaan konstruksi


1) Meninjau ulang dan mengkaji laporan, dokumen dan gambar desain
yang telah ada serta memastikan ketelitian isi dokumen desain,
perhitungan dan gambar yang ada dan mengusulkan perubahan
desain atau penyusunan desain tambahan jika diperlukan disertai
penyiapan gambar desainnya.
2) Dalam hal diperlukan perubahan desain atau penyusunan desain
tambahan, tugas Konsultan termasuk melaksanakan pengukuran
topografi, mekanika tanah, pengujian laboratorium, dan
survey/penelitian lainnya yang diperlukan, serta mengawasi
pelaksanaan kegiatan pengukuran, survey, penelitian dan pengujian
laboratorium yang dilaksanakan oleh pihak ketiga.
3) Memeriksa patok-patok ukur dan patok bench marks yang digunakan
dalam pelaksanaan survei sebelumnya dan meneliti ketepatan peta
topografi yang digunakan untuk membuat desain serta memeriksa
patok-patok ukur dan bench marks yang disusun/ disiapkan oleh
kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan.
4) Memeriksa gambar kerja, shop drawings, usulan modifikasi desain
dan perhitungannya yang diserahkan oleh kontraktor.
5) Menghadiri Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan (Pre
Construction Meeting), membantu PPK memeriksa dan
mengkonfirmasi metode pelaksanaan pekerjaan, kemampuan
pekerjaan, personil kontraktor, status peralatan dan bahan, jadwal
pekerjaan, Rencana Mutu Kontrak (RMK) Konstruksi dan Rencana
Kesehatan dan Keselamatan Kerja,serta syarat-syarat pelaksanan
pekerjaan yang diatur dalam Kontrak Konstruksi.
6) Menerapkan Standar Sistem Kendali Mutu untuk pekerjaan konstruksi.
7) Menghadiri rapat rutin, memeriksa dan mengkonfirmasi metode
pekerjaan, kemampuan pekerjaan, hasil pekerjaan, status peralatan
dan bahan, jadwal pekerjaan serta masalah yang harus diselesaikan.
8) Memeriksa rencana mobilisasi personil dan peralatan yang diusulkan
oleh kontraktor serta pelaksanaan mobilisasi.
9) Melakukan pemeriksaan lapangan bersama (MC.0% s/d MC.100%)
termasuk memeriksa dan menyetujui tata letak (setting out) trase
bangunan dan elevasi untuk pengukuran yang disiapkan oleh
Kontraktor ;
10) Memeriksa lokasi, borrow-pit, dan stock pile dan mengawasi proses uji
laboratorium yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.
11) Mengawasi, mengevaluasi dan memastikan pelaksanaan K3 oleh
kontraktor untuk menjamin keselamatan dan keamanan pekerja,
personil PPK, dan pekerja ;

7
12) Mengawasi pekerjaan timbunan hasil galian di lokasi pekerjaan dan
menentukan metoda pelaksanaan kerja yang diperlukan untuk kendali
mutu bersama staf PPK dan kontraktor;
13) Memeriksa metode konstruksi, peralatan yang digunakan,
kemampuan kerja, dan kualitas pekerjaan lapangan dibandingkan
dengan spesifiksi teknik selama periode konstruksi bersama Direksi
Pekerjaan;
14) Membantu PPK menganalisa klaim kontraktor untuk diusulkan
persetujuannya kepada PPK.
15) Memeriksa usulan kontraktor atas perubahan jadwal ataupun
perubahan waktu, serta usulan pekerjaan tambah kurang dan
perubahan lingkup pekerjaan (scope of works) untuk mendapat
persetujuan PPK.
16) Memantau kepatuhan Kontraktor terhadap syarat-syarat yang sudah
ditetapkan terkait dengan aspek sosial dan lingkungan.
17) Membantu direksi pekerjaan untuk menulis/ mencatat dalam buku
harian Direksi yang akan mencatat semua kejadian yang berkaitan
administrasi kontrak, permintaan (persetujuan) oleh dan/atau perintah
kepada kontraktor, catatan tentang peristiwa/kejadian yang terjadi dan
berbagai informasi lainya yang mungkin dikemudian hari menjadi
“bantuan” untuk menjawab “keraguan” berkaitan pelaksanaan
pekerjaan.
18) Memantau dan mengukur secara regular hasil kerja kontraktor dari
segi mutu dan kemajuan progress fisik dan keuangan terhadap
“tahapan penyelesaian pekerjaan atau bagian pekerjaan”, sehingga
menjamin penyelesaian pekerjaan tepat waktu.
19) Berdasarkan permintaan pemeriksaan oleh kontraktor, membantu
PPK atau Direksi Pekerjaan melakukan pemeriksaan pekerjaan.
20) Mengidentifikasi permasalahan dan keterlambatan pelaksanaan
konstruksi dan merekomendasikan langkah-langkah percepatan
pelaksanaan bila terjadi keterlambatan.
21) Menyiapkan rekomendasi rinci kepada PPK untuk perintah perubahan
pekerjaan dan adendum Kontrak, jika diperlukan, untuk menjamin
bahwa hasil dengan kualitas teknis terbaik dapat dicapai dengan biaya
yang tersedia.
22) Membantu PPK memeriksa pengukuran volume dan kendali mutu
yang dilaksanakan kontraktor dan memastikan kebenaran semua
pengukuran dan perhitungan volume yang diperlukan untuk
pembayaran dan menjamin bahwa pengukuran dan perhitungan
tersebut telah dilaksanakan sesuai ketentuan dalam Dokumen Kontrak
Konstruksi untuk kemudian bersama dengan wakil yang ditunjuk PPK
(Direksi Pekerjaan) menandatangani “Berita Acara Kemajuan
Pelaksanaan Pekerjaan untuk Pembayaran”.
23) Memberi saran kepada Kontraktor untuk melaksanakan semua
pekerjaan atau mengambil semua tindakan yang perlu yang menurut

8
pandangannya diperlukan untuk menghindari atau mengurangi resiko
kondisi darurat yang mempengaruhi keselamatan jiwa atau pekerjaan
atau harta benda disekitarnya.
24) Membantu PPK dan direksi pekerjaan memeriksa dan menyetujui
daftar penulangan yang disampaikan oleh kontraktor dan sesuai
desain dan gambar kerja yang sudah disetujui oleh PPK. Pengecoran
hanya dapat dizinkan jika daftar penulangan dan pemasangan
tulangan pada bangunan telah disetujui.
25) Jika ada bagian pekerjaan yang tidak memenuhi standar atau tidak
dapat diterima, Konsultan harus menyampaikan kepada PPK dan
Kontraktor secara tertulis pada kesempatan pertama untuk setiap
pembetulan/perbaikan yang diperlukan.
26) Melakukan pemeriksaan akhir (MC.100%) pada semua pekerjaan
yang diselesaikan oleh kontraktor bersama Direksi Pekerjaan/ Tim
PHO-FHO.
27) Memeriksa gambar purna bangun (as-built drawing) yang disiapkan
oleh kontraktor.
28) Memeriksa dan mengevaluasi pedoman OP yang disusun oleh
kontraktor, dan mengawasi pelatihan petugas pemerintah propinsi/
kabupaten yang diselenggarakan oleh kontraktor berkoordinasi
dengan PPK (bila diperlukan).
29) Menyimpan dan menyusun data yang diperlukan untuk penyusunan
laporan pekerjaan selesai.
30) Menyiapkan Laporan Pekerjaan Konstruksi Selesai.

XII. Keluaran

Keluaran Pekerjaan Supervisi:

No Uraian Satuan Volume

1 Laporan Rencana Mutu Kontrak A4 2

2 Laporan Pendahuluan A4 5

3 Laporan Akhir A4 5

Laporan Gambar A3 2
4

5 Dokumentasi Set 1

6 Album CD Buah 1

7 Laporan Bulanan A4 3

9
8 Hard Disk External 1 TB Buah 1

Semua Laporan harus diserahkan berupa soft copy dalam bentuk format asil
(docx.xlsx.dwg, dll ) dan dalam format pdf.

XIII. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat


Komitmen.

PPK menyediakan ruang asistensi dan diskusi (expose), PPK akan mengangkat
petugas atau wakilnya bertindak sebagai pengawas atau pendamping.
PPK menyediakan data yang ada di Kegiatan Irigasi dan Rawa III yang dianggap
perlu oleh pelaksanaan pekerjaan sebagai data sekunder untuk menunjang
pekerjaan yang akan dilakukan.

XIV. Peralatan dan material dari penyedia Jasa

Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan
yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan:
o Komputer (sewa)
o Printer (sewa)
o Peralatan Survey (sewa)
o Kendaraan (sewa)
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, bagi penyedia jasa yang melaksanakan
kegiatan ini harus mempunyai kantor di Kota Bandar Lampung dan personilnya
bekerja di kantor tersebut.

XV. Lingkup kewenangan penyedia jasa

Penyedia Jasa mempunyai kewenangan untuk mempertanggungjawabkan produk


hasil pekerjaan sesuai dengan data-data yang didapat dari lapangan dan
berdasarkan hasil perhitungan teknis dan pembahasan teknis dan pembahasan
dengan Tim Teknis BBWS Mesuji Sekampung.

XVI. Jangka waktu penyelesaian kegiatan

Jangka waktu pelaksanaan Kegiatan ini adalah 120(Seratus dua puluh)hari kalender atau
selama 4(empat) bulan.

10
XVII. Personil

Tenaga dan Klasifikasi yang dibutuhkan:

A. TENAGA AHLI
Kuantitas (Orang Bulan)
No Uraian
Orang Bulan Keterangan
1
Tenaga Ahli
. 1 Ketua Tim / Team Leader 1 4
2 Construction Engineer 1 4

1. Ketua Tim (Team Leader) 1 (satu) orang, dengan persyaratan:


Adalah minimal seorang Sarjana Teknik Sipil (S1) a t a u T e k n i k
P e n g a i r a n ( S 1 ) dan minimal bersertifikat Ahli Madya Sumber Daya
Air, berpengalaman selama 5 (lima) tahun dalam pekerjaan sejenis, serta
mampu memimpin dan mengkoordinir seluruh tenaga ahli yang terlibat
dalam penanganan pekerjaan tersebut.

2. Construction Engineer 1 (satu) orang, dengan persyaratan:


Adalah minimal seorang Sarjana Teknik Sipil (S1) a t a u T e k n i k
P e n g a i r a n ( S 1 ) dan minimal bersertifikat Ahli Muda Sumber Daya
Air, berpengalaman selama 3 (tiga) tahun dalam pekerjaan sejenis.

B. Asisten Tenaga Ahli

1. Pengawas 1 (Satu) Orang


Adalah minimal S1 Teknik Sipil atau Teknik Pengairan dan
berpengalaman minimal 2 (dua) tahun di bidang pengawasan.

2. Surveyor 1 (Satu) Orang


Adalah minimal D3 Geodesi atau Survey Pemetaan berpengalaman 3
(tiga) tahun di bidang pengukuran.

3. Juru Gambar 1 (Satu) Orang


Adalah minimal D3 Teknik Sipil berpengalaman 3 (tiga) tahun di bidang
penggambaran.

4. Quantity 1 (Satu) Orang


Adalah minimal D3 Geodesi atau Survey Pemetaan berpengalaman 3
(tiga) tahun di bidang quantity.

C. Tenaga Pendukung
 Administrator
 Operator Komputer
11
 Driver
 Office Boy

XVIII. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Penyedia Jasa diminta untuk membuat jadwal tahapan pelaksanaan pekerjaan


sesuai dengan yang diusulkan dalam penawaran.

XIX. Laporan RMK

RMK merupakan dokumen yang disusun oleh penyedia jasa dan disetujui oleh
pengguna jasa untuk diterapkan oleh keduanya dalam sebagai sistem manajemen
mutu selama pelaksanaan pekerjaan. Format penyusunan RMK sesuai dengan
petunjuk yang diberikan yaitu Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor.
04/PRT/M/2009 Tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Kementerian Pekerjaan
Umum.

XX. Laporan Bulanan

Laporan Bulanan setidaknya memuat :


1. Kegiatan yang dilaksanakan pada bulan ini.
2. Rencana kerja bulan berikutnya
3. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung untuk bulan berikutnya
4. Jadwal kegiatan penyedia jasa dilengkapi dengan realisasi pada bulan tersebut
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada akhir bulan setiap tanggal 25,
sebanyak 5 (lima) buku laporan setiap bulannya.

XXI. Laporan Pendahuluan

Laporan pendahuluan setidaknya berisikan :


1. Latar Belakang
Menjelaskan kondisi-kondisi yang menjadi permasalahan atau kondisi
bagaimana yang diinginkan oleh Pengguna jasa sehingga diperlukan kegiatan
ini.
2. Maksud Pekerjaan
Menjelaskan secara umum apa yang menjadi tugas konsultan.

12
3. Tujuan Pekerjaan
Menjelaskan apa produk yang diharapkan oleh Pengguna Jasa dalam Kegiatan
ini sebagai hasil kerja dari Konsultan pengawas.
4. Data-data sekunder
Menjelaskan tentang data-data sekunder yang telah terkumpul beserta kondisi
dari data-data sekunder tersebut.
5. Hasil orientasi dan survey pendahuluan.
Menjelaskan hasil orientasi dan survey pendahuluan yang telah dilakukan oleh
Konsultan serta informasi awal yang didapat dari data-data sekunder yang telah
diperoleh Konsultan, terutama tentang hal-hal yang erat kaitannya dengan
metode kerja, rencana kerja, dan program pelaksanaan pekerjaan yang akan
dilakukan oleh Konsultan dalam melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaannya.
6. Metode Kerja Secara Umum
Menjelaskan tentang bagaimana cara Konsultan dalam melaksanakan dan
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan sesuai dengan kontrak.
Metode kerja dilengkapi dengan tahapan-tahapan kerja secara detail, mulai dari
awal pekerjaan sampai penyelesaian pekerjaan.
Tahapan-tahapan kegiatan tersebut dapat ditampilkan dalam bentuk diagram /
Flow Chart.
Diagram/ Flow Chart agar menunjukan dengan jelas:
a. Tahap-tahap pelaksanaan
b. Tahap-tahap asistensi atau diskusi
c. Tahap pemeriksaan
d. Tahap permintaan persetujuan
e. Tahap penyampaian bagian dari hasil pekerjaan konsultan
f. Tahap penyampaian hasil penyelesaian pekerjaan.
7. Rencana Kerja
Menjelaskan secara detail bagaimana cara konsultan dalam melaksanakan
setiap tahapan kegiatan yang ada dalam diagram/ flow chart tersebut di atas
(item no.6)

13
Penjelasan tersebut setidaknya mencakup:
a. Pekerjaan apa saja yang akan dilakukan
b. Kuantitas pekerjaan yang akan dilakukan
c. Prosedur dalam melaksanakan pekerjaan
d. Standar dalam melaksanakan pekerjaan (diuraikan secara ringkas untuk
uraian lengkapnya cukup dengan menunjuk identitas dokumen
pendukungnya)
e. Dokumen yang dibutuhkan dan atau yang perlu dipersiapkan
f. Alat dan atau piranti yang akan digunakan
g. Produk dan atau dokumen yang akan dihasilkan berikut bentuknya.

8. Program Pelaksanaan Pekerjaan


Menjelaskan dengan detail jadwal pelaksanaan setiap tahapan yang diuraikan
dalam diagram/ flow chart. Jadwal pelaksanaan ini jauh lebih detail dari jadwal
pelaksanaan yang ada dalam kontrak.
Jadwal pelaksanaan agar mencantumkan tanggal mulai dan tanggal selesai
setiap tahapan kegiatan. Lebih disarankan apabila dapat ditampilkan dalam
bentuk Gantt Chart dan menyampaikan Soft Copy nya kepada PPK dan Timnya.
Program pelaksanaan agar juga menampilkan secara detail jadwal tenag ahli,
jadwal penyediaan material dan peralatan serta jadwal lainnya yang dinilai perlu.

9. Dokumen lain
Dokumen yang dapat dianggap sebagai bagian dari dan terkait dengan laporan
Pendahuluan adalah dokumen KAK dan Rencana Mutu Kontrak (RMK) atau
dokumen lainnya.
Dengan demikian, apabila hal-hal dalam laporan pendahuluan tersebut di atas
ternyata telah tertuang dengan lengkap dalam RMK dan KAK maka dokumen
laporan pendahuluan cukup menampilkan scara ringkas (pointer) dan selanjutnya
menunjuk pada dokumen RMK dan Kak tersebut tanpa perlu mengulaninya
kembali dalam laporan pendahuluan.

14
10. Tanggapan terhadap KAK
Menjelaskan tanggapan dan saran Konsultan terhadap KAK. Tanggapan tersebut
dapat menyangkut tentang hal-hal yang dinilai kurang jelas atau saling
bertentangan atau hal-hal yang dinilai kurang sesuai dengan kondisi dan situasi
lapangan sesuai dengan hasil survey pendahuluan atau hal-hal lain menyangkut
acuan kerja.

XXII. Laporan Penunjang

Laporan penunjang berupa data-data yang diperoleh, Survei Lapangan dan Analisa.
Laporan ini dilengkapi dengan foto pelaksanaan survey.

XXIII. Laporan Akhir

Laporan akhir berisi hasil keseluruhan kegiatan.Laporan akhir harus diserahkan


selambat-lambatnya pada akhir pelaksanaan kontrak. Laporan yang diserahkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan dan didiskusikan kepada Tim Teknis Balai Besar
Wilayah Sungai Mesuji Sekampung.

XXIV. Produksi Dalam Negeri

Semua Kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakuan di dalam
wilayah Negara Republik Indonesia (Kecuali ditetapkan lain dalam angka 4) KAK
dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

XXV. Persyaratan Kerja Sama

Jika kerjasama penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan


kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi:
Wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/ Kemitraan yang memuat
persentase Kemitraan dan Perusahaan yang mewakili Kemitraan tersebut:
Apabila akan ditetapkan sebagai pemenang, maka perjanjia Kerja Sama Operasi/
Kemitraan harus disahkan oleh Notaris.

15
XXVI. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan

Pengumpulan data lapangan harus memenuhi standar-standar yang berlaku di


Indonesia.

XXVII. Alih Pengetahuan

Penyedia Jasa Konsultansi wajib untuk menyelenggarakan pertemuan dan


pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil satuan kerja.
Penyedia Jasa wajib membuat notulen berbentuk daftar pertemuan dengan personil
Satuan Kerja yang berisikan detail setiap pembahasan yang ditandatangai oleh
personil Satuan Kerja. Apabila diminta untuk diskusi ke Direktorat Pembina di
Jakarta, maka Penyedia Jasa bersedia tanpa meminta tambahan Anggaran.

XXVIII. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Penyedia Jasa diminta untuk membuat Dokumen Rencana Keselamatan dan


Kesehatan Kerja sesuai dengan lingkup pekerjaan yang diusulkan.

Bandar Lampung, Januari 2018


Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan Irigasi dan Rawa III

Lidia Virigianti, SP., M.T.


NIP 19780919 200911 2 001

16

Anda mungkin juga menyukai